BAB. 6 INFORMASI DARI PENJARA

Kata-kata Wilson masih terngiang jelas di telinga Elia, ia merasa sudah tidak bisa menahan lagi amarah yang selama ini ia tahan. Bertahun-tahun sudah ia menanti saat ini, sudah tidak ada lagi waktu bagi Elia untuk menyesali dan menangisi semuanya, di dalam hatinya kini hanya menyimpan dendam.

Sharon atau Elia beserta Park pergi ke penjara New York hari ini sesuai informasi yang mereka dapat dari Wilson.

Wilson adalah mantan mafia kelas kakap yang pernah di penjara di situ, namun Wilson kini telah bertobat dan berteman baik dengan Park.

Setelah sampai di depan pintu gerbang penjara, Sharon dan Park menunggu di depan gerbang, mereka tidak turun dari mobil milik Sharon, melainkan hanya menunggu berharap pak Frank sipir yang di maksud Wilson akan ke luar dari dalam gerbang penjara.

Sesuai informasi dari Wilson pagi ini sekitar pukul sembilan biasanya pak Frank akan pulang ke rumahnya, tak lama setelah menunggu, Sharon melihat seorang pria yang ciri-cirinya sama seperti yang di katakan Wilson baru saja ke luar dari dalam gerbang, wajahnya sama persis dengan yang di tunjukkan Wilson melalui foto.

Keadaan sedang sepi, Park segera turun dari mobil dan menemui pak Frank, sementara Sharon menunggu di dalam mobil.

"Selamat pagi pak, mohon maaf saya mengganggu apakah benar anda yang bernama pak Frank?

"Siapa anda? Aku sama sekali tidak mengenalmu.

"Namaku adalah Park, aku adalah sahabat Wilson.

"Wilson? Ya aku memang mengenalnya, ada urusan apa kamu menemuiku?

"Aku membutuhkan bantuan anda pak.

"Bantuan? Bantuan apa?

"Mengenai kasus pembunuhan yang terjadi lima tahun lalu terhadap Mr Kim yang meninggal di dalam penjara, menurut Wilson bapak bisa membantu kami.

Mendengar nama Mr. Kim, pak Frank langsung ketakutan, wajahnya mendadak pucat.

"Tidak....Tidak, aku tidak mengetahui apapun mengenai kejadian itu, jika kalian butuh bantuan, cari saja orang lain, aku sedang buru-buru. Sambil pergi meninggalkan Park.

"Tolong pak.....Aku mohon, bantu kami hanya anda satu-satunya yang bisa membantu kami.

"Tidak pergi saja sana, jangan ganggu aku, aku sudah bilang padamu, aku tidak tahu apa-apa mengenai itu.

Sharon duduk di dalam mobil dan mengamati dari jauh. Ia kemudian turun dari dalam mobil menuju ke arah Park.

"Bagaimana Park, berhasil?

"Seperti yang kamu lihat, gagal. Ia memilih menolaknya.

"hemmm baiklah, kita akan mencobanya kembali esok hari.

Setelah itu Sharon dan park memutuskan untuk pulang, keesokan hari pagi-pagi sekali, Sharon dan Park sudah menunggu tak jauh dari gerbang penjara, berharap kau ini, pak Frank bisa membantu mereka, tak lama kemudian pak Frank terlihat ke luar dari dalam gerbang.

"Itu dia sudah ke luar"sambil menunjuk ke arah gerbang.

"Biar aku saja yang menemuinya Park"jawab Sharon.

"Tidak, aku saja yang akan menemuinya, kamu tunggu saja di mobil"jawab Park.

Park segera turun dari mobil dan berjalan menuju kearah pak Frank. Melihat kedatangan Park dari jauh pak Frank berlari dan menghindar, Park berusaha mengejarnya namun jarak mereka cukup jauh sehingga Park tidak berhasil, Park kemudian berlari ke arah mobil dengan nafas terengah-engah.

"Klek"suara pintu mobil di buka.

"Bagaimana, dia pergi ya? Tanya Elia.

"Baru saja dia melihatku dia langsung saja berlari ketakutan seperti melihat hantu saja

"Hemmm....Lebih baik kita menelepon Wilson, dan meminta bantuan dari dia, siapa tau dia bisa membantu.

"Kamu benar Sharon.

Park mengambil telepon genggam dari saku celananya dan menelepon Wilson.

"Tutss...Tuts....."suara telepon berdering

"Hallo Park, ada apa kamu meneleponku?

"Hallo Wilson, aku sudah bertemu dengan pak Frank.

"Lalu apakah dia mau membantu.

"Tidak.... Kau salah Wilson, ia justru memilih menolak, dan menurut pengakuan dari dia, ia tidak tahu apa-apa mengenai kasus pembunuhan Mr. Kim.

"Hemmmm.....Aku yakin dia sedang berbohong kalau begitu besok aku akan ikut bersama kalian untuk menemui pak Frank

"Baik Wilson, aku setuju.

Keesokan hari

Hari ini Sharon, Park juga Wilson sedang berada di jalan dimana pak Frank sering melalui jalan itu setelah pulang bekerja. Tak lama setelah mereka menunggu benar saja pak Frank lewat di jalan itu. Situasi jalan cukup sepi, karena jarang ada orang yang melintas di tempat itu.

Buru-buru Wilson dan Park turun dari dalam mobil.

Dan...

"Hei mau apa kalian? Teriak pak Frank, yang terkejut karena tiba-tiba Wilson menarik tangannya. Ia mencoba melawan namun tiba- tiba Park langsung membungkam mulut pak Frank dengan kain yang sudah ditetesi obat bius.

"Emmmmmmm.....Emmmmmmm"pak Frank berusaha melawan, namun kemudian ia pingsan tak sadarkan diri.

Wilson yang berbadan kekar dan berotot, dengan mudahnya mengangkat tubuh pak Frank yang sudah tak sadarkan diri, dan memasukkannya ke dalam mobil,

Park segera menghidupkan mobil dan pergi meninggalkan tempat itu bersama dengan Wilson, Elia juga pak Frank yang sedang pingsan. Kemudian mereka membawa pak Frank di sebuah rumah kosong jauh dari kota, mereka mengikat tangan pak Frank.

Tidak lama kemudian pak Frank mulai sadar, perlahan ia membuka kedua matanya, namun ia sangat terkejut karena ia sudah berada di suatu tempat yang begitu asing, tangannya terikat tali, ia melihat dua pria sedang berdiri di hadapannya, wajahnya tak asing baginya, namun ia tidak mengenali wanita cantik yang sedang berdiri di antara kedua pria itu.

"Dimana aku sekarang, mengapa kalian melakukan ini kepadaku, lepaskan aku sekarang!

"Maafkan aku Frank, kau begitu keras kepala, aku terpaksa melakukan ini padamu"jawab Wilson.

"Apa mau kalian? Tanyanya

"Sekali lagi kami mohon pak Frank, tolong bantu kami, kami membutuhkan informasi mengenai kasus pembunuhan yang menimpa Mr. Kim dua tahun lalu"jawab Park.

"Sudah aku katakan berulang kali aku sama sekali tidak mengetahui tentang kejadian itu"jawab pak Frank dengan bibir gemetar.

"Aku sudah mengenalmu sejak lama Frank, kau masih saja terus berbohong, terpaksa aku akan membiarkanmu membusuk di tempat ini"Wilson mulai tidak bisa menahan emosinya.

"Apa hubungan kalian dengan Mr. Kim? Jawab pak Frank dengan wajah memerah.

"Karena Mr. Kim adalah ayahku"jawab Sharon.

Frank terkejut, ia merasa tidak percaya, ia menatap dengan tatapan tajam ke arah Sharon.

"A....Apa? Kau Elia Jeoung? Bukankan Elia sudah sejak lama meninggalkan Amerika dan tak pernah kembali?

"Aku sudah kembali, ya aku memang sempat menghilang beberapa tahun, tetapi aku tidak akan pernah melupakan pembunuhan yang telah menimpa ayah kandungku, sekarang aku kembali dan akan menuntut balas pada orang-orang yang telah membuat ayahku dan hidupku menderita.

Pak Frank hanya tertunduk

"Aku mohon padamu pak Frank, tolong bantu aku, apakah kau tega membiarkan pelaku sebenarnya berkeliaran bebas di luar sana? Sementara kau mengetahui sesuatu namun kau hanya diam saja, apakah kau memiliki seorang putri? apakah kau bisa membayangkan bagaimana perasaaannya jika ayah yang sangat di cintainya,difitnah, disiksa hingga meninggal di dalam penjara.

Mendengar kata-kata Sharon, pak Frank merasa bersalah dan menyesal. Kemudian Park membuka ikatan pada tangan pak Frank.

"Maafkan aku, kalian semua memang benar, aku mengetahui sesuatu, mengenai kematian Mr. Kim lima tahun lalu, tetapi seseorang telah mengancamku untuk menutup rapat kejadian itu, karena jika sampai aku berani buka mulut, aku akan kehilangan pekerjaanku bahkan mereka mengancam akan membunuh keluargaku, aku sangat takut saat Park menemuiku, karena itu aku memilih untuk berbohong kepada kalian, aku hanya pegawai biasa, aku takut jika sampai aku dipecat, bagaimana nasib anak dan juga istriku, bagaimana kalau sampai mereka menyakiti keluargaku.

"Sekarang kau tidak perlu takut lagi Frank, aku berjanji akan menjagamu dan keluargamu mulai hari ini, kau bisa menceritakan semuanya kepada kami, aku yang akan bertanggung jawab dengan keamananmu dan juga keluargamu. Jawab Wilson

"Malam itu sebelum kejadian, aku memang sedang bertugas malam hari, aku mendengar bahwa ada teriakan minta tolong dari ruangan Mr.Kim, saat itu aku berusaha untuk mengeceknya, namun kepala sipir melarangku dan mengancamku, aku sangat takut sehingga aku membiarkannya begitu saja, dan saat pagi hari aku mengecek, dan aku melihat Mr. Kim sudah tergeletak di atas lantai dengan banyak lebam di sekujur tubuhnya, dengan kondisi mulut sudah mengeluarkan busa, aku melihat ada seorang tahanan lain di ruangan berbeda, ia berusaha memberi tahuku sesuatu, namun tiba-tiba saja kepala sipir memindahkannya di sebuah ruangan khusus sehingga aku tidak bisa menemuinya. Aku rasa tahanan itu menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi pada Mr. Kim.