~11 november 2021, 08.13 a.m, Limerick – Irlandia.
Kriiiinnnggg… kriiiinnnggg… Suara berisik telepon menggema. Beatrice Archambeau meraih ponselnya dan segera menjawab panggilan itu.
"Bonjour!"
"Bea. Apa kau sudah menghubunginya?" suara Ibunya, Anaïs Simon terdengar tidak sabar.
"Belum Bu… Ibu juga tahu dia tidak pernah mengaktifkan telponnya khusus di hari ulang tahunnya." Jawab Beatrice dengan sabar lalu tertawa kecil.
"Ah! Gadis itu!" Anaïs terdengar kesal.
Beatrice kembali tertawa. "Ibu tunggu saja, ya… Dia pasti akan menelepon kita nanti malam." Kata Beatrice menenangkan.
Kedua wanita itu masih berbincang sedikit, lalu Anaïs mengakhiri panggilan. Beatrice kemudian menelepon nomor yang lain.
"Bonjour. Apakah sudah dikirimkan?" tanya Beatrice begitu panggilannya tersambung.
"Bonjour, madame. Akan saya antarkan langsung nanti, bersama dengan hadiah dari para sepupunya yang lain." Jawab pria di ujung telpon.
"Oh! Anda juga mengurus hadiah dari yang lain ya? Baiklah. Merci." Beatrice terdengar tenang.
"Oui, madame."
~11 november 2021, 07.15 a.m, Fontvieille – Perancis.
Anaïs Simon terlihat tak sabar walaupun telah berbicara dengan putri bungsunya, Beatrice. Anaïs sangat tidak menyukai Kelakuan Ana yang satu ini. Gadis itu selalu tidak ingin diganggu pada hari ulang tahunnya.
"Segera selesaikan kuenya agar Hubert dapat segera mengantarkannya." Kata Anaïs dengan tegas kepada para pelayannya.
Bernadette Voland, koki keluarga yang berumur hampir sama dengan Anaïs, datang dan meletakkan nampan berisi sarapan.
"Kuenya sebentar lagi akan siap. Anda bisa sarapan dulu, Madame." Katanya lembut.
Anaïs menjadi sedikit lebih tenang setelah mendengar kabar tentang kue ulang tahun cucunya.
~11 november 2021, 03.15 a.m, New York.
Adelie Archambeau menelepon lagi, namun nomor yang dituju tidak aktif. Ia sudah tahu akan seperti ini, namun Ia tetap saja mengharapkan hal seperti ini tidak terjadi lagi tahun ini. Mengapa sepupunya yang satu ini senang sekali membuat orang kesal pada hari ulang tahunnya?
Adelie akhirnya menyerah. Ia kemudian membuka album foto di ponselnya dan mencari fotonya berdua dengan sepupunya Ana. Adelie serius mengedit foto-foto itu, lalu mengirimkannya pada Ana, diikuti dengan pesan yang diketik panjang lebar dan penuh dengan cinta.
Setelah mengirimkan semuanya itu, Adelie tertawa pada dirinya sendiri. Membayangkan bagaimana respon sepupunya itu nanti. Ia lalu menyingkirkan ponselnya, lalu berbalik, memeluk kekasihnya, lalu kembali tidur.