PROLOG
Seorang laki-laki berusia sekitar 29 tahun berlari menerjang hujan yang lumayan lebat. Tangan kanannya membawa buket bunga mawar putih, sebelah tangannya berusaha melindungi si bunga supaya tetesan air hujan tidak mengenainya. Lalu lintas yang cukup padat tidak menghalanginya untuk terus berlari. Tanpa peduli kemeja putihnya yang sudah basah kuyup, Ia berlari menuju sebuah Kafe yang sepi pengunjung. Kedua matanya bergerilya seperti mencari seseorang. Benar saja, setelah menemukan sosok yang membuatnya rela berjalan diantara hujan, Ia kemudian menghampirinya.
"Happy anniversary yang ke 6 tahun sayang" ciuman hangat mendarat di dahi seorang perempuan sebayanya, tak lupa buket bunga yang hampir basah tadi, Ia berikan kepada sosok perempuan itu.
"Happy anniversary sayang" sebuah pelukan hangat membalas ciuman yang mendarat sempurna pada dahinya.
"Maaf ya aku terlambat" tangan si laki laki tadi, meraih tangan si perempuan dan menggenggamnya dengan hangat
"Ndapapa, sayang, jalanannya kan macet, maaf ya udah bikin kamu jadi hujan hujanan" mereka berdua saling tersenyum dan memandang
Si laki laki nampak gelisah, raut wajahnya tersirat ada suatu hal yang tak kuasa Ia katakan tapi terpaksa Ia harus mengatakannya. Si laki laki itu bingung, entah bagaimana caranya Ia harus mengatakannya. Tampak dari raut wajahnya, sebenarnya Ia tidak ingin mengatakan hal itu.
"Udah pesen makanan ?" Si laki laki berusaha tenang dan berusaha menghilangkan kekhawatirannya
"Udah, Aku udah pesenin yang spesial buat kamu, beef burger full cheese without onion, favorit kamu kan" ucap si perempuan dengan senyum yang merekah. Jika dilihat dari senyumnya tentu saja hatinya lebih berbunga.
"Thanks sayang, tau banget makanan favorit aku". Tak lama kemudian makanan pun datang
Mereka berdua makan dengan saling bercanda, berbicara, menatap, sesekali melakukan phisycal touch, terkadang si laki laki mengusap kepala si perempuan, terkadang si perempuan mengusap lembut bibir si laki laki tadi.
Prankk…tak sengaja tangan si perempuan tadi menyenggol gelas yang letaknya di pinggir meja hingga membuatnya jatuh, pecah tak beraturan.
"Mas…mas..minta tolong ya, gelasnya pecah…" sambil melambaikan tangan, si perempuan tadi berusaha memanggil petugas kebersihan
"Sayang ada yang mau omongin, ini serius…" dengan sedikit gemetar si laki laki akhirnya memberanikan diri.
"(Tunggu tunggu, apa ini maksudnya dia mau melamarku ?)" ucapan si laki laki itu sontak merebut perhatian si perempuan hingga membuat si perempuan terdiam berperang dengan isi kepala.
"Sayang…."
"Eh iya sayang gimana ? (Mungkin Mas Bara mau melamarku)" ucapnya lembut, tersenyum sambil memegang tangan si laki laki itu.
"Kitaa…emm….Kitaa…Kita cukup sampai disini aja ya…."
Si perempuan melepas genggamannya dengan spontan, Ia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan laki laki itu
"Mas Bara lucu ih, Mas Bara pasti lagi ngeprank nih"
"Enggak, aku serius La, Kita sampai disini aja ya"
Duaar, petir tiba tiba menyambar, sambarannya seperti yang dikatakan Bara barusan. Hubungan yang berjalan selama hampir 6 tahun, yang Khayla impikan akan menuju ke pernikahan tiba tiba kandas dalam waktu kurang dari 2 jam. Wishlist pernikahan impian yang Ia tulis dalam jurnal hariannya, hanya tinggal sebuah tulisan.