David tertidur nyenyak setelah banyak hal yang dia alami. Dipagi hari Beni, Riko dan Anton sudah menyiapkan sarapan untuk David, mereka membawa makanan ke dapur asrama, dan segera diberikan kepada David yang masih terlelap di kamar.
"David, kemana?"
"Gak tau Ben, dari tadi kan kita cuma bertiga"
"Lo bener Ton, apa dia sedang mandi?"
"Mana gue tau Ko, tapi iya kamar mandi nya tertutup"
"Mungkin juga, dia mandi. Kalau begitu kita tunggu aja dia"
Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka.
"Lo pada ngapain lihatin gue?"
"Lo serius David kan?"
"Emang siapa lagi Ben?"
"Syukurlah"
"Lo, gak sakit?"
"Enggak Ko, gue sekarang udah baikan"
"Sarapan dulu Vid, kita udah bawain makanan asrama buat lo, Kami kira lo gak bakalan ngampus hari ini karena sakit."
"Gue udah sehat, Thanks bro"
"Sama sama Vid."
"Apaan sih lo pegang-pegang gue"
"Jangan GR, itu tangan lo gak sakit apa?"
"Keliatan?"
"Jelas" ucap mereka bertiga serempak
"Lo jatuh dari mana?"
"Gue jatuh di sekitar RS Pelita"
"Oh, lain kali hati-hati"
"Ya"
"Lo lanjut dulu makan, kita mau beres-beres".
David makan dengan penuh semangat, ia tidak akan menyia-nyiakan beasiswanya yang sudah dia dapat kan selama ini.
Pagi ini David berangkat ke kampus seperti biasanya. Selama perkuliahan David mencari Lierra. Mungkin dia bisa membantu nya. David duduk di sebelah Lierra, tidak biasanya David sangat serius.
"Lierra, gue disini ya"
"Silahkan"
"Btw, Lo kemana kemarin habis praktek? Dicariin temen-temen lo."
"Gue kan di suruh dosen nyimpen jantung ke RS Pelita"
"Apa?"
"Gue nyimpen jantung ke RS Pelita"
"Maksud gue, ulangi kata kata lo yang pertama"
"Gue di suruh dosen nyimpen jantung ke RS Pelita"
"Sumpah lo?"
"Ngapain gue bohong?"
"Demi apa Vid, dosen praktek itu nyuruh gue ke ruangan dosen ngikutin dia"
"Maksud lo, dosen yang ngajar praktek kemarin?"
"Ya, siapa lagi? sebelum ke ruang dosen gue di tanya sama Anton, dia nanyain Lo. Kalau lo gak percaya, tanya aja si Anton, dia lihat gue ke ruang dosen Ko"
"Ohhhh"
"Lo gak apa-apa kan?"
"Enggak"
"Apa yang terjadi?"
"Bukan apa-apa"
"Lo bohong, ngapain lo nanya gue tentang dosen praktek"
"Lah, lo ngerti?"
"Sebenernya gue ngerti, karena lihat Lo buru-buru ke luar kelas dan masuk ke RS Pelita sendirian, dan lo ngomong sendirian"
"Lo lihat gue ngomong sama siapa?"
"Enggak. Tapi gue tau, ada sesuatu yang tidak beres. Gue cuma mancing supaya lo cerita aja"
Seketika David terdiam, dia memikirkan sesuatu, apa yang menjadi masalahnya, apa memiliki arti khusus atau tidak. Karena David memiliki saksi, Lierra. Tak lama kemudian, Dosen mata kuliah memasuki ruangan. Suasana tercipta sangat damai seperti biasanya, semua mahasiswa sangat kondusif di ruangan kelas tersebut.