Masih menganggap Bocah.

Sekretaris Ang masih setia memutar mutar Hpnya, dengan bibir tersenyum dan kenyamanan hati yang damai.

Tak sadar jika Yuri sudah membuka pintu dan duduk di sebelahnya.

"Tuan Sekretaris, apa yang anda lakukan?" tanya Yuri melihat sekretaris Ang masih memegangi hp nya.

Sekretaris Ang tentu saja terperanjat dan segera menaruh Hpnya begitu saja di dasboard mobil nya. Lalu segera menatap lurus ke depan. Kemudian mulai menghidupkan mesin mobilnya.

"Apa anda tidak menyukai aksesoris itu tuan? Itu bagus lho. Lucu." tanya Yuri. Sekretaris Ang sama sekali tidak menjawab, malah menjalankan mobil nya.

"Tuan. Setidaknya ucapkan terima kasih gitu pada saya. Saya kan sudah membelikan sesuatu untuk tuan Sekretaris." Yuri tak jemu berbicara.

"Apa tidak kebalik?" akhirnya Ang bersuara juga.

"Iya, saya tau.. Saya tau jika membeli nya pakai uang Tuan. Tapi setidaknya kan saya sudah memilihkan untuk Tuan. Kalau tuan mana sempat untuk memikirkan barang selucu itu."