Pagi harinya,
Masih di Apartemen sekretaris Ang.
Masih di kamar yang terlihat berantakan itu.
Sekretaris Ang tentunya masih meringkuk di bawah selimut.
Terlihat sedikit bergerak, lalu perlahan membuka matanya. Meraba sisinya. Seketika bangun, menoleh kesamping.
"Yuri!" mendapati yang dicari tidak ada di tempat.
"Apa dia mandi?" batinnya, matanya melirik kamar mandi yang sedikit terbuka. Tidak ada tanda tanda manusia di dalamnya. Ang menyibakkan selimutnya. Menjajakan kakinya kelantai. Namun berhenti ketika matanya menangkap noda darah yang lumayan banyak di sprei.
Sekretaris Ang menyentuh itu dengan jarinya.
" Darah ini, semalam kau pasti kesakitan. Kenapa mesti berbohong padaku."
"Itu pasti sakit. Argh..! Apalagi aku tidak bisa menahan diri ketika sudah berada di dalam. Maafkan aku!" Sekretaris Ang bangun, mengambil handuk. Melilit tubuh bagian bawahnya lalu menarik sprei kasur itu dan melipatnya.