19. MISTERI DIBALIK PASUKAN TERAKOTA ABU-ABU

Di Istana, Raiden Shogun sedang diam dan duduk dengan sopan bahkan melihat Jiro dan Yae Miko yang berada di setiap sisinya, kemudian mereka duduk dengan santai tanpa memperhatikan dirinya yang duduk di tempat tersebut. Bahkan, Yae Miko melihat kesamping pemandangan alam Inazuma beserta menampakkan burung-burung yang sedang mengejar burung yang lainnya, hingga melihat Raiden Shogun yang sedang menatap dirinya dan Jiro dengan tatapan tajam membuat Jiro mengerti tentang tatapan tersebut sambil berkata,"Mamah, apakah..... Mamah bosan?",ujarnya

"tidak",satu kata terjawab kepada Jiro hingga berkata,"Mamah tidak bosan tetapi, Mamah telah mengenal tempatmu Jiro, kota Inazuma sangat berbeda dengan kota Sumedang yang merupakan kota paling modern walaupun, aku sudah tau mengenalinya, Jiro",tambahnya sambil meminum air putih hangat didalam gelasnya

"mungkin... kau terlalu serius, Raiden Shogun",ucap Yae Miko yang merasa menggigil melihat Raiden Shogun yang tatapannya curiga hingga dia menajwab,"Hah, tapi ada satu hal yang belum di pecahkan",ujarnya

"apa itu",ucap Jiro dan Yae Miko dengan nada yang sama hingga Raiden Shogun terkejut mendengar perkataan mereka,"tentara terakota, apakah kalian tau dimana?",tambahnya

"maksud Mamah..... penjaga kuil kecil? oh iya, aku tau didalam hutan, disana memang sedang menjaga kuil kecilnya yang sudah tidak digunakan lagi, tapi Mamah kenal dengan mereka?",ujar Jiro menanyakan tersebut kepada Raiden Shogun

Raiden Shogun menjawab kepada Jiro,"iya Jiro, mereka awalnya merupakan tempat penjaga kuil Inazuma bahkan, oleh seorang perempuan rubah...",ucapan Raiden Shogun terpotong oleh Yae Miko hingga menjawab,"Saiguu",dengan ucapan lembut kepada mereka berdua

"iya, dia yang memegang terakota itu dan..... Saiguu membuangnya kesuatu tempat dimana pun berada dan ternyata ada ditempatmu, Jiro",ucap Raiden Shogun dengan sedikit serius kearahnya

"iya Mamah, disana ada dua terakota penjaga kuil itu didalam hutan Mamah",ucap Jiro yang telah mengetahuinya

"apakah, kau mau kesana, Raiden Shogun?",ujar Yae Miko kepada Raiden Shogun untuk pergi kedalam hutan melihat penjaga kuil yang dimaksud

"iya, tapi tidak sekarang Yae Miko dan Jiro. menjelang seperti ini di cuaca mendung membuatku tidak enak",jawab Raiden Shogun yang sudah merasakkan tidak enak di hutan Sumedang

"baiklah kalau begitu, aku pergi bersama Kakak Yae Miko",ujar Jiro yang sedang berdiri bersama Yae Miko untuk pergi untuk mengeliling kota kecil Inazuma hingga dia ikut bersamanya bahkan, mereka membeli ikan untuk siang nanti, serta buah-buahan dengan harga yang sangat murah membuat Jiro senang namun, didepannya melihat Risa sedang membeli makanan untuk keperluan sehari-hari. Lalu, Risa melihat Jiro dan Yae Miko sedang membeli ikan hingga Jiro berkata,"ini Risa.... tolong buatkan ikan goreng nanti sore",ucap Jiro hingga Risa berkata,"boleh Kakak, tapi sepertinya kalian mau kemana?"

"kami hanya berkeliling saja, Risa bersama Jiro",jawab Yae Miko kepada Risa yang melihat mereka berduaan dengan memegang tangan

"wow, jadi kalian sedang..... duaan.... disekitar sini? Baiklah, aku sama Kak Yoimiya masak didapur ya?",ujar Risa sambil terburu-buru untuk memasak bersamanya

"baiklah, Risa sampai jumpa",ujar Yae Miko melihat Risa terburu-buru untuk memasak didapur bahkan, membiarkannya untuk pergi lalu, dia melanjutkan untuk jalan-jalan bersama Jiro yang mau melihat jualan makanan yang sangat berbeda dengan hari biasanya. Lalu, Jiro membeli makanan bahkan, menjual barang-barang antik dari zaman dahulu. lalu, sampai menjelang siang dengan cuaca yang kurang menemaninya, membuat Jiro merasa kurang nyaman bahkan, mereka berdua akan pulang kerumah hingga ketika sampai dirumah, mencium aroma sedap seperti ikan goreng dengan bumbu yang dirahasiakan oleh mereka berdua.

"wah, kalian masak apa ini? pasti kelihatan enak",Yae Miko mencoba menyindirkan mereka berdua hingga Yoimiya menjawab,"ini ikan dengan bumbu rempah asli dari Inazuma pasti enak dan renyah Yae Miko",jawabnya

"Hmmm, sepertinya enak deh untuk nanti siang Risa",ujar Jiro yang telah mencium aroma enak di gorengannya bahkan Risa menjawab,"iyalah Risalah yang jago masak untuk Kakak dan lainnya termasuk Kakak Yae Miko"

"Hahaha, begitu ya. Yah, nanti Kakak kesini lagi",ujar Yae Miko kepada Risa

"yaaah, walaupun disini cerah, Kakak akan pergi lagi",ujar Jiro sambil pergi meninggalkan Risa dan Yoimiya yang sedang memasak didapur, Risa berkata kepada Jiro,"Kakak, tunggu", Jiro mendengar suara Risa yang berada dibelakang hingga dirinya berpaling dan menghadap Risa yang mencoba membuka suara untuk berbicara,"kenapa Risa?"

"Kakak..... Kakak mencari teman Kakak di hutan sana",ujar Risa kepada Jiro yang membuatnya kaget sambil berkata,"Apa?! teman Kakak didalam hutan?"

"iya, dia terjebak didalam sana. Kakak bisa.... menyelamatkannya? Aku tidak bisa untuk masuk kedalam hutan itu sendirian",ujar Risa yang merasa takut akan tersesat didalam hutan tersebut hingga Jiro menjawab,"Hah, baiklah. aku akan kesana tetapi...",ucapan Jiro terpotong oleh ucapan Raiden Shogun sambil berkata,"baiklah, Jiro kita akan pergi bersama Yae Miko",ujarnya yang membuat Jiro kaget

"aaah, Mamah sudah siap?",ujar Jiro didalam hati yang melihat Raiden Shogun yang sudah siap untuk pergi kedalam hutan

"baiklah, aku disini saja Mamah. Karena, aku sedang masak bersama Kakak Yoimiya",ujar Risa hingga Raiden Shogun terkejut sambil berkata,"begitu ya? Baik, aku sama Jiro dan Yae Miko pergi kedalam hutan dan aku tau, teman-temanmu masih ada didalam hutan sana kan, Risa?",tambahnya

"iya, itu kawan-kawan Kakak Jiro",jawabnya

"tunggu apalagi, Mamah sudah tau hutan itu..... sangat berbahaya karena, muncul makhluk dunia lain yang bisa memakan korban didalam hutan terlarang. Ayo! kita pergi!",ujar Raiden Shogun sambil mengajak Jiro dan Yae Miko untuk pergi mencari misteri Terakota sambil menyelamatkan teman-teman Jiro yang berada didalam hutan belantara

Begitu mereka akan pergi kedalam hutan, Jiro berjalan dengan pelan bersama Yae Miko disampingnya, kemudian Raiden Shogun serius untuk melihat dan mencari kuil yang dia maksud, lalu Jiro dan Yae Miko berjalan dengan tatapannya kedepan hingga berkata,"kau pernah kedalam hutan ini?",ujar Raiden Shogun kepada Jiro dan Yae Miko hingga mereka serentak walaupun jawabannya berbeda Jiro berkata,"iya" sementara Yae Miko berkata,"tidak"

Raiden Shogun kaget mendengar ucapan tersebut sambil berjalan kedepan dan tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah kuil hingga Jiro mengetahui didepan tersebut merupakan kuil yang ukurannya kecil dan misteri bagi mereka berdua, Jiro sudah tau tentang hal tersebut bahkan, melihat Raiden Shogun berjalan untuk diperiksa. Namun, penjaga tersebut melirik ke arah Raiden Shogun yang tatapannya tajam dan menyodong sebuah pedang samurai ke arah Raiden, membuat Yae Miko terkejut melihat tingkah laku penjaga yang tidak sopan kepada sang Archon. Jiro yang hanya menonton saja, namun tetap khawatir dengan mereka berempat yang siap untuk bertarung, Jiro berusaha untuk menghentikkan serangan jarak dekat dengan mengulurkan tangan kedepan dan mengelurkan tangan ke arah mereka dengan tegak kedepan hingga penjaga tersebut melihat Jiro yang telah mengenalnya bahkan, melihat Raiden Shogun yang bersiap mengeluarkan pedang hingga menyimpannya kembali karena, penjaga Kuil telah mengetahui Jiro yang selalu ada disampingnya.

Kemudian, mereka mempersilahkan untuk masuk kedalam kuil kecil, Yae Miko terkejut melihat kejadian tadi, dimana penjaga hampir menyerang Raiden Shogun dengan mengulurkan tangan dengan tegak sambil berkata kepada Jiro,"kau pernah kesini?"

"iya",jawabnya,"Kakak lupa, Aku pernah kesini bersama Sayu dan lainnya ketika menyerang Yuda yang berada dimall",tambahnya kepada Yae Miko hingga tersenyum dan mengingatnya kembali sambil berkata,"oh iya, kau benar, Jiro"

"sudahlah! Sebaiknya kita pergi ketempat sana untuk diperiksa",ujar Raiden Shogun yang tidak sabar untuk masuk kedalam kuil yang sudah usam dan tidak terawat. lalu, mereka melihat lonceng emas yang sudah retak, Jiro sudah melihatnya kemarin bersama kawan-kawan bahkan, Raiden Shogun melihat sebuah pintu yang terbuka sedikit kemudian, menggesernya ke arah samping kiri. Ketika masuk, dia melihat isinya tidak ada penyimpanan yang mencurigakan membuatnya kebingungan sambil melihat Jiro yang berada disamping jauh sambil berkata,"Jiro, sini",ujarnya hingga dia menemui dirinya di depan pintu

Jiro langsung mendekatinya dan berkata,"Mamah? Ada apa?",ujarnya

"Mamah baru tau tempat ini, kau tau tempat ini bersama kawan-kawan?",ujar Raiden Shogun kepada Jiro yang melihat seluruh ruangan hingga menjawab,"tidak, aku belum pernah kesini sebelumnya. Bahkan, aku baru tau tempat ini, Mamah"

"Tempat ini.... seperti tempat..... berkumpul sesoerang",ujar Yae Miko kepada mereka berdua yang berada didalam kuil

"mungkin.... bisa begitu Yae Miko",ujar Raiden Shogun yang sedang meliriknya lalu, Jiro pun pergi keluar karena tidak menemukan apa-apa yang mencurigakkan namun, saat Jiro mencoba melangkah dan tiba-tiba saat satungkah kebawah, dia mendengar suara lantai yang berbeda dengan suara lantai lainnya hingga berhenti untuk berjalan dan berkata,"suara... ini... seperti suara letupan kayu yang berbeda dengan yang lainnya",ujarnya didalam hati sambil membongkarnya hingga menemukan sebuah kotak berkayu tua dan garis berbolong kecil namun, Jiro melihat penutup tersebut yang muda dibuka. Begitu dibuka, dia menemukan sebuah kotak tua yang mencurigakkan, hingga membukanya dan menemukan sebuah beberapa butir bola kecil berwarna abu-abu yang sama dengan patung penjaga kuil. Lalu, Yae Miko melihat dia yang sedang memegang satu bola abu-abu tersebut dan berkata,"bola yang cantik Jiro, emangnya..... bola apa ini?",ujarnya dan tiba-tiba saja, dia terjatuh dan mengenai tubuh Jiro hingga salah satu bola abu-abunya mengenai lantai dan muncul satu tentara terakota penjaga kuil yang sangat mirip dengan penjaga yang ada didepan bahkan, dia menggunakan tombak sambil menghadap Jiro dan Yae Miko dan membuat mereka kebingungan dengan badan tegak dengan pakaian Jepang yang menghadapnya. Kemudian, Jiro berkata,"dia..... penjaga kuil ini!"

"iya Jiro, mirip sekali dengan penjaga yang ada didepan kuil ini, tapi dia menggunakan tombak biasa",ujar Yae Miko yang melihat dia yang sedang tegak namun, Jiro berkata kepada dia,"baik! Kau berjaga di depan kuil sana",ujarnya hingga perintah tersebut dilaksanakan hingga Jiro melihat sikap yang dilakukan dia yang sedang pergi hingga tentara tersebut berjaga didepan yang sudah ditunjukkan dari Jiro. Lalu, dua penjaga dengan pesenjataan pedang melihat salah satu terakota yang muncul seketika hingga penjaga dengan senjata pedang disebelah kirinya mencoba untuk menggeser dan mencari tempat lain untuk berjaga diluar kuil. Jiro melihatnya sambil berkata,"ternyata dia adalah kru mereka rupanya",ujarnya didalam hati

"jadi mereka tidak saling menyerang rupanya dan mereka telah mengenal mereka satu sama lain, dan tidak melibatkan hal lain yang sedang tugas darimu",Yae Miko melihat penjaga tersebut sambil menatap Jiro yang telah mengetahui fungsi penjaga dengan tubuh warna abu-abu

"kalian disini",ujar Riaden Shogun melihat mereka berdua sedang melihat penjaga kuil yang sudah tampak berbeda dengan penjaga lainnya dari segi senjata, dia melihat terakota tersebut dengan menggunakan tombak sebagai senjatanya hingga berkata kepada mereka,"kemana salah satu penjaga disini, Jiro? Yae Miko?",ujarnya dengan serius

"mungkin..... dia pergi untuk mencari penjaga lainnya disekitar kuil ini Mamah",jawab Jiro kepada Raiden Shogun dengan sedikit serius dan bercampur tenang melihat penjaga kuil tua yang misterius

"Hmmm, sebaiknya kita harus pergi kedalam kuil ini, Aku menemukan tempat yang mencurigakkan lagi semuanya, ayo..... ikutlah denganku!!!",ucap Riaden Shogun sangat tegas kepada mereka berdua. Jiro kaget mendengar ucapan tersebut sambil masuk kedalam kemudian, melihat ruangan begitu luas dibandingkan ruangan lainnya. Jiro dan Yae Miko melihat ruangan tersebut sangat besar didalamnya hingga berkata,"ruangan ini sangat aneh, tapi dari luarnya kecil tapi didalmnya begitu luas sekali",ujar Yae Miko yang melihat didalam kuil tersebut sambil melihat disekelilingnya bersama Jiro disampingnya untuk mencari benda-benda yang misterius namun, mereka tidak menemukan apa-apa hanya menemukan sebuah kotak yang ditemukan olehnya.

"sepertinya tempat ini tidak ada yang mencurigakkan Kakak tapi, hanya satu yang aku temukan",ucap Jiro sambil memperlihatkan sebuah kotak aneh yang sudah kusam dan tua hingga membukanya terdapat bola-bola kecil warna abu-abu yang misterius bagi Yae Miko hingga berkata,"bola kecil apa ini?",ucapnya namun, Raiden Shogun terkejut melihat isi kotak tersebut yang dipegang oleh Jiro sambil menajwab,"ya ampun, inikan bola ajaib penjaga kuil! Kau dapat dari mana?! Sini, biar Mamah yang megang kotak ini",ujar Raiden Shogun yang mengambil kotak tersebut lalu, Jiro menjawab,"aku menemukannya di salah satu ruangan yang dibuka oleh Mamah"

"sebaiknya, kotak ini..... ada ditanganku, bukan ditangan orang lain",Raiden Shogun yang terkejut melihat bola-bola warna abu-abu tersebut yang merupakan benda yang langka untuk cadangan perang melawan musuh jika, tentara Inazuma lemah dalam melawan musuh hingga Raiden Shogun akan mengeluarkan pasukan terakotanya dari ancaman musuh disuatu tempat

"baiklah, mungkin.... kau sudah tau tentang benda seperti itu, Raiden Shogun,ucap Yae Miko dengan lemah lembut kepada Raiden Shogun sambil menjawab,"iya, aku akan menyimpannya di ruanganku",ujarnya sambil bergegas pergi tanpa pamit kepada mereka berdua membuat Jiro kebingungan melihat tingkah laku tersebut namun, Yae Miko berkata kepada Jiro,"sudahlah, yang penting dia membawa kotak itu ditangannya, bahkan mungkin sangat penting untuknya",ujar Yae Miko kepada Jiro yang telah melihat tingkah laku Raiden Shogun tersebut. kemudian, mereka akan mengelilingi ruangan lainnya.

"hah, Mamah pergi tanpa kita yang berada didalam ruangan ini, Kakak",ujar Jiro yang tidak senang dengan tingkah laku Raiden Shogun setelah mendapatkan kotak yang berisikan boneka penjaga kuil yang misterius, kemudian Yae Miko berkata lagi,"Jiro kita hampir lupa",ujarnya kepada Jiro yang bengong sambil melihat ke arah dirinya hingga menambahkannya,""upa menyelamatkan teman-temanmu didalam hutan ini"

Jiro terkejut mendengar ucapan Yae Miko sambil berkata,"oh iya! Kenapa nggak bilang dari tadi? Seharusnya kita harus menyelamatkannya sebelum ada sesuatu yang menimpanya",ucap Jiro sambil keluar dari tempat tersebut bahkan, meninggalkan kuil kecil dan penjaga kuil yang sedang serius sambil melihat dirinya dan Yae Miko pergi. Namun, salah satu penjaganya saling berhadapan yang tidak jelas walaupun tidak bisa bicara hanya berfikir kritis melihat mereka berdua pergi meninggalkan kuil dan pulang yang jalan yang salah. Sementara itu, Jiro dan Yae Miko pergi kehutan dengan jalan kaki, sambil melewati pepohonan yang menutupi cahaya matahari disiang hari pada pukul dua belas siang. Mereka akan mencari kawan-kawan Jiro yang tersesat didalam hutan lalu, Yae Miko berada disampingnya sambil berkata,"ngomong-ngomong, omongan Risa... benar Jiro?",ujarnya dimana Jiro berfikir sambil melihat kedepan dan kesamping untuk memeriksa kondisi lingkungan tersebut yang begitu lebat dan berbahaya, Yae Miko melihat Jiro sedang mencari kawan-kawannya hingga dia tau tentang isi hatinya dimana, Jiro akan menyelamatkannya dari mara bahaya sesuatu didalam hutan belantara.

Di tengah perjalanan, Jiro dan Yae Miko terkejut melihat bekas-bekas cakar di batang pohon yang berada disetiap sampingnya lalu, jejak kaki yang berada ditanah basah yang sudah kering membuat Jiro mengetahui tentang nasib temannya tersebut tersesat didalam hutan hingga Yae Miko berkata,"tanah ini sudah kering",ujarnya

"iya Kak, mungkin sudah hari kemarin, mereka akan didalam hutan ini pasti mereka ketakutan akan hal sesuatu kakak, sebaiknya kita harus mengikuti jejak kaki ini kemana mereka pergi",ucap Jiro sambil berjalan kedepan bersama Yae Miko yang berada disamping. bahkan, mereka menemukan tenda-tenda yang sudah rusak serta sepeda jatuh di tanahnya membuat Jiro kaget hingga memegang sepeda tersebut dan berdiri kembali serta dia mengenal dua sampai lima sepeda tersebut dan berkata,"aku kenal..... dengan lima sepeda ini Kakak",ucapnya

"apa? kau kenal dengan mereka?",ujar Yae Miko sekali lagi kepada Jiro

"iya Kak, mereka mungkin takut hal-hal yang gaib ditempat ini, dan mereka mencoba melarikan diri untuk menghindar dari serangan buas atau... dia",jawab Jiro dengan lambat launnya menjawab dengan pelan

"baiklah, tunggu apalagi walaupun cuaca disini tidaklah mendung seperti tadi, ayo..... kita pergi dan mengikuti jejak kaki ini",ujar Yae Miko yang telah melihat jejak kaki tersebut kesuatu tempat

Begitu mereka berjalan hingga jalan tersebut akan turun kebawah lalu, datar sambil mengikuti jejak kaki teman Jiro yang sedang melarikan diri dari serangan buas atau serangan dari Yuda. Lalu, ketika mereka di tengah perjalanan tiba-tiba, Jiro dan Yae Miko mendengar teriakkan histeris didepan mata kemudian, mereka pergi sambil mengikuti suara tersebut disuatu tempat dan tak lama kemudian, Jiro dikejutkan oleh pasukan dengan berpakaian zilla, zaman kuno yang sedang mengepung kawan-kawan Jiro didalam hutan.

"tolong! tolong aku! Seseorang tolong kami!",ujar seorang perempuan tersebut menjerit hingga Jiro datang dan melihat mereka dikepung oleh para zira yang bersiap untuk menggibas mereka membuatnya ketakutan. Jiro mengeluarkan serangan petir hingga teman-temannya melihatnya dari belakang musuh yang membuatnya kebingungan dan berkata,"cahaya itu..... petir ungu?",ujarnya

Begitu Jiro berlarian bersama Yae Miko yang bersiap untuk membantu mereka, sang musuh terkena serangan petir oleh Jiro, membuat dua orang perempuan tersebut terkejut dan berkata,"hah, mereka mati dan menghilang",ujarnya didalam hati

Jiro pun menggibasnya membuat dua orang perempuan mulai panik dengan serangan yang dilakukan oleh Jiro, hingga Jiro melihat mereka membuat kawan-kawannya terkejut melihat pakaian Jiro merupakan pakaian adat Jepang sambil berkata,"Jiro..... kau menggunakan budaya Jepang dengan batik khas Sumedang?",ucapnya

"Hmmmm, iya Amanda. kalian tidak apa-apa kan?",ucap Jiro kepada kawan-kawan tersebut yang hampir diserang oleh kawanan musuh

"aku tidak apa-apa Jiro, oh iya.... kau sama siapa kesininya?",ujar salah satu teman Jiro, Juliana kepadanya

"aku kesini.... bersama Kakak",jawab Jiro serta tidak memberi tau tentang Yae Miko yang mencoba untuk membantunya namun, tiba-tiba saja, Yae Miko datang dan melihat kawan-kawan Jiro masih hidup sambil berkata,"kalian tidak apa-apa kan?",ucapnya

Amanda dan Yuliana kaget mendengar suara perempuan tersebut hingga menghadap kiri dan betapa terkejutnya, melihat Yae Miko yang muncul tiba-tiba. Lalu terkejut melihat Yae Miko dimana mereka kenal dari suatu Game di handphonennya, lalu Amanda membuka handphone tersebut dan melihat layar aplikasi permainan sambil melihat ke depan hingga nyatanya dengan penampilan Yae Miko sama dengan dunia nyata membuatnya terkejut dan berteriak lemah lembut kepadanya,"haaaaaah, ternyata..... ternyata..... ada didunia nyata rupanya, waah senang banget",ucapnya didalam hati yang melihat Yae Miko sedang mengajak salah satu temannya, Yuliana sedang menanyakan kondisi kawan-kawan Jiro yang berlari ketakutan akan serangan yang sama dengan tadi.

"sepertinya mereka ada disuatu tempat yang jauh dari tempat ini Kakak",ujar Jiro kepada Yae Miko yang jalan santai bersama Yuliana dan Amanda yang sedang melihat Yae Miko dengan penampilannya yang sama dengan didalam permainan Game hingga berkata,"waaah ini keren, ada dia dan..... waaah.... aku susah mau bicaranya",ujar Amanda yang berbicara didalam hati bahkan, Yae Miko melihatnya yang kebingungan untuk bicara dengannya maka dari itu, Yae Miko menyuruhnya untuk pergi bersama-sama mencari yang lainnya didalam hutan.

Di dalam hutan, mereka mulai menghadapi apa-apa didalam hutan tersebut bahkan, Jiro merasakan angin yang berhembus dari belakang membuatnya curiga lalu, Yae Miko kaget melihat bekas sabitan di batang pohon yang ada di sekitarnya. Jiro pun mencoba untuk pergi dan mengikuti jejak sabitan tersebut kesuatu tempat bahkan, mereka akan pergi mengikuti pergerakkan tersebut dimana Jiro yang menemukan jejak misterius di dekat batang pohon sambil berkata,"sepertinya ada serangan Kakak",ujar Jiro kepada Yae Miko

"Kakak? Jadi.... dia Kakakmu Jiro",ucap Amanda kepada Jiro, mendengar ucapan Jiro kepada Yae Miko adalah Kakaknya

"iya, tapi kita harus selamatkan teman-teman kita kan di dalam hutan yang lebat ini",ucap Jiro sambil jalan dengan serius bersama-sama

Yae Miko pun berada disamping Jiro namun, mereka berhenti dan mendengar suara langkah kaki yang berada didepannya membuatnya curiga bahkan, berusaha untuk berlari kedepan dan melihat musuh dengan pakaian kesatria dengan besi yang sama oleh pasukan Yuda membuat Jiro mengetahuinya dengan serius. Lalu, Jiro bersembunyi bersama yang lainnya, kemudian dia akan bergerak dengan pelan-pelan bersama yang lainnya agar tidak ketahuan oleh musuh. Amanda mencoba mengeluarkan postingan dengan jepretan foto kearah Yae Miko hingga menggunggahnya lewat chatnya, namun saat Amanda melihat chatingannya, mereka tidak percaya bahwa postingan dari Amanda hanyalah sebuah kebohongan membuatnya ingin berteriak dengan berkata,"DASAR BEGO!!!! KENAPA KALIAN TIDAK MEMPERCAYAIKU HAH!!!!",ucapan tersebut terdengar oleh pasukan zila yang sedang menangkap tiga teman Jiro di dekat bukit, bahkan mereka mengejar suara teriakkan tersebut. Jiro kaget melihat aksi yang dilakukan Amanda yaitu, amarah yang sangat besar sambil melihat chatnya yang telah memberi postingan berupa, foto Yae Miko yang asli.

"hey! sudahlah! Nanti terdengar oleh musuh",ucap Jiro yang merasa khawatir dengan kondisi lingkungannya namun, Jiro melihat kedepan muncul musuh yang sudah bersiap untuk bertarung melawan dirinya. bahkan, Yae Miko pun siap membantu Jiro sementara Amanda terkejut melihat pasukan tersebut yang siap menyerang mereka berdua hingga Yuliana mencoba menarik lengan Amanda untuk menjauh dari medan tempur

"baiklah Jiro kita akan melawan mereka walaupun, jumlahnya sangat banyak",ucap Yar Miko mengeluarkan senjatanya sambil menyerang dengan kekuatan electronya bahkan, mengeluarkan ruba yang berada di setiap samping dimana dia akan mengepung musuh dalam jumlah musuh sekitar dua belas musuh didalam hutan Jiro berkata,"baiklah aku tau pergerakkan Kakak dan kita akan memulai penyerangannya",ucapnya sambil mengeluarkan pedang disampingnya bahkan, keluarlah petir ungu yang mengerikan kemudian, bersiap menyambitnya dengan kekuatan yang ada hingga musuh terkejut melihat dia dengan pergerakkan cepat sambil mengeluarkan petir ke arah dirinya dan pasukannya. Sementara itu, Yae Miko sudah bersiap untuk mengeluarkan serangan listrik ungu bahkan, berhasil melumpuhkan musuh sebanyak enam tentara zila, serta melakukan serangan catalyst lainnya dengan bayangan ruba pinknya.

Jiro melihatnya sambil melanjutkan untuk bertarung melawan pasukan zila dengan pedang milik musuh, bahkan Jiro mencoba menangkis sambil membalasnya menggunakan tusukkan pedang. Bahkan, mengeluarkan petir di ujungnya dan mengenai tubuh mereka, mereka tidak lengah sambil memanggil pasukan untuk mengepung mereka berdua dengan tombak.

"mereka terkepung Yuliana, kita harus menolongnya",ujar Amanda yang akan menolong Jiro dan Yae Miko yang sedang dikepung olehnya

"jangan khawatir",ucap Yuliana sambil mengumpulkan beberapa batu untuk bersiap-siap melemparkannya dengan karet tebal dan jadilah katepel, sambil memberikannya ketangan Amanda sambil berkata,"ini, kau ambilah. Kita akan menyerangnya dengan batu ini",tambahnya sambil maju hingga melepaskan batu tersebut ke salah satu musuh yang sedang mengepung Jiro dan Yae Miko hingga mengenainya membuat dia kaget sambil melihat Yuliana dan Amanda mengeluarkan serangan batu-batu kerikil kearah mereka hingga bersiap mengepung mereka berdua selain mengepung Jiro dan Yae Miko yang sudah dikepung olehnya.

"wah, mereka pergi sebagiannya sebaiknya kita harus cepat-cepat untuk bergerak sebelum mereka akan menyerang seseorang",ujar Jiro sambil melihat musuh mulai maju dan menabrak tubuhnya hingga Yae Miko mengeluarkan cahaya electronya bersama Jiro yang siap untuk mengeluarkan serangannya bahkan, seluruh musuh akan tewas seketika. Bahkan, disamping, melihat ledakkan electro sampai mengenai mereka dan tewas akibat terbiasnya cahaya yang dikeluarkan oleh Jiro, Amanda dan Yuliana kaget melihatnya sambil Amanda berkata,"ini... adalah kekuatan Electro yang digunakan oleh mereka berdua? Keren sekali",ujar Amanda yang kagum dengan Jiro dan Yae Miko sambil melihat mereka merasa aman dari serangan tersebut.

Jiro dan Yae Miko pun pergi sambil meninggalkan mereka berdua yang berdiam berdiri di atas tanah bahkan, berlari dibelakang Jiro dan Yae Miko ikut membantu mereka dengan katepel. Jiro melihat kawan-kawan Jiro yang hampir diserang oleh pasukan zila, bahkan mereka berkata kepada Jiro,"Jiro? Kau..... memakai...",ucap salah satu temannya Jiro, Riki yang terkejut dengan pakaian adat Jepang bahkan, terkejut melihat Yae Miko di sampingnya sambil berkata,"wah, ada karakter dari Game..... apa ya?",tambahnya

"sudahlah! Yang penting kita harus pergi dari tempat ini",ujar Jiro yang berusaha untuk pergi namun, Riki berkata kepada Jiro,"Jiro tunggu! Ada satu teman kita menghilang!",tambahnya

"oh iya, kau benar",Rusdi menjawabnya sambil terkejut tidak melihat salah satu kawannya di samping, Azkia,"Azkia kemana ya?",tambahnya

"ya ampun, dia selalu begitu, ya sudah kita akan mencarinya bersama-sama",ucap Jiro yang tau tingkah laku Azkia yang selalu menghilang namun, Yuliana menemukan jejak kaki Azkia sambil melihat kedepan dan menemukan sebuah gua misterius dan berkata dengan berteriak,"Hey semuanya! Aku menemukan jejak kaki nih!",ujarnya sambil melihat mereka mendekati dirinya yang telah menemukan jejak kaki Azkia

"waaah, jangan-jangan dia masuk kedalam sana",ujar Riki yang telah melihatnya

"ayo tunggu apalagi, kita harus mencarinya sebelum dia tersesat lagi didalam sana",ujar Rusdi yang mulai masuk kedalam gua misterius, namun Jiro melihat kesamping terdapat pakaian militer zaman kuno, bahkan tumpukkan senjata seperti pedang, tombak, dan lainnya menumpuk disamping membuat Yuliana terkejut melihatnya saat menyalakan senter sambil menghadap kesamping.

"pedang? tombak? Apakah musuh pernah bersembunyi ditempat ini Jiro?",ujar Yuliana kepada Jiro yang sedang melihat jejak kaki yang sangat banyak namun, Riki melihat kedepan terdapat teman yang tersesat didalam hutan maupun Gua lalu, Riki berkata dengan keras,"Azkia!!!!!!",ucapnya dengan lantang kedepan

Azkia melihat kedepan melihat Riki, Jiro, Yae Miko, Amanda, Yuliana, dan Rusdi yang mencari dirinya didalam gua hingga membuatnya sedih karena tersesat sambil berkata,"teman-teman?",ucapnya sambil mendekati mereka yang sudah menemukan dirinya

"kau tidak apa-apa kan?",ucap Yuliana melihat kondisi Azkia yang sedikit kecewa karena tersesat didalam hutan sampai didalam gua.

"aku.... tidak apa-apa tapi, aku hanya gugup ditempat ini, sangat gelap gulita",jawab Azkia yang gugup dan takut pada kegelapan

"tempat ini..... seperti tempat penyimpanan makam mereka rupanya",ucap Jiro yang melihat kesamping kanan dan kiri terdapat benda-benda peninggalan para terakota yang sudah meninggal akibat serangan musuh yang misterius namun, Yae Miko menemukan sebuah cacatan yang misterius berupa catatan tentang kematian pasukan terakota yang datang dari gua yang sudah hancur serta tertutup oleh bebatuan besar akibat gempa bumi yang dahsyat. Jiro pun mengajak teman-temannya untuk keluar hingga Azkia berkata kepada Jiro,"terimakasih, Jiro dan semuanya",ucapnya

"iya sama-sama yang penting kalian selamat dari serangan tadi",jawab Jiro kepada Azkia maupun yang lainnya namun, Yae Miko datang sambil membawa sebuah kertas hingga berkata,"Jiro! Ternyata..... didalam gua itu adalah para arwah terakota yang sudah tewas akibat serangan musuh yang tadi",ucap Yae Miko kepada Jiro dan lainnya

"Hah? Jadi ditempat itu..... adalah mayat tentara zaman kuno?",ujar Azkia kaget mendengar ucapan Yae Miko

"iya, mereka pergi dengan jalur gua bahkan..... Kakak tidak bisa membacanya dengan jelas",ujar Yae Miko yang sulit untuk membaa surat didalamnya

Amanda melihat isi catatan tersebut dari kejauhan hingga menerjemahkannya sambil memberitahu kepada mereka,"ooh, merek tewas akibat pasukan..... zila yang..... gagah berani didalam hutan ini, sampai mereka tewas akibat serangan tersebut",ucapnya

"wah, jadi mereka demi mengorbankannya untuk membunuh mereka, bahkan musuh yang mereka cari adalah pasukan zila ya?",ucap Rusdi yang baru dengar ucapan Amanda

"iya, tapi tujuannya untuk apa datang kemari, apakah mereka ingin menguasai tempat ini atau.... apa?",ujar Riki kepada mereka yang sedang berfikir

"mereka ingin menguasai dunia, iya kan Jiro?",jawab Rusdi dengan kurang tepat

"tidak Rusdi! Aku melihat dicatatan itu, mereka akan membangun sebuah kuil kecil sebagai posko mereka bahkan, mereka bilang disini akan mengubahnya menjadi kecil bola kelereng",jawab Amanda yang telah membaca semuanya tentang petunjuk dari kertas Yae Miko

"berarti..... mereka tidak menyerang kita, kuil itu ada disamping rumahku semuanya, mau lihat?",ujr Jiro yang sudah mengetahui tentang isi didalam surat tersebut

"iya, kalau kalian mau kesana yuk ikutlah dengan kami",Yae Miko pun pergi bersama Jiro lalu, mereka akan pergi ketempat tersebut setelah mengambil sepeda di dalam hutan

Sampai didepan kuil tua dan kecil, Riki, Amanda, Yuliana, Rusdi, dan Azkia melihat bangunan tersebut, hingga mereka berkata sambil masuk kedalam kuil tersebut,"jadi tempat ini.... mereka jaga Jiro?",ucap Yuliana melihat isi didalam kuil yang misterius.

"iya Yuliana, mungkin mereka membuat kuil ini sebagai posko mereka"ujar Jiro kepada mereka

"waaah, tempat ini sederhana dan boleh berfoto ditempat ini Jiro?",ujar Amanda yang tidak sabar untuk memfoto kuil tua tersebut hingga mereka bersama-sama untuk berfoto sebagai pengalaman mereka yang telah menemukan kuil yang misterius didalam hutan belantara sebelum mereka pulang dengan goesan sepeda.

Sorenya, mereka keluar dari hutan belantara hingga Riki berkata,"Haaaah, sudah menjelang sore rupanya, sudah tidak terasa sore bahkan, kita sudah bersepedahan dipagi hari",ujarnya

"iya, sudah tidak terasa bahkan, kita sudah bermain-main di kuil kecil itu yang ternyata besar rupanya",ujar Amanda yang senang berkeliling kuil kecil yang misterius

"baiklah, kita sudah puas, sepertinya kita pulang deh, sudah menjelang sore rupanya dan tidak terasa bagi kita",ujar Yuliana sambil menendang standar sepeda dan bersiap-siap untuk pergi bersama kawan-kawan

"baik Jiro, terimakasih jalan-jalannya mengeliling kuil kecil tapi, isinya keren sekali seperti kuil kuno yang sudah tua dan misterius",ujar Azkia yang kagum dengan isi didalam kuil kecil tersebut

"iya, kalau mau pergi kekuil.... boleh saja tapi, jangan ganggu mereka ya yang sedang menjaga kuil, harus sopan",ujar Jiro mengingatkan aturan tersebut

"iya baiklah kapan-kapan, aku akan pergi kesini bersama keluarga",ujar Riki yang senang melihat kuil tersebut lewat foto dari luar hingga ikut bersama yang lainnya untuk pergi meninggalkan Jiro darinya

"mereka habis petualang rupanya, Jiro",ujar Yae Miko melihat kawan-kawan yang telah pergi meninggalkan Jiro lalu, mengajak Jiro untuk pergi kedalam rumah

"ternyata..... mereka datang kemari untuk menetap di kuil itu sebagai posko mereka rupanya",ujar Jiro yang telah mengetahui tujuan para terakota yang berasal dari Inazuma beberapa tahun yang lalu, bahkan Jiro kebingungan bola-bola kelereng tersebut sebagai misterinya bagi Jiro dan Yae Miko. Kemudian, ketika sampai di Inazuma melihat Raiden Shogun sedang membaca sesuatu disebuah gulungan kertasnya berwarna cokelat tua yang sudah tua beberapa tahun yang lalu, hingga membacanya didalam hati bahkan, Jiro ingin membacanya juga bersamanya.

"oh, kalian disini rupanya",ujar Raiden Shogun melihat Yae Miko dan Jiro yang datang menemui dirinya didalam ruangan

"yaaah, aku habis bertarung dan menyelamatkan kawan-kawan, Mamah dan sekarang.... mereka pergi setelah selamat dari marabahaya musuh bahkan, aku sama Kakak menemukan sebuah gua bekas mereka mati akibat perang melawan pasukan zila",jawab Jiro kronologi yang dia lakukan bersama Yae Miko yang berada didalam hutan

Raiden Shogun kaget mendengarnya hingga dia ingin memberi tau tentang gua tersebut hingga Jiro tunjukkan bersama-sama di dalam hutan belantara, sementara Yae Miko tidak ikut kesana karena, kecapean hingga pergi menemui Risa dan Yoimiya yang telah memasak didapurnya.

***