43. ACARA YANG BEGITU RAMAI MENJADI BERANTAKKAN

Menjelang pagi yang cerah, dimana orang-orang beramai-ramai untuk mendapatkan kuliner yang terkenal, tahu susu sumedang yang sangat enak dan renyah didalam mulut bahkan, mereka menikmati makanan tersebut. Risa melihat kawan-kawannya sudah terbiasa dalam kelompok tersebut hingga Risa pun menggoreng sampai mengangkat tahu susu sumedang yang sudah banyak. Lalu, beberapa tahu yang sudah matang, dibawa ke piring hingga melihat Karin bersama Yoimiya yang akan mengisi beberapa tahu tersebut sesuai dengan takaran yang diucapkan sang pembeli. Pembeli merasa senang bisa menikmati tahu susu sumedang, dari dua hari yang lalu atau kemarin, dimana bisa menikmatinya sebelum acara tersebut benar-benar di tutup oleh pemerintah.

"waaah, semakin banyaknya orang-orang suka sekali makan tahu kita ya?",ujar Hana yang melihat orang-orang sedang berkumpul dan ingin mendapatkan tahu susu sumedang yang lezat

"iya, karena sekarang merupakan hari terakhir HUT Sumedang Hana",jawab Santi yang sedang membereskan beberapa dus yang berisikan tahu dengan melipat dengan rapih

"waaah, kapan-kapan lagi, kita melakukan ini ya semuanya? Karena, kita akan berpisah lagi",ujar Sani kepada kawan-kawannya

"jangan gitu dong, Sani. walaupun berpisah, kami juga punya resep masing-masing",ujar Santi kepada Sani yang sedang membereskan tahu-tahu yang masih mentah sambil melihat wajan yang kosong dan memasukkannya kedalam wajan hingga mendengar gorengan di dalamnya,"Risa, tahunya sudah dituangkan ya?",tambahnya

"iya Santi",jawab Risa sambil melanjutkan memasak tahu dimana Santi telah menuangkan beberapa tahu susu sumedang sebanyak sepuluh sampai lima belas tahu susu sumedang

"Yaaah, dapat untung besar semuanya",ujar Yoimiya yang sedang melihat data penghasilan dalam menjual tahu susu sumedang

"iya, Kak Yoimiya benar kawan-kawan, kita semangat lagi dan kita bereskan semuanya nanti malam. karena, nantinya akan mengadakan penutupan acara HUT Sumedang",ujar Karin sambil memberikan semangat kepada mereka

"baiklah kapten kita akan menuangkan tahunya kedalam wajan",ujar Hana sambil menuangkan tahu susu sumedangnya kedalam wajan dan mendengar suara minyak didalam wajan yang sangat panas hingga melihat Risa sedang menggoyangkan spatula dengan pelan dimana dia melihat tahu susu sumedangnya hampir matang kemudian, diangkat ke atas panggangan yang akan dijadikannya sebagai tempa pengering. Lalu, Jiro dan Yae Miko datang melihat kegiatan mereka yang begitu senang karena, banyak pelanggan yang sangat banyak dan ramai untuk mendapatkan beberapa tahu susu sumedang buatannya, lalu Jiro berkata kepada Risa yang sedang memasak tahu susu sumedang.

"tumben bagian masak euy",ujar Jiro sambil melihat kegiatan mereka

"Yoimiya nggak capek untuk masak?",ucap Yae Miko yang melihat Yoimiya sedang memasukkan tahu susu sumedang kedalam bungkusan

"iya, Yae Miko",jawab Yoimiya,"besok... tidak disini lagi karena, acaranya sudah selesai",tambahnya

"iya, Kakak benar. besok tidak ada lagi pesta disini lagi. Kapan-kapan, ada acara seperti ini di tahun depan yang lebih meriah lagi",ujar Karin yang penasaran ditahun depan mengenal Hari Ulang Tahun Sumedang,"aku senang sekali meriahkan hal itu dengan tema ini",tambahnya

"mungkin akan berbeda tema Karin",jawab Jiro

"Kak Jiro benar, tahun depan kita tidak tau ada acara sesuatu oleh pemerintah",ujar Karin sambil melanjutkan kegiatan tersebut,"oh iya, Kakak mau pesan?",tambahnya

"tentu, kami mau makan disini",jawab Yae Miko kepada Karin

"boleh! boleh! mau berapa biji Kakak?",ujar Karin sambil menatap Yae Miko senang

"mau berapa Jiro? mau tiga puluh atau berapa?",ujar Yae Miko kepaa Jiro yang sedang bingung untuk memesang tahu susu sumedang buatannya

"yaaah, dua puluh lima saja, Karin",jawab Jiro kepada Karin

"boleh",ujar Karin sambil memberi tau kepada Risa,"Risa pesan dua puluh lima ya?",ujarnya dengan sedikit keras kepada Risa dan Hana yang sedang menuangkan beberapa tahu susu sumedang kedalam wajan

Jiro dan Yae Miko sedang menunggu hasil tahu susu sumedang yang sudah matang di depan Karin yang sedang menunggu kedatangan tahu buatannya, lalu tahu tersebut berada di tangan Santi dan menuangkannya ke atas piring yang sangat lebar hingga memasukkannya kedalam kantong dus buatan Sani, hingga Karin dan Yoimiya yang akan membereskan tahu susu sumedang kedalam kotak dus sambil memberikannya kepada Jiro membuatnya senang melihat mereka yang sudah memesan, hingga Karin melihat uang dipegang oleh Jiro diterima.

"terimakasih Karin",ujar Jiro kepada Karin

"iya sama-sama Kak Jiro",balas dengan baik sambil melihat Jiro dan Yae Miko sedang menikmati festival di hari terakhir, sambil melihat kawan-kawannya sedang bekerja bahkan, melihat Risa yang sedang mengangkat beberapa tahu sumedangnya ke atas panggangan

Jiro dan Yae Miko sedang menikmati tahu susu sumedangnya, dan mencicipinya dengan pelan hingga Yae Miko berkata,"Hmmm, rasanya masih enak Jiro",ujar Yae Miko yang memakan satu tahu sumedang buatan mereka

"iya, coba pakai sambalnya Kakak",ujar Jiro sambil mengambil sambal didalamnya dan menyoleknya di atas tahu susu sumedang sambil memakannya membuat Jiro senang ketika dirinya sudah mencicipi satu tahu susu sumedang buatan mereka,"Hmmmm, ini yang paling enak Kakak",tambahnya

"Hmmm, kau senang pakai sambal rupanya, boleh aku coba Jiro?",ujar Yae Miko yang menyolek sambalnya di atas tahu susu sumedang dan memakannya,"Hmmm, walaupun sedikit pedas tapi, enaklah Jiro",jawabnya

"mau lagi Kakak?",ucap Jrio sambil mengambil satu atau tiga tahu susu sumedang ketangan Yae Miko hingga dipegang olehnya dan menyolek dengan sambel yang tadi

"sepertinya kita perlu meja deh, Jiro",ujar Yae Miko sambil berdiri dan menyimpan tiga tahu tersebut masuk kedalam kantong plastik sambil pergi dan mencari tempat duduk makanan yang kosong bersama Jiro hingga menemukannya dan duduk yang saling berhadapan

Yae Miko sedang menikmati tahu susu sumedang buatan Risa dan kawan-kawannya, hingga Jiro pun melihat reaksi Yae Miko ketika dia memakan tahu susu sumedang dengan menggunakan sambal buatan mereka di atas tahu susu sumedang. Yae Miko yang begitu tenang sambil mengunyah tahu tersebut, lalu dia menambah lagi dengan saus pedasnnya buatan Risa dan kawan-kawan hingga kenyang di perut membuat Jiro heran dengannya.

"Kakak, udah kenyang?",ujar Jiro sambil melihat wajah Yae Miko yang begitu tersenyum ketika dirinya telah merasakan kenikmatan tahu susu sumedang buatan Risa dan kawan-kawan dengan ditambahkan saus di atasnya

"aaaah, enak rupanya Jiro",jawab Yae Miko sambil menghadap ke arah Jiro,"Jiro, apakah masih ada?",tambahnya

"iya masih",jawab Jiro sambil mengambilnya ketangan Yae Miko,"ini Kak, tahu susu sumedang, mau pakai pedas tidak Kak",tambahnya kepada Yae Miko

"mau disuapin Jiro kedalam mulutku?",ujar Yae Miko yang terkejut melihat tangan kanannya yang sudah memegang tahu susu sumedang serta menggunakan sambal di atasnya

"iya, aku akan menyuapinmu",jawab Jiro sambil melihat mulut Yae Miko terbuka lebar sambil memasukkannya kedalam mulut Yae Miko hingga melahapnya dalam satu tahu susu sumedang

"Hmmm, aku malu Jiro",ujar Yae Miko dengan nada lembut kearahnya membuat Jiro kaget sambil ingusan melihat penampilan Yae Miko dan suaranya yang enak didengar olehnya

"ooh, Kakak..... Yae Miko..... aku..... mendengar itu..... sangat indah",ujar Jiro yang terkejut mendengar suara lembutnya Yae Miko yang membuat Yae Miko mengerti tentang suara dirinya dan mendekatinya dari samping untuk menggodanya

"Hmmm, kau senang mendengar suaraku ini Jiro?",ujar Yae Miko dengan suaranya yang khas untuk menggodanya

"wow, aku belum pernah mendengar suara lembut itu",ujar Jiro dengan wajah memerah

"Hmmmm, yuk... kita lanjut makanannya bersama Kakak",ujar Yae Miko sambil mengambil dua atau lima tahu susu sumedang didalam dus kecil sambil membalas untuk menyuruhnya untuk membuka mulut dan melahap satu tahu susu sumedang kedalam tenggorokkan Jiro

"enak sekali",jawab Jiro

"mau lagi, Jiro?",ujar Yae Miko dengan senyum serta nada suara yang begitu lembut kepadanya

"iya, Kakak",jawabnya sambil membuka mulut lagi dan melahap satu tahu susu sumedang lagi yang membuatnya senang lalu, menikmati bersama memakan tahu susu sumedang yang begitu lezat

Yae mIKo mengunyah tahu susu sumedang yang membuatnya enak, lalu dia akan membalasnya lagi dengan tahu susu sumedang tanpa saus dari Risa, lalu Jiro melihatnya dan membuka mulutnya. Tahu susu sumedang sudah habis membuat Yae Miko sadar akan melihat tahu susu sumedangnya sudah habis, lalu dia berkata,"Jiro, mau beli lagi?",ujar Yae Miko yang tersenyum menghadap dirinya

"aaah, Kakak mau beli lagi?",ujar Jiro

"Hmmm, terserah, mau beli tidaknya... terserah kamu aja Jiro",ujar Yae Miko yang tersenyum

"aaah, mendingan jalan-jalan saja sama Kakak, gimana?",ujar Jiro sambil melihat kondisi di suatu tempat, dimana dirinya sangat menyukai jalan-jalan mengelilingi ruko festival hingga Yae Miko senang mendengarnya

Mereka pun jalan-jalan hingga melihat kondisi tenda-tenda yang berada disetiap samping, dimana mereka baru membuka rukonya pada pukul setengah sebelas membuat Jiro dan Yae Miko heran dengan kondisi tempat tersebut sambil jalan kaki bersama Yae Miko untuk mencari tempat yang paling indah. Tak lama kemudian, mereka melihat air mancur didepannya sambil melewatinya,"tumben ada air mancur ditempat ini",ujar Yae Miko yang telah melihatnya,"sekarang kita mau kemana?",tambahnya sambil menghadap Jiro yang sedang memegang tangan Yae Miko

"ayo ikutlah denganku Kak, pasti ada sesuatu yang leih menyenangkan dari tempat yang tadi Kak",jawab Jiro yang ingin mengajak Yae Miko untuk pergi ke suatu tempat dan mengikutinya kemana Jiro pergi

"baiklah, aku tidak tau kalah kau punya sesuatu yang disembunyikan, iya kan?",ujar Yae Miko yang melihat waja Jiro tampak senang

"lihat saja nanti Kak, Kakak pasti ingin melihatnya kan?",ujar Jiro dengan rauk muka senyumnya kepada Yae Miko yang misterius hingga Yae Miko membalas senyumannya kepada Jiro

Tak lama kemudian, Yae Miko terkejut melihat sebuah pohon sakura yang berguguran, bahkan melihat tempat-tempat yang lainnya selain bunga sakura gugur di depan mata dan berkata,"tempat ini...",ucapan Yae Miko dilanjutkan oleh Jiro

"iya, ada seseorang yang menanami pohon sakura ditempat ini kak",jawab Jiro

"tempat ini..... indah sekali Jiro",ujar Yae Miko sambil melirik ke arah samping kiri terdapat sebuah pohon yang mirip gambar ruba yang membuatnya takjub melihatnya,"Jiro! Aku melihat sesuatu yang belum pernah ada ditempat ini!",ujarnya sambil melihat Jiro pergi untuk menemuinya

Jiro kaget melihat pohon yang berbentuk ruba ada didepan mata, bahkan melihat Yae Miko sedang mendekatinya dan berkata,"ini bagus sekali Jiro, siapa yang membuat karya seperti itu ya Jiro?',ujar Yae Miko yang terkesan melihatnya namun, dia melihat Jiro sudah mengeluarkan foto untuk berpose di tempat tersebut karena, taman-taman tersebut sudah jadi tempat pohon sakura, bahkan pohon-pohonnya membuat Yae Miko sejuk sambil bergaya dan menghadap Jiro yang sudah siap melakukan berfoto.

Begitu dirinya menggantikan gaya, Jiro pun melakukannya lagi, sambil melihat gaya yang dilakukan Yae Miko dengan tongkatnya yang merupakan senjata catalyst electro, kemudian dia akan menampilkan gaya barunya, berupa bayangan ruba di batang pohon yang sama membuat Jiro terkejut melihat sambil fokus ke arah Yae Miko yang sudah menggantikan gaya yang cocok serta pohon yang berbentuk ruba. Jiro dan Yae Miko menikmati tempat tersebut namun, begitu pikiran Jiro mulai jernih, Yae Miko melihat Jiro yang senang melihat bunga sakura dan berkata,"aku baru tau kalau tempat ini ada pohon sakura yang indah",ujarnya

"iya Kak",jawab Jiro,"aku senang keindahan tempat ini",jawab Jiro,"kapan-kapan aku melukis Kakak, karena aku lupa nggak bawa peralatannya",tambahnya

"Hmmm, tidak apa-apa Jiro, nikmati saja tempat ini",ujar Yae Miko sambil jalan-jalan melewati pepohonan sakura yang sedang berguguran yang indah

"sekarang kita pergi ke festival tadi yuk Kak, aku sudah puas melihat pemandangan ini",ujar Jiro kepada Yae Miko namun, Yae Miko masih belum puas sambil memegang erat Jiro dan melihat keindahan bunga sakura di taman-taman Sumedang yang begitu indah

"sebaiknya, kau tenang dulu disini sama aku, Jiro",ujar Yae Miko dengan ucapan yang lembut membuat Jiro terkesan dan dirinya nurut kepadanya dan mencoba untuk tenang,"biarkanlah adikmu disana, Jiro"tambahnya

Jiro melihat pergerangan tangan Yae Miko yang sangat memikat dengan lembut nan keras, membuatnya heran hingga dirinya merasakan sesuatu yang lembut didalam badannya serta merasakan kelembutan sesuatu didalam pikiran dan tertidur membuat Yae Miko mengetahuinya. Dia membawanya ke tempat pohon ruba, sambil menunggu Jiro bangun, dia tetap bersandar di atas pohon. Yae Miko mengerti, tentang Jiro yang terlalu banyak pikiran dengan kondisi Risa dan dirinya sambil mengusap kepala Jiro walaupun Jiro tidak merasakan apa-apa hanya tidur dengan tenang dalam pikiran lalu, dirinya berkata kepada Jiro yang sedang tidur,"Kakak tetap disini selama kau sembuh karena, memikirkan sesuatu, Jiro",ujarnya dengan ucapan lembut didalam telinga Jiro

Sampai menjelang siang yang cerah, gugurnya bunga sakura sudah usai, Yae Miko melihat ke atas awan yang begitu cerah membuatnya senang bercampur bingung sambil menutupnya dengan tangan kirinya, namun dirinya merasakan sesuatu di kedua paha kakinya, Jiro terbangun dengan pelan sambil melirik ke arah Yae Miko yang tersenyum menghadapnya.

"kau sudah bangun, Jiro. Gimana tidurmu, enakkan?",ujar Yae Miko yang membuat Jiro terkejut

"iya Kak",jawab Jiro dengan sedikit kecewa sambil berpaling dan berdiri,"maaf kan aku Kak, aku memang, seperti ini orangnya",tambahnya hingga Yae Miko berusaha mendekatinya dari belakang samping hingga merangkulnya

"tidak usah cepat mengambil sesuatu Jiro, tenanglah pikiranmu, jangan terburu-buru dalam mengambil sesuatu dalam pikiranmu, Jiro",ujar Yae Miko sambil menghadap Jiro yang sedang berpaling dan menghadap dirinya yang memberi tau sikapnya

Jiro mengeluarkan ucapannya dengan nada pelan,"iya, walaupun tidak ada apa-apa, tapi....",ucapan Jiro mulai lagi

"tidak usah terburu-buru untuk mengambil keputusan Jiro, sebaiknya kau pelan saja dalam melakukan itu",ujar Yae Miko melihat sifat Jiro yang terburu-buru untuk pergi

"baiklah, aku sama Kakak kita pergi ke festival, melihat adikku disana",ujar Jiro kepada Yae Miko

"Hmmm, baiklah ayo kita kesana sama-sama",jawab Yae Miko sambil pergi bersamanya

Begitu mereka berada ditengah perjalanan, tiba-tiba muncul asap yang sangat tebal didepan mata membuat Jiro dan Yae Miko heran melihat asap tersebut berasal dari festival sambil berlari dan khawatir dengan Risa dan Yoimiya termasuk kawan-kawannya yang berada disana. Lalu, ketika mereka sampai di festival HUT Sumedang, dirinya melihat orang-orang panik dan berusaha untuk maju kedepan bahkan melihat pasukan koloni buatan Yuda berulah lagi untuk melakukan penyerbuan di tempat tersebut. Kemudian, Jiro melihat salah satu koloni Yuda dengan senjata pedang yang akan menyambitnya, bahkan begitu dirinya berusaha menangkisnya dengan mengeluarkan pedang bercahaya electro sambil dirinya mengeluarkan serangan besar, seranagn petir ketika dirinya menyambit beberapa kali hingga mengenai tubuh musuh sampai mati dan menghilang.

Yae Miko melihatnya sambil membantu Jiro dari belakang, namun disisi lain dirinya melihat Risa sedang menyerbu beberapa koloni serta melihat orang-orang yang berusaha lari dari tempat yang tidak aman dimana Risa akan melindunginya sambil maju dengan tombak ke arah depan. Karin dan lainnya berusaha lari sambil meninggalkan barang-barang yang ada di dalam rukonya bahkan, melihat Risa dan Yoimiya yang sedang bertarung melawan para koloni tersebut.

"ooh, pantas, Kak Yoimiya itu... dari Inazuma?",ujar Karin didalam hati dimana dirinya melihat Yoimiya sedang melepaskan anak panah sambil keluarlah kembang api ke arah mereka yang sudah tewas

"Karin cepat! kita tidak boleh terkena oleh mereka!",ujar Hana yang menoba menarik lengan Karin yang terkejut melihat aksi yang dilakukan Yoimiya mengeluarkan anak panah kembang api tersebut serta melihat Risa yang sedang mengeluarkan api di tombaknya serta mengeluarkan api yang begitu dahsyat didepan mata

"duh, Risa menggunakan elemen api?",ujar Santi yang terkejut melihatnya serta melihat Yoimiya sedang mundur dengan cara melompat dan menghindar dari serangan musuh,"dan..... Kakak Yoimiya...? Dia....",ucapannya heran melihat aksi Yoimiya yang merupakan seorang anak panah api dari Inazuma

"kau tau permainan itu?",ucap Karin yang pernah melihat Yoimiya didalam handphone namun, permainan tersebut telah dihapus karena RAM nya tinggi

"iya..... tapi, aku lupa lagi Karin",jawab Sani yang sudah mengetahuinya tentang karakter tersebut

"kemungkinan, Kak Yoimiya itu berasal dari desa Konda kalau tidak salah",ujar Santi

"Inazuma, dia berasal dari Inazuma Santi",jawab Karin yang telah mengetahui game tersebut yang sama seperti mereka lihat Yoimiya sedang bertempur melawan para koloni jahat

"sebaiknya kita harus mencari tempat yang aman dari serangan koloni itu",ujar Sani sambil pergi bersama kawan-kawannya

"tidak, aku tidak akan meninggalkan satu tempat sendirian ditempat ini apalagi, Kak Yoimiya yang telah melindungi kita",ujar Karin yang serius sambil melihat salah satu musuhnya bersiap untuk menyerang Yoimiya dari belakang bahkan, dia pun melihat sebuah benda berupa wajan yang masih panas yang membuatnya mencelakakkan rencana mereka. Kemudian, Karin pun akan melemparkan wajan yang masih panas ke arah musuh hingga berhasil mengenainya dan berteriak kepanasan membuat Yoimiya kaget melihat kejadian tersebut serta melihat Karin yang melakukannya,"Karin?",ujarnya

"aaah, Kakak Yoimiya..... jadi kau adalah seorang pemanah api dari Inazuma?",ujar, Karin sambil melihat Yoimiya memanah ke arahnya namun, ketika dirinya melihat anak panah tersebut dilepas. Karin, terkejut melihat pergerakkan anak panah yang dikeluarkan olehnya meleset maka dari itu, dia melihat kebelakang dimana anak panah Yoimiya mengenai koloni yang akan menyambit dirinya namun, berhasil digagalkan berkat anak panah tersebut.

"sebaiknya kau lari dari tempat ini, Karin!",ujar Yoimiya dengan serius menghadap Karin

"tapi... kau sama Risa.....",ujar Karin yang dilanjutkan oleh Yoimiya

"sebaiknya kau lari! Dia berbahaya!",ujar Yoimiya

"Kak Yoimiya benar, Karin. ayo kita lari dari tempat ini",ujar Hana yang berada dibelakang sambil menarik lengan Karin yang tetap diam berdiri dan ikut lari kebelakang

Yoimiya melihat Karin dan Hana berusaha menjauh dari tempat festival yang berubah menjadi mencekam, kemudian dirinya fokus kedepan hingga bersiap untuk menyerang para koloni buatan Yuda yang begitu banyak jumlahnya hingga mendekati Risa dari samping,"Risa, apakah kau tidak apa-apa?",ujarnya

"iya Kak",jawab Risa,"ayo mereka masih banyak dan mereka menyerbu orang-orang yang tidak bersalah ditempat itu Kak",tambahnya sambil maju kedepan sambil melemparkan tombak kedepan kemudian, keluarlah api hingga menusuk beberapa koloni musuh buatan Yuda

Yoimiya terkejut melihatnya sambil melepaskan anak panahnya ke depan hingga melihat warga yang berusaha lari namun, dirinya terkena serangan pedang di bagian samping hingga tak lama kemudian, Yoimiya hampir terbunuh oleh koloni Yuda dengan pedang karena, serangan Jiro yang telah menusuk di bagian perut membuat Yoimiya kaget dan merasa aman,"hah, syukurlah untung ada kamu, Jiro",ujar Yoimiya yang membuatnya aman dari serangan musuh

"dimana Risa?",ujar Jiro sambil mencari Risa lewat kedua matanya

"itu disana",jawab Yoimiya yang melihat Risa sedang menusuk beberapa koloni buatan Yuda yang berusaha menculik atau membunuh orang-orang yang tidak bersalah, bahkan, Jiro berusaha menggibasnya dengan pedangnya yang akan mengeluarkan serangan petir electro ke arahnya kemudian, tiga musuh terkena serangan tersebut membuat Risa senang melihat Jiro, sang kakak menyelamatkannya dengan cepat.

"terimakasih Kak",ujar Risa yang membuatnya aman

"dimana teman-temanmu, Risa?",ujar Jiro yang menanyakan kondisi kawan-kawannya Risa

"mereka ada ditempat yang aman Kak",jawab Risa yang telah melihat kondisi kawan-kawannya yang telah berhasil melarikan diri dari serangan Koloni Yuda

"syukurlah, ayo semuanya sebaiknya kita harus membunuh mereka sebelum mereka hadir ditempat ini",ucap Jiro sambil maju kedepan bersama Yoimiya, Yae Miko, dan Risa

Mereka bergerak lagi kedepan, kemudian melihat festivalnya HUT Sumedang menjadi malapetaka hingga warga luar kota Sumedang dan lainnya tertangkap oleh koloni tersebut yang membuat Risa kaget melihat kejadian tersebut, namun dirinya melihat sang wali kota sumedang tertangkap olehnya membuat Risa marah dan berusaha untuk menyelamatkannya dari serangan koloni yang menggunakan pedang dan tombak. Lalu, Risa akan bergerak dengan cepat untuk menyelamatkannya membuat Jiro terkejut melihatnya sambil berkata,"Risa tunggu!",ujar Jiro yang berteriak sambil mengikuti pergerakkan Risa yang sedang pergi kesuatu tempat

"waah, bahaya! Jika Risa pergi kesana, dia pasti akan ditangkap oleh koloni Yuda",ujar Yoimiya yang melihat Risa yang berusaha menyelamatkan warga yang tidak bersalah tiba-tiba muncul serangan musuh yang akan menangkap Risa dengan beberapa jala ikan namun, Jiro telah berhasil menggagalkannya sambil bergerak maju kedepan bahkan, dirinya bersiap untuk maju kedepan sebagai pukulan pyro yang dilakukan Risa yang sangat marah sambil menyambit serta menggibasnya dengan mengeluarkan api yang sangat berbahaya bagi musuh yang tidak kuat untuk menahan serangan tersebut.

Jiro melihat Risa yang sedang maju kedepan bahkan, dirinya berusaha menyelamatkan orang-orang yang tidak bersalah dengan pedang petirnya hingga seluruh warga berusaha untuk menyelamatkannya namun, ketika Jiro maju kedepan tiba-tiba saja, ada seseorang yang sedang menyelamatkan warga dari kurungnya, yang ternyata Karin yang berada disamping membuat Jiro terkejut dan berkata,"Karin? Kenapa kau ada disini?",ujar Jiro yang terkejut melihatnya namun, dirinya melihat kebelakang Karin muncul koloni yang akan menusuk perut Karin hingga Jiro berusaha untuk menarik lengan Karin bahkan, musuh tersebut tewas akibat serangan anak panah yang dilakukan Yoimya.

"hah, apa yang terjadi, Kak Jiro?",ujar Karin yang kaget hampir terbunuh oleh koloni Yuda

"kau hampir dibunuh oleh dia",jawab Jiro dengan wajah serius sambil berdiri,"sebaiknya kau harus pergi",tambahnya

"tidak, aku tidak mau pergi walaupun aku tidak punya elemen tepertimu Kak Jiro",jawab Karin yang ingin menyelamatkan warga dari penangkapan musuh,"aku ingin menyelemalamatkan orang-orang yang berada didalam kurungan itu",tambahnya sambil menunjuk kea rah depan dimana, dirinya melihat wali kota Sumedang dan lainnya berada didalam kurungan sambil berusaha menyelamatkan warga yang berada didalam sana membuat warga tersebut merasa senang dan berusaha untuk mencari tempat yang aman.

Yae Miko membantu Jiro dari belakang hingga melihat Karin yang sedang berusaha menyelamatkan warga didalam kurungan, kemudian mencoba membebaskannya dengan sekuat tenaga hingga dirinya mengikuti pergerakkan Jiro lagi lalu, dia melihat Jiro sedang bertarung dengan menggunakan pedangnya yang mengeluarkan electro yang menyala sambil mengeluarkan serangan mengerikan ke arah mereka, tornado petir hingga musuh terkena serangan tersebut, hingga tak lama kemudian musuh terkena serangan Jiro yang telah berhasil melakukan sapu bersih hingga maju kedepan dan melihat Risa sedang bertarung dengan sang naga yang mengeluarkan api hitam didalamnya bahkan, Jiro kaget melihat serangan tersebut.

"Hmmmm, naga lagi rupanya",ujar Jiro didalam hati sambil melihat pergerakkan musuh secara serentak bahkan, dirinya melihat musuh muncul seketika sambil melakukan serangan dengan jarak dekat dengan pedang namun, serangan tersebut tidak bisa dipatahkan akibat api yang dikeluarkan oleh Risa yang telah berhasil memukul mereka dengan cepat membuat Jiro berusaha melindunginya dari samping serta melihat rauk muka Risa sedang menghadap Jiro dan berkata,"Kakak?",ujarnya yang terkejut melihatnya

"Risa, kau sudah jauh dari tempt sana rupanya",ujar Jiro yang khawatir dengan Risa,"dimana Yuda?",ucap Jiro yang melihat naga putihnya saja yang dia lihat

"entahlah Kak",jawab Risa,"aku habis bertarung melawan naga putih, tidak ada Yuda di sampingnya Kakak",tambahnya sambil melihat pergerakkan musuh yang sangat cepat dan gesit kemudian naga tersebut bersiap untuk membalas serangan yang telah dilakukan Risa dengan melemparkan tombaknya kea rah kepala naga dan terbakar yang sangat dahsyat kemudian, sang naga akan mengeluarkan serangan api hitam ke arahnya sebagai balasannya kepada Risa namun, Jiro mampu menahan serangan tersebut.

"Risa! Sebaiknya, kau harus pergi ke arah samping itu kelemahan sang naga putih",ujar Jiro yang sedang serius yang sedang menahan serangan api hitam

Begitu Risa beraksi, Yae Miko tidak mau diam sambil berlari ke arah sampingnya dimana Risa berlari ke arah kiri sementara dirinya berlari ke arah yang sebaliknya untuk mengeluarkan bayangan ruba disekelilingnya membuat Jiro mengerti tentang serangan yang dilakukan Yae Miko kemudian, Jiro melihat sang naga telah berhenti mengeluarkan semburan api hitamnya dan mundur kebelakang beberapa langkah saja. Lalu, dirinya melihat Yae Miko yang sudah menyiapkan beberapa tiang electro dengan menggambarkan ruba pink sebagai kekuatan electro yang dimiliki Yae Miko, hingga Jiro bersiap untuk melakukan serangan petir ke arahnya dengan pedangnya yang menghadap kedepan untuk melakukan penyerbuan dengan mengeluarkan serangan petir membuat sang naga terkejut melihat serangan yang siap diterkam kea rah dirinya. Lalu, sang naga putih akan mengeluarkan bola api didalam mutunya sambil mengumpulkan kekuatan didalamnya, bahkan Risa terkejut melihatnya dan melakukan serangan api dari samping sebagai penambahannya sambil mundur kebelekanag dan menjauh dari serangan tersebut.

Jiro melihat Risa telah menjauh, kemudian dirinya serius menghadap kedepan dimana melihat sang naga putih mengalami kesulitan untuk membalas serangan kea rah dirinya, bahkan Jiro akan mengeluarkan serangan petir lagi dari pedangnya sambil melakukan penyerbuan besar-besaran dengan mengumpulkan petirnya karena, sang naga telah kehilangan sumber energi akibat Risa yang telah berhasil menggagalkannya, kemudian Jiro telah bersiap untuk melakukan serangan petir lagi hingga bayangan ruba dengan tongkatnya dinyalakan hingga sang naga terkejut melihatnya.

"Hmmmm, kau tidak bisa kemana-mana naga jahat! Sekarang, kau sendirian tanpa tuan yang ada di belakangmu",ujar Jiro didalam hati dengan tatapan serius namun, ketika Jiro mengeluarkan serangan yang menyakitkan, tiba-tiba saja muncul serangan api hitam yang telah berhasil menggagalkan serangan tersebut kemudian, Jiro terkena serangan tersebut hingga sang naga putih telah berhasil bebas dari kepungan electro yang dilakukan Yae Miko dan meledak seketika, sang naga dengan aungan keras karena merasa senang setelah diketahui langsung oleh tuannya, Yuda.

"kau beraninya mengganggu nagaku!",ujar Yuda sambil mengangkat pedangnya yang menyala hitam yang sangat menyakitkan kemudian, bersiap untuk ditebas dibagian lehernya ketika Jiro terkejut melihatnya namun, muncul serangan satu anak panah dari arah belakang bahkan, mengenai pedang miliknya yang terlempar kesuatu tempat. Yuda merasa marah melihat anak panah pyro milik Yoimiya yang telah berhasil menggagalkan serangan tersebut membuat Yuda marah dan berkata,"dengar ya, aku Yuda tidak akan pernah menyerah dan kalian akan mati di tanganku",ujar Yuda yang bisa bicara kearah Yoimiya dan Jiro yang akan bangkit dan melawan dengan menendang kea rah kakinya hingga terjatuh kebawah

"Hmmmm, kau yang kalah Yuda. Kau hanya bisa bicara tapi kau tidak bisa bertarung dengan kami",ujar Jiro yang telah mengeluarkan ucapan didalam mulutnya sambil menginjak tubuh Yuda di bagian perutnya yang merasakan sakit

"akhirnya, kau bisa bicara rupanya tuna wicana, bocah Inazuma! Akan mati! Dan kau akan mati ditanganku",ujar Yuda dengan percaya dirinya walaupun dirinya tidak bisa bergerak karena,tubuhnya ditahan oleh kaki Jiro yang menahan pergerakkan tubuh Yuda

"diam kau Yuda! Kau tidak bisa bergerak karena kakikku ini",ucap Jiro dengan percaya diri, namun di sampingnya sang naga akan mengeluarkan serangan api hitam dari arah samping membuat wajah Yuda senang hingga Jiro terkejut melihat wajah tersebut dimana, sang naga telah mengeluarkan serangan terakhir kea rah Jiro hingga Risa mencoba untuk melindungi Jiro dari semburan api tersebut dengan tombaknya yang berputar dengan cepat agar api tidak mengenainya walaupun semburannya sangat besar

Yae Miko berusaha menolong mereka dan khawatir dengan semburan tersebut dengan cara berjalan cepat hingga tak lama kemudian, api hitam yang menyambar naga putih telah lenyap sambil melihat Jiro di kakinya yang menginjak tubuh Yuda telah menghilang. Jiro melihatnya dimana dirinya telah merasakkan di telapak kakinya hilangnya Yuda dan dirinya berkata,"dia menghilang",ujarnya

"tidak apa-apa Jiro",ujar Yae Miko dimana dirinya telah melihat mereka berdua hampir mengenai serangan api dari naga putih kemudian, Jiro yang sedikit marah yang telah melihat Yuda yang telah pergi

"Hmmmm, iya Kak, kita haru berhati-hati dengannya Kak",ujar Jiro dengan nada pelan karena kecapean dalam pertarungan melawan koloni buatan Yuda dan naga putih sampai terkena serangan tendangan oleh Yuda

"sebaiknya, kita harus balik Kak Jiro, semua warga sudah diamankan dari musuh tadi",ujar Karin yang berada dibelakang dimana seluruh warga yang telah aman dari serangan Yuda dan para koloninya membuat Jiro merasa aman termasuk Risa walaupun dirinya merasa kurang aman karena kondisi barang-barangnya yang telah rusak akibat serangan musuh

Jiro melihat rauk muka Risa kecewa karena barang-barang miliknya rusak namun, kenyataannya barang milik tidak mengalami kerusakkan berupa wajan, spatula, dan beberapa baskim berukuran besarnya yang berada di sampingnya. Risa merasa senang melihat kondisi barang miliknya sudah aman namun, dirinya melihat kompor yang berukuran besarnya hampir rusak di ujungnya membuat Hana sedih melihatnya serta dibagian tersebut tidak bisa digunakan lagi bagian ujungnya dan berkata,"duuuh, kawan-kawan hanya kompor ini satu-satunya yang terkena serangan mereka",ujarnya sambil sedih hingga Risa mencoba untuk menenangkannya

"tidak apa-apa Hana, nanti bisa diperbaiki",jawab Risa hingga membuat Hana senang

"yang benar Risa?",ujar Hana sambil melihat rauk muka Risa memangkuknya<'baiklah, besok kita akan perbaiki kompor ini Risa bersamaku",tambahnya

"yaaah, tentu ada ruko yang memperbaiki kompor itu",ujar Risa sambil mengajak berbicara bersama Hana

"gimana Jiro? Sekarang, kita pulang sekarang?",ujar Yae Miko sambil melihat melihat Risa bersama kawan-kawannya membawa beberapa barang yang akan dibawa pulang termasuk kompor berukuran besar yang akan diperbaiki dimana kompor tersebut harus dibawa ke tempat perbaiki kompor

Sampai menjelang malam, Jiro bersama Yae Miko sedang membereskan seluruh ruangan termasuk didapurnya karena, barang-barang Risa yang bekas untuk membuat tahu susu sumedang sudah selesai. Lalu, Jiro melihat Risa yang pulang dari ruko memperbaiki kompor besarnya dengan wajah yang lemas karena mengangkat kompor sangat besar dibandingkan dengan kompor biasa.

"Risa, kenapa wajahmu lemas seperti itu?",ujar Jiro yang heran dengan wajah Risa yang kurang senang

"aku capek sekali Kak",jawab Risa,"habis memperbaiki kompor besar yang aku beli bersama kawan-kawan di beli bersama-sama",tambahnya

"Hah, lalu kompor besar itu ditangan siapa Risa?",ucap Jiro kepada Risa yang kaget mendengarnya

"sama….. Hana",jawab Risa

"Hmmm, baguslah",ujar Jiro yang dirinya merasa aman,"barang seperti itu membuatku tidak enak Risa",tambahnya

"iya,aku juga",ujar Risa,"Karena, Hana yang membayarnya sangat besar Kakak",tambahnya sambil melihat cucian piringnya yang dilakukan Jiro tidak bersih hingga menggantikan posisi Jiro dimana Risa yang membersihkan seluruh piring kotor tersebut

Jiro merasa senang melihat aktivitas Risa yang akan menggantikan dirinya untuk mencuci piring yang sangat bersih hingga membuat Jiro senang dan berkata,"kau punya pengalaman yang baik Risa, Kakak senang melihat kegiatanmu seperti itu membuat kakak senang",ujarnya sambil pergi dan menemui Yae Miko di Inazuma

"terimakasih Kakak",ujar Risa yang mulutnya tersenyum mendengar ucapan Jiro beberapa kali dengan ucapan terakhirnya sambil melanjutkan untuk mencuci piring dan perlengkapan lainnya yang sudah kotor dan dibersihkan dengan spons

***