45. FOKUS, TENANG, DAN JANGAN TEGANG

Di depan kuil, Jiro merasakan sesuatu dibalik bayonet mistis serta mengeluarkan cahaya ungu yang misterius namun, dirinya merasakan sesuatu yang aneh tentang bayonet tersebut dan berkata,"kenapa da nada apa dengan bayonet seperti ini",ujarnya dengan ucapannya didalam hati hingga tak lama kemudian, Kuki melihat dirinya yang sedang bengong sambil berkata,"Jiro, kau disini rupanya?",ujarnya

Jiro terkejut melihat Kuki didepan mata sambil berkata,"oh, Kak Kuki... aku... aku bingung tentang bayonet ini",ujar Jiro dengan nada pelan sambil menatap Kuki dengan halus sambil melihat lengan Kuki mengambil pedang tersebut sambil menguji coba dalam memegang bayonet yang mistis menurut Jiro.

Kuki yang memegang bayonet tersebut sedang melakukan uji coba dengan tenang di lapangan yang terbuka membuat Jiro heran dengan bayonet tersebut dan tak lama kemudian, Kuki telah mencobanya dengan gerakkan yang lincah hingga dirinya merasakan sesuatu dibalik bayonet tersebut, hingga dirinya mencobanya lagi dengan bayonetnya yang sangat lincah dan talenta karena, dia adalah seorang ninja membuat Jiro terkesan dengannya sambil berkata,"kau... bisa mengendalikan bayonet seperti itu rupanya?",ujarnya kepada Kuki yang telah mendarat dengan pelan di atas permukaan tanah

"iya Jiro, bayonet ini bukanlah bayonet mistis melainkan bayonet yang misterius Jiro",jawab Kuki yang telah merasakkan bayonet tersebut milik Jiro sambil mengembalikannya ketangan Jiro,"nih aku sudah merasa puas dengan bayonetmu, nanti kapan-kapan bolehkah aku pinjam bayonetmu Jiro?",tambahnya ke arah Jiro

"boleh tapi, jangan kotor dan patah ya?",ujar Jiro sambil menghadap Kuki yang serius

"jadi kesimpulannya, bayonet milikmu ini bukanlah sembarangan mistis lebih dari mistis Jiro, melainkan misterius",ujar Kuki yang telah melihat bayonet milik Jiro,"sekarang, aku ingin melihat gerakkan bayonetmu Jiro, boleh?",tambahnya dimana dirinya ingin melihat gerak-gerik Jiro dengan bayonet tersebut

"iya boleh Kak",jawab Jiro sambil memegang bayonet dengan dirinya menutup kedua matanya bahkan, dia bersiap hingga memulai gerakkan dengan memegang bayonetnya dengan erat sambil melompat dan berputar kemudian, dirinya menginjak kaki di atas permukaan tanahnya. Kuki yang kagum melihat gerakkan Jiro beserta bayonetnya, bahkan dia melihat atraksi yang mengagumkan, sambil menusuk keberbagai tempat sampai Jiro pun mengeluarkan petir membuat Kuki pun terkejut melihat atraksi yang digunakan olehnya hingga akhirannya, Jiro menyodong bayonetnya kedepan hingga Jiro melihat Yae Miko di depan mata membuatnya kaget sambil berdiri tegak hingga menyimpan bayonetnya

"kau disini ya Jiro? Sedang latihan?",ujar Yae Miko yang terkejut melihat Jiro yang telah latihan bersama Kuki

"iya tapi, aku merasa bingung tentang bayonet yang aku gunakan Kak",ucap Jiro yang membuatnya bingung

"Bayonetmu sangatlah berharga Jiro",ujar Yae Miko,"sama sepertimu jika tidak ada pedangmu, pasti membutuhkan bayonet untuk mengalahkan musuh",tambahnya sambil tersenyum

"iya Kak, aku sudah tau itu",ucap Jiro sambil tersenyum,"Kakak mau melihat latihanku disini?",tambahnya sambil menghadap Yae Miko

"iya, Kakak mau melihat aksimu Jiro",ujar Yae Miko yang senang melihat aksi latihan yang dilakukan oleh Jiro

Jiro memulai latihannya dengan bayonet tanpa menggunakan pedang, Yae Miko melihat aksi yang memukau dimana Jiro mengeluarkan elemen electronya sambil menggerakkan bayonet di lengannya. Begitu Jiro berhati-hati dengan bayonetnya agar tidak jatuh, tidak patah dan tidak menusuk, dirinya mulai lincah dalam gerakkanya sambil melompat salto bahkan, dirinya mulai menjatuhkannya dimana bayonet tersebut menghadap kebawah yang dipegang olehnya hingga meledak sambil mengeluarkan beberapa electro tersebut membuat Yae Miko dan Kuki terkejut melihatnya. Lalu, gerakkan terakhirnya merupakan gerakkan tegak lurus sambil salam hormat membuat Kuki dan Yae Miko senang melihatnya.

"gerakkanmu, sangat bagus tapi, tinggal lebih difokuskan lagi, sama tenang dirimu sampai jangan terlalu tegang untuk menghadapi masalah atau latihan seperti yang tadi",ucap Kuki kepada Jiro yang menasehatinya

"iya Kak, aku harus lebih banyak belajar latihan daripada diam tanpa tujuan",ucap Jiro kepada Kuki

"yaaah, kau sudah mengerti kesalahanmu dalam gerakkan bayonetmu milik orang lain, atau milik gurumu bukan Jiro?",ujar Kuki yang telah mengetahuinya membuat Jiro kaget mendengarnya

"bagaimana Kakak bisa tau kalau bayonet ini milik sang guru?",ucap Jiro yang heran dengan Kuki

"aku merasakannya Jiro, lewat bayonetmu, aku dapat melihatnya secara misterius, baik aku pergi dulu kalau butuh bala bantuanku hubungi aku ya Jiro! Sampai nanti",ujar Kuki sambil pergi meninggalkan Jiro dan Yae Miko di lapangan terbuka

Yae Miko melihatnya, bahkan dirinya melihat Jiro yang sedang mendekatinya dari samping sambil berkata,"Kak, aku lapar makan dimana ya?",ujar Jiro kepada Yae Miko

"yuk ikut sama Kakak",jawab Yae Miko sambil membawa Jiro pergi untuk mencari makanan di kota Inazuma, hingga melihat dungo dan Raiden Ei sedang menikmatinya membuat Jiro terkejut dan mencoba untuk mendekatinya

Raiden Ei melihatnya, sambil serong ke belakang sambil melihat Jiro sambil berkata setelah menelan satu dungo di dalam tenggorokkan,"Eeeh Jiro?! Habis dari mana Nak?",ujarnya

"aku habis latihan Mah sama Kak Kuki",jawab Jiro kearah Raiden Ei yang senyum mendengarnya

"Hmmm, yuk ikut sama aku Jiro",ujar Raiden Ei sambil makan bersama di depan Dango

Mereka menikmatinya termasuk Yae Miko yang membuatnya senang karena, dirinya telah melihat kedekatan antara Jiro dengan Raiden Ei yang sudah jadi ibunya bagi Jiro sedang menikmati makanan Dango di Inazuma. Lalu, setelah menikmati Dango bersama Raiden Ei di depannya terdapat Ayaka bersama Thoma yang sedang menikmati musim panasnya di Inazuma lalu, melewatinya. Jiro heran dengan Ayaka dan Thoma yang mereka senang karena, melihat sesuatu bahkan, dirinya berkata kepada Yae Miko,"Kakak, kenapa Ayaka sama Thoma begitu senang ya?",ujar Jiro yang membuatnya bingung

"nggak usah memikirkan dia Jiro",jawab Raiden Ei kearah Jiro,"biarkanlah mereka pergi bersenang-senang",tambahnya

"mungkin mereka sedang mencari tempat yang menyenangkan Jiro",ucap Yae Miko dengan pelan,"sekarang kita mau kemana, Raiden Ei?",tambahnya sambil menatap Raiden Ei yang berada didepannya

"sekarang kita mandi di tempat pemandian air panas",ucap Raiden Ei yang telah merasakan dirinya sudah mencium bau yang tidak sedap di sekujur tubuhnya

"baik, yuk kita mandi Jiro",ucap Yae Miko sambil memegang Jiro untuk mengajaknya untuk mandi bersamanya

Ketika mereka berada di tempat pemandian air hangat, Jiro bersama Yae Miko disampingnya untuk melakukan kegiatan mandi sementara Raiden Ei didepannya, bahkan Jiro berusaha untuk memfokuskan dan menenangkannya dengan dirinya dalam menghadapi apapun. Bahkan, Jiro mengingat ucapan dari Kuki dimana dirinya telah mengetahui soal bayonet miliknya hingga tak lama kemudian, Jiro mulai sadar dan merasakkan sesuatu di kedua pundaknya yang ternyata, Yae Miko yang sedang memencet kedua pundaknya sambil berkata,"kau sedang memikirkan apa Jiro?",ujarnya dengan lembut

"aku sedang memikirkan ucapan dia, Kakak",jawab Jiro

"Hmmm, Jiro, jangan terlalu memikirkan yang serius, kau selalu serius, maka dari itu Kakak mengajakmu pergi ke tempat pemandian air panas agar kau tenang dalam pikiran Jiro",ujar Yae Miko yang sedang memijit kedua pundak Jiro sambil meletakkan handuk putih di atas kepala Jiro membuat Jiro kaget dan merasakkan panasnya di atas kepala

"aaah, kenapa kepalaku semakin panas ya?",ujar Jiro didalam hati

"Hmmm, tenang saja Jiro handuk Kakak tidak panas tapi hangat agar kau tidak cedera dan tidak pusing sambil menenangkan pikiranmu Jiro",jawab Yae Miko yang telah membaca pikiran Jiro yang kaget dan merasakan panas di atas kepala

"baiklah",jawab Jiro dengan tenang sambil bersandar di dinding kayu hingga melihat Yae Miko yang berada disampingnya

"jadi, tempat ini enak Jiro?",ucap Yae Miko sambil memandang langit biru yan cerah

"iya Kak, sangat enak untukku",jawab Jiro sambil menghadap Yae Miko,"Kakak, apakah Kakak sering kesini sebelumnya Kak?",tambahnya

"belum",jawab Yae Miko,"Kakak baru tau ada tempat pemandian hangat ditempat ini Jiro",tambahnya sambil tersenyum menghadap Jiro karena, dia melihat Jiro sedang memakai handuk putih di atas kepalanya

"kenapa Kakak senyum saja padaku?",ucap Jiro yang bingung melihat Yae Miko tersenyum melihat dirinya

"kau memakai anduk Jiro tapi, kau harus bisa menenangkan pikiranmu ya? Jiro?",jawab Yae Miko kepada Jiro yang terkejut mendengar jawaban tersebut

"iya Kak, aku sedang melakukannya",ujar Jiro sambil santai dan bersandar kedepan hingga menutup kedua matanya hingga tak lama kemudian, ketenangan Jiro sudah dapat dirasakan sambil terbangun dan melihat Yae Miko yang sedang menggosok punggungnya di tempat pemandian hangat sambil menatap Jiro yang terbangun

"Jiro, kau sudah bangun rupanya",ucap Yae Miko sambil mendekatinya setelah menggosok punggungnya sendirian

"iya Kak, ternyata enak rupanya, aku butuh ketenangan lima menit saja",ujar Jiro kepada Yae Miko

"Kakak juga kok Jiro",ucap Yae Miko yang ingin ikutan menenangkan pikiran

Setelah lima menit, Jiro bersama Yae Miko dan Raiden Ei telah memakai seragam dengan rapih setelah menikmati air panas di tempat pemandian Inazuma, hingga mereka pergi kesuatu tempat dimana mereka akan pergi ke dalam gedung atau kastil Inazuma bersama Raiden Ei sambil menikmati keindahan kota Inazuma membuat Jiro bosan sambil mendekati Raiden Ei sambil berkata,"Mah, aku berangkat dulu keliling ya?",ujarnya kearah Raiden Ei

"iya Jiro",jawab Raiden Ei,"hati-hati ya?",tambahnya sambil berpaling sambil naik ke atas dengan anak tangganya

"Jiro tunggu, Kakak mau ikut",ucap Yae Miko kearah Jiro yang sedang pergi kemudian, dirinya ikut bersamanya untuk pergi kesuatu tempat,"Jiro, mau kemana?",tambahnya sambil menemaninya dari samping

"kita akan pergi ke lapangan luas yang tadi Kak",jawab Jiro kepada Yae Miko

"mau ngapain? Disana kosong Jiro, mau latihan bayonet lagi?",ujar Yae Miko yang heran dengan Jiro dimana dia ingin pergi kelapangan kosong sebagai tempat latihan bayonet

Jiro bingung karena dirinya tau bahwa Yae Miko melarang untuk latihan karena, dirinya sudah mandi sambil berkata dengan lempeng,"yaaah... aku mau melihat pemandangan saja Kak, karena di tempat kastil membuatku bosan Kakak",jawab Jiro kepada Yae Miko

"kenapa tidak melukis pemandangan aja Jiro? Itu lebih bagus untuk lepas dari pusing atau memikirkan yang tidak-tidak Jiro",ujar Yae Miko

"oh iya, mau lukis tentang apa ya? Padahal sekarang lagi musim panas Kakak",ujar Jiro yang membuatnya geram dan panas di siang hari

"Hmmmm, bagaimana... temanya pantai saja Jiro?",ujar Yae Miko sambil tersenyum hingga Jiro bingung melihat senyumannya,"kau tampak bingung ya Jiro?",tambahnya

"kenapa Kakak kesana….. apakah…. Kakak ingin berenang?",ujar Jiro yang membuatnya bingung

"yaaah, melukis aku Jiro, tentang keindahan pantai Inzuma",jawab Yae Miko kepada Jiro yang sedang terkejut mendengarnya

"boleh Kak",jawab Jiro kepada Yae Miko yang senyum yang membuatnya senang namun, Jiro merasa bingung untuk melukis tentang pemandangan pantai Inazuma

"baik, Kakak akan memakai baju renangnya ya",ujar Yae Miko sambil pergi hingga memakai pakaian renangnya yang cocok untuk dilukis hingga Jiro merasa bingung sambil pergi hingga memakai pakaian renang di pantai Inazuma

Menjelang siang yang panas mulai dirasakan oleh Jiro dan Yae Miko, hingga Yae Miko melihat Jiro sedang membawa cat, kuas, dan papan lukisan yang kosong yang tidak ada lukisannya bahkan, Jiro akan mencari lukisan yang cocok sambil bersiap-siap untuk melukis tentang pemandangan indah dengan Yae Miko. Jiro telah mendapatkan tempat yang indah hingga Yae Miko tidak mau kalah dengan Kokomi yang telah menemukan tempat yang indah dengan gaya yang unik yang telah dilukis oleh Jiro. Namun, ketika Jiro mulai melukis membuat Yae Miko heran dengan tingkah laku Jiro yang aneh walaupun dirinya belum siap untuk melukis dengan cepat, kemudian Yae Miko heran dengan lukisan buatan Jiro dan berkata,"Jiro kau melukis apa?!",ujarnya sambil terkejut melihat hasil lukisan buatan Jiro yang aneh

Jiro mulai berhenti melukis dan kaget bahwa dirinya melukis sesuatu dan berkata,"lukisan ini.... Apa maksudnya ya?",ujarnya didalam hati yang membuat terkejut melihat hasil lukisan tersebut berupa pergerakkan sebuah bayonet di tangan seorang laki-laki yang tidak dikenal olehnya hingga Yae Miko melihatnya dan bingung melihatnya

"kau melukis ini Jiro?",ujar Yae Miko yang bingung melihat hasil lukisan buatan Jiro

"aku tidak Kak",jawab Jiro

"lalu, siapa yang melukis seperti ini Jiro?",ujar Yae Miko yang membuatnya bingung lagi

"eeeh, kalian disini rupanya",ujar Kuki yang melihat Yae Miko dan Jiro yang melihat hasil lukisan yang dibuat oleh Jiro,"kau melukis apa Jiro?',tambahnya sambil melihat lukisan buatan Jiro yang aneh dan misterius,"Haaah? Lukisan ini seorang laki-laki menggunakan bayonet dan gaya yang lincah....",ujarnya yang membuatnya bingung melihat lukisan tentang laki-laki pemegang bayonet yang misterius

"eeeh, kalian ada disini rupanya",ucap seorang perempuan yang ternyata Kokomi yang heran dengan lukisan buatan Jiro,"ini... sebuah pergerakkan seorang laki-laki yang jago memegang bayonet beberapa ratus tahun yang lalu semuanya",jawab Kokomi yang dia mengetahuinya

"apa?! Bagaimana kau tau tentang seperti ini Kokomi?",ujar Kuki yang heran dengan jawaban Kokomi yang sedang berfikir

"sepertinya aku punya data penting tentang isi lukisan seperti ini semuanya",ujar Kokomi

"aaah, kalau tentang data, nanti panjang lebar Kokomi",ujar Yae Miko sambil menatap Jiro yang sedang melihat awan hitam yang misterius yang membuatnya curiga tentang awan tersebut

"dia... dia kembali",ujar Jiro yang sudah mengetahuinya

"iya, Yuda yang akan menghancurkan tempat ini",ujar Yae Miko yang telah melihat bayangan Yuda tepat didepan mata

"dan... naga putih itu….. dari Enkranomiya, bagaimana dia bisa menghidupkan kembali seperti itu?",ujar Kokomi yang terkejut melihat makhluk tersebut muncul dibelakang Yuda dan bersiap-siap untuk mengeluarkan serangan mengerikan, bola api hitam dari dalam mulut sang naga putih

"semuanya menjauh!",ujar Jiro melihat mereka mundur kecuali dirinya yang siap untuk menangkis serangan bola api hitam tersebut

"Haaaah, kau bersama mereka",ujar Yuda dengan wajah yang melebar melihat Jiro yang telah menyodong pedangnya,"Hmmm, satu laki-laki dan sisanya perempuan yang lemah lembut haaah?!",tambahnya dimana dirinya tidak tau kalau Yae Miko dan lainnya memiliki elemen untuk melawan dirinya hingga menyuruh sang naga putih siap untuk menyemprot api hitam ke arah mereka kecuali Jiro yang tidak mau diam sambil menangkisnya dengan pedang samurainya. Pemecahan bola api hitam sampai hilang dengan tornado petir mampu untuk digunakan, membuat Yuda serius sambil bergerak dengan cepat dan tak lama kemudian, bersiap-siap untuk menyerang Jiro dengan pedang sambil menyuruh sang naga putih bersiap melepaskan bola api hitam yang mengerikan. Kokomi yang melihatnya berusaha untuk menggagalkannya dengan bayangan ikan berelemen Hydro tersebut ke arah bola api dan berhasil menggagalkannya dengan serangan tersebut kemudian, Yae Miko yang mengeluarkan satu tiang ruba telah menghancurkan bola api hitam dan meledak di udara hingga Kuki yang berusaha untuk menghindar dengan cepat dan melihat bola api hitam sudah menghilang membuatnya aman sambil bergerak lagi ke arah depan untuk membantu Yae Miko dan Kokomi yang sedang menyerang naga putih milik Yuda

Jiro yang berusaha menahan serangan pedang api hitamnya, Yuda yang berusaha untuk mendorong dan menjatuhkan Jiro dengan cara apapun sebagai balas dendam kekalahan beberapa bulan yang lalu, bahkan dirinya angkuh dan sombong sambil bersiap untuk menyerangnya lagi ke arah Jiro yang berada di bawah,"ingat bocah kau tidak bisa melawanku karena, aku punya elemen yang lebih besar dibandingkan kau, bocah Inazuma",ucap Yuda dengan sombongnya ke arah Jiro yang serius untuk menghadapinya kemudian, ketika Yuda mulai mendarat sempurna dan siap untuk melihat gerak-geriknya Jiro, dia melebarkan pedangnya ke arah samping. Jiro berhenti di tempat bahkan, bersiap untuk mengeluarkan serangan petir di pedangnya membuat Yuda mengerti melihat aksi yang dilakukan olehnya.

"ooh, jadi begitu kau akan mengeluarkan elemenmu, baiklah, akan aku dikeluarkan",ujar Yuda sambil memperlihatkan elemen api di pedangnya sampai mengeluarkan api yang sangat hitam dan berlari ke arah Jiro

Jiro pun siap mendekatinya hingga mereka mengadunya yang sangat seimbang antara Jiro dengan Yuda yang akan mendorong Jiro untuk mundur kebelakang beberapa langkah, namun ketika Yuda berhasil, tibalah Kuki untuk segera mendekatinya hingga mengeluarkan pedangnya berelemen electro untuk menggagalkannya. Namun, serangan tersebut terlambat dimana dirinya melihat koloni buatan Yuda muncul seketika sehingga Kuki tidak bisa membantu Jiro dalam menghadapi serangan Yuda yang menahan serangan Jiro dengan elemennya namun, serangan tersebut mampu menyerbu Yuda membuatnya terkejut melihatnya hingga dirinya mundur dengan cara melompat sambil melihat Jiro yang wajahnya serius menghadap dirinya.

Disisi lain, Yae Miko dan Kokomi berusaha untuk menyerbu naga putih yang sangat berbahaya dengan mengeluarkan serangan bola api hitam yang sangat mengerikan, hingga Yae Miko terkejut sambil mengeluarkan tiang ungu yang siap mengeluarkan elemen petir ke arah musuh sehingga bola api mulai meledak ketika mengenai serangan tersebut. Kemudian, Kokomi maju kedepan sambil mengeluarkan serangan hydro ke arah naga putih yang akan menyembur api hitam namun serangan dari Kokomi tidak mempan dan terkena serangan api hitam yang begitu dahsyat sehingga, Yae Miko berusaha mengeluarkan serangan listrik ke arah makhluk tersebut bersama Kokomi yang akan membantunya.

Serangan Kokomi mampu menahan musuh yang sedang menyembur api yang sangat besar, hingga Yae Miko bergerak dengan cepat sambil mengeluarkan beberapa tiang ruba pink yang sedang menyala untuk menyerangnya dengan hantaman listrik. Sang Naga Putih melihat Kokomi mundur dihadapannya sambil melihat beberapa tiang listrik yang dikeluarkan oleh Yae Miko sambil mengeluarkan serangan listrik ke arahnya yang membuatnya tidak sadar serta tidak bisa bangkit lagi.

"Haaah, ternyata naga putih itu kuat juga ya Yae Miko?",ucap Kokomi yang kecapean melawan naga putih

"iya Kokomi",jawab Yae Miko,"mungkin makhluk itu sudah tewas",tambahnya

"tapi kelihatannya.... Makhluk itu... hidup kembali Yae Miko",ujar Kokomi yang terkejut melihat Naga Putih yang bangkit kembali hingga bersiap untuk melakukan serangan ke arah Yae Miko dari belakang namun, ketika sang naga putih menyerangnya, Yae Miko hanya melihat sang naga tersebut yang berusaha menyembur ke arah dirinya membuat Kokomi kaget sambil menahan serangan tersebut

Bola api pun sudah menghilang membuat Yae Miko aman dari serangan semburan tersebut sambil bersiap untuk melawan sang naga putih yang marah karena gagal dalam penyerangannya sambil terbang ke udara hingga melihat pergerakkan Kokomi dan Yae Miko yang siap untuk bertarung melawan dirinya.

Jiro yang hampir lelah dalam bertarung sedang menahan serangan Yuda yang sedang mengeluarkan sambit api hitam secara bertubi-tubi, kemudian dia berkata kepada Jiro,"Haaah, kau hanya bersembunyi didalam sana rupanya, bocah Inazuma! Aku tidak akan kalah darimu!",ujarnya sambil dirinya membuktikan mampu membunuh Jiro dengan pedang api hitamnya ke arahnya namun, serangan yang dilakukannya tidak mempan hingga melihat Jiro yang berusaha lari dan membalas kembali dengan mengeluarkan electronya di pedangnya sambil mengeluarkan serangan sambitan yang sangat keras serta mengeluarkan bayangan-bayangan electro do pedangnya hingga Yuda terkejut dan tersenyum melihatnya

"Haaah, kau ini ingin membalas rupanya baiklah! Aku akan buktikan kepadamu bahwa aku tidak terkalahkan!",ucap Yuda sambil berlari kedepan hingga dirinya pun bersiap melakukan serangan balasan dengan pedang api hitamnya yang membara dengan besar

Jiro melihat Yuda yang mulai melompat dimana dirinya terlambat untuk menyerangnya namun, ketika Yuda mulai mendarat sambil mengeluarkan serangan sambit yang mengerikan membuat Yuda tampak senang melihat penderitaan Jiro di bawahnya. Lalu, Yuda mendorong sekuat tenaga dari atas kebawah, membuat Jiro tidak tahan untuk melawan namun, dirinya mampu menahan serangan tersebut sambil melihat Yuda yang sedang melayang di udara sambil berkata,"kau memang bocah yang tidak berguna di tempat ini, aku akan membunuhmu!!!!!",ucap Yuda sambil menyambit di bagian lengan Jiro yang memegang pedang dan berhasil mengenainya membuat Jiro sakit.

Yuda berpaling sambil melihat Jiro yang memegang lengan kirinya akibat hantaman tersebut,"lihat! Kau yang tidak berguna maka dari itu, kau tidak bisa memegang pedang samurai sekarang hahahahaha",ujar Yuda dengan nada sombong didengar oleh Jiro, hingga tunduk dan kesal sambil memegang tangannya yang terkena serangan pedang api hitam oleh Yuda. Dia terjatuh dan mengatakan sesuatu didalam hati nuraninya akan kalah, putus asa, dan tidak berguna, Jiro merasakan dan mengingat ucapan dari seseorang. Dia yang telah melihat seorang perempuan, Kuki Sinobu yang sedang melakukan atraksi dengan bayonetnya bahkan, dirinya mampu melompat yang handal dibandingkan dirinya yang tidak bisa melompat dengan benar, bahkan Jiro mencobanya lagi sambil diperlihatkan oleh dia yang telah memberi kunci untuk melatih lompat, menusuk, sampai menyerang dengan bayonetnya sambil berkata,"kau harus bisa Jiro, kunci utama adalah fokus, tenang, dan jangan tegang dalam menghadapi sesuatu",ujarnya seorang perempuan tersebut didalam pikirannya namun, ketika Yuda mulai menyodong pedang api hitamnya ke arah leher Jiro. Dirinya menatap Yuda dengan senyumannya sambil menggerakkan tangannya untuk menangkis pedang miliknya sambil mengambil bayonet di saku samping kiri dimana tangan kanan Jiro pun mampu menahan api hitamnya oleh Yuda hingga bersiap mengelurkan bayonetnya ke arah Yuda yang membuatnya terkejut dan mundur melihatnya.

Pedang Bayonet Jiro mengeluarkan electro di ujungnya sampai kebawah, membuat Yuda terkejut dan berkata dengan percaya diri,"Haaah, hanya itu saja bocah Inazuma? Lenganmu adalah virsumu bocah Inazuma",ucap Yuda dengan senang melihatnya,"walaupun kau orang yang sombong tidak bisa bicara, tapi aku bisa menghajarmu!!!!",tambahnya sambil bergerak dengan lari ke arah Jiro, namun Jiro pun telah berusaha untuk menghindar dari serangan Yuda dengan menggunakan melompak ke arah samping kanan kemudian, dia melihat gerak-gerik Yuda dengan lincah yang membuat Jiro terkejut melihatnya sambil bersiap untuk menahan serangan Yuda yang akan membunuh dengan cepat sambil mengeluarkan api hitam yang membara sebagai serangan terakhirnya.

Begitu Yuda mulai menyambitnya dari atas, Jiro pun berusaha untuk menahan serangan tersebut bahkan, dirinya melihat Yuda yang antusias dengan mendorongnya sebagai serangan yang paling berbahaya membuat Jiro ingin menahannya

"kau bocah Inazuma! Tidak punya apa-apa hanya elemenmu yang sedikit kearahmu bocah nakal",ucap Yuda yang senang melihat Jiro mengalami kalah dalam pertempuran dan tak lama kemudian, ledakkan yang dilakukan Yuda telah berhasil mengenai tubuhnya membuat Yuda senang melihat Jiro mengalami kekalahan serta tubuhnya mengalami kebakaran hingga Yae Miko kaget melihatnya

"Jiro!",ujar Yae Miko yang mencoba untuk menolongnya setelah Yuda mengalahkannya dengan pedang api hitamnya namun, Yuda melihat Yae Miko berlari kearahnya dengan senyumnya yang tajam serta mengeluarkan api hitamnya sambil menatap Yae Miko dan Kokomi

"Yaaah, bocah Inazuma sudah lenyap olehku, penjaga kuil",ujar dengan mulut besarnya ke arah Yae Miko yang terkejut melihatnya,"sekarang, kalian akan mati olehku, walaupun makhluk itu mati oleh kalian maka aku akan membalas kalian dengan seranganku",tambahnya sambil maju kedepan untuk menyerang Yae Miko dan Kokomi namun, serangan Yuda dapat digagalkan oleh Jiro dengan cara menambitnya dengan bayonet yang digunakan olehnya membuat Yuda merasakan serangan tersebut sambil menghadap Jiro yang masih hidup

"itu... itu tidak mungkin, bagaimana bocah Inazuma itu... bisa hidup?",ujar Yuda yang terkejut bercampur heran melihatnya sambil melihat tatapan tajam Jiro ke arahnya yang membuatnya tidak tenang sambil mengeluarkan serangan electro hingga Yuda berusaha menangkisnya membuat Yae Miko khawatir dengannya sambil mengikuti Jiro kesuatu tempat termasuk Kokomi yang berada dibelakangnya bersama Kuki yang berada disamping kanan Kokomi

Jiro pun berusaha mengejarnya membuat Yuda kesal karena kekalahan oleh serangan petir yang dilakukan Jiro dengan bayonet yang dipegang olehnya,"dasar! Aku harus mundur, tidak aku tidak akan mundur sejengkal pun untuk melawan bocah Inazuma, dia hanyalah bocah biasa bukan bocah arcon yang digunakan olehnya",ujarnya didalam hati sambil berhenti berlari dan menatap Jiro yang serius

Yuda melihat Jiro berhenti dengan tatapannya serius, bahkan dia akan menghajar Jiro dengan elemen api hitamnya sehingga Jiro pun tidak bisa mengalahkan dirinya padahal Jiro telah mengeluarkan elemen serta kekuatan yang dimiliki olehnya yang sudah penuh membuat Yuda tidak percaya diri untuk melawan bocah Inazuma tersebut yang siap untuk memberikan serangan balas dendam namun, begitu Jiro mulai berlari kedepan dan muncul naga putih yang akan melindungi Yuda hingga Jiro bersiap mengeluarkan serangan besar-besaran degan elemen electronya yang sangat mengerikan bahkan, tubuh naga putih terkena serangan electro yang dikeluarkan oleh Jiro.

Sang Naga Putih berteriak histeris karena kekalahan tersebut membuat Yuda kaget melihatnya sambil menatap Jiro yang telah berhasil menumbangkannya dengan bayonet miliknya,"kau….. kau bocah Inazuma...",ujar Yuda yang tidak tahan melihat kejadian tersebut sambil maju kedepan untuk membalasnya dengan pedang api hitamnya hingga Jiro pun yang telah mengeluarkan elemen electronya di bayonetnya membuat Yuda tegang untuk dilawan bahkan, dirinya pun telah bersiap-siap untuk melawan Jiro dengan mengeluarkan elemen electronya. Hingga muncul serangan petir di bayonet milik Jiro yang membuat Yuda gugup dimana dia berada diatas kepalanya hingga Jiro siap untuk menimpa Yuda dengan pedangnya yang mengeluarkan cahaya electro membuat Kokomi dan Yae Miko terkejut melihat aksi yang dilakukan Jiro dengan bayonetnya membuat Yuda takut akan serangan tersebut yang misterius.

Ledakkan mulai terlihat di kota Inazuma maupun pulau kecil lainnya termasuk Raiden Ei yang terkejut melihat serangan mistis di tepi pantai Inazuma, hingga Yae Miko dan Kokomi heran dengan serangan yang dilakukan Jiro namun, ketika suasana menjadi normal mereka tidak melihat Yuda yang telah di bunuh oleh Jiro membuat Jiro kaget melihatnya sambil berdiri tegak dengan membuang nafas dengan pelan.

"Jiro! Jiro!",ucap Yae Miko yang khawatir dengan Jiro yang telah bertarung dengan Yuda yang telah berhasil menghilang,"kau tidak apa-apakan?",tambahnya sambil melihat wajah Jiro yang serius setelah mengeluarkan serangan mengerikan

"aku hanya lelah, Yuda telah pergi",jawab Jiro sambil membunag nafas dengan pelan-pelan hingga melihat matahari terbenam di depan mata

"sebaiknya, kita istirahat dulu semuanya",ujar Kuki yang telah bertarung melawan Koloni buatan Yuda,"mereka semua menghilang karena seranganmu Jiro",tambahnya

"iya, aku tau itu, dia tampak gugup untuk bertarung dengan bayonetku",ujar Jiro yang telah melihat wajah Yuda yang begitu kaget dengan kekuatan besar yang dimilikinya bahkan, melihat bayonet yang dipegang olehnya namun, lengan kirinya terasa panas,"aaah, aku hanya terkena serangan sambitan pedang oleh Yuda, Kak Yae Miko",tambahnya karena, dirinya merasakan sakit di telapak tangannya kemudian, Kokomi melihat cedera telapak tangan Jiro sambil menjawab,"ini harus direndam dengan air panas Jiro",jawabnya

"iya, Kokomi benar, Jiro kau harus merendam telapak tangannya",ujar Kuki yang melihat kondisi telapak tangan Jiro yang mengalami kritis

"baiklah",jawab Jiro dalam satu kata kepada Kuki dan Kokomi

Menjelang malam pun tiba hingga mereka berada di kota Inazuma, Jiro yang sedang diperban lengannya setelah meredam tangannya hingga Jiro khawatir dengan telapak tangannya yang terkena serangan pedang Yuda yang sangat berbahaya,"duh, perihnya",ujar Jiro yang telah melihat telapak tangannya yang merasakan sakit hingga Yae Miko berusaha untuk menentenangkannya

"Jiro, sudahlah... nanti juga sembuh dengan sendirinya",ujar Yae Miko sambil merayu Jiro membuatnya tenang,"yuk mau jalan-jalan sama aku yuk",tambahnya

"sama aku saja Jiro",balas Kokomi yang melihat Jiro bersama Yae Miko

Jiro melihat Kokomi ingin dirinya membuat Yae Miko terkejut melihatnya, bahkan mereka berdua akan merayu Jiro sambil menikmati pemandangan indah di malam hari dimana akan mengadakan pesta kembang api dimalam hari dengan pakaian kimono yang cantik. Jiro melihat Kokomi dan Yae Miko yang bersandar di atas pundaknya membuatnya malu sambil melanjutkan perjalanannya serta melihat pesta tersebut dengan dipenuhi banyak orang serta mengadakan tradisi yang Jiro lihat sebelumnya.

Disisi lain, Ketua Valkrein sedang melihat salah satu anggotanya telah menemukan tempat pusat penyimpanan serta tempat sumber daya alam yang cocok diambil, hingga mereka akan menyedot dengan sesuatu yang tidak terlihat namun, Ketua Valkrein berkata kepada anggota tersebut,"bagus, tapi... bagaimana kalau kita akan membuat pusat untuk berada ditempat ini",ujarnya

"maksud tuan... kita akan mengambil dengan cara membuat dan membangun pertahanan kita di planet itu, Tuan?",ujar salah seorang perempuan yang telah membuat menyedot Sumber daya alam di planet bumi

"iya, kita harus menghancurkan planet ini untuk menguasai dunia dan kita akan membalas masa lalu kita, untuk membuka peradaban lama serta menghancurkan seluruh umat manusia dan kita akan membuat koloni baru disana karena planet itu sangat cocok untuk menambah para koloni kita nanti",ujar Ketua Valkrein kepada salah satu anggotanya yang sedang melanjutkan tugasnya lalu, ketua Valkrein akan memanggil salah satu anggota untuk mencari tempat yang cocok untuk membuat tempat pusat organisasi Valkrein di bumi dengan tujuannya yang sudah direncanakan olehnya

"Tuan, kita menemukan pusat yang aman serta tidak ketahuan oleh siapapun",jawab salah seorang anggota valkrein dengan jelas menggunakan kedua mata yang tajam yang telah menemukan tempat yang cocok untuk dijadikan sebagai tempat kubu pertahanan Valkrein. Lalu, Ketua Valkrein menjawab setelah dirinya telah menemukan tempat yang cocok untuk ditempatkan,"bagus, kutub utara sangat cocok karena, disana ada beberapa lingkungan yang cocok untuk mengambil lahan yang bagus sampai mengambil sumber daya alam disana, kerja yang bagus",ujarnya

"pilihan yang bagus….. aku senang bisa mengambil sumber daya alam dan kita akan mengambilnya tanpa mengetahuinya oleh orang lain",ujar seorang perempuan yang semangat sambil mengambil sumber daya alam tersebut membuat ketua Valkrein sangat senang melihat kegiatan mereka yang melanjutkan dalam tugas tersebut

***