Di rumah klan Kamisato, Risa yang sedang berjalan untuk mencari tempat meja dan kursi yang dimana dirinya ingin mengerjakkan tugas sekolahnya sambil menatap pemandangan laut yang segar baginya bahkan, dirinya melihat tugas-tugas rumah yang ada di dalam bukunya. Namun, ketika dirinya duduk di tempat kursi sambil melaksanakan tugas rumahnya, Ayaka datang dan melihat Risa sedang mengerjakkan tugas sekolahnya yang belum dikerjakan. Lalu, Ayaka terkejut sambil berkata,"Risa, kau sedang mengerjakan tugas?",ujarnya dengan pelan kepada Risa
"iya",jawab Risa,"aku... mengerjakan tugas rumah dari sekolah Kak Ayaka",jawab Risa sambil melanjutkan untuk mengerjakkan tugasnya hingga sulit untuk mengerjakkannya
"ooh, kau sedang mengerjakkan tugas apa? Bahasa Indonesia? Sosiologi?",ujar Ayaka yang heran dengan tugas rumah dari sekolah bahkan, dirinya melihat buku catatan Risa sedang menulis tugas rumah Sosiologi dalam mengerjakkan tugas tersebut hingga dirinya mengerjakkan yang mudah-mudah bahkan, Ayaka melihat jawaban-jawaban yang merupakan pilihan ganda,"emang setiap hari pilihan ganda Risa?",tambahnya sambil membuka sayap kipas dan menutup mulut dengan tepat
"aaah, padahal pelajaran dan materi ini tidak ada didalam buku!",ujar Risa sambil melirik ke arah Ayaka,"Ayaka, bisa cari jawaban ini nggak?",ucap Risa sambil menatap Ayaka yang bingung sambil memberi tau jawaban tentang pilihan ganda tersebut hingga Ayaka memilih jawaban yang benar membuat Risa senang sambil berkata,"terimakash Ayaka",ujarnya
"iya, jadi sudah jelaskan, Risa",ujar Ayaka yang membuatnya senang
Ayaka melihat Risa melanjutkan mengerjakkan tugas, sampai selesai, bahkan Risa membereskan seluruh buku-buku tugasnya sampai buku paket untuk dibaca membuat Ayaka heran dengan mata pelajaran Risa yang jauh berbeda dengan dirinya,"aku baru tau kalau kau menggunakan buku paket seperti ini",ujarnya
"iya Kak",jawab Risa,"agar enak, Kakak. Bahkan, internet pada mati akibat globalisasi, serta tidak ada tempat lain yang bisa di pancarkan hingga…. Aku tidak bisa menjalankan internet",tambahnya membuat Ayaka bingung
"internet? Apa itu?",ujar Ayaka yang merasa bingung
"teknologi yang dijadikan sebagai bahan pencarian.... Gitu saja Ayaka",jawab dengan terburu-buru bercampur bingung karena, dirinya banyak tugas yang harus di kerjakan namun, setelah diperiksa tidak ada tugas lain di atas meja belajar membuat Risa senang sambil berkata,"haaah, baguslah tidak ada tugas apapun di dalam sini",ujarnya yang membuatnya senang
"eeeh kau disini rupanya, Risa?",ucap seorang laki-laki dari arah belakang hingga melihat kepala Risa menoleh ke arah belakang melihat dirinya, Thoma
"ooh, Kak Thoma? Ada apa ya?",ujar Risa yang membuatnya kebingungan sambil melihat dia berjalan dan mendekatinya dengan cara tatap muka
"begini, Risa.... Kau lupa... latihan tombak bersama aku",ucap Thoma kepada Risa yang membuat Risa hampir lupa
"latihan tombak?",ujar Risa didalam hati sambil berfikir kembali,"Hmmmm, oh iya... waktu itu aku sudah berjanji sama Kakak",tambahnya dimana dirinya mengingatnya kembali hingga menghadap Thoma,"iya Kak, aku ingin sekali latihan denganmu, Kakak",ucapnya membuatnya senang termasuk Thoma
"ayo, kita latihan bersama aku",ucap Thoma sambil membawa Risa pergi untuk latihan bersamanya
Risa diajak dengannya dalam latihan tombak berelemen Pyro, bahkan dirinya melihat Thoma yang sedang menggerakkan tombak dengan kedua tangannya sampa satu tangan hingga mengeluarkan api di sekelilingnya. Risa merasa bingung, melihat api yang dikeluarkannya sangat besar, membuatnya bingung sambil berkata,"waaah, Kakak... bagaimana bisa ada api sebesar gitu kak?",ujar Risa kepada Thoma sambil menghadap dirinya
"baiklah begini Risa, kau harus menggerakkan tombakmu dengan cepat, yaaah kemungkinan besar gerakkan tombaknya boleh lambat Risa",jawab Thoma kepada Risa yang ingin tau cara melatih mengeluarkan api yang sangat besar
"baik, gimana caranya Kakak? Untuk bisa mengeluarkan api sebesar gitu?",ujar Risa yang heran dengan api tersebut,"apakah kita yang punya energy atau….. apa?",tambahnya yang selalu banyak bertanya
"tidak juga Risa",jawab Thoma,"kau harus mengumpulkan elemen pyromu bahkan, kau harus bisa berlatih setiap hari agar mendapatkan api yang sangat besar",ujar Thoma kepada Risa,"nah ikutilah gerakkanku Risa",tambahnya sambil melompat sambil menggerakkan tombaknya di tangan kanan hingga berputar, lalu Risa mengikutinya di belakang Thoma yang sesuai dengan jaraknya
Risa melihat gerakkan lompatan Thoma yang begitu sempurna, membuatnya tidak mau menyerah dalam latihan tersebut, walaupun dirinya sering terjatuh melulu hingga dirinya bangkit lagi dan terjatuh sampai bisa. Thoma memberi latihan tersebut hanya beberapa gerakkan saja, kepada Risa bahkan, Risa berusaha untuk melompat dengan gerakkannya sama hingga dirinya mampu lagi namun, Thoma berkata lagi sambil melihat kemampuan yang dimilikinya yang selalu berhati-hati dengan gerakkannya,"nah, lompatnya yang jauh Risa! Seharusnya kau harus menggerakkan tombak dulu kemudian, melompat sambil menggerakkan tombak lagi di udara Risa hingga kau mendarat dengan mulus",ujar Thoma dengan kunci-kunci dalam menggerakkan tombak
Thoma melihat Risa yang berusaha untuk melompat selain menggerakkan tombak beberapa ulang lagi, sampai bisa dan hafal membuat Thoma puas melihatnya,"sudah hafal Risa?",ujar Thoma kepada Risa yang telah lelah latihan dengan baik
Risa menghadap Thoma sambil menjawab,"iya, aku lelah Kak",jawabnya
"baik, istirahat dulu dan minum,"ujar Thoma yang menyuruh Risa untuk istirahat,"sekitar sepuluh menit ya, Risa?",tambahnya sambil melihat Risa pergi untuk mengambil minuman,"jangan meminum yang manis Risa",ujarnya lagi yang dimana dirinya telah merasakan minuman manis yang sulit untuk menggerakkan tubuh hingga Risa pun pergi membawakan minuman air mineral bahkan, beberapa saat, dirinya sudah siap kembali dalam latihan tombak oleh Thoma. Thoma melihat Risa yang berlari sambil menghadap dirinya sambil berkata,"sudah siap Risa?",ujar Thoma melihat Risa semangat dalam latihan lagi
"siap Kak",jawab Risa dengan semangat sambil memegang tombak membuat Thoma serius bercampur dengan tenang
"baik, kalau begitu fase pertama dulu ya Risa? Kakak ingin melihat hafalan tentang gerakkan fase itu",ujar Thoma kepada Risa yang sudah siap
"baik Kak, aku siap",ucap Risa sambil mencari tempat yang luas hingga melihat Thoma yang akan melihat gerakkan Risa yang begitu lincah namun, ketika saat melompat dirinya lupa dalam gerakkan terakhirnya ketika mendarat membuat Thoma mengetahuinya
"terus, gerakkan terakhirnya",ucap Thoma yang ingin melihat gerakkan terakhirnya dengan memegang tombak di tangan Risa namun, Risa pun lupa dan tegak,"kenapa Risa?",ujarnya yang membuatnya bingung
"aaah, aku lupa Kak",jawab Risa yang merasa bingung untuk mencari gerakkan terakhirnya,"gerakkan terakhirnya, aku lupa lagi Kak",tambahnya sambil menatap Thoma yang akan memperlihatkan gerakkan fase pertama dari awal sampai akhir, lalu di akhir tersebut dimana gerakkan tombaknya menunjuk ke arah depan dengan mengangkat kaki setengah meter dengan menatap tajam dan tenang
"nah, itu gerakkan akhir fase pertama Risa",ujar Thoma yang menggunakan tongkatnya sambil tegak kembali,"ingat gerakkannya nggak Risa?",tambahnya yang membuatnya Risa bisa
"bisa Kak",jawab Risa dengan jujur sambil memperlihatkan gerakkan yang sudah lihat oleh Thoma dengan tombaknya kemudian, gerakkan awal sama yang baru mesti sama hingga dirinya akan memperlihatkan gerakkan terakhirnya, yang dimana dia bersiap untuk melompat serta mengingat gerakkan yang dilakukan oleh Thoma yang sudah diberikan kepada Risa, bahkan Risa melihat tanah tersebut akan mengenainya kemudian, dia akan tegak sama seperti Thoma dan salam membuat Thoma senang melihat aksi tersebut sambil berkata,"Hmmmm, bagus Risa tapi, tingkatkan lagi ya?",ujarnya
"tapi, aku ingin lanjut Kakak",ujar Risa kepada Thoma
"itu dulu, Risa. Nanti lanjut ke fase kedua, kau baru tau tentang fase pertama di bagian akhir karena, bingung kan?",ujar Thoma kepada Risa yang membuatnya terkejut mendengarnya
"baiklah, aku akan buktikan",ucap Risa yang dimana dirinya akan berlatih terus sampai bisa membuat Thoma paham melihat perilaku Risa yang berjuang keras dan membutuhkan latihan dengan benar hingga melihat gerakkan kakinya, gerakkan tangannya sampai gerakkan tombak yang dipegang olehnya selalu berhati-hati hingga Thoma pun melihat Risa dengan gerakkan terakhirnya sangat mulus membuat Thoma senang melihatnya
"gimana? Bagus tidak?",ujar Risa kepada Thoma yang membuatnya kaget
"aaaah, iya bagus tapi, kau harus latihan seperti itu lagi Risa",jawab Thoma yang pura-pura tidak puas melihat gerakkan tersebut
"ooh, baiklah",ujar Risa sambil menggerakkan tubuhnya selain menggerakkan tongkat yang ada ditangannya, kemudian dirinya bersiap untuk melompat ke udara hingga siap untuk memperlihatkan gerakkan terakhirnya yang akan mendarat dengan sempurna. Kemudian, begitu Risa telah merasakkan gerakkan terakhirnya, dirinya akan mendarat dengan sempurna sambil tegak kembali hingga melihat ke arah Thoma
"Hmmm, kakimu sudah sempurna Risa",ujar Thoma sambil melihat ke atas,"gerakkannya lumayan lincah",tambahnya dimana dirinya melihat gerakkan tersebut dengan baik
"apakah aku akan melanjutkan fase kedua Kak?",ucap Risa yang membuatnya heran dengan jawaban Thoma
"aku rasa.... Kau boleh melanjutkan untuk fase berikutnya, artinya kau bisa melanjutkan fase kedua",jawab Thoma yang melihat wajah Risa semakin senang hingga dia melihat Risa yang begitu senang dan melakukan latihan dalam fase kedua membuat Risa semaki senang dalam melakukan latihan tersebut bahkan, dia akan melihat lompatan yang tinggi sekitar dua kali, kemudian tombaknya mendorong kedepan hingga berputar dengan yang ada, sampai tombaknya tegak ke atas hingga Risa mengerti sekali dalam gerakkan fase kedua yang tidak rumit baginya.
"Hmmm, tidak rumit bagiku",ujar Risa,"aku akan coba ya Kak?",tambahnya sambil mengikuti pergerakkan yang dilakukan Thoma lalu, dirinya mempunyai niat yang dalam membuat Thoma mengerti melihat gerak-geriknya yang dilakukan Risa hingga gerakkan terakhirnya dimana tombak akan menghadap ke atas sebagai serangan terakhirnya hingga dirinya senang melihatnya
"bagus Risa, gerakkanmu sangat bagus",ucap Thoma yang dimana, dirinya telah melihat gerakkan tersebut
"aku tau fase kedua Kak",ucap Risa yang selalu percaya diri dihadapan Thoma
"sekarang, fase ketiga, ini agak sulit Risa",ucap Thoma sambil memperlihatkan elemen Pyro yang muncul seketika di ujungnya, bahkan dirinya pun mengeluarkan api serta bayangan sambitan dari ujungnya yang sangat tajam hingga setengah jongkok sambil menatap ke suatu tempat untuk mencari sesuatu sebagai mencari ancaman kepada musuh hingga Risa mengerti dalam pergerakkan tersebut. Tak lama kemudian, Thoma melompat dengan gayanya yang sangat lincah sampai menginjak tanah hingga melakukan serangan tombak ke arah depan beberapa kali membuat Risa kagum melihatnya
"wow, gerakkannya banyak sekali ya fase ketiga itu",ucap Risa kepada Thoma
"iya Risa",jawab Thoma sambil menggerakkan tombaknya dengan cara berputar,"gerakkan ini merupakan gerakkan ganjil Risa",tambahnya
"kenapa gerakkan itu sangat lincah Kak?",ucap Risa yang bingung
"karena, suatu gerakkan dalam ganjil... itu gerakkan yang paling berbahaya Risa dibandingkan dengan gerakkan fase genap",jawab Thoma
"ooh, ada kaedah yang mengerikan juga ya dalam gerakkan fase ganjil itu, ada berapa fase Kak?",ucap Risa kepada Thoma
"ada... lima belas fase Risa",jawab kepada Risa yang membuatnya terkejut mendengar jawaban dari dirinya
"banyaknya, tapi tidak apa-apa aku bisa melakukannya",ucap Risa kepada Thoma yang dimana dirinya akan bersiap-siap dalam latihan fase ketiga
"hati-hati Risa, semua gerakkannya harus mengeluarkan elemen pyro ya?",ujar Thoma sambil melihat gerakkan Risa yang begitu lincah dan perlu berhati-hati sambil mengeluarkan api di ujung tombaknya hingga tak lama kemudian, di setengah latihannya Thoma melihat salah satu gerakkannya yang terlewatkan maka dari itu dirinya menyuruh Risa untuk berhenti hingga berkata,"Risa, ada satu gerakkan yang kau lupakan",ujarnya
"eeh, ada apa Kak?",ujar Risa yang membuatnya bingung,"apakah ada gerakkan yang salah Kak?",tambahnya sambil menghadap Thoma bahkan, merasa heran dengannya
"ada gerakkan yang kau lewatkan, Risa",jawab Thoma sambil memperlihatkan gerakkannya, yang dimana dirinya melompat sambil melayang hingga beputar dengan cepat sambil mengeluarkan api di ujung tombaknya bahkan, keluarlah sebuah api besar dan tebal serta berbahaya hingga terbentuklah tornado api yang sangat berbahaya,"nah, Risa….. Kakak lupa dengan jurus tornado api yang sangat berbahaya, tapi hati-hati Risa….. api tornado yang aku keluarkan harus diseimbangkan dengan elemenmu Risa",ujarnya
"lalu, bagaimana caranya Kak? Aku merasa bingung dalam latihan keseimbangan dengan elemenku yang aku punya",ucap Risa yang ingin latihan keseimbangan membuat Thoma kaget bahwa Risa tidak melakukan latihan keseimbangan tersebut
"baiklah, ayo ikutilah gerakkan Kakak",ucap Thoma dimana dirinya mendengar ucapan Risa kepadanya
Thoma akan memperlihatkan latihan keseimbangan antara Api dengan tubuhnya yang saling menyatu satu sama lain didalam tubuhnya bahkan, Risa pun mengikuti pergerakkan tersebut dengan gerakkan tangan dan kaki, kemudian melihat tombak yang dipegang Thoma berputar yang sangat kencang sehingga mengeluarkan api kecil berubah menjadi besar ketika putaran tersebut mulai cepat, hingga Risa pun telah merasakannya sambil melihat kesamping terdapat api kecil hingga berputar kencang dan berubahlah api yang sangat besar kemudian, Tombak yang dipegang Thoma berhenti dengan kedua tangannya dari samping.
"ooh, begitu caranya",ujar Risa didalam hati sambil melihat pergerakkan lincah yang dilakukan Thoma dengan cara melompat kedepan hingga dirinya mengikutinya yang sangat berhati-hati
"iya, hanya gerakkan itu Risa, jangan menggunakan gerakkan yang lainnya karena, gerakkan seperti ini untuk menenangkan pikiran agar bisa menyerap api Pyro didalam tubuh di tombakmu",jawab Thoma kepada Risa yang sudah mengetahuinya
"iya Kak, aku mengerti. Sekarang apa?",ujar Risa yang membuatnya bingung
"sekarang, latihan tentang fase ketiga Risa",jawab Thoma kepada Risa yang membuatnya kaget
"oh iya, iya... aku baru mengerti",ujar Risa kepada Thoma
"Haaaah, kau lupa lagi?",ujar Thoma kepada Risa
"Hmmmm, aku….. aku….. aku lupa lagi Kak",jawab Risa karena, dirinya lupa dalam latihan,"karena, aku tidak tau sebelum mengenal gerakkan yang tadi Kak",tambahnya hingga Thoma mengerti
"baiklah, lihat gerakkan Kakak ya, Risa?",ujar Thoma sambil memperlihatkan gerakkan yang dilakukan dirinya kepada Risa dalam melatih gerakkan tombak Pyro di Inazuma, hingga Risa terkejut melihatnya dan ingin melatih dengan sendirinya setelah melihat Thoma yang berusaha memperlihatkan sebuah gerakkan yang baru dimana ada salah satu gerakkan yang hampir dilupakan oleh Thoma kepadanya. Kemudian, Thoma pun tegak setelah menggerakkan beberapa kali ke arah depan hingga Risa bersiap-siap dalam latihan fase ketiganya yang merupakan gerakkan yang paling sulit baginya.
"nah, sekarang, giliran Risa",ujar Thoma kepada Risa yang sedang bersiap dalam latihan gerakkan fase ketiganya
"baik Kak",ujar Risa yang semangat dan ingin memperlihatkan gerakkan tersebut
Begitu memulai latihannya, dari awal sampai akhir, Risa pun akan berhati-hati dalam keseimbangan antara dirinya dengan elemen yang dimilikinya, hingga gerakkan tersebut berpengaruh dengan keseimbangan dalam gerakkannya. Kemudian, Risa akan melompat sambil berputar-putar sambil menyeimbangkan antara tubuh dengan elemen pyro agar tidak berat sebelah hingga tak lama kemudian, Risa terjatuh dan kepalanya terbentur membuat Thoma kaget melihatnya.
"Risa! Kau tidak apa-apa kan?",ucap Thoma yang membuatnya khawatir bahkan, berusaha untuk mendekati Risa yang dimana dia terkena benturan keras di kepalanya yang membuat Risa tidak tahan dalam menahan rasa sakitnya di kepalanya. Dia memegang kepala Risa, sambil mencari rasa sakitnya kepala tersebut,"Hah, kau terlalu fokus dalam keseimbangan Risa, tapi kau tidak melihat pergerakkan yang kau lakukan selama ini",tambahnya sambil melihat Risa namun, ketika Thoma memegang kepala bagian tengah, Risa merasa sakit di kepala hingga Thoma selalu berhati-hati di kepala tersebut yang terbentur sangat keras
"duh aku sakit sekali, Kak",ucap Risa
"ya udah, kau istirahat dulu Kakak mengantarmu kerumah ya?",ujar Thoma yang dimana dirinya bersalah hingga membawa Risa ke kamarnya untuk tidur di kamar tidur Risa
Begitu sampai di kamar tidur Risa, Thoma membawa dan menidurkannya di tempat tidur Risa sambil berkata,"maafkan aku Risa, aku tidak bisa melatih kamu, karena aku ceroboh dalam segala bidang",ujar Thoma yang membuatnya bersalah sambil berpaling dan pergi meninggalkan Risa sendirian di dalam kamarnya sambil menutup pintu dengan rapat
Risa tertidur dan mencoba menahan rasa sakitnya di bagian kepala hingga tertidur dengan pelan sambil mengingat kejadian di masa lalu, melihat gedung sekolah terbakar akibat serangan misterius serta dirinya menyalahkan Kakaknya sendiri akibat pelaku yang membakar gedung sekolah namun, mereka tidak percaya dengan omongan tersebut. Bahkan, Risa akan pergi dan menemui Kakaknya yang baru keluar dari rumah sakit dan mendengar ucapannya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia akibat kebakaran yang luar biasa, dirinya mendengar ucapan sang Kakaknya bahwa Kakaknya tidak bersalah karena, sebagai korban. Kemudian, Risa menangis melihat Ibunya sudah meninggal dunia akibat korban kebakaran hingga nyawa tidak bisa tertolong dan mengikhlaskannya selain itu, dirinya melihat sebuah vision yang misterius sampai dirinya memikirkannya karena didalam benaknya tidak bisa di control atau stress karena kehilangan mereka.
Sang Kakaknya berusaha menenangkannya sambil berkata,"sudah Risa, lebih baik ikhlaskan saja semuanya, tidak ada jalan lain kecuali hanya do'a untuk mereka yang telah membesarkan kita dari sejak kecil",ujar Jiro kepada Risa sambil mengucapkan yang baik-baik kepadanya membuat Risa senang sambil memeluknya
"terimakasih Kakak, walaupun Kakak memang ceroboh tapi, Kakak memperhatian kepadaku untuk mendorong agar aku bisa menjadi seperti Ibuku, bisa memasak dan lainnya",ujarnya dimana dirinya membayangkan Jiro,"....yang telah menenangkannya dan juga aku akan menahan apapun dari rasa sakitnya hati akibat masa lalu sebagai perlajaran dan penuh makna kehidupan ini, sekarang aku bisa segalanya hanya aku melatih dari rasa sulit ini yang aku hadapi",tambahnya didalam hati
Jiro dan Yae Miko mendengar ucapan tersebut membuatnya khawatir sambil berkata kepada Jiro,"dia sangat saying kepadamu Jiro",ujarnya
"iya Kak",jawab Jiro sambil menatap Risa yang sedang tertidur pulas,"aku ingat mendengar ucapan seperti ini, Kakak",tambahnya hingga Yae Miko terkejut mendengar ucapan tersebut
"apa?!",Yae Miko bingung kepada Jiro
"iya, Risa mengingat kejadian masa lalu, ketika kedua orang tuaku meninggal akibat kebakaran yang sangat besar bahkan, aku tau wajah pelaku yang membakar gedung sekolahku dan Risa",ujar Jiro dengan wajah serius mendengar ucapan Risa yang panjang lebar
"ya ampun, aku turut berduka cita, aku baru tau tentang itu dalam kejadian hal seperti ini, Jiro",ujar Yae Miko kepada Jiro yang baru mengetahuinya
"tapi, kenapa Risa tidur disini? Apakah Risa sakit atau kenapa?",ujar Jiro sambil membalikkan badannya sambil melihat kepala Risa memerah akibat benturan keras hingga dirinya heran melihatnya,"kenapa kepala Risa seperti ini?",tambahnya yang membuatnya bingung
"itu gara-gara aku Jiro",jawab Thoma dari arah belakang hingga Jiro heran dengan sikapnya dia
"kenapa dia sampai seperti itu Kak Thoma?",ujar Jiro yang membuatnya serius bercampur sedikit marah kepadanya
"karena, aku tidak memperhatikan dia",jawab Thoma dengan nada pelan kepadanya
"Haaaah, mungkin bisa sembuh sekitar dua jam kalau dibiarkan Kak Thoma karena, benturannya keras kebawah",ujar Jiro yang melihatnya
"iya aku tau Jiro, biarkan aku yang menjaganya",ujar Thoma sambil membawakan hantuk untuk dikepala Risa yang membuatnya sakit dan mendingan
Thoma akan meletakkan kepalanya di bagian belakang, hingga menidurkannya terlentang di atas, Jiro mengerti melihat Thoma yang bertanggung jawab namun, dirinya tidak mau mengucapkan sesuatu antara mereka berdua sambil pergi ke kota Inazuma karena, Jiro dan Yae Miko sudah puas jalan-jalannya ke kota Sumedang sampai kedalam mall. Kemudian, ketika dirinya sampai di kota, Jiro dan Yae Miko tampak senang melihat pemandangan kota yang begitu indah dan sejuk hingga Jiro berkata kepada Yae Miko,"ditempat ini sangat sejuk rupanya Kak",ujarnya
"iya, oh iya, tadi... kenapa semua orang berada diluar ya Jiro?",ujar Yae Miko yang membuatnya bingung melihat orang-orang sedang kerumunan di luar kota
"mereka membuka layar program Kakak",jawab Jiro,"mencari informasi lewat media digital yang sangat mutakhir dan murah",tambahnya
"maksudmu... Internet?",ujar Yae Miko yang membuatnya bingung
"iya, internet di luar rumah Kak, karena ditempat itu mereka mencari sambungan internet karena, kegiatan mereka diluar sehingga mereka harus mencari sambungan seluler Kakak, mereka akan mencari dan mendapatkan jaringan tersebut untuk keperluan mereka masing-masng",jawab Jiro kepada Yae Miko yang membuatnya bingung,"Kakak masih bingung?",tambahnya
"yaaaah, Kakak baru tau dan.... Aku tau sekarang tujuan mereka keluar rumah sambil memegang handphone untuk mencari informasi yang aneh-aneh begitu",ujar Yae Miko kepada Jiro yang sudah tau tentang kegiatan di Kota Sumedang dan daerah lainnya yang sudah mengglobal
"aku tidak tertarik dengan hal itu, karena internet merusak sesuatu bahkan, aku sendiri pemerintah tidak mementingkan sikap dirisendiri karena, dirinya tidak suka memperbaiki sikap dibandingkan orang lain. Seharusnya lebih diseimbangkan mementingkan dirinya sendiri dan orang lain, karena pengaruh dengan media membuatku menjadi kesal karena, banyak media-media yang selalu berbuat bohong, onar, dan tidak sopan. Ditempatku itulah yang bahayanya internet walaupun sisi baiknya selalu ada",ujarnya kepada Yae Miko yang mendengar ucapan Jiro yang selalu panjang lebar
"Hmmm, walaupun media seperti itu... membuatku jadi malas, betul perkataanmu itu Jiro",ujar Yae Miko,"dan aku sama sepertimu melihat kondisi ditempatmu banyak orang-orang yang mengincar kepentingan dirinya sendiri dibandingkan orang-orang yang berada disekitarnya",tambahnya
"padahal... mereka terjerumus kedalam tempat Kak, apalagi permainan online dari dulu masih terlihat utuh kembali bernostalgia….. yaaaah, pemerintah hanya mementingkan seperti itulah Kak, lebih baik jangan diomongin seperti itu",ujar Jiro kepada Yae Miko sambil berjalan dan melihat kondisi kota Inazuma yang begitu indah baginya
Begitu Jiro berjalan bersama Yae Miko dan berada di tepi armada, tiba-tiba saja dia melihat ke suatu tempat bahkan, melihat disekeliling pulau Inazuma terdapat cahaya ungu yang mistis di salah satu tempat yang ternyata cahaya ungu tersebut yang berada di pulau Kannazuka membuat Jiro dan Yae Miko akan pergi kesana walaupun jaraknya jauh maka dari itu, mereka berdua memutuskan untuk menaiki kapal dengan ongkir murah. Begitu cahaya ungu tampak terlihat yang selalu menyala-nyala, Jiro berusaha untuk pergi kedepan untuk membantu seseorang, yang ternyata Sara bersama pasukannya sedang menyerang musuh dalam jumlahnya yang sangat banyak. Pertarungan antara koloni buatan Yuda dengan Yuda yang mengeluarkan api hitam terus menerus, Jiro dan Yae Miko khawatir akan kedatangan dia bersama para rombongan koloni tersebut hingga beraksi dengan mengeluarkan sayap ungu agar bisa pergi ke atas, bersama Yae Miko, dirinya akan diserang oleh para koloni musuh dari arah bawah membuat Jiro dan Yae Miko tidak bisa fokus dalam terbang ke atas karena, dibawahnya terdapat beberapa musuh selalu muncul dengan serangan anak panah, maka dari itu Jiro dan Yae Miko akan masuk kedalam hutan bersama Yae Miko hingga menghadapi seribu anak panah yang dikeluarkan oleh musuh
"ternyata mereka menggunakan anak panah Jiro",ucap Yae Miko yang dimana dirinya melihat musuh yang telah melepaskan busur tersebut ke arah dirinya hingga Jiro berusaha menahan serangan tersebut
"sebaiknya, aku harus mengeluarkan serangan lebih besar karena, jumlah mereka sangat banyak",ujar Jiro yang akan mengeluarkan serangan yang sangat besar, kemudian dirinya pun bersiap mengeluarkan tornado petir ke arah mereka ketika musuh mulai bergerak dengan tombaknya bahkan, musuh terkena serangan petir didalam tubuhnya dan merata kemana-mana
"kerja yang bagus Jiro, sekarang kita akan bantu Sara",ujar Yae Miko sambil terbang bersama Jiro untuk menyelamatkan mereka dari serangan musuh buatan Yuda yang jumlahnya besar dibandingkan dengan jumlah pasukan Sara yang jauh lebih sedikit maka dari itu, Yuda mampu menahan mereka membuat Sara tidak bisa berbuat apa-apa
"Hah! Jangan menganggap remeh, Sara. Aku tau, sekarang, tempat ini akan menjadi milikku",ujar Yuda dengan sombong kepada Sara dan pasukannya yang mulai kelelahan,"tidak lama lagi, kau akan mati ditanganku",tambahnya hingga bersiap menusuk tubuh Sara di bagian tertentu namun, Yae Miko datang sambil mengeluarkan hantaman listrik ke arah mereka masing-masing. Maka dari itu, musuh sulit untuk mengendalikan mereka bahkan, tidak bisa menyerang Jiro dengan serangan dekat yang membuat Jiro muda untuk membunuh mereka dengan elemen yang dia keluarkan.
Yuda terkejut melihat serangan yang dikeluarkan Yae Miko begitu kuat, bahkan dirinya berkata kepada Jiro,"apa-apaan ini? Pasukanku telah hancur telak rupanya?",ujar Yuda dengan wajah marahnya melihat koloni buatannya sudah melemah
"Hah, kau tidak bisa berbuat apa-apa Yuda",ujar Sara sambil mencoba mengambil panah dan melepaskan anak panahnya ke depan hingga musuh pun tidak bisa menangkapnya karena, pasukan Sara mampu menangkap mereka membuat Yuda sulit dipercaya dan berusaha untuk melarikan diri bersama pasukannya, namun begitu dirinya masuk kedalam hutan belantara tiba-tiba muncul serangan api yang berasal dari depan dengan mengeluarkan serangan api yang berasal dari Thoma membuat Yuda terkejut melihatnya
"ooh, jadi kau yang menyerang Sara rupanya",ujar Thoma dengan tatapan serius kearah Yuda yang santai hingga melakukan penyerangan besar-besaran ke arah Yuda namun, serangan tersebut berhasil dihindarkan olehnya
"Hahahah, kau ini, ingin menyerangku hah, sama seperti Ayahmu meninggal....",ujar Yuda kepada Thoma yang terkejut mendengarnya sambil bergerak dengan cepat sampai musuh pun terkena serangan api dari Thoma di tombak namun, serangan tersebut merupakan tombak yang menyala api yang begitu besar membuat Yuda senang dan berkata,"Hmmm, kau ini orang yang bodoh, kau ingin membunuhku? Silahkan, karena aku punya sesuatu dibelakangmu",tambahnya hingga Thoma melihat naga yang meraung ke arahnya sambil mengeluarkan semburan api hitam yang begitu mengerikan membuat Yuda terkejut dan mencoba untuk menjauh dari serangan naga putih tersebut. Kemudian, dirinya pun melihat Yuda yang bangkit dari kekalahannya bersama naga dan para koloni miliknya yang akan menyerang Thoma sendirian,"muka yang serius dihadapanku, aku ingat Bapakmu meninggal dan aku senang mendengarnya bersama kawan-kawan Archon di tempat ini membuatku senang tapi, membuatku tidak senang kekalahanku dari seranganmu!!!!",ujarnya sambil bergerak dengan berlari untuk melawan Thoma dengan pedang api hitamnya di keluarkan bersama naga putih untuk menyerang dia namun, beberapa saat muncul serangan bayangan tombak yang mengerikan hingga Yuda terkena serangan tersebut dari arah samping timur.
Thoma melihat Yuda terkena api yang sangat besar, kemudian Yuda bangkit lagi sambil memegang pedang api hitam yang menyala sambil melihat Risa yang sudah mengeluarkan tombak miliknya yang telah berhasil menggagalkan serangan tersebut,"Risa? Kau... kau harusnya...",ujar Thoma dimana Risa maju dengan tegak sambil mengeluarkan tombak api miliknya
"aku tidak apa-apa Kakak, aku sembuh karena itu",jawab Risa dengan ucapan tersebut dan misterius hingga Yuda melihat Risa dengan mengeluarkan api yang begitu besar
"Apa?! Dia….. dia mengeluarkan api sebesar itu?",ujar Yuda yang terkejut melihat Risa yang telah membunuh dirinya dengan tombak
Risa tidak mengucapkan apa-apa hingga melihat dia berada disampingnya Thoma dan menatap tajam ke arah Yuda,"kau pikir kau bisa mengalahkanku hah? Bocah nakal?!",ujar Yuda yang sudah muak dengan kekalahannya sambil memegang pedang ke arah mereka berdua,"semuanya serang dia!!!",ujar Yuda dimana para koloni bersiap untuk mematahkan Risa dan Thoma kemudian, dia melihat Risa maju kedepan dengan sendirinya membuat para koloni
Thoma heran dengan Risa sambil terkejut melihat dia maju dan berlari menghadap mereka yang jumlahnya sangat banyak,"Risa! Hati-hati! Mereka akan membunuhmu",ujarnya namun, Risa mulai menggibas dengan tombaknya sehingga musuh terkena serangan musuh yang jumlahnya sangat banyak dan mengeluarkan Pyro sebagai elemennya. Thoma terkejut melihatnya kemudian dia akan membantu Risa dimana dia sedang menyerang para koloni hingga Jiro dan Yae Miko melihatnya sambil berkata,"oh, itukan Thoma dan Risa?! Tunggu dulu, kenapa Risa bisa ada disana",ujar Jiro yang membuatnya bingung
"ayo tunggu apalagi, sebaiknya kita bantu mereka berdua, karena jumlah mereka sedikit",ujar Yae Miko sambil berlari bersama Jiro sebelum mereka terkepung oleh koloni buatan Yuda namun, Yuda muncul seketika bersama naganya membuat Jiro terkejut
"Hah, kau tidak bisa membantu mereka, hadapilah aku",ujar Yuda dengan tatapan serius karena, dirinya terkalahkan oleh Jiro,"aku ingin membalas kau, bocah Inazuma, aku tidak akan pernah membiarkan kau membantu adikmu yang sedang terkepung",tambahnya membuat Jiro tidak fokus kedepan bahkan, dirinya melihat Yae Miko sedang diserang oleh naga putih
Jiro tidak mengucap apa-apa sambil memegang pedang sambil mengeluarkan elemen electro di pedangnya sampai di sekujur tubuhnya yang mengeluarkan bayangan electro membuat Yuda mengerti melihat bayangan tersebut sambil berjalan kesamping namun, Jiro langsung berlari kedepan untuk menyerangnya namun, serangan dikeluarkannya tidak mempan maka dari itu, dirinya berusaha mundur beberapa langkah hingga melihat Yuda marah untuk membalas serangan tersebut hingga melihat tangkisan pedang yang dilakukan Jiro.
"beraninya kau bocah Inazuma, kau membuatku muak karena kekalahanku akibat kau",ujar Yuda sambil menendang ke arah depan, Jiro berusaha menjauh dengan melompat jauh kebelakang dan tidak terkena serangan tersebut. Lalu, Jiro pun melihat pergerakkan Yuda yang semakin cepat dengan mengeluarkan elemen api hitamnya dari dalam tubuh maupun pedang miliknya.
Begitu Yuda merasa senang melihat Jiro mengalami kaku, tiba-tiba saja Yuda pun telah berhasil menusuk di bagian tertentu namun, ternyata Yuda gagal dalam penyerangan tersebut ke arah Jiro karena Risa yang berada didepan. Yuda terkejut melihatnya sambil berkata,"oooh, kau telah mengalahkan seranganku rupanya. Baiklah, akan aku balas",ujarnya sambil melompat kebelakang untuk memperlihatkan serangan yang begitu mengerikan kearahnya. Risa melihat kedepan dengan membuktikannya dengan keberaniannya melawan Yuda namun, Yuda mulai maju kedepan dengan cepat dan bersiap mengeluarkan sambitnya yang keras, Risa mencoba menahan serangan tersebut bahkan dirinya pun berusaha untuk mendorong Yuda dengan serangan tendangan ke depan namun, serangan tersebut sebaliknya dimana Risa terlempar kebelakang membuat Jiro terkejut melihatnya.
"Hanya segitu saja bocah nakal?! Aku tidak akan kalah darimu termasuk kau... bocah Inazuma dan penjaga kuil Narukami",ujar Yuda yang membuat Thoma ingin membalasnya sambil berlari ke arahnya hingga bersiap mengeluarkan serangan tombak api ke arah Yuda namun, Yuda telah berhasil menggagalkannya dengan serangan api hitam oleh naga putih. Thoma terkejut dan berusaha untuk mundur beberapa langkah, hingga Jiro bersama Yae Miko pun berusaha bertempu namun, serangan dapat dihadang oleh para koloni yang jumlahnya bertambah sekitar lima puluh sampai lima ratus hingga mereka akan melawan mereka dengan elemen electronya yang siap melumpuhkannya dengan serangan berbahaya.
Thoma dan Risa bersiap melakukan serangan besarnya,"Risa, kau bisa mengalahkan naga putih itu dan Yuda?",ujar Thoma kepada Risa di sampingnya
"iya Kak",jawab Risa dengan serius,"aku akan membalas karena dia telah melakukan serangan besarnya kearahku",jawab Risa dengan tatapan serius untuk bersedia membalas serangan yang dilakukan olehnya
"baiklah, aku percaya denganmu Risa, kau memiliki elemen Pyro yang besar tapi, aku tidak bisa melawan dia, dia setara denganmu, Risa",ujar Thoma sambil kebelakang,"maafkan aku Risa, aku berada dibelakang saja",tambahnya
"Hmmm, dasar! Dia kenapa nggak maju kedepan?",ujar Risa didalam hati sambil melihat gerakkan Thoma yang lemah dan tau dari kekuatan yang dimiliki Yuda dengan dirinya sambil Risa ke arah depan melihat naga putih dan Yuda
"Hah, dia tidak berani melawanku, sudahku bilang dia penakut kenapa kau tidak ikut mundur saja dihadapanku?",ujar Yuda,"kalau begitu, tidak ada waktu lagi",tambahnya sambil mengeluarkan serangan api hitamnya yang begitu besar ke arah Risa bahkan, dirinya bersiap untuk mengeluarkannya dengan serangan sambit yang sangat besar ke arahnya hingga Risa terkejut melihatnya dan berusaha untuk mengeluarkan serangan atau mengeluarkan pelindung dari serangan Yuda ketika Yuda sudah mengeluarkan serangan tersebut.
Risa memanjangkan pedangnya ke atas dimana dirinya melihat Yuda mengeluarkan bayangan sambit api hitamnya tersebut, bahkan dirinya mampu menahan serangan tersebut dengan menegakkan tombaknya hingga Yuda merasa senang melihatnya sambil berkata,"Hah, sudahku bilang dia tidak bisa mengalahkanku",ujarnya hingga Thoma tidak mau melihatnya namun, muncul cahaya merah yang berada didalam asap hitam bekas serangan api hitamnya mulai menipis hingga Yuda terkejut termasuk Thoma ketika dirinya menutup mata sebelah kanan.
Yuda mulai heran sambil berkata,"ah? Apa-apaan ini? Kenapa anak itu... bisa...?",ujar Yuda yang terkejut dan heran dengan serangan dirinya yang tidak mempan sambil bersiap untuk menerima serangan tersebut, lalu dirinya akan memanggil koloni buatannya dalam membuat barisan dimana dirinya melihat serangan yang sudah disediakan oleh Risa dengan cahaya api Pyronya yang mengerikan bahkan, serangan tersebut dikeluarkanlah bayangan elang raksasa yang sangat mengerikan bagi musuh yang berusaha melindungi ketuanya, Yuda dibelakangnya
Tombak tersebut akan dilempar kedepan dengan cara berputar bahkan, ketika tubuh Risa menghadap kedepan langsung melemparkannya ke arah musuh yang berusaha menahan serangan tombak miliknya. Namun, usaha pun sia-sia dipihak musuh, tombak mengeluarkan bayangan elang pyro yang sudah melemparkannya, berhasil mengenai dan menembus pertahanan mereka hingga bersiap mengenai Yuda yang berada di belakangnya. Ledakkan dahsyat mulai terlihat oleh Jiro, Yae Miko, Sara dan pasukannya dimana Risa telah berhasil melumpuhkan Yuda dengan tombak yang sangat mengerikan, membuat Yuda tidak bisa melawan dia bahkan, mencoba untuk berdiri dan menatap ke depan,"pasukanku, mundur!!!!!!",ujar Yuda bersama pasukan koloninya hingga mengeluarkan asap hitam. Kemudian, Sara terkejut dan heran dimana dirinya melihat api besar tersebut yang merupakan serangan terakhir oleh Risa yang siap menyerbu musuh dengan jumlah yang sangat banyak
"Risa, kau…. Telah mengusir mereka?",ujar Sara yang terkejut melihat aksi serangan tombak api yang begitu besar dan mengerikan
"iya Kak",jawab Risa,"aku yang melakukan serangan itu ke arah laki-laki yang tidak berdaya itu",tambahnya sambil melirik ke arah Thoma,"Kakak….. kau tidak apa-apa kan?",ucap Risa kearah Thoma yang terkejut dan kagum melihatnya
"aku belum pernah melihat serangan seperti itu Risa",ujar Thoma,"kau telah mengenai serangan Yuda dengan api hitam itu",tambahnya
"Hmmm, iya Kak. Oh iya, aku tau semua dfase-fase yang diajarkan oleh Kakak",ujar Risa yang membuat Thoma tidak percaya dengan ucapan Risa
"aaah, yang benar?",ujar Thoma
"iya sungguh….. kalau tidak percaya, aku akan buktikan ya Kakak nanti di sana",ujar Risa kearah Thoma yang membuatnya heran dengan ucapan Risa yang begitu percaya diri dan tenang
"Risa, dimana Yuda?',ujar Jiro di belakangnya
"eeh, Kakak….. dia sudah mundur bersama koloninya",jawab Risa keaahnya
"yaaah, tugas ini sudah selesai, dia selalu muncul kapan pun dan dimana pun berada semuanya",ucap Sara yang sudah mengetahui gerak-gerik Yuda
"baiklah, aku percaya dengan Kakak",ujar Jiro,"aku kembali lagi ya Kak",tambahnya
"Haaah, baiklah hati-hati ya Jiro dan semuanya. Terimakasih kalian telah menolongku bersama pasukanku disini",ujar Sara yang membuatnya senang karena sudah dibantu oleh mereka yang mencoba untuk pergi ke pulau Narukami
Setelah sampai di pulau Narukami, menjelang sore pun tiba, dimana Jiro melihat gerakkan beberapa fase yang dilakukan oleh Thoma dan Risa bahkan, gerakkan tersebut hampir sama membuat Thoma senang melihat gerakkan tersebut. Bahkan, Jiro dan Yae Miko kagum melihat aksi gerakkan tersebut dan bertepuk tangan,"waaah kalian berdua, hebat sekali",ujar Yae Miko yang melihat mereka dengan gerakkannya sama
"kau tau dari mana gerakkan semua fase seperti itu? Padahal aku tidak melihatmu di beberapa fase yang lebih sulit Risa",ujar Thoma yang heran dengan Risa yang sudah menghafal dan menguasai semua gerakkan yang ada didalam fase tersebut
"yaaah, itu misteri Kak",jawab Risa yang tidak mau kasih tau kepada Thoma
"ayolah, kau tau gerakkan seperti itu",ujar Thoma yang tidak sabar kasih tau jawaban dari Risa
"aaah, kumaha ieu teh, Risa mah medit Ka akang",ujar Jiro yang selalu bercanda dengan ucapan Sunda di hadapan Risa
"kumaha abdi we, Kakak mah hoyong apal wae",ujar Risa dengan balas dengan bahasa Sunda membuat Yae Miko sampai Ayaka bingung dengan ucapan tersebut
"Ulah medit atuh Risa, sok kasih tau geura",ujar Jiro dengan omongan sunda kepada Risa membuat Yae Miko semakin seri mendengarnya
Risa marah-marah dengan ucapan bahasa Sunda, bahkan Yae Miko hanya berseri-seri saja kepada Kakaknya, hingga Thoma merasa bingung mendengar ucapan mereka berdua dengan bahasa Sunda antara Jiro dan Risa.
"Hehehe, aku tidak mengerti bahasa Jiro sama Risa, ternyata bahasa Sunda seperti itu ya….. Hahaha",ujar Yae Miko yang berusaha menahan tawanya namun, dirinya tidak paham bahasa yang dikeluarkan oleh mereka berdua
***