50. SERANGAN BAYONET TERAKHIR DAN HANCUR

Di pembangkit listrik, Yuda bersama anggotanya termasuk ketua Valkrein sedang melihat Yuda yang dimana dia telah menemukan sumber daya alam yang sangat melimpah terutama tegangan yang sangat besar berupa listrik. Ketua Valkrein baru mengetahuinya di tempat tersebut terdapat penyimpanan sumber energi yang diperbaharui sebagai contoh Sumber Daya Alam yang begitu melimpah. Begitu Ketua Valkrein mencoba untuk di perbaharui lagi, dengan alat yang sangat cocok mengambil semua sumber dalam kepentingan organisasi yang berbahaya yang tidak terlihat. Bahkan, mereka akan menyedot sumber daya alam di pembangkit listrik tenaga air di daerah Jiro dan Risa, Sumedang walaupun mereka tidak menemuinya hingga seluruh para koloni akan mengambil kekuatan pembangkit tersebut dengan toples besarnya, serta peralatan lainnya yang berasal dari Khaen'riah yang sudah hancur bahkan, ketua Valkrein melihat kubus-kubus yang besar tersebut bersama para koloni buatan Yuda yang akan membawa beberapa kotak yang berisikan cairan mentah tenaga listrik yang misterius.

Yuda berlarian sambil menemui Ketua Valkrein sambil berkata,"Pak! Tuan! Pak!",ujar Yuda dengan tidak sopan karena dirinya sudah muak dengan kekalahan yang dilawan oleh Risa bahkan, Ketua Valkrein dengan tenang sambil melihat wajah Yuda yang sedih karena kekalahannya yang mengerikan baginya

"ada apa Yuda?",ujar ketua Valkrein dengan nada beratnya karena kesal dengan memanggil namanya yang tidak sopan,"aku tau kau pasti kalah lagi oleh Raiden Makoto bukan?",tambahnya ke arah Yuda,"bukannya beliau sudah meninggal",tambahnya ke arah Yuda

"apa?! Dia sudah meninggal?",ujar Yuda dengan terkejut mendengarnya,"aku baru tau kalau dia sudah meninggal",tambahnya sambil melihat Valkrein yang berusaha mendekatinya

"dia sudah meninggal Yuda, kau lupa ketika kau menjadi prajurit untuk menguasai Inazuma?",ujar ketua Valkrein dengan tatapan serius sambil memmperlihatkan tragedi dimana Raiden Makoto benar-benar meninggal hanya Raiden Shogun dan Raiden Ei yang ada di Inazuma sebagai penggantinya membuat Yuda mengerti kronologi tersebut

Yuda baru sadar bahwa Raiden Makoto tewas membuatnya senang hingga, dirinya baru menyadarinya sambil menatap tajam ke arah ketua Valkrein sambil berkata,"apakah kau melihatnya? Dia sudah meninggal", ujarnya hingga Yuda sadar

"dia…. Dia sudah….. meninggal?",ujar Yuda,"hmmm, baiklah aku akan menyerang dia",tambahnya

"tidak usah Yuda karena, aku punya rencana tapi, kau saja yang akan menyerbu mereka",tambahnya

"baiklah tuan, aku mulai semangat dalam memerangi mereka, bahkan aku sudah siap untuk menyerbu mereka membuatku tidak sabar",ujar Yuda karena, dirinya senang mendengar berita dari ketua Valkrei bahwa Raiden Makoto telah meninggal sambil menghadap dia,"tapi, apa rencanamu Tuan?"

Yuda melihat ketua Valkrein dimana dia memperlihatkan elemen-elemen listrik yang menyala akan mati dan berpengaruh terhadap penduduk atau kota Sumedang, bahkan dirinya pun akan bersiap beraksi ketika tempat pembangkit listrik telah mati hingga Yuda langsung menyerbu kota Sumedang.

"jadi, tuan akan memadamkan tempat pembangkit listrik ditempat ini?",ujar bayangan berelemen electro yang misterius yang sedang menghadap ketua Valkrein yang berbentuk bayangan hitam yang tidak terlihat kecuali hanya Yuda yang keluar dari bayangan tersebut

"iya",jawab dalam satu kata kepadanya

"baiklah, aku akan memadamkan listrik ini bahkan, beberapa sumber daya alam pembangkit listrik ini akan padam selamanya Hahahaha",ujar seorang anggota Valkrein kepada ketuanya yang akan memadamkan listrik sambil melihat koloni buatan Yuda yang telah membawa beberapa barang berupa kubus yang berisikan mentah-mentah energi listrik dari tempat pembangkit listrik tersebut.

Ketua Valkrein menghadap Yuda yang sudah bersiap-siap untuk melawan para anggota Inazuma, hingga berkata kepada Yuda,"apakah kau sudah siap untuk bertempur melawan mereka?",ujar ketua valkrein yang bernada serius kepadanya

"iya, aku mulai semangat karena itu",jawab Yuda yang senang mendengarnya hingga melihat pedang api hitamnya yang bercahaya dan mengerikan untuk bersiap-siap menghadapi anggota yang berasal dari Inazuma untuk melindungi Sumedang oleh mereka yang Yuda kenal,"Hmmm, sekarang aku kenal dengan dia dan aku tau bahwa dia sudah meninggal",tambahnya didalam hati dengan rauk muka senyum dimana dirinya telah mendengar berita dari Ketua Valkrein tentang Raiden Makoto sudah meninggal

Yuda berada didepan dan bersiap-siap untuk menghadapi serangan besarnya ketika tempat pembangkit listrik sudah padam, bahkan dirinya bersiap-siap dalam penyerbuan api hitam kemudian, ketua Valkrein mengetahuinya tentang gerakkan Yuda bersama koloninya yang tidak sabar untuk merebut daerah Sumedang yang merupakan daerah kelahiran Jiro dan Risa.

"baiklah, pembangkit listrik, sudah dipadamkan, sekarang kita serang!!!!",ujar Yuda yang dimana dirinya menyemangatkan pasukan koloninya untuk menyerbu penduduk Sumedang, yang sedang beraktivitas

Mereka pun beraksi, dengan beberapa pasukannya dalam merebut daerah Sumedang hingga bersemangat dalam merebut daerah Sumedang sebagai serangan peringatan terhadap daerah Inazuma bahkan, mereka berandai-andai jika Sumedang direbut, daerah Inazuma akan terperangkap sampai pulau Liyue yang merupakan daerah peran Ren Jianying dan Yin Sihanou hingga mereka bersemangat untuk menyerang dan menguasai Teyvat lewat koper gapura milik Jiro dan Risa sebagai kunci untuk masuk kedalam daerah Inazuma hingga Yuda tau tempat mereka untuk masuk kedalam daerah Inazuma.

Sementara itu, di sekolah dimana Jiro sedang melakukan aktivitas di dalam kelas dimana dirinya sedang menulis tentang materi yang dikeluarkan oleh sang guru bahkan, sang guru pun memperkenalkan dan memberikan materi baru membuat Jiro serius bercampur tenang saat dirinya mencoba untuk menghafal nanti, kemudian dirinya melihat guru yang keluar setelah memberikan ilmu untuknya dan teman-temannya disampingnya yang telah menulis di papan tulis. Kemudian, dirinya mendengar suara bel berbunyi yang membuatnya senang, yang pertanda istirahat pertama bahkan pergi ke kantin dengan membawa jajanannya karena dirinya lapar hingga pergi ke dalam ruang kelas setelah mengambil beberapa snack untuk dimakan. Setelah itu, dirinya akan pergi ke ruang seni, dimana dirinya melihat bayangan misterius ketika Jiro masuk kedalam ruangan tersebut, bahkan dirinya melihat sebuah bayangan yang misterius yang ternyata dirinya dihantui oleh seorang penjaga kuil generasi pertama, Kitsune Saiguu yang tatapannya tajam menghadap Jiro di cerminnya.

"aaah, anak ini yang selalu di goda oleh Guji Yae bukan?",ujarnya sambil keluar dari kaca cermin membuat Jiro kaget melihatnya

"apa?! Dia bisa tembus ketempat ini?!", ujar Jiro didalam hati sambil melihat Kitsune Saiguu yang mencoba keluar dari cermin besarnya

"kau tampak kaku dan gugup melihatku hah, tampan? Aku tidak akan menyakitimu, aku hanya menatapmu Jiro",ujar Kitsune Saiguu yang hafal nama Jiro

"bagaimana... kau ada disini lagi? Padahal, kau sudah menghilang setelah Kak Yae Miko mendo'akanmu",ujar Jiro yang melihat Kitsune sedang menggodanya bahkan, dirinya merasa bingung melihat tingkah laku tersebut

"Hmmmm, aku punya masalah Jiro",jawab Kitsune Saiguu,"aku... yaaaah... membuatku kesal terhadap seseorang, bahkan kawan lamaku yang sudah berkhianat secara misterius, Jiro",tambahnya hingga Jiro bingung

"apa….. maksudmu….. dengan kawan lamamu itu?",ujar Jiro yang membuatnya bingung

"Hmmm, aku tidak tau….. karena, lupa",jawab Kitsune Saiguu walaupun Jiro mengerti bahwa dirinya menyembunyikan sesuatu,"aku percaya kau tidak percaya dengan ucapanku ini Jiro",tambahnya

"Aku….. hanya bingung saja Kakak penjaga kuil, aku hanya itu saja yang aku tau",ujar Jiro yang membuat Kitsune kaget mendengarnya

"kau memang menyembunyikan sesuatu dariku, iya kan Jiro?',ujar Kitsune Saiguu sambil melihat Jiro yang sedang melukis sesuatu didalam benaknya,"Hmmm, bolehkah aku melihat hasil karyamu, Jiro?",tambahnya walaupun Jiro tidak berbicara hanya memandang ke arah papan lukisan sambil melakukan lukisan tersebut di dalam nalarnya

Begitu dirinya percaya diri melukis sesuatu walaupun sketsanya belum di simpan di papan, hingga dirinya bersiap untuk membuatnya dengan cepat namun, semakin cepatnya melukis, Jiro tidak menyadarinya bahkan, dirinya berusaha melukis sambil mendapatkan imajinasinya lewat lukisan sampai berhati-hati dalam membuat sketsanya namun, begitu sudah selesai membuatkan sketsanya, dirinya terkejut melihat hasil karyanya dimana dirinya melihat sebuah sketsa tentang pertempuran yang mistis dengan gambaran yang aneh, yang serba hitam yang tidak terlhat olehnya hingga membuat Jiro tampak heran dengan sketsa tersebut bahkan, Kitsune Saiguu yang melihatnya

"kau gambar sketsa apa itu Jiro?",ujar Kitsune kepada Jiro yang membuatnya bingung

"entahlah",jawab Jiro kepada Kitsune

"Hmmmm, aku melihat gambar seperti ini tampak... seperti ingin diserang Jiro",jawab Kitsune Saiguu kepada Jiro yang sedang berfikir tentang hasil sketsa buatannya

"emangnya, sketsaku ini tentang apa ya? Penyerangan di kota oleh koloni Yuda lagi?",ujar Jiro yang membuatnya heran dengan hasil lukisan sketsa tersebut

Jiro berfikir dan tiba-tiba saja dirinya merasakan lampu berkedip-kedip yang sangat cepat hingga padam membuat Jiro tidak bisa kelihatan didalam ruangan kegelapan, hingga terdengar suara langkah kaki sampai orang-orang di dalam gedung sekolah terbirit-birit untuk keluar dari gedung sekolah karena, mati lampu. Bapak kepala sekolah bingung melihat sakelarnya tidak bisa nyala hingga tak lama kemudian, satpam memberi tau kepada kepala sekolah tentang kejadian mati lampu didalam kelas hingga dirinya akan diumumkan tentang kondisi sekolah hingga tak lama kemudian, salah satu guru yang sedang menelepon temannya sama seperti kejadian yang sebenarnya terjadi, pemadam listrik massal sehingga kegiatan sekolah pun dihentikan dan gangguan yang tidak mengenakkan siswa maupun guru yang mengajar.

Jiro terkejut melihatnya, lalu dirinya mendengar dan mengumumkan seluruh siswa di bubarkan karena, mati lampu membuat siswa senang dan ceria kecuali Jiro yang membuatnya curiga dengan hal tersebut maka dari itu, dirinya tetap tinggal disekolah sendirian tanpa melakukan kegiatan lainnya termasuk kegiatan melukis didalamnya.

Risa berlari mencari Jiro yang dimana dia tidak pulang hingga tak lama kemudian, dia menemukannya didalam kelas sambil menemui Kakaknya dan berkata,"Kak! Sebaiknya kita pulang sekolah saja yuk!",ujar Risa yang membuatnya senang kecuali Jiro sambil menghadap Risa

"ini bukan mati listrik dadakkan",jawab Jiro kepada Risa,"ini mati listrik oleh seseorang Risa, yang tidak sengaja ataupun disengaja untuk melakukan hal yang tidak baik Risa",tambahnya membuat Risa terkejut bercampur bingung mendengarnya

"maksud Kakak apa?",ujar Risa kepada Jiro yang bermuka serius

"maksud Kakak, ada seseorang yang tidak sengaja memutus lampu penduduk di sekitar area ini ataupun hal lainnya Risa, kita harus pergi ke tempat pembangkit listrik di Sumedang barat",ujar Jiro yang membuatnya serius

Risa terkejut mendengarnya hingga mengerti perkataannya, hingga dirinya melihat Jiro pergi sambil menatapnya ke arahnya,"ayo Risa, sebaiknya kita harus pergi ke pembangkit listrik, disana pusat untuk mengalirnya listrik ketempat ini Risa, apakah kau mau ikut kesana",ujar Jiro kepada Risa yang membuatnya heran

"baik, aku ikut",jawab Risa sambil pergi bersama Jiro yang akan memulai menginvestigasi tentang padamnya listrik di daerahnya tersebut

Begitu sampai di kota Sumedang, Jiro bersama Risa melihat keadaan kota dimana orang-orang sedang bingung untuk mengecas handphone dengan tenaga baterai kemudian, mencari saluran internet yang sulit untuk dicapai pun gagal karena aliran listrik, membuat Jiro mengerti melihat mereka sambil berlari kedepan bersama Risa namun, tiba-tiba saja orang-orang yang sedang berlarian berusaha untuk mencari tempat yang aman membuat Risa heran dengan orang tersebut,"Jiro dia kenapa lari kebelakang?",ujarnya sambil meghadap kedepan yang wajahnya kaget melihat orang-orang berusaha lari untuk berlindung dari serangan sesuatu

"ooh, mereka datang lagi dengan jumlah yang sangat banyak",ucap Jiro yang dimana dirinya melihat orang-orang yang berusaha untuk melarikan diri dari serangan misterius didepannya kemudian Jiro pun berubah dari seragamnya ke seragam Inazuma termasuk Risa yang siap beraksi untuk melawan musuh didepan mata yang dimana dirinya melihat pasukan koloni yang akan membunuh orang-orang yang tidak bersalah hingga mengeluarkan serangan sambitan yang sangat berbahaya bagi musuh.

Risa yang berusaha menyodong tombaknya dan keluarlah api pyro di ujung tombaknya sambil menusuk beberapa kali walaupun musuh meleset sambil melihat pergerakkan Risa yang begitu lambat namun, dirinya tidak mau kalah dengan musuh dengan mengeluarkan serangan api yang begitu membara hingga musuh berusaha untuk mundur beberapa langkah kebelakang. Kemudian, datanglah Yuda yang merupakan saingan bagi Risa hingga Jiro melihatnya namun, dirinya menghadapi serangan besarnya di depan mata, pasukan koloni sendirian. Lalu, semua musuh akan mengepung Jiro namun, Jiro mengeluarkan serangan petir didalam pedangnya hingga bersiap untuk melepaskan serangan tornado petirnya membuat musuh kewelahan untuk mempertahankan serangan dari Jiro yang mengeluarkan serangan mengerikan. Lalu, Jiro melihat musuh mulai terkena serangan angina topan petir yang menyebabkan musuh tewas serta tubuhnya meleleh, dirinya berusaha untuk berlari sambil membantu Risa yang sedang bertarung dengan Yuda yang mengeluarkan semburan ke arahnya membuat Jiro muak dengan mengeluarkan serangan yang dilakukan olehnya.

"aahahahaha, kau tidak bisa mengalahkanku",ujar Yuda yang merasa senang melihat penderitaan Risa yang berusaha untuk menahan serangan dirinya,"hah, kau memang lemah rupanya sendirian ditempat ini",tambahnya

Jiro tidak tahan melihat sang adik yang tidak mau menjadi korban kebakaran sejak beberapa bulan yang lalu, kemudian dirinya akan mengeluarkan serangan sambit dengan elemen electronya di pedangnya. Lalu, begitu Jiro mulai mengeluarkan tersebut, Yuda terkejut melihatnya dan berusaha untuk mundur ke arah samping hingga Risa merasa aman yang hampir mencekik dengan tombaknya karena, Yuda sangat kuat mendorong dirinya yang berusaha untuk menghentikan serangan Risa membuat Jiro khawatir sambil berkata,"Risa, sebaiknya kau panggil kak Yae Miko dan memberi tahu kepadanya tentang kejadian seperti ini",ujarnya

"aku sudah tau Jiro",jawab Yae Miko sambil melihat Jiro menghadap kebelakang

"Kakak?",Jiro terkejut melihatnya

"Kakak sudah tau, melihat kondisi kota dan semua lampu di tempat ini padam semua",jawab Yae Miko sambil menghadap musuh koloni buatan Yuda termasuk Yuda bersama sang naga putih

"Tapi Kak, jumlah mereka sangat banyak. Bagaimana bisa bertarung Kakak?",ujar Risa yang membuatnya bingung

"tenang saja Risa, kami akan membantu",ucap Ayaka yang muncul seketika bersama kawan-kawannya termasuk Raiden Shogun di belakang Jiro yang kewelahan bertarung dengan musuh

"Mah?",ucap Jiro sambil berpaling dan menghadap Raiden Shogun

"kau tidak apa-apa kan?",ucap Raiden Shogun melihat Jiro telah bertarung melawan koloni buatan Yuda sendirian

"iya, aku tidak apa-apa Mamah",jawab Jiro sambil menghadap ke depan,"para koloni hampir setengahnya menguasai kota Sumedang bahkan, para warga... sudah diamankan oleh aparat kepolisian",tambahnya

"iya, aku tau itu Jiro",ujar Raiden Shogun sambil menatap serius,"ini perang besar, jika kota ini hancur, Yuda akan memakainya untuk dijadikannya sebagai koloni bagi mereka",tambahnya sambil menghadap Jiro

"aku mengerti, tapi yang anehnya... bagaimana mereka bisa memadamkan listrik seperti ini",ujar Jiro yang merasa bingung

"mungkin, dia mengetahui tempat pusat tenaga listrik di daerah luar kota ini Jiro",jawab seorang perempuan yang merupakan Kuki di sampingnya

"Hmmmm, jadi... kita harus pergi ke sana sebelum mereka menguasai daerah kota ini Kak",ujar Jiro,"pantas, mereka menginginkan serangan peringatan kalau tidak salah, bahkan mereka ingin menguasai daerah ini dan seterusnya", tambahnya sambil bergerak ke suatu tempat

"mau kemana?",ucap Yae Miko yang berada disampingnya

"kita akan pergi ke pusat pembangkit listrik yang ada di tepi barat sana Kakak",jawab Jiro yang telah mengetahuinya,"kita harus pergi kesana dan kita akan menguasainya kembali",tambahnya sambil berlari dan menghilang dengan mesin waktu

Begitu mereka sampai di pembangkit listrik, Jiro bersama Kuki, Raiden Shogun, Arataki Itto, Sayu, dan Yae Miko melihat para pekerja sedang ditangkap oleh para koloni termasuk warga yang dijadikannya sebagai saksi kejahatan mereka. Lalu, Jiro berusaha mencari jalan dalam menghadapi musuh yang sedang menjaga daerah pembangkit listrik dari seseorang termasuk Jiro dan kawan-kawannya yang berasal dari Inazuma. Kemudian, Jiro pun mulai melancarkan aksinya hingga melakukan serangan terhadap koloni, hingga Raiden Shogun akan mengeluarkan pedangnya hingga memperlihatkan sebuah serangan petir yang sangat menyengat ke arah musuh. Namun, dia mulai menyambitnya ketika musuh mulai mendekatinya bahkan, mereka berusaha menjauh dari serangan tersebut hingga Arataki Itto pun beraksi dengan pukulan besarnya ke arah mereka, bahkan mereka terkena pukulan tersebut hingga munculnya serangan yang dilakukan Sayu dengan mengeluarkan pedang besarnya yang bersiap untuk menyerbut mereka hingga mengeluarkan serangan sambitan ninja yang dirinya bergelinding ke arah musuh sehingga musuh merasa bingung sampai dirinya terkena serangan ninja olehnya.

Jiro melihat dia sambil berkata,"kerja yang bagus Sayu",ujar Jiro kepadanya

"iya Kak, mereka selalu muncul rupanya",ucap Sayu sambil melanjutkan bertarung melawan musuh dengan elemen anemonya hingga mengeluarkan pedang besar ke arah musuh

Jiro akan maju kedepan dan menyelamatkan warga yang berada didalam ruangan sebagai tempat kurungan penjara, hingga mereka berhasil lolos dari tempat tersebut, Jiro akan mencarikannya lagi untuk membebaskan tawanan warga yang tidak bersalah sambil membunuh koloni buatan Yuda yang kekuatannya masih berada dibawah Jiro dan kawan-kawannya.

Yae Miko melihat sengatan listrik ke arah koloni tersebut terkena, sengatan listrik bahkan, dirinya pun melihat Raiden Shogun maju kedepan yang dimana musuh selalu muncul disuatu ruangan yang ternyata pasukan koloni yang akan mengambil semua tenaga listrik hingga dirinya pun berusaha mengeluarkan serangan mematikan ke arah musuh,"rasakan ini",ujarnya hingga musuh terkena sengatam petir bahkan, dirinya meledak menjadi tumpukkan batu biasa hingga Raiden Shogun berlari kencang untuk menggagalkan misi milik musuh.

Jiro yang mendengar hal tersebut, akan mencoba masuk kdalam ruangan bahkan melihat alat-alat yang digunakan musuh sebagai pengambil cairan mentah listrik berwarna biru yang bercahaya. Hingga Jiro pun berusaha untuk menghancurkan alat tersebut sambil berkata,"ternyata alat ini rupanya",ujarnya

"mereka akan mengambil semua cairan mentah listrik, tapi untuk apa?",ujar Raiden Shogun yang membuatnya kebingungan

"entahlah Mamah",ujar Jiro,"mereka hanya mengambil sumber energi... apakah mereka ingin membuat rencana sesuatu kah?",tambahnya yang membuatnya bingung hingga melihat cairan mentah yang tersisa sedikit

"iya, Jiro",jawab Raiden Shogun yang melihat cairan tersebut yang masih ada di satu busu buatan koloni Yuda

"Jiro! Raiden Shogun! Kita sebaiknya keluar dari tempat ini",ucap Yae Miko kepada Jiro dan Raiden Shogun yang membuatnya heran dengan sikap dirinya

"ada apa diluar sana Yae Miko?",ujar Raiden Shogun kepada Yae Miko

"sebaiknya kalian pergi keluar, Yuda berada disana dan bertarung dengan Risa dan lainnya",jawab Yae Miko kepada Jiro dan Raiden Shogun yang terkejut mendengarnya sambil pergi keluar melihat kondisi orang-orang yang berada di luar bahkan, dirinya melihat Yuda sedang bertarung dengan Risa sendirian namun, disampingnya terdapat Thoma yang akan mencoba membantunya sambil menatap Jiro, Yae Miko, dan Raiden Shogun yang ingin memerlukan bala bantuannya membuat Jiro khawatir hingga dirinya bersama Raiden Shogun dan Yae Miko ingin memerangi Yuda yang sedang sendirian.

Yuda yang terkejut melihat Jiro dan Raiden Shogun yang telah merusak rencana Yuda untuk menghancurkan pembangkit listrik milik pemerintah Sumedang, hingga Jiro pun maju kedepan bersama-sama membuat Yuda terkejut hingga dirinya melihat mereka yang mencoba mengepung dirinya,"wah! Wah! Wah! Kalian lagi rupanya, walaupun aku kalah tapi, aku punya satu koloni untuk melawan kalian",ujar Yuda yang begitu senang melihat mereka yang sedang menghadap dirinya yang sendiri,"apakah kalian siap untuk ini?",tambahnya sambil melihat Raiden Shogun maju kedepan untuk menghajarnya

"hentikan Yuda! Kau telah melakukan kejahatan dari masa lalu! Kau terlibat perang di tempatku termasuk planet ini",ujar Raiden Shogun sambil menghadap Yuda yang berada didepan mata

"ooh, begitu rupanya Archon Inazuma. Hah, aku sangat marah karena, kekalahan pertempuran melawan pasukanmu termasuk kawan-kawanmu yang sudah tewas, Raiden Shogun!!!!",ujar Yuda sambil mengangkat pedangnya ke atas untuk memanggil koloni buatannya yang dimana, dirinya merasa senang sambil melihat mereka yang terkejut melihat koloni buatannya yang begitu besar,"haaah, lihat ini! Aku akan membalas dan akan menguasai daerahmu bocah Inazuma!!!!",tambahnya hingga memperlihatkan sebuah koloni tersebut yang berukuran besar membuat Jiro, Yae Miko, dan lainnya kaget dan menyuruhnya untuk mundur dimana Yuda berusaha untuk menyerang mereka dengan koloni buatannya yang begitu besar.

Jiro pun melihat kebelakang, dimana musuh tersebut sedang berlari kencang bahkan bersiap dalam mengeluarkan elemen listrik biru yang berasal dari tenaga listrik dari pemerintah sehingga Yuda pun mampu mencuri cairan tersebut untuk membuat koloni besarnya sebagai serangan terakhirnya. Bahkan, dirinya melihat serangan listrik di telapak tangannya yang sedang dipegangnya di tangan kiri, hingga bersedia mengeluarkan elemen listrik biru tersebut dengan cara melemparkannya ke arah Jiro dan lainnya hingga meledak walaupun mereka tidak mengenainya.

"hahahahaha, kalian sudah lemah untuk menghadapi serangan koloni buatanku ini, Archon Inazuma!",ujar Yuda yang membuatnya senang melihat mereka mencari tempat sembunyi,"Kalian tidak bisa bersembunyi dengan koloni buatanku ini",tambahnya sambil menyuruh koloni tersebut menghancurkan sebuah gedung tinggi

Risa bersama lainnya tidak bisa berbuat apa-apa hingga melihat serangan terakhirnya dimana Koloni tersebut mengeluarkan serangan listrik yang berbentuk lingkaran dan bersiap untuk melemparkannya ke arah tempat persembunyian mereka. Namun, tiba-tiba saja muncul serangan pisau yang berasal dari arah kanan yang membuat Yuda semakin heran, yang ternyata Kuki Sinobu yang melakukan serangan tersebut, bahkan Kuki berkata kepadanya,"siapa kau yang melakukan serangan bayonet ini hah?!",ujarnya yang membuatnya kesal

"aku",ucap Kuki yang tatapannya serius, sambil berjalan kedepan bahkan, dirinya melihat rauk muka Yuda semakin memanas ketika dirinya datang untuk menemuinya membuat Yuda kesal dengan tatapan serius,"kenapa? Kau heran?",tambahnya

"aku akan membunuhmu, bocah nakal! Hah!!! Rasakan ini!!",ucapnya sambil membanting pedangnya di tangan kanannya yang sangat besar membuat Kuki berusaha untuk maju kedepan, bahkan berusaha untuk menghindar dari serangan darinya membuat Yuda semakin kesal kearahnya. Namun, Kuki kecapean dimana, koloni besarnya buatan Yuda pun telah mendekatinya hingga dirinya pun berusaha untuk menghindar walaupun gerakkannya sangat cepat membuatnya kecapean, Jiro khawatir sambil keluar dari tempat persembunyiannya, hingga disusul oleh Risa dan mencoba menahan Jiro yang akan membantunya,"Kakak! Jangan pergi!!!",ujarnya sambil menahan pakaian yang digunakan olehnya

Jiro melihat kebelakang dimana Risa khawatir,"Risa, sebaiknya kau harus pergi kebelakang,karena serangan dia lebih besar dibandingkan sebelumnya. Kau harus sembunyi",tambahnya sambil melihat wajah Risa yang tidak tahan mendengar ucapan dirinya

"tidak!!!! Aku tidak mau kehilanganmu, sama seperti kedua orang tua kita Jiro",ucap Risa yang keluar air mata

"Risa, kau ada Kakak disana, aku yang akan membantu Kak Kuki. Dia sulit untuk menyerang koloni buatan Yuda, sebaiknya kau bersama yang lainnya ya?",ujar Jiro hingga tersenyum agar Risa tenang

Risa pun bingung untuk mencari keputusan, bahkan dirinya berfikir kembali dan menjawab,"baiklah, Aku harus mundur dan bersama yang lainnya",jawabnya sambil pergi berlari kencang untuk pergi ke tempat yang aman bahkan, dirinya melihat Jiro yang akan memegang bayonet peninggalan Andrian. Kemudian, melihat koloni besarnya sedang berusaha untuk menghajar Kuki yang sedang bergerak cepat dan menghindar darinya sampai Kuki kewelahan bahkan, membuatnya khawatir sambil memegang bayonet di tangan Jiro untuk menyerangnya.

Jiro berjalan beberapa langkah, hingga tak lama kemdian Kuki sudah tidak tahan lagi dan tidak bisa bergerak lagi, membuat Jiro serius untuk menghadapi musuh yang begitu kuat serta mengerikan. Kemudian, Yuda melihat Jiro yang sudah niat untuk menyerang dirinya dengan bayonet yang dipegangnya sambil berkata"hah, kau tidak bisa mengalahkan koloniku berkat bayonet bodoh itu",ujarnya hingga Jiro serius, sambil bersiap-siap dengan bayonetnya yang dipegang yang sangat erat sambil menutup kedua matanya dan menghadap Yuda beserta koloni buatannya yang begitu besar.

"hah, kau hanya terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa kepadaku bocah Inazuma, kalau begitu",ucap Yuda sambil menyuruh koloninya menyodong pedang besarnya menghadap Jiro yang sangat kecil di bawahnya,"kau hanya terdiam seperti orang yang tidak berguna, aku akan melakukan serangan petir biruku agar serangan ini seimbang denganku!!!!",tambahnya sambil bersiap untuk menjatuhkan pedangnya ke arah bawah, hingga tak lama kemudian, bayonet Jiro pun berhasil menahan pedang besar buatan Yuda yang membuat Yuda terkejut melihatnya.

"apa?! Bagaimana dia bisa menahan seranganku?",ucap Yuda yang terkejut melihatnya hingga dirinya pun berusaha menghajarnya dengan bayonetnya, dengan pedang besarnya hingga Jiro berusaha untuk menyerbu koloni besarnya dengan beberapa kali sambitan kebawah. Kemudian, Jiro pun berusaha menahan serangan pedang koloni, sampai Jiro pun berhasil keluar dari serangan tersebut dengan cara menghindar kebelakang membuat Yuda terkejut

Jiro tampak serius sambil menghadap kedepan dengan bayonetnya yang bercahaya ungu, bahkan dirinya melihat Yuda yang memerintahkan koloninya berusaha menyambit kebawah membuat Jiro terkejut hingga melompat ke atas,"kau memang bocah Inazuma yang tidak berguna, maka aku akan membunuhmu",ujar Yuda yang membuatnya kesal sambil menyerbu Jiro dengan pedang besarnya namun, serangan tersebut dapat ditahan olehnya hingga, Jiro melihat pergerakkan koloni besarnya yang semangat untuk melawan atau menghajar musuh dengan pedangnya.

"aku harus gimana ini? Dia terlalu kua bahkan, electro biru ini sangat berbahaya",ujar Jiro didalam hati sambil berfikir untuk mencari titik kelemahan musuh hingga tak lama kemudian, dirinya menghadap ke atas dimana, Yuda menyuruh koloni besarnya bersiap untuk mengeluarkan serangan sambit besarnya kebawah hingga dirinya pun berusaha menghindar hingga mencari kelemahan musuh di sekitar tubuh koloni buatan Yuda. Namun, Jiro melihat serangan sambitan besarnya ke arah samping hingga Jiro melompat ke atas dimana pedang tersebut tertancap dalam sehingga Jiro pun bisa berlari ke atas untuk menghajar Yuda dengan bayonetnya namun, Yuda mampu menahan serangannya membuat Yuda tidak senang sambil berkata,"kau….. kau membuatku marah walaupun aku gagal dalam menguasai daerahmu Hah?!",ujar dengan tegas hingga Jiro pun berusaha mendorong Yuda dengan keras namun, tak lama kemudian, Yuda bersiap menendang Jiro membuat Jiro terkejut melihat serangan tersebut dan berusaha melompat ke belakang hingga melihatnya bangkit lagi dan berusaha memerintah Koloninya dimana Jiro berada dibawah lagi dan mengetahui kelemahan koloni tersebut.

"Jiro, apakah kau menemukan titik kelemahan dia?",ucap Kuki yang bingung untuk mencari kelemahannya

"dipunggung",jawab Jiro dalam satu kata,"Kau sebagai umpannya dan aku akan menghancurkan punggungnya karena, di tempat itu banyak penyimpanan sumber energi electro maka dari itu, Kakak harus mengumpannya dan aku akan membunuh punggungnya",ujarnya

"baiklah aku mengerti",ujar Kuki dimana dirinya paham dalam ucapan Jiro untuk menghancurkan punggung koloni buatan Yuda yang dijadikannya sebagai titik kelemahannya hingga dirinya beraksi dengan pedangnya sementara Jiro menggunakan bayonetnya

Ketika Jiro akan menyodong bayonet Andrian kedepan tiba-tiba saja, Jiro merasakan sesuatu tentang bayonet milik Andrian, ternyata bayangan Andrian menghampirinya sambil berkata,"dengar Jiro, bayonet Bapak merupakan serangan terakhir bagi koloni itu Jiro",ujar sang bayonet yang mirip dengan suaranya Andrian membuat Jiro kaget

"aaah, kau bisa…..?",ucapan Jiro dilanjutkan oleh bayangan Andrian lewat bayonet yang bercahaya ungu

"dengar Jiro, bayonet Bapak sebagai serangan terakhir. Kau sudah tau tentang titik kelemahan koloni itu, maka dari itu kau harus membunuh dia dengan senjata Bapak ini maka dari itu, hanya kau yang bisa membunuh koloni buatan Yuda yang terakhir",ujar Andrian kepada Jiro sambil melihat gerakkan Kuki yang begitu cepat

"aku tau itu Bapak",jawab Jiro

"tapi, bayonet ini, sudah hancur akibat electro biru itu Jiro, maka dari itu bayonet Bapak akan lenyap",ujarnya kepada Jiro

"Hmmm, baiklah aku ikhlas demi tempat ini yang makmur dan tenang bagi masyarakat maka dari itu, aku akan membunuh dia sebagai serangan terakhir",ujar Jiro didalam hati sambil mencoba untuk bergerak kedepan dengan cara lari hingga melihat Kuki sudah tidak berdaya. Kemudian, Yuda melihat Kuki terjatuh setelah bertarung melawan koloni buatannya membuat Yuda semakin semangat untuk membunuh Kuki dengan pedang besarnya

Jiro berlari kedepan dengan cepat hingga melompat ke atas membuat Yuda terkejut dimana dirinya melihat sebuah bayangan misterius, bahkan serangan tersebut mengenai punggung koloni besar sehingga muncul cahaya electro briu yang bisa meledak seketika. Koloni tersebut hampir membunuh Kuki namun, pedangnya berhenti untuk bergerak ke bawah serta Kuki berusaha untuk mundur beberapa langkah dan pergi.

"apa-apaan ini?! Koloniku!!!!!!",ucap Yuda yang terkejut melihat Jiro yang telah berhasil membunuh punggung makhluk tersebut sambil melompat ke atas untuk menjauh dari ledakkan dahsyat yang mengerikan hingga menyelimuti seluruh tempat tersebut.

Yae Miko dan lainnya kaget sambil melihat cahaya tersebut sambil berusaha untuk bersembunyi ditempat yang aman termasuk Risa yang berasa Ayaka dan Aether maupun Lumine disampingnya. Tampak cahaya putih sebagai ledakkan dahsyat pun menyelimuti seluruh kota bahkan, Jiro pun melihat kondisi lingkungannya dimana seluruhnya tempat sudah terlihat. Bahkan, melihat kondisi di belakang melihat Yae Miko, Raiden Shogun, Risa, Ayaka, Aether, Lumine, dan lainnya melihat kejadian tersebut. Lalu, Jiro melihat mereka sambil mendekatinya hingga Yae Miko merasa aman melihat kejadian tersebut,"Jiro kau tidak apa-apa kan?",ucapnya

"aku tidak apa-apa",jawab Jiro sambil melihat Yuda kalah dalam bertarung menggunakan koloni buatannya,"sepertinya, koloni buatan dia sudah hancur bersama dengan bayonetnya Kak Kuki",tambahnya sambil menghadap Kuki disampingnya

"biarkan saja bayonet itu telah hancur yang penting semuanya sudah aman dari serangan Yuda",jawab Kuki yang dimana dirinya hampir mengenai serangan pedang milik koloni buatan Yuda

"Semuanya! Dia masih hidup!",ujar Ayato yang melihat Yuda yang mulai bangkit bahkan, tubuhnya banyak lukanya akibat ledakkan dahsyat oleh Jiro yang telah melumpuhkan tempat penyimpanan listrik dari tempat pembangkit listri pemerintah Sumedang

"Hah, kalian menang, tapi aku tidak akan menyerah wahai archon Inazuma bahkan, kalian semua akan mati sia-sia di tempat ini. Tempat ini akan menjadi penguasa Para Valkrein hahahaha, tunggu saja….. kau bocah Inazuma yang laknak. Aku tidak akan berhenti bertarung termasuk para koloniku walaupun sudah tewas",ujar Yuda dengan gemetar sambil memegang lengan kanannya namun, dibelakangnya muncul sosok bayangan yang misterius membuat Jiro dan lainnya kaget melihat bayangan hitam yang misterius di hadapan anggota Inazuma, Ketua Valkrein

"Hahahaha, jadi kalian dari tempat yang jauh sampai kesini, membuatku marah tapi tidak apa-apa, aku telah melakukan sesuatu ditempat ini sebelum negerimu, Teyvat akan musnah seperti planet ini, hahahahaha",ujar ketua Valkrein sambil membawa Yuda ketempat yang aman dan menghilang

"di di di dia siapa?",ujar Paimon yang merasa bingung

"Valkrein? Aku belum pernah dengar kata seperti itu",ujar Raiden Shogun didalam hati

"Dia dalangnya kakak, aku harus siap siaga dalam menghadapi musuh karena, mereka bisa muncul kapan saja dan dimana saja mereka datang",ujar Jiro yang telah mengetahuinya bahkan, Yae Miko percaya dengan omongannya dari Jiro

"dia itu siapa Jiro? Siapa Valkrein itu?",ucap Paimon yang membuatnya bingung

"dia sama seperti di tempat Liyue Paimon",jawab Aether yang telah mengetahuinya,"tapi, bagaimana bisa dia muncul disini?",tambahnya membuatnya bingung sambil memikirkan kejadian yang sama di daerah Liyue berhadapan dua musuh

"Hmmmm, mungkin ada kaitannya dengan Khaen'riah dimasa itu?",ujar Lumine yang heran dengan teleportasi yang digunakan ketua valkrein yang misterius

"emangnya kenapa Lumine dengan dia?",ucap Paimon yang heran dengan ucapan Lumine

"entahlah",jawab Lumine kearah Paimon dalam satu kata

"baik, musuh sudah kabur dan mungkin mereka tidak akan kembali ketempat ini, iya kan Jiro?",ujar Itto dengan santainya bersama Sayu

"aaah, dasar padahal dia akan kembali lagi untuk membalas",ujar Sara yang membuat Itto payah dalam hal tersebut sambil berpaling dan pergi ke Inazuma sendirian

Jiro bersama lainnya melihat pemerintah kota dan kabupaten Sumedang yang telah melihat kejadian tersebut, namun Raiden Shogun yang akan tanggung jawab hingga pemerintah pun tidak menanggapinya serta tidak bersalah terhadap mereka maka dari itu, dia yang akan tanggung dalam kerusakkan tersebut sambil menyuruh mereka pergi kecuali Jiro dimana, dia yang akan memberi tau alasan tentang matinya listrik di sekitar kota maupun desa-desa yang ada mati secara mendadak sampai munculnya cahaya putih yang mengkilap dan menyelimuti kota Sumedang.

Tak lama kemudian, ucapan tersebut dipercaya oleh pemerintah hingga Jiro pun melihat bubuk hitam yang aneh bercahaya ungu yang ternyata merupakan bubuk tersebut bekas bayonet yang sudah hancur akibat ledakkan listrik biru untuk kepentingan sehari-hari. Bahkan bubuk tersebut bercahaya ungu tersebut untuk disimpan dan diratakkan di atas tanah hingga muncul cahaya ungu di tanahnya bahkan, semua orang terkejut melihatnya dan diperiksa yang ternyata dapat menghasilkan sumber daya listrik untuk masyarakat kota maupun desa-desa kecil yang membutuhkannya hingga mereka akan dipergunakan dengan sebaik-baiknya membuat Jiro senang melihatnya.

"Jiro, kenapa kau tidak pulang? Sekarang, hari ini sudah malam",ujar Yae Miko melihat Jiro yang telah pulang dari pusat pembangkit listrik

"aku habis melihat semua kota berubah menjadi terang bahkan, kegiatan di masyarakat kian tumbuh dengan adanya internet",jawab Jiro yang melihat seluruh masyarakat yang merasakan senang karena listrik

Yae Miko melihat kota Sumedang menjadi terang, bahkan membuatnya senang melihat kota metropolitan menggunakan listrik dimalam hari, kemudian dia melihat Jiro senang melihat kota kelahirannya yang sudah membaik daripada sebelumnya. Maka dari itu, Jiro merasa senang melihatnya.

"sekarang aku merasa senang bisa melihat pemandangan indah kota sana Kakak",ujar Jiro yang membuatnya senang,"karena, aku belum pernah melihat cahaya putih itu, terdapat kota yang bercahaya di kota tersebut

"Hmmmm, kalau begitu, kita ke Inazuma saja yuk? Mau melukis lagi nggak Jiro?",ucap Yae Miko kepada Jiro yang mendengarnya

Jiro melihat Yae Miko dan mendengar ucapan tersebut dan menjawab,"iya boleh, setelah melihat pemandangan indah ditempat ini Kak",tambahnya

"baiklah tapi... Kakak senang melihat pemandangan indah ditempat ini Jiro, bagaimana kita berlama-lama ditempat ini bersamaku?",ucapan Yae Miko dengan lembut membuat Jiro geli mendengarnya karena, Yae Miko mengetahuinya

Dengan menikmati malam yang indah, Jiro merasa senang bahkan, dirinya melihat pemandangan kota metropolitan di Sumedang begitu indah dengan munculnya lampu-lampu putih bercampur warna-warni yang mengkilau. Lalu, Yae Miko menikmatinya bersama Jiro hingga mereka puas hingga berpaling membuat Jiro senang melihat tersebut kemudian, mengerjakan tugas sebelum melukiskan Yae Miko dipemandangan indah yang belum dikenal olehnya, disekitar daerah Inazuma.

Disisi lain, setelah Yuda mengalami kekalahan telak membuatnya tidak senang dan tidak berdaya hingga Ketua Valkrein tau bahwa dia tidak bisa menandingi Jiro karena, kekalahan bertarung.

"aku tau, kau kalah melawan bocah Inazuma itu",ujar ketua Valkrein dimana dirinya mengerti dari wajahnya yang begitu kecewa bercampur marah di rauk muka Yuda

"yaaah, seharusnya sebaliknya",ujar Yuda dengan ungkapan kekesalannya walaupun Valkrein tidak marah

"walaupun kalah, tapi aku senang",jawab ketua Valkrein yang membuat Yuda kaget

"senang apaan?",Yuda merasa bingung sambil melihat ketua Valkrein akan memperlihatkan sebuah alat didalam tabung bahkan, alat-alat peninggalan Khaen'riah yang sudah rusak namun, sudah diperbaiki menjadi alat yang serba guna untuk menciptakan sesuatu secara misterius

"elemen listrik biru ini sangat cocok untuk mengaktifkan, menyalakan, sampai berguna dalam apapun, Yuda",jawab ketua Valkrein sambil melihat Yuda berdiri sambil menghadap dia

"yaaah, aku tau. Aku salah tapi.... Apakah kau mengecewakanku?",ujar Yuda yang berada dihadapan ketua Valkrein

"tidak",jawab dalam satu kata,"kau berjuang keras untuk menguasai daerah itu, tapi kau masih bisa untuk membalas dendam kekalahanmu ditempat sana",tambahnya

"baiklah tuan, aku ingin membalas dendam dimasa lalu terutama bocah Inazuma itu harus benar-benar mati",ujar Yuda yang keras kepala melihat Jiro yang begitu hebat

"apakah kau yakin, kau ingin membalasnya lagi?",ucap ketua Valkrein yang melihat wajah Yuda yang begitu keras

"iya, aku yakin",jawab Yuda

"Hmmm, boleh, jika kau ingin membalasnya dan aku tidak akan memecatmu",ucap ketua Valkrein kepada Yuda yang telah pergi kemudian, Valkrein melihat beberapa peralatan peninggalan Khaen'riah yang bisa digunakan serta bersama anggotanya yang sedang melaksanakan dan memeriksa segala alat-alat yang dibutuhkannya. Kemudian, dirinya telah melihat koloni buatan Yuda yang begitu jauh sempurna yang bisa melawan orang-orang Teyvat yang berada di suatu tempat hingga dirinya memeriksa kondisi para pekerja maupun koloni-koloni kerja buatan Yuda yang sedang menggali sampai memecah batu besar yang dapat digunakan dalam membuat koloni baru yang sudah dibuat oleh Yuda,"Ha ha ha ha, aku tau... aku melihat desain pembuatan koloni ini maka dari itu, pembuatan koloni dilanjutkan dengan teliti",ungkap ketua valkrein yang dirinya mempunyai rencana untuk menguasai planet bumi sebelum bertempur melawan negeri teyvat dengan kekuatannya yang misterius ditangannya.

***