Follower Julid 3

"Naya, aku tidak lama di sini. Mungkin sepuluh sampai lima belas hari batas waktunya." Kaivan memberi penjelasan setelah menghela napas beberapa kali. "Menemani proses penyelesaian kasus kamu, mustahil!"

Aku tersentak, menatapnya sangat dalam. Sebelum bicara "Jadi, kamu ke alam jin lagi?"

"Harus! Kata damai yang disepakati baru tahap awal. Aku belum menemukan siapa dalang adu domba yang kemudian memicu perang saudara.

Selain itu ... bangsa jin adalah bangsa pendendam. Tidak ada hukum di dunia kami, kecuali kesadaran diri sendiri untuk mau diajak berpikir."

Kaivan, seandainya laki-laki yang duduk di hadapanku ini manusia.

"Lalu, kenapa tadi bisa pulang?" tanyaku menuntut. Berusaha mengalihkan kekaguman dalam hati sebelum terdeteksi.

Kaivan terdiam, tangan kanannya terulur mengusap rambutku. Barangkali ia tengah menyabarkan diri. Pulang dalam keadaan lelah, belum istirahat, harus menghadapi kekepoanku yang permanen. Tapi, mau bagaimana lagi. Aku ya seperti ini.