Berburu Hantu Kerajaan

Tuk! Tuk! Tuk!

"Van, ke luar dong dari lampu. Naya mau bicara nih!"

Tidak memiliki pilihan lain, dengan gusar aku buru-buru mengetuk lampu tidur emas dekat vas bunga hias. Kalau di dalam sana Kaivan bersamadi atau tidur, kemudian marah-marah, aku siap menanggung resiko.

Apa yang dilakukan Doni terlalu cepat, dadakan malah. Tidak bicara lebih dulu jika ingin membuat masalah denganku. Kan, kacau tanpa persiapan.

Tuk! Tuk! Tuk!

"Van, Naya mau ngomong. Penting!"

Tidak ada respon apa pun. Lampu tidur di hadapanku diam seperti kehabisan batrai. Padahal, biasanya otomatis tanpa batrai. Jangankan mengeluarkan pendar emas, berkedip sekali saja aku langsung syukuran.

Benar-benar tidak bisa diandalkan Kaivan. Tidak seperti jin pengabul tiga permintaan dalam lampu ajaib Aladin.

"Van, kamu ada?"

Cling!

"Aku tidak di dalam lampu, Naya."