Aku terpaksa membuka mata, saat merasakan suara alarm berada terlalu dekat. Aroma parfum citrus juga tidak ketinggalan seperti magnet penghapus kantuk.
Dengan selimut yang masih menutupi tubuh, aku menggerutu. Rasa lelah usai berpetualang ke negeri si Pahit Lidah melalui buku dongeng ajaib dan portal waktu, harusnya membuat jin itu memberi aku izin bermalas-malasan bangun pagi.
Ini hari libur. Perayaan Natal membuat jadwal manggung ditunda demi menghormati agama lain.
"Ayo bangun, mandi, terus jalan-jalan!" Kaivan langsung memberi ultimatum rutinitas, mengabaikan protesku. Sebuah ikat rambut bertabur glitter keemasan ada di tangannya.
Persis seperti Tuan Crab!
"Van, harusnya kamu membiarkan aku rebahan, masih capek!" balasku malas. Tetapi, mau tidak mau dipaksa mengikat rambut. "Ini kan hari libur. Sebagian orang--"
"Apa aku perlu menggendongmu ke kamar mandi supaya kamu berhenti membantah, gadis pemalas!" tukas Kaivan tegas.