Zaha mencoba mencari di mana Arai berada. Ia melihat di sekitar aula, dan berjalan memasuki sebuah taman. Ia melihat ke segala arah, dan cahaya rembulan yang menerangi langit malam membuat sosoknya terilhat jauh lebih indah dari sebelumnya.
Kulit putihnya terlihat sedikit memiliki rona merah. Saat langit malam berhembus lembut, menggoyangkan lengan bajunya, ia akhirnya melihat Arai duduk di sebuah bangku taman, sendirian.
Arai memiliki tubuh yang berisi. Otot yang ramping membentuk tubuhnya menjadi terlihat begitu kuat dan montok bersamaan.
Dadanya yang biasanya membusung bangga kini terlihat sedikit membungkuk… dan meskipun kini ia sedang mengenakan sebuah seragam ksatria berwarna merah marun, ekspresinya menunjukkan bahwa ia sebenarnya hanyalah wanita biasa.
Namun apa yang dilihat Zaha sudah cukup untuk membuatnya terpana. Mata Zaha melebar, dan dentuman di dadanya semakin mengganggunya.
Saat ini, Zaha mengingat apa saja yang baru ia lakukan di hadapan semua orang.