“Hic!”
Heinrich cegukan kecil, memejamkan matanya dan menahan napasnya.
Ia terlihat sedang mencoba menahan sesuatu selain napasnya.
Tak berapa lama, ia menghela napas panjang.
“Kau baik-baik saja, kan?” tanya Zaha Serpentes, menyandar miring ke meja. Matanya memandang khawatir pada Heinrich yang telah menegak dua botol raw gin tanpa berhenti.
Ia tahu tenggorokan Heinrich pasti sedang terbakar saat ini… tapi pria itu tidak berhenti.
“Apa ini yang mereka sebut sebagai… cinta segitiga?” tanya Zaha pelan.
Heinrich tertawa kecil, menuangkan sisa gin di botol keduanya ke gelas hingga habis. “Sepertinya aku tahu mengapa aku sangat kesal pada His Highness Ezekiel.”
Zaha mengangkat alisnya sedikit.
“Kami memiliki… banyak kesamaan…?” gumam Heinrich pelan.
Cindy… Eira…
Harriet, dan Ezra.
Saat itu, Heinrich dibutakan oleh rasa kehilangan. Cynthia Delaroche adalah dunianya, wanita yang membesarkannya.
Ia mengabaikan dunia, menganggap segalanya tak ada artinya.