Orangtua Ratna pulang ke Indonesia

Sampai diRumah Sakit ternyata Dion yang lebih dulu datang. Dia langsung saja bertanya pada suster disana dimana keberadaan Ratna sekarang.

"Maaf sus pasien yang bernama Ratna Danuarta dirawat dimana ya?"kata Dion.

"Apa gadis yang mengalami kecelakan dilalu lintas barusan?"tanya suster.

"Iya sus dia."kata Dion.

"Dia ada diruang operasi karena lukanya sangat parah."kata suster.

"Iya makasih atas infonya sus."kata Dion.

Dion yang sudah tau keberadan Ratna dimana langsung saja menuju ruang operasi. Saat dia sampai bertepatan dengan pintu operasi dibuka oleh seorang dokter. Dion langsung menghampri dokter itu untuk bertanya bagaimana keadaan Ratna sekarang.

"Dokter bagaimana keadaan Ratna dokter?"kata Dion.

"Apa kamu keluarganya?"kata dokter lakki-laki itu.

"Saya temannya dok, ada apa dengan Ratna dok?"kata Dion yang khawatir dengan keadaan Ratna.

"Dia harus segera dioperasi tapi kami butuh persetujuan keluarganya."kata dokter.

"Orangtuanya ada disingapur dan disini dia tak memiliki keluarga. Apa saya bisa menandatangani surat itu dok?"kata Dion.

"Baiklah karena dia tak ada keluarganya disini kamu boleh tandatangan persetujun itu."kata Dokter.

"Maaf dok kalau saya boleh tau apa lukanya serius?"kata Dion.

"Kakinya terjebit didalam mobil dan mengalami luka sobek dan kepalanya terbentul yang membuat kepalanya ada pembekuan."kata Dokter.

"Baiklah dok tolong lakukan apa saja untuk menyelamatkan teman saya."kata Dion.

"Baiklah akan kami lakukan semampu kami. Kalau begitu kami masuk dulu."kata dokter itu.

Saat dokter masuk ke dalam ruang operasi bertepatan dengan Kevin dan Farel datang kesana. Mereka berdua langsung menghampiri Dion yang sedang duduk termenung.

"Yon gimana keadaan Ratna?"tanya Farel.

"Dia harus dioperasi terjadi pembekuan darah diotaknya karena benturan keras."kata Dion.

"Bagaimana ceritanya kok Ratna bisa kecelakaan?"kata Kevin.

"Kata orang-orang yang membawa dia kemari mobil Ratna menabrak truk yang sedang belok."kata Dion.

"Kok bisa emang rem dia blong?"kata Kevin.

"Aku gak tau pasti, kita tunggu saja penyelidikan dari polisi yang menangani kasus ini."kata Dion.

Mereka bertiga langsung terdiam sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Setelah beberapa saat Farel tersadar apa orangtua Ratna sudah diberitau jika Ratna mengalami kecelakaan.

"Yon apa kamu sudah kasih tau orangtua Ratna jika putrinya kecelakaan?"kata Farel.

" Ya ampun Rel untung kamu ingetin. Aku belum menelpon orangtua Ratna."kata Dion.

"Pasti kita kena maki lagi dari mereka."kata Kevin.

"Dengerin sajalah kalau mereka marah."kata Farel.

"Iya tapi aku paling gak suka kalau mereka bilang kita gak becus jaga Ratna. Padahal harusnya mereka yang jaga Ratna bukannya kita."kata Kevin yang kesal jika disalahkan.

"Sudah biar aku saja yang menghubungi mereka."kata Dion

"Eh maaf aku harus segera pulang kasian Sella yang menunggu dirumah sendirian."kata Farel pamit untuk pulang.

"Gak papa kok Rel kami ngerti pulang saja. Kasian Sella pasti dia khawatir sama kamu apalagi kamu dari kantor langsung kesini."kata Kevin.

"Iya benar kata Kevin biar kita yang nungguin Ratna disini."kata Dion.

"Makasih ya. Maaf kalau aku harus pulang duluan."kata Farel yang sebenarnya gak enak meeninggalkan kedua temannya. Tapi mau bagaimana lagi dia gak mungkin biarin Sella dirumah sendirian.

Lagian sebenarnya dia malas menunggui Ratna karena dia tau kalau Ratna sejak dulu menyukainya. Farel sudah berusaha menjelaskan tapi Ratna tetap saja tak mau terima. Untung saja pernikahannya dengan Sella kemarin gak dia kacau. Bukannya Farel tak perduli dia hanya tak mau memberi harapan. Apalagi dia tau jika selama ini Dion menyimpan perasaan suka terhadap Ratna.

Dion setelah kepergian Farel langsung merogoh ponselnya yang ada disaku celananya untuk menghubungi orangtua Ratna. Untung saja orangtua Ratna belum tidur sehingga bisa mengangkat panggilan dari Dion.

[Hallo ada apa Yon malam-malam begini kamu telepon om?]

[Maaf om kalau aku ganggu waktu istirahat om sama tante. Tapi saya telepon karena ingin mengabarkan jika Ratna kecelakan.]

[Apa Ratna kecelakan? Sekarang bagaimana kondisinya?]

[Iya om tadi mobil Ratna menabrak sebuah truk. Sekarang Ratna ada diruang operasi.]

[Baiklah terimakasih kamu sudah telepon om. Kami akan segera pulang secepatnya semoga saja masih ada penerbangan ke Indonesia malam ini.]

[Iya om kami tunggu om datang. Kalau begitu saya tutup dulu teleponnya.]

Mama Gita yang tau jika suaminya mendapat telepon dan terlihat sangat khawatir saat sudah mengangkat panggilan itu.

"Pa siapa yang telepon malam-malam begini?"kata mama Gita.

"Ratna kecelakaan ma, mobilnya menabrak truk."kata papa Sam.

"Apa Ratna kecelakaan? Gak gak mungkin papa bohongkan? Putri kita gak kecelakaan."kata mama GIta yang gak mempercayai ucapan suaminya.

"Ma tadi tu telepon dari Dion gak mungkin dia bohong sama papa."kata papa Sam.

"Bagimana sih kok mereka gak becus jaga putri kita? Awas aja kalau aku sampai jakarta akan aku marahin mereka."kata mama Gita.

"Ma ini bukan salah mereka, kita yang salah karena membiarkan putri kita disana sendrian."kata papa Sam.

"Ya sudah ayo pa kita pulang ke jakarta."kata mama Gita yang gak sabar ingin tau keadaan putrinya.

Sampai dijakarta mereka langsung menuju Rumah Sakit. Disana ternyata hanya ada Dion dan Kevin saja dan Ratna juga belum sadarkan diri.

"Bagiaman kondisi Ratna?"tanya papa Sam.

"Ratna belum sadarkan diri, sekarang dia masih dalam pengaruh obat bius om."kata Dion.

"Syukurlah kalau begitu."kata papa Sam lega karena putrinya baik-baik saja.

"Kalian bagiamana sih kok gak jaga putriku?"kata mama Gita marah kepada Dion dan Kevin.

"Maaf tan, kemarin kami memang tak pulang bareng dengan Ratna."kata Dion.

"Kamu katanya mau jaga putriku tapi apa liat sekarang putriku terbaring tak sadarkan diri."kata mama Gita.

"Sudah dong ma. Ini bukan salah mereka lagin mana ada yang tau jika Ratna akan kecelakaan."kata papa Sam menenangkan istrinya.

"Tapi pa...."kata mama Gita.

"Sudah ya yang terpenting putri kita selamat. Lagian tadi mereka juga bilang kalau Ratna tak bersama mereka."kata papa Sam yang buat mama Gita langsung diam.

Mama Gita tak bisa mendebat suaminya karena kalaupun mereka berdebat mama Gita akan kalah dari suaminya itu. Dia lebih memilih untuk mendekati putrinya dan duduk disamping ranjangnya.

"Maafin mama ya sayang."kata mama Gita sambil menangis.

Dion dan Kevin langsung pergi keluar dari ruangan itu. Mereka berdua mau memberi waktu untuk orangtua Ratna untuk mencurahkan perasaannya.

"Yon kita pulang dulu saja gimana?"kata Kevin.

"Iya ayo lagian orangtua Ratna sudah datang."kata Dion.

"Kita pamit dulu saja yuk. Daripada dicariin."kata Kevin

"Gak usah ganggu lagi nanti, biar aku kirim pesan ke om Sam kalau kita pulang dulu."kata Dion yang dianggukin oleh Kevin.

Dion langsung mengirim pesan ke papa Sam kalau mereka akan pulang lebih dulu.

Setelah mendapat balasan dari om Sam, Dion langsung mengajak Kevin untuk pulang ke rumah masing-masing.