Ch 2 ใPemandu

----------By : Adriansyah----------

----------Chapter-2----------

Yang dilihatnya sekarang adalah dunia yang hancur berkeping-keping dan bintang-bintang raksasa yang redup.

Terdapat banyak sosok putih datang dari portal cahaya dengan 2 sayap dipunggungnya, dilengkapi zirah perak dan berbagai macam senjata.

Sedangkan disisi lain, berdiri di atas kepingan dunia yang hancur, sosok Singa yang berdiri layaknya manusia memancarkan kharisma yang sangat kuat tapi menenangkan.

Dia memakai Armor Merah menyala dengan kobaran Api hitam disekitarnya, sabit besar yang digenggamnya menebarkan teror yang mematikan.

Sosok raja yang sebenarnya, Arkan dapat merasakan itu.

Dia tidak pernah menyangka bahwa keberadaan dahsyat seperti Singa ini ada.

Namun Arkan tidak memiliki waktu untuk terpukau, karena adegan berikutnya adalah pertempuran.

Sosok putih itu menyerang sang Singa, Ribuan anak panah berapi menerjang sang singa dengan kecepatan cahaya namun dengan lihai Singa itu dapat menghindari setiap anak panah dan bahkan menyerang balik mereka.

Dari setiap tebasan sabitnya, Singa itu dapat membelah 2 dari mereka dengan mudah.

Perseteruan kedua belah pihak terus memanas, berbagai macam serangan dilancarkan oleh sosok putih sedangkan sang Singa hanya dapat menebas mereka dengan sabitnya.

Arkan tidak tau apakah Singa itu memiliki kekuatan yang lain atau tidak, seharusnya dengan pancaran kekuatan yang dikeluarkan Singa tersebut, dia dapat melakukan teknik lain atau bahkan sihir yang dahsyat.

Tapi walau hanya dengan tebasan, si Singa dapat menguasai pertarungan.

Meskin begitu, bukan berarti bahwa Singa itu baik-baik saja, terdapat luka disekujur tubuhnya akibat serangan dari sosok berzirah putih itu.

Sekuat apapun singa itu, dia tidak bisa menghindari banyak serangan langsung.

Bahkan beberapa dari sosok putih itu dapat mengeluarkan bola api sebesar matahari, Ribuan Ez sebesar gunung, dan kekuatan seperti penyerapan yang sangat kuat.

Banyak dari sosok putih yang mati ditebas oleh sang Singa, tapi bukannya berkurang, mereka malah bertambah banyak.

Arkan dapat merasakan bahwa sang Singa kelelahan, pertempuran jangka panjang melewan banyak makhluk yang tiada habisnya menguras tenaganya.

Luka disekujur tubuhnya semakin parah, hingga dengan terus bertambahnya luka yang dia derita, akhirnya Sang Singa tumbang dan berlutut lemas tak dapat bangkit.

Singa itu kalah dengan banyak pedang dan panah yang menembus seluruh tubuhnya, meski begitu mata sang Singa masih berkobar, tekadnya masih ingin bertarung namun tubuhnya menolak.

Kekalahan Sang Singa mendatangkan Sosok putih bersayap 8 muncul tepat dihadapannya, kedatangannya disertai cahaya putih dan ribuan sosok emas bersayap 6 dengan peralatan dan armor yang elegan.

Bahkan sosok putih yang bertarung dengan sang Singa tadi berlutut dihadapan sosok ini.

"Apakah kau yang dikatakan sebagai Guardian terkuat? HAHAHA Jangan bercanda! Bahkan kau tidak mampu melawan pasukanku." Dengan nada mengejek, Sosok itu menginjak kepala sang Singa dan berteriak melontarkan cacian.

Guardian? Bukankah itu yang dikatakan Suara misterius kepadaku? Arkan menebak bahwa hal ini ada kaitannya dengan permintaan suara misterius itu.

"ohok, ohok, kau licik dan tidak memiliki kehormatan Monarch, jika kau tidak menjebakku dan menyegel kekuatanku seperti ini mungkin aku bisa menghabisimu dengan para guardian lainnya." dengan nada lemah, Singa itu menjawab dan membuat Sosok itu bertambah marah.

"Ah Menjebak? Apakah kau bodoh? ini yang dinamakan taktik, tidak ada kehormatan dalam pertempuran oh sang Guardian, yang paling utama adalah kemenangan!"

Kedengkian hebat dapat Arkan rasakan dari si Singa, bahkan lebih besar dari dirinya dulu kepada pembunuh gurunya.

"Jangan senang dulu monarch, mungkin sekarang kami kalah, namun Guardian generasi berikutnya pasti akan menghancurkanmu, tunggu saja kehancuranmu bajingan!" Ucapan terakhir sang Singa sebelum tubuhnya terbakar menjadi abu, dengan hanya menyisakan senjata dan zirahnya.

Arkan dapat merasakan kesedihan dari alam semesta, kematian sang Singa disambut dengan tawa jahat dari sang Monarch dan duka dari semesta.

Kepingan dunia berputar disekitar mayat Guardian, redup cahaya dari bintang juga menyinari mayatnya, mungkin itu adalah bentuk penghormatan semesta kepada pelindungnya.

Mungkin yang dimaksud sang Singa dengan Guardian generasi berikutnya adalah dirinya.

Arkan dapat mengirakan bahwa sosok bersayap itulah yang menghancurkan dunia yang ada dihadapannya sekarang ini, meredupkan bintang-bintang dan bahkan mungkin merekalah akan menghancurkan alam semesta.

Tekad Arkan terpacu hingga cahaya menyinari matanya dan kesadarannya sekali lagi menghilang.

***

Uhg, aku sangat membenci sensasi ini, pingsan secara tiba-tiba sangat tidak menyenangkan.

Arkan terbangun disebuah kursi yang bobrok, dia mencoba menyamankan posisi duduknya dan suara krek terdengar.

Takut kursi itu akan rubuh, Arkan segera berdiri dan mendapati didepannya terdapat sekitar 300 patung berbentuk humanoid namun tidak memiliki fitur wajah sama sekali.

Arkan juga memperhatikan bahwa dirinya sekarang berada di rungannya cukup luas, namun tampak suram dengan dindingnya yang terbuat dari kayu tua yang hampir rubuh.

"Dimana aku sekarang?" Arkan sangat penasaran, Apakah dia sudah keluar dari Alam kematian?"

'Ah, tentu saja tidak ada yang akan menjawab' keluh Arkan dalam hati.

"Kamu sekarang ada di Singgasanamu Wahai Guardian" Suara misterius yang berbeda menjawab pertanyaannya.

Suara itu sangat lembut seperti nada anak kecil, tapi Arkan tidak bahagia dengan jawaban itu karena masih trauma terhadap suara misterius.

"Mengapa semua orang sangat suka bersembunyi dan bersuara layaknya hantu? kemari dan tunjukkan wujudmu!" Merespon keresahan Arkan, cahaya putih kecil muncul didepannya.

"Tenanglah aku adalah ras Lighti, ras pemandu bagi para Guardian."

Cahaya yang muncul itu berputar-putar tampak senang dengan kehadiran Arkan.

Apakah aku sudah gila?

"Kamu ini apa? Lebih tepatnya apa itu Guardian?" tanya Arkan penasaran.

"Sudah kubilang aku ini pemandumu, sedangkan Guardian adalah pelindung dan penjaga dunia, sekarang kamu dijadikan Guardian di Dunia Handu yang baru saja diciptakan selama 10.000 tahun." jawab santai cahaya itu.

"Di dunia Handu? Bukan di Bumi? Dan bentuk penjagaan seperti apa yang harus kulakukan?" Arkan meminta penjelasan yang rinci, dia tidak tahu bagaimana harusnya dia menjaga dunia seperti yang suara misterius itu minta.

"Setiap Dunia yang baru diciptakan memiliki sumber kekuatan yang sangat melimpah, dan ini akan menggoda makhluk absolut untuk menjarahnya. Beberapa makhluk mungkin akan mengambil dan melestarikannya tapi ada juga yang berniat menghancurkannya, oleh sebab itu kamu harus menjaga dunia ini, 10.000 tahun telah berlalu dan mungkin antek para makhluk absolut ini telah bergerak dan menginvasi beberapa tempat di Dunia ini." Cahaya itu menjalaskan dengan cukup rinci.

Mendengar penjelasan itu, Arkan telah memiliki sedikit gambaran tentang tugasnya sekarang ini.

Selanjutnya bagaimana cara dia untuk melindungi dunia ini? kemampuannya saat ini hanya silat dan jika musuhnya seperti yang ada pada peristiwa yang sebelumnya dia lihat maka dia 100% yakin akan mati bahkan sebelum melawan.

"Tenang saja Guardian, kamu saat ini telah diberi kekuatan oleh Dewata! lihat patung-patung itu? Itu adalah unit penghakimanmu, saat kamu menjelah di Dunia Handu, kamu dapat merekrut makhluk yang ditemui sebagai unit penghakiman dan sebagai penanda patung tersebut akan berubah bentuk sesuai dengan makhluk yang Guardian rekrut. Atau kamu bisa membuat unit penghakimanmu sendiri namun itu akan sangat sulit, bukan hanya membutuhkan jiwa tapi saat ini kamu hanya dapat membuat unit tingkat rendah, tetapi bukan berarti bahwa unit ini akan lemah, mereka bisa tumbuh lebih kuat jika mereka dilatih" tampaknya cahaya ini mulai serius.

"Kalau begitu bukankah lebih menguntungkan bila aku merekrut makhluk di luar, untuk apa melatih makhluk lemah untuk menjadi kuat? Lebih efektif jika aku melatih makhluk kuat agar menjadi lebih kuat!" jelas Arkan dengan bangga, dia telah membayangkan dirinya membuat pasukan yang kuat seperti Singa tersebut.

Namun harapannya segera pupus ketika Cahaya itu lanjut menjelaskan.

"Namun ada kelemahan bila Guardian merekrut unit, jika unit tersebut mati maka selamanya akan mati karena jiwanya akan kembali ke Alam Kematian dan Reinkarnasi, sedangkan jika Guardian membuat unit penghakiman sendiri, Guardian dapat terus menghidupakannya bila memiliki tubuh dan roh yang cukup." Mendengar penjelasan ini Arkan berubah fikiran.

"Baiklah terimakasih, lupakan perkataanku tadi mari membuat unit penghakimanku sendiri."

"Oke kalau begitu aku mau membuat unit penghakimanku sendiri tapi bagaimana cara untuk membuatnya? aku tidak peduli bila itu sulit, aku akan mencobanya" Arkan bertanya dengan penasaran.

"Akan saya jelaskan Guardian, tapi sebelum itu silahkan lihat status anda terlebih dahulu"

"Status? Mana?"

Setelah pernyataan tersebut, layar muncul didepan Arkan disana terdapat kata dan angka yang dari pengalamannya dan bahkan dia pernah membuat hal seperti ini pada gamenya yaitu layar status yang menunjukkan deskripsi dan identitas suatu objek.

----------Arkan Baswara----------

Ras : Guardian

Tahap : Broken

Poin Penghakiman : 100/1.000

Divine Mastery : 0% Beginner

Ability : Ekstraksi Esensi, Analistik.

----------------------------

"Apakah kamu terkejut Guardian?" tanya Cahaya itu dengan nada menggoda.

"Tidak, di Duniaku hal seperti ini adalah hal yang umum bahkan kami punya sesuatu yang lebih hebat dari ini." jawab Arkan bangga, walau hanya ada didalam game tapi setidaknya dia tidak berbohong.

Cahaya itu lantas tidak percaya, karena dia tau bahwa Arkan berasal dari dunia yang tidak memiliki sihir.

"Hahaha, baiklah Guardian aku akan sedikit menjelaskan tentang statusmu." Cahaya itu memulai penjelasan yang sangat panjang kali ini.

Yang pertama adalah tahap, tahap disini mengacu pada tingkatan kondisi guardian. Dan sekarang dirinya ada dalam tahap Broken yaitu Guardian yang membutuhkan peningkatan. Untuk peningkatannya dibutuhkan 1.000 poin penghakiman.

Poin penghakiman didapatkan dari membunuh makhluk, setiap makhluk pasti akan memiliki poin keburukan, semakin kuat makhluk itu sudah dipastikan bahwa mereka sudah banyak membunuh, terutama bagi para ras monster yang memang pada hakikatnya memiliki sifat menghancurkan.

Divine mastery menunjukkan penguasaan kekuatan divine yang aku miliki, saat ini aku belum mengetahui cara menggunakan kekuatan divine tersebut oleh sebab itu penguasaanku masih 0%.

Ability disini adalah kemampuan khusus yang aku miliki, bukan seperti makhluk fana yang memiliki tingkatan skill seperti common, uncommon, rare, unik, spesial, dan bahkan ultimate skill. Sedangkan untuk makhluk divine sepertinya dapat menggunakan seluruh skill jika energi divinenya mencukupi dan penguasaannya divinenya memumpuni.

Saat ini Ability yang aku miliki adalah ekstraksi esensi yang memungkinkanku untuk memanen esensi yang tersebar didunia Handu, esensi ini sangat berguna untuk perkembangan singgasanaku dan unit penghakimanku.

Analistik seperti namanya, aku dapat menganilisis suatu objek dengan rinci, terdapat tingkatan yang lebih rendah dari ability ini yaitu Apprasial yang hanya menunjukkan status umum suatu objek.

"Baik, Terimakasih atas penjelasanmu aku sangat paham sekarang. Cepatlah beritahu juga bagaimana cara membuat unit penghakiman?" tanya Arkan dengan sangat penasaran, bahkan dia sudah tidak sabar untuk membuat pasukannya sendiri.

"Oke oke, pertama-tama kamu harus membuat tubuh terlebih dahulu lalu mendapatkan Roh dengan membelinya atau membunuh Ghost yang ada pada alam roh, kemudia mendapatkan jiwa, kamu bisa pergi menemui kaisar alam jiwa untuk meminta jiwa dan pasti itu tidak gratis. Oleh sebab itu untuk sekarang aku sarankan untuk merekrut terlebih dahulu." Cahaya itu menjawab dan memberi nasihat kepada Arkan, cahaya itu tahu bahwa Arkan belum mampu membeli roh atau bahkan jiwa dari para penguasa, dan juga belum mampu melawan ghost.

'Apakah cahaya sialan ini sangat suka menghancurkan harapanku?'

"Apakah memang sesulit itu untuk membuat unit penghakiman? Maka ajarkan aku cara membuat tubuh terlebih dahulu lalu aku akan pergi merekrut unitku." kata Arkan tegas, dia telah mempersiapkan dirinya untuk pergi ke Dunia Handu.

"Baiklah guardian akan saya ajari, Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku bertemu dengan guardian, jadi mari ikuti aku ." cahaya itu juga tampak senang seperti tidak sabar untuk memulai sesuatu yang menyenangkan.

"Sebelum itu, jangan memanggilku guardian aku tidak terbiasa dengan panggilan itu, kamu bisa memanggilku Arkan." sela Arkan sebelum cahaya itu hendak pergi.

"Oke Arkan, kalau begitu kamu bisa memanggilku Lala." keduanya pun pergi ke suatu pintu yang terhubung kesuatu ruangan.

----------Next----------

Ras Lighti adalah ras yang diciptakan oleh para Guardian generasi pertama untuk membantu Guardian generasi berikutnya, hal ini dilakukan untuk membantu guardian baru dalam mengembangkan kekuatannya. Kekuatan dan rupa Lighti tergantung pada guardian yang dia layani, semakin kuat guardian itu nantinya maka kekuatan dan rupa dari Lighti akan semakin membentuk.