Namanya adalah Vince, anak dengan rambut dan mata seperti langit biru yang tidak mencolok tapi terlihat lembut, dengan bekas luka goresan di pipi kanannya anak itu memiliki kemampuan berbahaya hingga banyak orang yang mencari tau keberadaan nya, "Hatsuon" kemampuan itu disebutkan dalam game
Orang-orang mengira bahwa itu adalah kutukan karna setiap hal yang dia ucapkan menjadi nyata, banyaknya kesalahpahaman membuat mereka berpikir untuk menghancurkan mulut anak itu
Karna itu Vince memutuskan hidup dengan bersembunyi meskipun dia tidak tau kesalahan nya, aku tidak tau tentang masalah keluarga anggota rubah karna itu tidak pernah di ceritakan, hanya cerita calix yang tertulis
Jika di ingat kembali tentang kemampuan "Hatsuon" milik Vince, kemampuan itu lebih pada penyegelan daripada penyerangan. apapun yang berada di sekitar Vince, dia bisa melakukan penyegelan kapanpun dan dimana pun tempat nya dan penyegelan itu sangat kuat
'Anak itu aku harus menemukan nya'
Selain Vince masih ada lima rubah lagi, satu anggota seorang penjahat dan satunya seorang bangsawan lalu ada bocah yang berumur delapan tahun, ada juga yang bekerja di serikat pembunuh bayaran dan satunya lagi seorang gelandangan bebas
Hah... jika dipikir lagi ini benar-benar merepotkan, pokoknya sekarang aku bersantai dulu
***
Cwit, cwit
Tok, tok, tok
Aku meminta calix agar tidak dilayani oleh pelayan, yang mengetuk pasti lah calix, Hah.. tidak ada hari yang tenang
Karl masih tetap tertidur meskipun sudah mengetahui kedatangan Calix, tanpa menunggu sautan Karl, calix masuk ke dalam kamar dengan senyum ceria nya
Kriet
"Setidaknya kau harus membuka gorden nya"
SRAK!
Cahaya masuk kedalam ruangan dan mengenai Karl yang masih menutup matanya, dengan setengah sadar Karl mengernyit pada cahaya terang yang menusuk mata nya. Karl bangkit dari kasurnya sambil melirik Calix yang berdiri di depan jendela dengan senyum ceria padanya
Karl mengernyit sambil menekan pelipis nya yang mulai merasa menyesali tindakan nya
"Kamu biasanya bangun sepagi ini?"
"Tidak, karna aku memiliki seseorang disini jadi kurasa bangun lebih pagi tidak buruk"
'Tapi itu buruk untuk ku, Hahh.. aku harus bersabar, dia masih lah anak dua belas tahun jadi pastilah dia kesepian dan membutuhkan seseorang disisi nya'
"Kalau begitu, aku akan bersiap dulu"
"Baiklah, aku akan menunggu di taman, mari kita minum teh bersama"
"Ya"
Akhirnya calix pergi meninggalkan ruangan dan hanya tersisa Karl
bagaimana cara yang bagus untuk membawa calix, haruskah aku sarankan untuk pergi bermain keluar bersama nya untuk mencari Vince, dia akan curiga jika aku membawanya berkeliling di tempat yang asing untuk nya. Calix anak yang cepat tanggap dan sekali dia menemukan sesuatu yang membohongi nya maka Calix akan marah dan lagi aku belum mengetahui pikiran calix terhadap ku, apakah dia benar-benar mengaggap ku sebagai teman nya atau bidak nya.
Yang paling penting bagaimana cara membawa calix keluar
Di pasar ibukota
'Hah?'
"Hari ini sangat ramai"
Pasar menjadi sangat berisik karna di penuhi oleh keramaian orang, karna sebentar lagi akan ada acara festival panen jadi mereka sudah mulai bersiap dari sekarang, tidak hanya pasar tapi toko-toko dan kedai juga dipenuhi oleh para bangsawan
'Kenapa aku bisa disini?'
Sebelumnya aku minum teh bersama Calix di taman, sambil berpikir bagaimana cara membawa calix keluar bersama, tiba-tiba calix sendiri lah yang menyarankan untuk pergi ke pasar kota.
"Hari ini cuaca nya bagus"
Dengan wajah datarnya Karl menjawab sambil menyeruput teh nya
"Ya"
"Bagaimana kalau kita berjalan keluar?"
"Apa?"
"Pelayan siapkan kereta dan dua jubah"
"Baik"
'Kenapa dia semangat sekali'
lalu kenapa aku harus berpikir begitu keras sejak awal? aku tidak bisa menebak pemikiran Calix
Saat calix dan karl tiba di pasar, orang-orang mulai memperhatikan dan berbisik
"Anak siapa itu, cantik sekali"
"Pasti bangsawan"
"kyaa~ Lihat anak berambut emas itu tersenyum sangat manis"
"Anak berambut putih terlihat dingin tapi tampan"
Karl mengernyit mendengar ucapan para warga yang berbisik namun bisa di dengar oleh Calix dan Karl, Karl menutup wajahnya dengan tudung jubahnya
Rambut seputih salju dan mata merah yang cerah membuat Karl terlihat mencolok, tidak ada satupun orang yang tidak terpesona dengan penampilan anggun Karl, meskipun memiliki wajah yang tampan, Karl yang perawakan nya dingin terlihat sulit untuk di dekati dan selalu sendirian dalam hidupnya
Sejujurnya Calix dan Karl sangat lah bertolak belakang, Calix memiliki sifat yang ceria namun memiliki banyak rahasia di dalam nya.
Berbeda dengan Karl yang dari awal memiliki wajah datar dan sifat yang dingin, yang dari melihat wajah nya sudah terlihat seperti memiliki banyak masalah
"Hari ini sangat ramai ya"
"Ha? oh! ya"
"Apa kamu merasa tidak nyaman?"
"Sedikit, tapi tidak masalah"
"Katakan jika kau ingin segera kembali"
"Ya, tapi kenapa kau tiba-tiba ingin keluar?"
"Apa aneh jika anak-anak ingin bermain keluar?"
'Tidak, anak-anak tidak aneh tapi jika anak-anak itu kau,, sangat aneh. aku tidak bisa mengatakan itu'
"Tentu saja tidak"
"Kamu tidak bisa berbohong, Karl"
"Begitukah?"
"Apa kau penasaran, Karl?"
"Ya, bisakah kau jelaskan?"
"Tentu, sebenarnya aku mencari seorang anak yang seumuran dengan kita"
"Anak? siapa itu?"
"Namanya Vince, anak yang terkenal dengan mulut kutukan"
'Informasi calix cepat juga, darimana dia tau?'
"Lalu kemana kita pergi?"
"Penginapan"
Aku dan Calix pergi ke daerah kumuh, terlihat sebuah penginapan yang hanya ada satu orang di dalamnya
Seorang wanita paruh baya menatap calix dan Karl dengan tatapan curiga, Karl mengangkat kepalanya hingga wanita itu melihat mata merah terang Karl dari balik jubah yang menutupi wajah nya, seketika wanita itu merasakan kengerian dalam mata tersebut lalu berbicara dengan sopan
"Apa anda membutuhkan sesuatu?"
"Tolong siapkan dua kamar" (Calix)
"Baiklah"
Calix dan Karl mengarah pada kursi kosong yang berada di dekat pria yang juga mengenakan jubah hitam
"Permisi, bolehkah kami duduk di sini?" (Calix)
Pria jubah hitam hanya mengangguk kan kepalanya pada pertanyaan Calix
"Apa anda sudah lama di penginapan ini?" (Calix)
Pria itu kembali mengangguk kan kepalanya
Calix perlahan berbicara mendekat pada pria berjubah hitam di dekatnya lalu mulai berbisik pada pria tersebut di akhir ucapan nya
"Kenapa anda tidak berbicara? apa saya mengganggu anda? ataukah anda takut berbicara?" (calix)
Pria itu melihat seringai Calix dari balik tudung jubah nya
BRAK!
Pria berjubah hitam menjauh dari Calix dan Karl lalu pergi menaiki lantai atas penginapan
"Hahh.. kenapa kau menakuti nya" (Karl)
"Aku hanya bertanya"
"Kau menyudutkan nya, bertanya tidak seperti itu" (Karl)
Mendengar Omelan karl, calix menundukkan kepalanya mendengar dengan patuh
"Apa kau ingin dia mengikuti mu?"
"Ya?" (calix)
"Kau ingin dia berada di sisimu?"
"Ya, aku menginginkan nya"
Calix memperlihatkan seringainya seolah merencanakan sesuatu yang jahat, melihat itu Karl mengernyit
"Baiklah, biar aku saja yang melakukan nya"
"Kau ingin melakukan nya untuk ku?"
"Ya, jadi kau tenang saja"
"Baiklah"