Chapter 4

Beberapa hari kemudian

Di penjara

"Aku gagal membunuh Ayana!!"

Ucap Desi

"Dasar anak sialan.. berani menelpon lalu ngaduin ke bapaknya doang!"

Ucap Desi

"Lihat aja saat aku bebas dari penjara.."

Ucap desi

5 tahun kemudian

"Permisi,ada makanan untuk kamu"

Ucap Ley (polisi)

"Makanan nya seperti biasa yaitu jengkol dan pete"

Ucap Ley (polisi)

"Bisa kah kau mengganti makanan itu? Aku sedang sakit dan tidak bisa memakan makanan seperti ini"

Ucap Desi

"btw ini kapan saya akan dibebaskan? Ini sudah 5 tahun loh"

Ucap Desi

"sebentar.. aku periksa dulu"

Ucap Ley (polisi)

"hmm baiklah,kamu dinyatakan bebas dari penjara hari ini"

Ucap Ley (polisi)

Kebesokan hari nya

Desi bebas dari penjara dan Desi masih ada niat untuk membunuh Ayana

Lalu hantu novila memantau Desi

"Gawat.. mama keluar dari penjara untuk membunuh Ayana"

Ucap hantu novila

"apa yang saya lakukan hari ini?"

Ucap hantu novila

"apa yang saya lakukan hari ini?"

Ucap hantu novila

"mungkin aku akan melindungi Ayana lalu menggerayangi mama!"

Ucap hanto novila

Sementara Ayana

Lagi siap untuk berangkat ke sekolah

"Sudah siap semua,tinggal berangkat ke sekolah deh"

Ucap Ayana

Lalu tiba tiba Desi ke rumah Ayana untuk bales dendam

"Siapa kamu!? Kenapa kau ada di kamar ku.."

Ucap Ayana

"M-mama!? Kau ternyata sudah bebas dari penjara.."

Ucap ayana

"Iyalah jelas! Dan tujuan mama adalah"

Ucap Desi

"Membunuh kamu!!"

Ucap desi

Lalu hantu novila pun muncul dan mulai menerror Desi

"Jangan sakiti adikku!"

Ucap hantu novila

"Novi kok kamu bisa ada disini?"

Ucap Desi

"Kau sudah membunuh aku.."

Ucap hantu novila

"Dan sekarang ingin membunuh adikku?!"

Ucap hantu novila

Lalu saat itu Desi kabur karena ketakutan

Setelah Desi kabur

Hanto novila kembali menghilang

"Yah.. kakak pergi"

Ucap Ayana

"Padahal mau aku tunjukin foto pas masih kecil"

Ucap Ayana

"Tapi sekarang foto jadi kenangan doang"

Ucap Ayana

"Tapi aku masih dendam kepada mama yang telah membunuh kakak"

Ucap Ayana

"Tapi bagaimana caraku untuk membalaskan dendam?"

Ucap Ayana

"Tapi aku harus mikir cara untuk bales dendam.."

Ucap Ayana

Beberapa minggu kemudian

"Sekarang aku hidup sendirian.."

Ucap Desi

"Aku membutuhkan uang untuk kehidupan sehari-hari"

Ucap desi

"tapi aku harus mencari dimana? Lagian aku sudah tua dan sekarang sudah mendapatkan uang"

ucap Desi

"apa aku berjualan kue aja ya?"

ucap Desi

"kalau aku jualan kue, pasti akan memiliki saingan karena akan banyak tukang kue di sana.."

ucap Desi

"haduh.. Aku Harus gimana?"

ucap Desi

"lagian aku juga ingin jualan"

ucap desi

"jual kue,jual kue ~"

ucap Dina (penjual kue)

"sial.. Kok ada penjual kue disini?"

ucap Desi (dalam hati)

"Lo bisa gak!? Jangan jualan kue disini nanti dagangan saya sepi tau kalau saya yang jualan sendiri!!"

ucap Desi

"saya juga ingin dapat duit, bukan cuman kamu doang!! Jangan sekarah dong jadi orang!!"

ucap Desi

"sekarang buang jualan kamu!! Saya juga mau jualan dan juga jangan pernah jualan disini!!"

ucap Desi

"atas hak kamu apa?! kok ngelarang saya Jualan disini?"

ucap Dina (penjual kue)

"saya jualan disini lebih 8 tahun.."

ucap Dina (penjual kue)

"aku jualan disini udah lebih 8 tahun dan kamu seenaknya ngelarang saya untuk jualan kue disini!"

ucap Dina (penjual kue)

"Auk ah! Males ladenin orang kek kamu"

ucap Dina (penjual kue)

"enak aja kamu ngatur orang lain.. Padahal keluarga aja bukan!!"

ucap Dina (penjual kue)

Saat itu Dina (penjual kue) pun pergi

"aduh dia gak mau.. gimana dong?"

ucap Desi

"aku harus gimana lagi.."

ucap Desi

"oh ya.. Kan aku bisa mencuri uang di bank"

ucap Desi