Chapter 5

Di Tempat Bank Mandiri

Desi mulai mencuri uang

"disini masih banyak orang.."

ucap Desi (dalam hati)

"pasti aku akan ketahuan!"

ucap Desi (dalam hati)

"mungkin harus menunggu agar tempat nya sepi"

ucap Desi (dalam hati)

beberapa jam kemudian

Tempat bank nya pun menjadi sepi

"ini saatnya!"

ucap Desi

"wah disini uang nya banyak banget!"

ucap Desi

Lalu Desi mencuri uang di bank

"aku akan menjadi kaya raya dengan ini!!"

ucap Desi

"Dan aku bisa beli apa yang saya mau.."

ucap Desi

lalu tiba tiba ada orang bernama "Ayra" Bekerja Sebagai Teller

"eh kok ketahuan!?"

ucap Desi (dalam hati)

"aku harus cepat ngambil uang lalu kabur!"

ucap Desi (dalam hati)

Desi pun langsung mengambil uang dan memutuskan untuk kabur

Dan Ayra nya melihat Desi mencuri uang

"Hey! Kau berhenti dan jangan lari!!"

ucap Ayra (Teller)

"aku harus melaporkan ini ke polisi"

ucap Ayra (Teller)

Saat itu Ayra (Teller) melaporkan ini ke polisi

Setelah melaporkan ke polisi

Lalu saat itu polisi pun datang ke bank

Beberapa Polisi pun ngecek CCTV nya

"bentar.. Kek kenal wanita itu?"

ucap Jamal (polisi)

"Ternyata Desi lagi.."

ucap Ley (polisi)

"padahal baru kemarin di bebasin tapi kok berulah lagi dah.."

ucap Jamal (polisi)

"nanti saya akan segera mencari wanita itu"

ucap Jamal (polisi)

"terimakasih ya.."

ucap Ayra (Teller)

Lalu polisi pun mencari Desi dimana

"ley.. Bantu aku"

ucap Jamal (polisi)

"kita harus menangkap pencurian uang itu.."

ucap Jamal (polisi)

"Aku harus tau dimana dia.."

ucap Jamal (polisi)

"Ohh.. Baiklah"

ucap Ley (polisi)

Polisi pun menemukan Desi di pasar dan mereka pun berlari untuk kejar Desi

Lalu Jamal (polisi) menembak kaki Desi

Dan Desi kembali dimasukin ke dalam penjara lagi

Di penjara

"kau ini ckckck padahal kemarin kau sudah kami bebaskan tapi tetap aja buat masalah lagi"

ucap Auristela (polisi)

"Hukuman mu kemungkinan adalah hukuman mati!"

ucap Auristela (polisi)

"sekarang kamu nikmati waktu kamu lah disini"

ucap Auristela (polisi)

Lalu Auristela (polisi) pun pergi

"Bagaimana ini.. Apalagi aku akan di hukum mati"

ucap Desi

"Aku ingin hidup dan aku gak mau meninggal.."

ucap Desi

"Aku harus mikirkan saat ini.."

ucap Desi

Desi Pun Menemukan botol yang berisi Cairan Penghancur Beton

Lalu Desi menghancurkan tembok tersebut menggunakan Cairan Penghancur Beton

Tapi Desi berhasil menghancurkan nya

Lalu desi pun kabur dari penjara

Setelah kabur dari penjara

hantu novila muncul dan gentayangan untuk membalaskan dendam kepada Desi

Desi pun di tusuk oleh hantu novila menggunakan pisau yang dulu di pake untuk menusuk novila

"akhirnya dendam ku terbalaskan.."

ucap hantu novila

"Karena kau sudah membunuh anak kamu sendiri.."

ucap hantu novila

"dan inilah yang saya rasakan"

ucap hantu novila

"Terimakasih atas penyiksaan kamu dan kasih sayang kamu saat sebelum kamu membunuh saya"

ucap hantu novila

saat itu Auristela (polisi) melihat mayat Desi

"Yanto.. Coba Lihat ini"

ucap Auristela (polisi)

"ada apa?"

ucap Yanto (polisi)

"Disini saya menemukan Desi dengan keadaan di tusuk menggunakan pisau"

ucap Auristela (polisi)

"padahal ini rencana nya mau di hukum mati tapi Desi sudah meninggal duluan"

ucap Auristela (polisi)

"Iya sih,padahal belum di hukum mati tapi sudah meninggal duluan"

ucap Yanto (polisi)

"padahal Beberapa polisi juga belum eksekusi Desi"

ucap Yanto