Teknik Rahasia Bulu Lotus

Braydon Neal memandang tulang belulang para penduduk desa di depannya.

Matanya dipenuhi kesedihan dan kemarahan.

"Baik, aku berjanji pada kalian."

Braydon perlahan mengangkat pedang hitam sepanjang tiga kaki di tangannya. Dia ingin semua orang pergi tanpa rasa sakit.

Dengan gerakan cepat, dia mengayunkan lengannya ke bawah, melepaskan gelombang niat pedang yang mengejutkan.

Para penduduk desa yang telah membusuk terselimuti oleh energi yang ganas, sosok mereka perlahan memudar.

"Terima kasih…"

"Terima kasih, kakak besar…"

Ucapan terima kasih yang tulus bergema dalam suara lelaki yang tegas, suara wanita yang lembut, dan kata-kata polos anak kecil.

Saat Braydon memandang desa yang kini sunyi, dia pun jatuh dalam diam.

"Gunung Buddha Sepuluh Ribu… Haha!"

Tiba-tiba, titik-titik cahaya biru pucat muncul di depan Braydon, melayang ke arahnya. Mereka memasuki glabellanya, dan gelombang kenyamanan menyapu dirinya ketika jiwa ilahinya tumbuh lebih kuat.