Fedele Licata menelan darah emas pucat di tangannya.
Tiba-tiba, sebuah gelombang energi spiritual yang luar biasa meledak dari seluruh tubuhnya.
Di bawah kekuatan yang amat besar ini, kulit gosong yang menutupi tubuhnya mulai hancur satu per satu.
Dagingnya bergerak-gerak, dan kulit baru yang utuh dengan cepat tumbuh menggantikannya.
Cahaya emas di mata Fedele menjadi semakin terang, membuatnya tampak seperti dewa perang tak tertandingi.
Halberda kuno di tangannya mulai bergetar, mengumpulkan kekuatan yang luar biasa.
"Ledakan Biru Gelap!"
Ketika kekuatan Fedele terkondensasi, sebuah kekuatan besar meledak, meluncur lurus ke laut petir di atas.
Ketika serangannya memasuki laut petir di atas kepala, itu meledak dengan energi yang dahsyat.
Laut hitam petir destruktif itu bergetar hebat, menyebarkan kekuatannya yang luar biasa sekali lagi.
Setelah mengonsumsi esensi darah dari manusia kera, Fedele sejenak terpana.