Pada saat ini, Fedele Licata berdiri di tengah kabut putih yang tebal.
Kabut tebal itu menyelimuti segalanya di sekelilingnya.
Tatapannya menyapu sekitar, dan ekspresinya perlahan menjadi serius.
Dia tidak dapat merasakan apa pun tentang tempat ini.
Kabut putih itu sepenuhnya menghalangi indra spiritualnya.
"Apakah ini ujian terakhir dari ujian tingkat kesepuluh?"
Berdiri di tengah kabut, Fedele mencoba memanggil kekuatannya.
Namun, betapa terkejutnya dia saat menyadari tubuhnya sama sekali tidak memiliki kekuatan.
Tiba-tiba, kabut putih itu mulai bergerak.
Ekspresi Fedele berubah saat dia dengan cepat melihat ke arah itu.
Sesaat kemudian, tubuhnya bergetar ringan.
Sesosok figur muncul dari kabut—seorang wanita.
Pandangan Fedele memudar.
Wajah wanita itu lembut, senyumnya hangat dan penuh kasih. Dia memandang Fedele dengan penuh cinta.
Ini adalah seseorang dari kedalaman hatinya... sosok yang tidak akan pernah dia lupakan.
"Ibu..." Fedele bergumam dengan tak percaya.