"Haahhh, sudah seminggu sejak aku berada di dalam novel yang pernah aku baca," bisik Luke dalam kebingungan.
Awalnya, dia berharap ini hanyalah mimpi, tetapi saat dia terus bangun, pemandangan yang sama selalu muncul di sekitarnya.
"Butuh tiga hari bagiku untuk menerima kenyataan ini," tambahnya sambil mencoba memahami situasinya.
Menurut cerita dalam novel itu, takdirnya adalah mati dibunuh, dan kepalanya akan digantung di depan gerbang istana. Kematian ini disebabkan oleh serangan kekaisaran dari kerajaan-kerajaan tetangga yang selama ini menginginkan runtuhnya kekaisaran terkuat di benua ini.
"Sudah seminggu berlalu, apakah aku harus menerima takdirku dan mati begitu saja?" gumam Luke, penuh pertimbangan. Tentu saja, dia tahu bahwa tidak ada manusia yang ingin mati dengan percuma.
Untungnya, ada Jendela Status setelah dia mengucapkan beberapa mantra.
**~Jendela Status~**
**Nama:** Luke Von August.
**Umur:** 17 Tahun.
**Pekerjaan/Gelar:** Kaisar, Ksatria, Penyihir.
**Loyalitas:** 100
**Kesukaan:** 100
**Kepribadian/Sifat:** Cerdik, Licik, Dosa Kesombongan, Jenius.
Itulah jendela statusnya, konsep kekuatan dalam novel 'The Chronicles Of Hero' mirip dengan ini.
*[Cerdik: Seseorang yang memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan, cakap dalam berbagai bidang seperti pengusaha, penasihat, atau administrasi.]*
*[Licik: Mampu memanipulasi orang lain, membuat musuh atau bahkan teman melakukan apa yang dikatakannya tanpa sadar sedang dimanipulasi, keahlian untuk menjadi pemberontak atau penjahat.]*
*[Dosa Kesombongan: Salah satu dari tujuh dosa besar, seseorang dengan sifat ini merendahkan semua makhluk di sekitarnya, menganggap dirinya lebih tinggi dari segalanya, dan membuat orang merasa rendah diri di dekatnya.]*
*[Jenius: Orang yang berbakat di berbagai bidang, mampu menguasai banyak hal dengan cepat, lebih dari sekadar berbakat.]*
Sifat Dosa Kesombongan adalah alasan mengapa dia akan digantung di depan gerbang istana.
"Paling tidak, masih ada sifat Jenius, Cerdik, dan Licik ini yang bisa jadi kelebihan bagiku," pikir Luke dengan tegas.
"Karena menurut novel yang kubaca, Kekaisaran August memiliki warisan dewa kegelapan yang tersimpan di perpustakaan. Mari kita pergi dan lihat apakah bisa mendapatkannya."
Tak berlangsung lama, Luke sampai di perpustakaan. Hal itu mudah karena dia menerima ingatan dari tubuh ini.
Ketika ia melangkah masuk ke dalam Perpustakaan Kekaisaran, aura kemegahan segera menyambutnya. Rak-rak buku berjajar rapi, menyimpan ribuan karya pengetahuan.
Cahaya lembut menyinari halaman-halaman kuno, menciptakan siluet misterius di antara buku-buku yang terpajang.
Bau kertas kuno dan lilin melingkupi ruangan, menciptakan atmosfer yang penuh sejarah.
Suara langkah halus para pembaca dan bisikan pelan membawa kedamaian, sementara jendela-jendela tinggi memperlihatkan taman-taman istana yang indah di luar.
Di sudut-sudut perpustakaan, terdapat meja-meja kayu elegan di mana para peneliti mengejar rahasia-rahasia dunia yang belum terpecahkan. Pemandangan ini menciptakan suasana yang tenang dan menginspirasi, membangkitkan semangat pencarian ilmu dan pengetahuan.
Lalu, dengan hati-hati, Luke melangkah menuju sudut tersembunyi di dalam Perpustakaan Kekaisaran. Di sudut itu, dia menemui rak buku tua yang berserakan, tetapi terlihat begitu misterius dan menarik. Cahaya samar-samar menyinari buku-buku yang terabaikan, menciptakan suasana magis di sekitarnya.
Dia duduk di kursi kayu tua di sudut ruangan, menarik salah satu buku dari rak itu ke pangkuannya. Saat halaman pertama buku itu terbuka, Luke merasa seakan-akan terhubung dengan masa lalu yang kuno. Cerita-cerita lama mulai memenuhi imajinasinya, membawanya ke dalam dunia petualangan yang tak terbatas.
Suara halus berderit halaman buku dan aroma kertas kuno menciptakan pengalaman membaca yang tak terlupakan.
Di sudut perpustakaan yang sunyi itu, Luke merasa seolah-olah waktu berhenti, membiarkan dirinya mengeksplorasi dunia-dunia baru yang terbentang di depan matanya.
Suasana di sudut itu mengundangnya untuk mengeksplorasi lebih dalam, menjelajahi harta karun pengetahuan yang tersembunyi di dalam buku-buku tua yang ada di rak tersebut.
Tentu saja, buku tersebut adalah Warisan Dewa Kegelapan yang dia cari. Dalam ketenangan sudut perpustakaan itu, Luke membaca setiap kata dengan penuh konsentrasi.
Saat halaman-halaman buku itu mengungkapkan rahasia kekuatan Dewa Kegelapan, ia merasakan energi magis meresap ke dalam dirinya.
Dalam keheningan sudut terpencil perpustakaan, Luke menerima warisan Dewa Kegelapan dengan hati yang penuh hormat.
Kekuatan luar biasa itu mengalir masuk ke dalam dirinya, mengubahnya menjadi pewaris kekuatan kuno yang tak terukur.
Dalam saat itu, dia merasa terhubung dengan aliran sejarah yang panjang, merasakan beban tanggung jawab dan kebijaksanaan dari para Dewa yang pernah ada.
Buku itu, merasa sudah tidak ada lagi yang ingin dilakukannya, tiba-tiba menghilang dari genggamannya, menyiratkan bahwa kekuatan Dewa Kegelapan yang terkandung di dalamnya telah bersatu dengan dirinya
Luke merasa seakan-akan energi magis itu melebur ke dalam jiwanya, membuatnya merasa lebih kuat dan bijaksana.
Meskipun buku itu menghilang, pengetahuan dan kebijaksanaan dari Dewa Kegelapan tetap ada dalam dirinya, siap membimbing langkah-langkahnya ke depan.
Dengan hati yang penuh keyakinan, Luke melanjutkan perjalanan, siap menjalani takdir baru yang menantikannya.
Setelah menerima warisan Dewa Kegelapan, Luke kembali ke kamarnya untuk merencanakan cara agar bisa bertahan hidup ke depannya.
Saat dia menuju kamarnya, dia tidak bisa menahan kekaguman melihat pemandangan yang memukau di Istana Kekaisaran.
Cahaya senja memancar melalui jendela-jendela kaca patri, menciptakan warna-warni spektakuler di dinding-dinding istana yang megah.
Taman-taman yang hijau dan indah membentang di sekitar istana, dihiasi dengan bunga-bunga yang harum semerbak.
Air mancur dan kolam-kolam mengilap memantulkan cahaya senja, menciptakan kilauan yang ajaib di udara.
Aroma bunga-bunga dan dedaunan segar mengisi udara, menciptakan atmosfer yang menenangkan.
"Sungguh istana yang luar biasa," gumam Luke, merasa beruntung dapat memanggil tempat ini sebagai rumahnya.
Tetapi, di balik keindahan itu, Luke tahu bahwa tanggung jawabnya sebagai Kaisar baru saja dimulai. Dengan hati penuh tekad, dia bersiap untuk menghadapi segala tantangan dan ancaman yang akan datang. Perjalanannya di dunia Kekaisaran August baru saja dimulai, dan dia bertekad untuk menjaga kekaisarannya tetap kuat dan sejahtera. Dalam hatinya berkobar semangat baru, siap untuk mengukir takdirnya sendiri di dunia yang baru ditemuinya.
Dalam momen keheningan di tengah keindahan istana, Luke tidak hanya mengagumi pemandangan sekitarnya, tetapi juga menggunakan kemampuannya untuk memindai status semua orang yang ditemuinya di jalannya.
Rata-rata loyalitas mereka adalah 60, tetapi ada juga yang memiliki loyalitas luar biasa tinggi, seperti orang di depannya saat ini.
**Nama:** Arthur Clauman.
**Pekerjaan/Gelar:** Ksatria, Penjaga Istana.
**Loyalitas:** 91
**Kepribadian/Sifat:** Setia, Berbakat, Pemimpin, Charisma.
*[Setia: Seseorang yang setia sampai ajal menjemputnya atau orang yang disumpahinya mati.]*
*[Berbakat: Individu yang memiliki bakat luar biasa di bidang ksatria dan memiliki pencapaian gemilang.]*
*[Pemimpin: Individu yang memiliki jiwa kepemimpinan, mampu menjadi jenderal militer dan memimpin dengan bijaksana.]*
*[Charisma: Memiliki karisma yang mampu mempesona musuh maupun rekan, membuat mereka tunduk pada kehadiran orang tersebut.]*
"Hey, siapa namamu?" tanya Luke dengan penuh rasa ingin tahu.
"Ah, nama Saya Arthur Clauman yang mulia," jawab Arthur dengan penuh hormat.
"Arthur, ya? Baiklah, silakan lanjutkan pekerjaanmu," ucap Luke dengan senyum ramah.
"Siap, Yang Mulia," jawab Arthur dengan tulus.
Setelah beberapa saat, Luke tiba di kamarnya. Dia langsung melompat ke kasurnya, merasakan kelelahan tubuhnya setelah seharian beraktivitas.
Sambil merenungkan semua yang telah terjadi, Luke menggelengkan kepalanya lalu menghela napas dalam-dalam. Dia memejamkan matanya, berharap bahwa besok akan menjadi hari yang lebih baik. Dalam keheningan malam, dia berdoa agar mendapat kebijaksanaan dan kekuatan untuk menghadapi segala tantangan yang akan datang.
---
Catatan Penulis:
Silahkan Review,Beri Komentar Dan Saran, Bahkan jika kalian ingin memberi saya ide jika itu cocok saya akan memasukannya ke dalam cerita ini. Terima Kasih semoga beruntung.