Pagi harinya Steven dan yang lainnya segera menuju meja makan dan mereka makan dengan hikmat.
"Steven, nanti malam kita bahas apa lagi ni?" tanya Angga.
"Nanti malam kita bahas projects kalian atau misi kalian aja untuk pembuatannya kita tunggu aja" kata steven.
"Tunggu sampai kapan?" tanya Doni.
"Ya kita tunggu aja sampai rumah ini di renovasi dan nanti malam kita akan mengadakan meeting jadi setelah pulang sekolah kita akan membuat rancangan projects untuk kalian juga."
"Steven gw mau tanya sekali lagi lu akan ngenamain mobil lu apa?" tanya Hendra.
"Itu rahasia, nanti malam juga kalian akan tau. yaudah karena jam sudah menunjukan setengah tujuh kita berangkat."
Mereka segera mengambil tas lalu pergi membuka pintu rumah untuk ke tempat mobil mereka di parkirkan dan berangkat menuju sekolah, iring iringan mobil pun melaju di kota Pontianak.
Skip pulang sekolah.
Mobil mobil mewah berhenti di depan sebuah mansion dan keluarlah lima pemuda yaitu Steven, Angga, Hendra, Doni, dan Rama, mereka segera pergi ke kamar masing masing untuk berganti pakaian.
Steven dkk segera menuju ke meja makan, tak lupa juga mereka mandi dan berganti baju yang sudah kotor. sepuluh menit berlalu dan mereka sudah selesai makan, lalu mereka langsung menuju ke garasi kecil yang di ubah bak sebuah tempat peristirahatan yang nyaman.
Dan juga dilengkapi dengan televisi dan kasur yang berjumlah enam untuk mereka santai dan tidur jika mengantuk. dan sudah dilengkapi dengan meja meeting juga layar besar untuk keperluan mereka.
Steven dkk segera menuju ke tempat. dan mereka mulai berdiskusi panjang untuk menemukan titik terang.
Tiga jam sudah berlalu dan mereka sudah menyelesaikan tentang bentuk produk. tinggal mesin apa yang akan digunakan untuk membuat nya bisa bergerak.
"Oke nanti aja kita lanjutin karena sekarang sudah jam empat sore jadi kita mandi, makan dan ngerjain tugas juga." kata steven dan juga diangguki oleh mereka berempat.
Satu jam sudah berlalu mereka sudah melakukan semuanya dalam beberapa menit saja termasuk dalam mandi dan makan, cuma dua puluh menit saja. lalu empat puluh menitnya digunakan untuk mengerjakan tugas yang dan diantaranya matematika dan ilmu lainnya.
Mereka segera menuju garasi untuk melanjutkan apa yang mereka belum temukan. jadi mereka langsung ke meeting saja dari pada yang lain.
Steven dan yang lain pun duduk dan dihadapan mereka ada sebuah layar yang akan mereka gunakan untuk membuat rencana kedepannya.
Disana juga tertulis RENCANA MASA DEPAN. Yg akan mereka rencanakan untuk berikutnya juga Borneo grup ada di bawah kendalinya dan dia sebagai Presdir tunggal.
"Baik untuk kalian berempat aku ingin membuat rencana masa depan kita sebagai langkah awal kita sebagai team. oke kita mulai dari gw dulu ya, oh ya setiap orang juga akan diberikan lima nomor sebagai apa yang akan kita lakukan untuk kedepannya.
1. Membuat taman dan juga hotel.
2. Membuat bandara dengan fasilitas
lengkap.
3. Membuat mobil sport buatan
sendiri.
4. Mendirikan rumah sakit.
5. Mendirikan sekolah dan
perumahan ekonomi kelas rendah."
Ialu dilanjutkan dengan Hendra, Angga, Rama, dan Doni. yang akan ada di bab selanjutnya.
"Oke kita lanjutkan ke komputer kita yang di sana. karena kalian sudah semua, jadi ayo" ucap steven.
Steven, Doni, Hendra, Rama, dan Angga beriringan menuju komputer mereka masing masing dan memikirkan akan memakai mesin apa.
Disela sela memikirkan apa yang akan mereka buat atau beli dan dicari di tempat rongsokan. Hendra menanyakan apa merek yang akan dipakai untuk mobilnya nanti.
"Steven apa yang elu pakaikan di mobil elu nanti?" tanya Hendra.
"Merek ya, kebetulan gw udah usulin ke pak Bagas untuk membuat pabrik mobil dan gw yang merancang mobil itu sendiri, dan gw menamainya ATLAS A1 BORNEO" kata steven.
"Itu adalah mobil yang akan kita buat nanti, kita buat bersama-sama" lanjut Steven.
"Steven gw mau nanya, lu kan udh punya perusahaan ni ya. kalau misalkan ada orang terdekat lu yang mau ngambil perusahaan itu gimana ?" tanya Hendra.
"Ya, kalau mereka mau gw pertahanin aja biar ada di tangan gw, Borneo grup nya" kata steven.
"Oww jadi biar pun orang lain mau ngebangkrutin perusahaan itu lu diam aja dong?" tanya Angga.
"Gak gitu juga dong ya kalau ada orang yang mau ngebangkrutin perusahaan gw, ya orang itu harus ngelewatin keamanan data-data perusahaan. disana juga udah ada anak IT yang ngebantu kita dalam menjaga keamanan, ngerti lu?" jelas Steven.
"Ngerti gw" jawab Angga.
"Kayaknya kita juga perlu deh buat trading buat modal juga, ya gak?" tanya Rama.
"Boleh tu dari pada kita gak ada kerjaan siangnya kan atau malamnya ya kita trading aja sama jual saham" jawab Doni.
"Masalahnya kita gak ada modal bagaimana mau ngejalanin nya dong, memangnya bisa kita trading tanpa moda?" jawab Steven.
"Ya bisa, kita beli bitcoin terus modal penjualannya buat ngebeli saham dan yang lain" jawab Hendra.
"Ide yang brilian tu ya udah kita minta bantu sistem aja kan kita punya sistem gunanya kalau gak di pakai buat apa" kata Rama.
"Ya udah gw mau kalian aja. kita lanjut kerjain ni yang dalam komputer biar cepat, udah jam delapan ni nanti kita buat akun trading ya, sekalian minta bantu sistem juga" kata steven.
Mereka ke pekerjaannya masing-masing.
Pukul 5:30 pagi
Jarum sudah menunjukan setengah enam pagi dan mereka semua bersiap siap berangkat sekolah.
Skip pulang sekolah
Steven dkk sudah sampai rumah dan mereka segera mandi, bau karena mereka sudah mengikuti basket di sekolah nya dan pulang juga sore.
"Steven, lu udah cari tahu bahan yang mau kita pakai bahan apa nanti dan lu udah tanya sama sistem ?" Tanya Doni.
"Udah Don, kata sistem dia bisa bantu, tapi untuk menganalisa kripto doang, saham gak. Kayaknya kita deh yang harus belajar sendiri. Kalian bagaimana ?" Tanya steven.
"Ya sama tapi belajar trading nya di mana ya" jawab Rama.
"Ya kita mau gak mau harus belajar juga tradingnya, nanti gw beli buku untuk menganalisa saham dan yang lain lain. Makan yok perut gw udah lapar ni." Jawab Steven.
"Ayo" jawab mereka serempak.
Malamnya.
Steven dan yang lain mulai melihat kripto dan yang lainnya. "Gimana kalau kita beli mesin tambang mau gak ?" Tanya Hendra.
"Boleh tu biar enak tapi kita tetap belajar saham juga" jawab Rama.
"Kapan belinya kan kita sibuk terus" jawab Doni.
"Ntar gw suruh pak Bagas buat beli mesinnya, santai aja nanti belinya sepuluh aja biar enak, atau sebelas sepuluh nya dibuat tambang dan satunya Kita teliti untuk dibuat barangnya ulang" jawab Steven santai.
"Boleh, sebelas aja gw setuju Ama Steven" jawab Hendra.
"Gw setuju" jawab mereka serempak.