Celsi langsung berteleport ke kucing itu dan membawanya pergi.
Mereka yang mengenai kepala itu langsung meledak sesaat Dan tidak menyisakan apapun.
Celsi membawanya pergi keluar kota.
Berlari sambil membawanya ke hutan.
Melihat didepan ada sebuah runtuhan kayu yang membentuk seperti rumah kecil.
"Kurasa ini cukup."
dia Pergi ke sana.
Menendang runtuhan lalu Runtuhan kayu itu terbang melayang.
Runtuhannya bersinaran, memanjang, membuatnya seperti segiempat dan runtuhan lainnya bersinar membuat seperti atap dan menjadikannya sebagai rumah.
"Untung saja aku diajarkan oleh kakakku untuk memperbaiki sesuai. Memang hebatlah kakak Rika."
Di tempat tinggalnya Rika yang sedang berbaju tiba-tiba bersin.
"Ahh.... Seperti ada yang membicarakan tentangku"
Celsi pun menijak pintunya dan menaruh anak itu di kursi panjang.
Ia memegang tangannya dengan menyebut < nodgrac >
Tubuh bocah itu tadinya babak belur sekarang sudah sembuh karena < nodgrac > yang diberikan oleh Celsi.
"Istirahatlah dulu."
Celsi mengelus kepalanya.
Beberapa waktu setelahnya, ia pun bangun.
Membuka matanya perlahan-lahan.
Ia terbangun dengan menggosok mata merah yang cantik dan begitu menawan.
"Dimana aku?"
Celsi yang menunggu diluar rumah lalu masuk karena mendengar suaranya, ingin menghampirinya dan menanyakan sesuatu padanya.
"Akhirnya kamu bangun juga."
Bocah itu melihat Celsi dengan penuh ke Dejavu-an. Sesosok yang mirip dengan Celsi yang memiliki penuh kasih sayang kepadanya.
Dia meloncat—memeluknya erat-erat dengan perlahan meneteskan air mata.
"Tuan, jangan tinggalkan aku lagi."
hanya bisa diam dan Celsi mengelus-elus nya.
"Aku akan buktikan, kalau aku sekarang lebih kuat dari 2000tahun yang lalu."
"2000 tahun? Apa maksudnya?" Celsi berbicara didalam hatinya.
Beberapa saat kemudian, mereka duduk bersampingan di kursi yang panjang.
"Apakah kamu kenal denganku?"
"Kenal."
"lalu siapa namaku?"
"Tuanku, Celsi."
"Bagaimana kamu tau namaku? Lalu siapa namamu?"
"Namaku Kurumi, manusia setengah kucing. Kita pernah bertemu di 2000 tahun yang lalu."
"Apa yang kamu maksud dengan "tuan, jangan tinggalkan aku lagi" itu? "
"Apakah tuan lupa? Ahh... wajar saja tuan melupakannya karena tuan telah lama berkelana sendirian. Baiklah kalau begitu."
Dia itu mengulurkan tangannya dan menaruh telapak tangan di kepala Celsi.
"Oi,Apa yang kamu lak—
< Thw dai >
< Thw dai > adalah kemampuan yang bisa memperlihatkan ingatannya kepada seseorang.
Celsi dibawa dan diperlihatkan oleh kurumi itu untuk melihat langsung kejadian di 2000 tahun yang lalu.
Celsi melihat kurumi bersama dengan dirinya ,Dia bersama dan saling melindungi satu sama lain.
Dia juga memberikan makanan dan minuman untuk si kurumi.
Lalu disaat mereka berjalan ditengah hutan, mereka diserang oleh pasukan malaikat yang bersangat bercahaya sampai tidak terlihat bentuknya dengan membawa tombak yang lancip di ujungnya.
Malaikat itu menyerang dan mengakibatkan ledakan disetiap tombak yang menancap di tanah.
Mereka berdua hanya bisa berlari kencang-kencang karena di keroyok oleh malaikat.
Mereka tiba ditempat yang begitu amat luas dengan tanah kering datar.
"Ahh... Saatnya."
Celsi memutar badannya dan meneriakkan nama < eit de > memunculkan kupu-kupu hitam biru yang berkumpul, Membentuknya menjadi sebuah katana.
Katana yang mirip sekali dengan katana yang diberikan oleh Chelya kepada furudo Celsi.
Katana bilah hitam.
Ia membuat sebuah pelindung yang besar untuk Kurumi.
Malaikat-malaikat itu terus melempar-lempar tombaknya tapi pelindung itu masih bertahan.
"Tuan apa yang kamu mau lakukan?"
"Aku... Akan membunuh mereka semua."
"Jangan lakukan itu. Kalau kamu melakukannya, kamu akan mati."
"Ahhh.... begitulah dunia ini. Di dunia ini semua makhluk yang hidup akan berakhir pada kematiannya."
Kurumi menundukkan kepalanya.
Ia menghadap ke Kurumi dan mengelus-elus kepalanya.
"Tenang saja. Kalau saja aku mati sekarang, maka ini adalah perjalanan terakhirku. Habisnya... Aku cuma manusia biasa yang numpang lewat."
Ia berhenti mengelus-elus dan berjalan keluar dari pelindung.
"Kalau aku mati, maka berjuanglah sendirian."
Kurumi meneteskan air matanya.
"Tuan Celsi bodoh— jangan pergi dariku."
Celsi keluar dari pelindung—Malaikat terus melempar-lempar tombak itu kepadanya dengan bersamaan.
Tombak yang bertubi-tubi itu mendarat di sekitar Celsi dan meledak.
"Tuan Celsi!!!!"
"Serangan kecil ini kalian pikir bisa membunuhku?"
Kabut asap itu menghilang, diperlihatkan seorang Celsi tetap berdiri tegak tanpa tergores sedikit pun.
Ia mengayunkan < eit de > kepada malaikat-malaikat itu. dengan mudah mereka semua yang mengenainya terhapus dari mata.
Kurumi melihatnya terkesan.
"Hebat. Eh kenapa dia tidak melakukannya tadi?"
"Karena mereka hanya bisa mati dengan Pedang ini. Mereka semua tidak berpengaruh terhadap sihir."
"Tidak, maksudku kenapa tuan tidak menebas mereka dengan pedangmu tadi, tanpa susah payah berlari?"
Celsi berjalan menuju ke Kurumi.
"Olahraga.— ehehehe....."
"..."
Tidak selesai sampai disitu. 24.999.999 goblin berlari dengan kecepatan yang melebihi cahaya Membawa busur, tameng, dan pedang dari sisi Utara yang mengarah kepada mereka.
24.999.999 naga biru yang besarnya melebihi gunung lalu memiliki mata yang tajam dan ganas, Mereka terbang ingin menghampiri mereka dari arah selatan.
24.999.999 iblis yang begitu besar yang melampaui besarnya naga biru dengan membawa sebuah trisula yang dimiliki oleh dewa Poseidon disetiap iblisnya, Dengan kecepatan yang melampaui cahaya yang ingin datang menghampiri Celsi dan Kurumi dari arah timur.
Dan 24.999.999 malaikat maut yang membawa sabit besar yang mengarah kepada mereka dari sisi barat.
Mereka semua seperti ingin melakukan perang besar-besaran. Mereka semua menuju kepada Celsi dan Kurumi.
Kurumi merasakan aura yang sangat amat besar dan sangat dahsyat hingga dia tidak bisa mengukurnya.
"Tuan, aku merasakan aura yang sangat dahsyat sampai-sampai aku tidak bisa mengukurnya."
"Ahh...." Celsi berjalan meninggalkan nya.
"Tuan,kemana kamu?"
"Aku akan menghadapinya sendirian. Kamu pergilah dari sini."
"Jangan pergi. Aku tak ingin tuanku berjuang sendirian. Aku akan membantumu!"
"Tidak perlu, mereka berurusan denganku bukan denganmu."
"Tapi... Aku bisa memindahkan mereka ke neraka dengan < oucr > milikku."
"Diamlah!"
Celsi berhenti berjalan.
"Aku tidak ingin melibatkan siapapun karena diriku. Aku sudah sendirian dari kecil sampai saat ini. Aku berlatih sendirian, berjuang sendirian , belajar sendirian dan aku juga sudah melewati beberapa dunia dengan Diriku sendiri juga dengan kekuatanku sendiri dari hasil usahaku sendiri. Aku juga banyak kehilangan seseorang yang penting bagiku karena diriku. Maka mulai sekarang, aku akan terus berjuang sendirian dan tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga bagiku mati karena diriku."
"Jika tuan pergi meninggalkanku. Lalu bagaimana denganku?"
Dia menoleh kebelakang.
"Jadilah kuat dan tetap hidup demi diriku."
Dengan senyuman yang tulus lalu melanjutkan perjalanannya menuju ke perang.
Melawan 99.999.996 makhluk yang di bagi menjadi 4 bagian dan menuju ke Celsi di segala arah.
< Sorn > adalah sihir yang memindahkan seseorang ke dunia lain.
< Sorn > diaktifkan kepada Kurumi, membuatnya lubang dalam dan ia dibawa ke dunia Rouf, yaitu didunia sekarang di tinggali oleh nya.
"Maafkan aku Kurumi. Aku tidak bisa menjagamu dengan keadaan seperti ini." Celsi mengucapkannya didalam hatinya.
Kurumi melepas tangannya dari kepala Celsi.
"Lalu aku bertahan hidup didunia ini sendirian dan berlatih sendirian tanpa dibantu oleh orang lain. Sama seperti tuanku, yang berjuang sendirian."
"...."
"Sekarang aku akan berjuang dengan tuan, karena aku sudah mengabulkan kata-kata tuan waktu itu."
Celsi merasa ragu dan akan bertanggung jawab atas apa yang ia bicarakan.
"Sebenarnya... Itu bukan aku. Mungkin kamu salah orang."
"Mustahil. Aku tau banget tentang tuanku, Mulai dari makanan, cara berpakaian, dan satu lagi yang paling menonjolkan bahwa kamu adalah tuanku."
"Apaan tuh?"
"Tuan Celsi pasti mengunakan sandal."
Terkejut.
"Bagaimana dengan makanan favoritku?"
"Daging sapi dengan saus BBQ."
Sakit hati.
"Lalu, bagaimana dengan cara berpakaianku?"
Kurumi terkikik lalu mengatakan.
"Mudah sekali, tuanku itu bajunya pasti dikeluarkan dan celana pasti diatas mata kaki."
Celsi syok berat.
"Sialan. Bagaimana mana dia tau? Padahal aku baru berusia 15 tahun dan juga aku baru pertama kali bertemu dengannya." Berbicara di dalam hati.
"Ngomong-ngomong, kenapa tuan memakai pakaian aneh begitu?"
"Bukan ap—
Membicaraan itu dipotong dengan kedatangan setelah Celsi mengetahui ada aura yang sangat dahsyat.
Celsi memeluk Kurumi lalu membuatkannya sebuah pelindung.
Pedang-pedang yang bermunculan dari atap itu terus menyerang Celsi dan terus berdatangan.
Pedang-pedang itu menembus pelindung yang dibuatnya.
Celsi terkejut.
"Mustahil."
Celsi berteleport ke luar rumah dan berlari sambil menggendong Kurumi. Pedangnya terus menyerang Celsi dari belakang. Tetapi, Celsi tetap membuat sebuah pelindung dari belakang dan terus membuatnya walau itu terus berpecahan karena pelindungnya tidak bisa menahannya.
"Sialan,Pedang apaan itu?"
Celsi tak menyadarinya pedang tersebut.
Tiba-tiba tangan kanan Celsi terpotong dengan lalu dia berteriak kesakitan.
Kurumi terjatuh.
"Aduh"
Celsi melihat tangannya. Tak meneteskan darah sedikitpun tapi ia meninggalkan pelangi yang mengantikan darahnya dari tangannya.
"Pelangi? Dead End Rainbow? Pedangnya Hinata Sakaguchi?" Menanyakan kepada dirinya sendiri.
Celsi tak bisa meregenerasi tangannya.
"Sial. Maafkan aku Kurumi, ayo berdiri."
Celsi mengulurkan tangannya ke Kurumi. Kurumi ingin meraihnya. Namun sayangnya telapak tangan Celsi ditancapkan oleh pedang emas yang datang dari arah tak menentu.
"Kkahk"
note: anggap saja suara kesakitan
"Tuan!!!"
"Dari mana itu? Aku tidak bisa merasakan auranya."
Celsi melihat tangannya.
"Pedang emas? Tunggu ini... Golden long sword milik battler Ushiromiya dari anime Umineko?!"
Seseorang yang sedang berjalan dari belakangnya. Mereka berdua melihat kebelakang.
Celsi terkejut.
"Ap-apa?"
Bersendal, baju dan celana berwarna hitam, Berrambut putih dengan belah dua dan bermata hitam.
Dia adalah Sano manjiro, Biasa dikenal sebagai Mikey tak terkalahkan, dari anime Tokyo revenger. Dengan skin Bonten
"Kajeng maiki? Bagaimana dia bisa sampai dunia ini? Padahal dia hanya karakter fiksi."
"Yo, kau sudah menyerah?"
Celsi terkikik.
"Menyerah? Aku tidak akan menyerah dengan karakter fiksi sepertimu."
Mikey membuat portal yang besar dibelakangnya dengan pedang-pedang yang siap untuk dilancarkan kepadanya.
Celsi melihatnya.
Matanya melebar.
"Apa-apaan lagi ini. Dia memiliki < Gate Of Babylon > sama seperti gilgamesh dari anime fate?! Dan juga golden long sword itu dari manga umineko?!"
"Baiklah, mau mati? atau sujud kepada Tuanku?"
Celsi tertawa.
"Dasar fiksi, mau di anime atau di Dunia nyata pasti ini pilihannya. Aku akan memilih pilihan C. Yaitu kabur."
Celsi menaruh kepalanya di tete Kurumi lalu mereka menghilang dari pandangan Mikey dengan kupu-kupu hitam biru yang dimiliki Celsi.
"kecil banget TTnya." Dalam hati.
"Dia kabur ya? Dasar manusia lemah. Oi!! Ayo kita pulang. Kita akan memberitahukan kejadian ini kepada raja kita."
Dia mendarat dari ranting pohon. Dengan pedang ditangannya, memasukkan pedangnya ke sarungnya sambil berjalan menuju ke Mikey.
"Padahal aku ingin bersenang-senang lagi."
Ia adalah Subaru. MC dari anime re:zero.
Note: gw lupa gimana ciri-cirinya. Intinya Subaru sudah di rute kedua dari fiksinya sendiri.
"Nanti kita akan bermain lagi bersamanya. Kita harus menemui raja untuk melapor."
Mereka berdua menghilangkan dengan partikel-partikel kecil yang berwarna putih.
Celsi dan Kurumi berteleport di goa. Dengan api unggun di hadapan mereka.
"Baiklah, bolehkah kamu memotong bahuku dan melepaskan pedang ini?"
"Tetapi tuan akan kesakitan."
"Tidak apa. Aku sebenernya tidak merasakan apapun. Aku hanya berpura-pura saja."
Kurumi melepas pedang dari telapak tangannya lalu menaruhnya.
Ia terdiam dengan ketakutan.
"Kenapa kamu tidak memotong bahuku?"
"Maafkan aku tuan, aku tidak membantumu tadi. Jadi tolong jangan tinggalkan aku. Aku akan berguna untuk selanjutnya."
"Tidak apa. Kamu sudah membantuku melepaskan pedang itu. Sekarang ayo potong bahuku."
"Beneran ini?"
"Iya"
Kurumi mengangkat tangan kanannya. Jari-jarinya memanjang lalu dilapisi oleh es yang menakjubkan.
Celsi menyorongkan bahunya. Dengan ketakutan dan kecemasan Kurumi mengayunkan tangannya. Bahunya pun terpotong.
Kurang dari 1 detik. Tangannya kanannya muncul seperti semula dan telapaknya sembuh kembali.
Kurumi melihatnya terkejut. Regenerasi yang sangat hebat dan menakjubkan yang dimiliki oleh Celsi.
Celsi berdiri dan tertawa-tawa.
"Uahahaha. Akhirnya tanganku kembali dan aku bisa mengocok lagi. Hahahahahahaha."
"Tuan, bagaimana bisa kamu melakukannya?"
"Bagaimana bisa? Hahahahahaha"— ia mengangkat tangan kirinya dengan menunjuk ke atas lalu tangan kanannya memegang pinggangnya.
"Itu karena Kakakku yang terimut dan tercantik mengajarkanku semuanya tentang sihir yang ia ketahui dari awal sampai akhir."
"...."
"Lupakan yang barusan tadi."
Celsi mengambil golden long sword itu lalu pedang itu bersinar dan menghilang.
"Meski begitu. Aku terus dibunuh, dibunuh dan dibunuh oleh nya. Namun karena latihannya yang keras. Aku dan dia membuat sebuah perjanjian tertentu. Jika aku mati, maka aku akan hidup kembali karena masih ada dirinya yang hidup. Begitu juga sebaliknya."
Mengatakannya kepada dirinya sendiri sambil mengambil golden long sword itu lalu pedang itu bersinar dan menghilang.
"Terima kasih Kurumi, aku tau kamu bisa melakukannya."
Ekornya bermain - main. Celsi menyinggahinya lalu mengelus-elus kepalanya. Kurumi Sangat senang dengan itu.
Tiba-tiba.
"Kasian sekali dirimu ya."
Kupu-kupu hitam merah bermunculan di depan mereka, membentuknya menjadi tubuh manusia dan datanglah seorang Zer'o didepan mereka sambil menertawakannya.
"Seorang Celsi kabur dari pertempuran."
Menertawakannya lagi.
"Bacot, aku hanya ingin terlihat lemah didepannya."
"Hahaha. Ngomong-ngomong kenapa dirimu ada di sini."
"Lalu, kenapa dengan dirimu sendiri. Bagaimana caramu ada disini lalu bagaimana kau tau aku kabur?."
Kurumi planga plongo melihat mereka berdua berdebat. Dia pun menjauh dari mereka dan duduk di depan api unggun. Menghelakan napas pendek.
"Zirant yang ku miliki adalah waktu. Aku bisa ada dimana-mana karena adanya waktu."
Celsi mendengarnya kebingungan.
"Huh, Maksudnya?"
"Simpelnya, aku adalah waktu."
"Aku tidak mengerti maksudmu."
Zer'o duduk di depan api unggun.
"Tentu saja kau takkan mengerti. Soalnya dirimu itu top 1 orang terbodoh di dunia."
Zer'o mengetawakannya. Celsi juga ikut duduk di depan api unggun. Lalu didepan mereka semua muncul piring berisi mie goreng yang sudah siap. Mereka pun meraihnya.
"Bacot banget ah, mending makan."
Celsi memakannya.
"Baikan sekali ya dirimu."
Zer'o juga memakannya.
Kurumi berhalusinasi melihat mie itu seperti cacing-cacing yang ada di piringnya.
"Tuan, apa ini?"
Celsi menelan kunyahannya.
"Itu mie instan, aku menyimpannya di dimensi penyimpananku. Makanlah rasanya enak."
Celsi melanjutkan makannya.
Kurumi yang nampak takut melihatnya, tapi melihat mereka berdua makan sangat nikmat, berbeda dengan dirinya.
"Aku harus memberanikan diriku."
Ia menyuapnya dengan tangan yang bergetar-getar. Ia mengunyah - ngunyah dan merasakannya.
"Nikmat."
"Benarkan? Ini adalah mie goreng yang dibuat dari Indonesia. Makanan favoritku yang ke 2, setelah daging BBQ yang dibuatkan oleh kakakku."
Meraka pun makan bersama-sama dan bergembira.
Di kota cig ditengah-tengah ada sebuah istana yang besar dan mewah. Terdapat banyak sekali manusia, binatang, manusia setengah binatang, malaikat, dan iblis di dalamnya.
Perwakilan dari manusia, bintang, manusia setengah binatang, malaikat dan iblis. Juga ada subaru dan Mikey di depan mereka.
Mereka semua unduk. Dengan seorang Shin Kagawa yang duduk di bangku mewah sambil menyilang kakinya layaknya seorang raja.
Berbeda dengan dirinya disekolah. Ia terlebih segar dan sehat juga berpakaian baju kancing putih, ber jas hitam dengan celana hitam panjang lalu bersepatu pantofel hitam.
Begitu lah dirinya didunia ini.
"Begitulah laporan kali ini. Wahai Tuanku."
Mikey yang selesai melaporkan tentang dirinya bersama Subaru melawan manusia asing dengan seekor kucing disampingnya.
"Bagaimana dengan ciri-ciri orang itu?"
"Baik, dia Berrambut biru tua, bermata coklat, lalu berpakaian aneh dengan dasi hitam dan celana abu-abu."
"Aneh?"
"Dia memakai baju kancing putih dengan ada kantungnya di kirinya, ada terdapat sebuah gambar. Namun saya, tidak terlalu paham dengan itu, tapi ada bertulisan "OSIS" di kantung bajunya."
Shin memikirkannya. Sepertinya dia pernah melihat ciri-ciri tersebut.
"Baiklah. Kalian berdua boleh pergi dan beristirahat."
"Baik"
Mikey dan Subaru pergi meninggalkan ruangannya.
"Sekarang, pemimpin dari ras hewan. Dional Ra naido. Aku ingin kau dan rasmu mencari orang tadi yang dibicarakan dan Jika dia sudah ketemu, laporkan kepada malaikat-malaikat atau iblis untuk menangkap dia."
"Baik tuan."
"Jangan sampai ketahuan."
"Baik, kalau begitu permisi."
Dia tiba-tiba menghilang.
"Rosa nibelia, dari pemimpin ras manusia, carilah dia disekitar kota cig dengan mengerahkan pasukan penyelinapmu. Begitu juga dengan dirimu. Kuara ka eur, pemimpin manusia setengah hewan. Carilah bersama dengan pasukannya."
"Baiklah tuan."
"Kalau begitu, semua pergilah dan kerjakan tugas yang ku berikan."
"Baik."
Mereka serentak mulai mengatakannya. Dan mereka memulai rencananya, mencarinya di hutan. Mencarinya di seluruh kota.
Shin mengingatnya lalu tertawa.
"Ternyata dia. Baiklah. Akan aku ladeni dia."
"Wahai teman" Shin mengucapkannya dengan suara yang kecil.
Disisi lain. Malam yang begitu dingin gelap. Di depan goa Celsi yang sedang mengayun - ayun kan pedang yang ia dapatkan dari Mikey.
Juga didalam goa Zer'o dan Kurumi tertidur di depan api unggun.
Celsi berhenti mengayunkan pedangnya. Menatap pedangnya.
"Bayangkanlah Celsi. Betapa kerennya dirimu jika memakai pedang ini."
Ia mengangkat pedangnya ke atas.
"Ini lah aku. Ushiromiya Celsi. Aku adalah penyihir tak terujung."
Ia meneriakkannya lalu Merasa bangga dan merasa paling keren.
"Anjim. Keren bet guah."
Pedang itu pun bercahaya dan menghilang. Calsi yang tertawa karena dirinya sendiri.
"Keren parah aku Cok. Hahahaha"
Kesenangannya itu pun berakhir dengan kedatangan Zer'o . di depan Celsi dengan kupu-kupu hitam merahnya.
Celsi menyapanya dengan kata "Yo." Begitu juga dengan Zer'o yang membalasnya dengan kata-kata tersebut. Mereka berdua saling memberikan jari tengahnya. Lalu mereka menurunkannya.
"Lalu, apa maumu kemari? Kenapa tidak berjalan saja tanpa harus menggunakan kupu-kupu plagiatmu itu?"
"Dasar pengocok. Padahal diriku yang di goa sudah menyebutkannya."
"Bacot. Aku gapernah ngocok bangsat."
"Aku hanya bercanda. Langsung saja ke topiknya. Kau jadi burunan di dunia ini."
Celsi bersiul.
"Jangan motong dulu anjing."
"Siapa juga yang motong goblok. Orang cuma siul."
"Ah, bacot. Dirimu itu sudah dikenal banyak orang di dunia ini. Jangan sampai kau bertemu dengan seseorang di dunia ini."
Celsi mendengarnya kebingungan.
"Lalu? Emang aku salah apa?"
"Gara - gara kau membunuh orang. karena ingin menyelamatkan kucing itu."
Celsi kebingungan.
"Huh? Cuma gegara itu?"
"Ya."
Syok.
"Padahal aku cuma ingin menyelamatkan nyawa seseorang."
"jangan bersedih. Terkadang hidup memang tidak adil. orang yang baik akan dianggap jahat dan yang jahat dianggap baik. begitu dunia."
Zer'o mengucapkannya dengan ketulusan. Setelah mendengarnya, mata Celsi pun melebar—Melihat didepan.
Seseorang yang selalu menyemangatinya disaat dia sedih yaitu Zer'o. Temannya saat SMP. Juga ada seseorang yang selalu mendukung dan menyemangatinya dari jauh yaitu kakak tirinya, furudo Rika.
"Padahal aku hanya menyalahkan diriku. Tapi mereka terus membuatku menjadi melupakan semuanya."
Zer'o memberinya sebuah sambutan tangan untuknya.
Celsi mengangkat tangannya dan ingin meraihnya secara perlahan.
Tangan Celsi hampir menyambutnya tapi tak disangka Tiba-tiba Zer'o menangkap lengan Celsi lalu melemparnya kesamping.
"Gyaahhhhh."
Celsi pun terpental jauh lalu sampai Merobohkan 26 pohon karena lemparan Zer'o.
"Kontol lu Zer'o."
Celsi bangkit dari timpaan pohon yang menimpanya.
"Padahal baru saja aku terharu karenanya."