Teman Baru

Storm sudah tiba ditempat yang dimaksud sambil terpukau apa yang dilihatnya seperti pesawat tempur.

"Wah besar sekali pesawat tempur ini!..

"Ini pesawat luar angkasa bukan pesawat tempur, "Kata robot disamping Storm menjelaskan jika mereka diperintahkan meneliti pesawat luar angkasa yang terlihat tidak ada penghuninya didalam.

"Shittt! "Shittt!

Robot robot polisi tiba tiba menjadi error dan tak lama semua robot yang bersama Storm mati seperti ada menonaktifkannya. Storm sangat bingung apa yang dilihatnya karena semua robot mati dengan sendirinya.

"Penyamaranmu lumayan juga!

Strom menoleh kebelakang dan terkejut karena dihadapannya ada tiga orang tak dikenalnya. Mereka bertiga memperkenalkan dirinya masing masing yang pertama ada Tatsuya kira kira umurnya seumuran Storm dia juga ahli dalam hacker termasuk menonaktifkan robot robot polisi tadi kedua Ferdi umurnya empat belas tahun ahli dalam menyusup tanpa ketahuan dan yang terakhir Ricky meski berusia dua belas tahun tetapi Ricky sangat cerdas karena setiap harinya dia menghabiskan waktu membaca buku buku untuk meneliti penelitiannya mengembangkan alat alat canggih. Mereka bertiga sama seperti Storm yaitu anak jalanan tapi bedanya mereka tinggal dipanti asuhan dan menambah keahliannya masing masing.

"Ayo kita berteman?... "Ferdi mengulurkan tangannya kepada Storm karena merasa Storm punya kelebihan.

Meski awalnya ragu ragu namun pada akhirnya Storm menjabat tangan Ferdi karena memang selama ini dia hanya sendirian saja tanpa punya teman. Mereka berempat menjadi teman dan berjanji melindungi satu sama lain jika ada bahaya.

"Kayaknya pesawat luar angkasa ini cocok kita jadikan markas kita! "Ferdi mengusulkan sarannya untuk menjadikan pesawat luar angkasa menjadi markas mereka.

Tatsuya sempat ragu mengingat mereka tidak tahu siapa pemilik pesawat luar angkasa ini Ferdi meyakinkan Tatsuya jika mereka aman aman saja jika berada dalam pesawat luar angkasa, Akhirnya Tatsuya menyetujuinya dan diikuti Storm dan Ricky juga setuju karena mereka sudah sepakat menjadikan pasawat luar angkasa menjadi markas mereka dan bergegas menuju pintu masuk untuk membukanya.

"Jangan memasuki tempat ini, "Sebuah robot menghadang mereka berempat yang hendak memasukinya.

"Siapa kau?...

"Aku Saber robot alien penjaga pesawat ini!...

Mereka berempat terkejut ternyata ada alien yang menjaga tempat ini mereka semua mencari cara agar bisa melewati Saber. Storm maju menuju Saber untuk bernegosiasi sedangkan yang lain kebingungan melihat Storm menghampiri Saber.

"Izinkan kami masuk!...

Storm menyodorkan batu hijau yang menyala nyala yang didapatnya didekat sungai dulu dan membuat Saber terkejut karena Storm punya batu berasal dari planet yang jauh.

"Darimana kau mendapatkan ini?... "Saber memperhatikan dengan seksama batu yang dipegangnya sambil menanyakan Storm mendapatkan batu ini.

"Aku menemukannya didekat sungai! "Jawab Storm mengambil mengambil batu yang dikembalikan Saber.

"Baiklah kalian bisa masuk!... "Saber mengizinkan mereka masuk.

Storm mengatakan jika mereka anak jalanan yang tidak punya tempat tinggal jadi mereka ingin tinggal sementara waktu sampai punya banyak uang untuk membeli rumah. Kebetulan sekali Saber juga memperbaiki pesawat luar angkasa yang rusak parah membutuhkan waktu lama agar bisa terbang karena merasa kasihan dengan mereka berempat Saber mengiyakannya dan mengenalkan barang barang yang ada dipesawat.

"Pesawat ini sangat bagus sekali!

Storm dan lainnya takjub dengan isi dalam pesawat yang melebihi kecanggihan alat alat dikota Nirvana.

"Saber apa yang kau lakukan?...

"Bukankah aku menyuruhmu memperbaiki pesawat ini?... "Seorang perempuan cantik bertubuh kecil seperti anak anak berbicara kepada Saber.

Saber menjelaskan jika mereka akan membantunya memperbaiki pesawat ini tak lupa Saber mengenalkan kepada mereka kecerdasan buatan atau AI berwujud perempuan itu bernama Sky.

"Hahaha, "Ferdi dan lainnya menertawakan Sky karena tubuhnya seperti anak kecil sedangkan Storm bertanya tanya dalam hati seperti apa luar angkasa.

"Dengar baik baik umurku sudah ratusan tahun! "Sky memberi tahu mereka jika dirinya AI yang sudah ada sejak ratusan lalu.

"Sky aku ingin bertanya?...

"Tanyakan saja aku akan menjawabnya!...

"Luar angkasa itu seperti apa?... "Storm bertanya penasaran seperti apa luar angkasa.

"Luar angkasa itu luas!

"Banyak planet planet lain disana dan ada ribuan bintang terang dimana mana.

"Bumi bukan satu satunya planet diluar angkasa ini masih banyak planet lain dialam semesta.

Storm mendengarkan dengan seksama begitupun Tatsuya, Ferdi, dan Ricki. Setelah Sky menjelaskan panjang lebar tentang alam semesta.

"Sudah kuputuskan!... "Storm tiba tiba bersuara membuat yang lain penasaran apa yang dikatakan Storm.

"Aku akan pergi keluar angkasa ingin melihat bintang bintang disana!

Sky dan Saber hanya memperhatikan mereka yang terlihat sangat bersemangat ingin pergi keluar angkasa.

"Oke kita punya impian yang sama!... "Storm mengepalkan tangan kedepan mereka.

"Ya! "Kita akan pergi bersama sama, "Ferdi mengepalkan tangannya juga kedepan.

"Kita akan terus bersama sama! "Ricky meniru apa yang mereka lakukan.

"Sampai impian kita semua tercapai, "Tatsuya tersenyum sambil mengepalkan tangannya.

Mereka berempat tersenyum bahagia karena mempunyai impian yang sama yaitu pergi keluar angkasa namun untuk bisa pergi mereka harus berusaha keras untuk bisa mencapainya.