Adu kepintaran

Setibanya didepan restoran yang sangat mewah beruntungnya Storm membawa uang simpananyan jika Ferdi tidak cukup membayarnya maka Storm akan membantunya.

"Permisi tuan mau pesan apa?... "Seorang pelayan menghampiri mereka berempat duduk.

"Ada gak ya kue ulang tahun!...

"Ada tuan!..

"Silahkan dipilih dulu!...

Ferdi memilih kue ulang tahunnya berwarna coklat karena sangat enak menurutnya pelayan restoran kembali kedapur untuk menyiapkan kue pesanan Ferdi.

"Aku mau ketoilet dulu, "Storm hendak berdiri menuju toilet baru saja berdiri Storm tanpa sengaja Storm menjatuhkan cangkir gelas milik seseorang dibelakangnya.

"Takkk!

"Bisa lihat ngak sih?... "Salah satu dari wanita cantik seumuran Storm marah marah tidak jelas.

"Udah tidak apa apa tapi aku punya ide!... "Wanita disebelahnya membisikkkan sesuatu kepada wanita yang marah marah dan membuatnya lega usulan temannya.

Mereka berdua memperkenalkan dirinya sama Storn dan tiga temannya yang ternyata mereka berdua bernama Laura dan Aurel yang juga ikut merayakan ulang tahun Laura direstoran ini.

"Bagaimana kalau kita bertanding?... "Laura mengajak Storm bertanding dengan sangat yakin jika dirinya pasti menang dengan mudah.

Storm ingin menolak tawaran Laura tapi tidak jadi setelah jika dia menang maka akan mentraktir makanan sebanyak banyaknya.

"Oke ayo kita bertanding tapi apa pertandingannya?...

"Bagaimana kita akan beradu kepintaran!... "Jawab Laura dengan yakin karena selalu mendapat peringkat satu saat sekolah.

"Baiklah, "Storm mengangguk setuju.

"Oke semua kita akan menyaksikan dua orang yang akan memecahkan soal matematika tersulit didunia yaitu rumus diventri atau rumus helmholtz tepuk tangan semuanya, "Aurel menunjuk Storm dan Laura yang bersiap siap menjawab dengan selembar buku.

"Plukk! "Plukk! "Plukk!

Suara tepuk tangan dari pengunjung restoran yang antusias siapa yang akan menang termasuk penjaga restoran juga ikut ikutan menonton karena mereka mengira jika ini adalah hiburan.

Laura tersenyum meremehkan Storm karena sangat yakin dia akan menang sementara Storm yang melihat Laura meremehkannya hanya diam saja tanpa menghiraukannya.

"Oke sekarang mulai!... "Aurel mengatakan jika mereka berdua mengerjakannya dalam waktu dua puluh menit.

Laura yang tadinya meremehkan Storm saat ini kalang kabut karena tidak bisa menjawab satu pun soalan dari rumus diventri meski sering peringkat satu baru kali ini Laura tidak bisa menjawab soal yang sangat sulit menurutnya sedangkan Storm dengan mudahnya menjawab satu persatu soalan yang diberikan Aurel dengan mudahnya.

"Oke waktu habis!...

Aurel menyuruh mereka mengumpukan jawaban masing masing tiba tiba saja Laura menyerah tidak bisa menjawab soal ditambah kepalanya terasa pusing tidak bisa menjawab satu soalpun selama dua puluh menit.

"Pemenangnya Storm!... "Aurel menunjuk Storm sebagai pemenang sekaligus geleng geleng kepala bagaimana tidak soal yang diberikannya hanya untuk mempermalukan Storm kini malah sebaliknya.

Para pengunjung restoran dan pemikik restoran bernama Taulor ternganga karena Storm bisa menjawab matematika paling sulit didunia padahal banyak ilmuwan dunia tidak bisa menjawabnya. Dengan bodohnya Storm memborong semua coklat karena dia sudah menang meski sangat pintar tapi perilaku Storm kekanak kanakan.

"Saya mau pesan makanan coklat sebanyak banyaknya!...

"Siap tuan saya akan antarkan!... "Pelayan bergegas menyiapkan banyak coklat yang dipesan Storm.

"Ini tuan!... "Pelayan memberikan kue ulang tahun Ferdi dan banyak sekali coklat yang dipesan Storm.

Dengan sigap Storm mengambil semua coklat yang dipesannya lalu memakan semuanya tanpa peduli banyak orang yang melihatnya.

"Aduh bisa bangkrut kalau begini!... "Laura sangat gelisah karena Storm memesan banyak coklat beruntungnya Laura anak orang kaya jadi tidak perlu pusing memikirkannya.

Setelah menghabiskan semua coklatnya Storm membersihkan bekas coklat yang menempel dimulutnya dengan tisu. Setelah membayar semua coklat Storm, Laura mengambil sepotong kue ulang tahun miliknya lalu melemparnya kearah Storm karena kesal hampir saja membuat dirinya bangkrut karena ulahnya.

"Bukkk, "Sepotong kue mengenai wajahnya.

Tidak mau mengalah sama wanita Storm mengambil potongan kue ulang tahun Ferdi dan melemparnya menuju Laura.

"Bukkk, "Potongan kue juga mendarat diwajah Laura dan membuatnya melemparkan kembali potongan kue ulang tahunnya.

Terlihat seru Ferdi, Tatsuya,dan Ricky melempari kue menuju mereka bertiga main lemparan kue Aurel juga ikut ikutan hingga satu restoran perang lempar kue.

"Alamak bisa bangkrut jika terus begini, "Taylor mencoba menghentikan namun sia sia saja yang ada didigempur banyak kue yang dilempari pengunjung restoran.

Setelah bersenang senang mereka istirahat kelelahan melempari kue kesana sini restoran menjadi kotor karena banyak kue dimana para pelayan membersihkannya.

"Permisi apa ini tuan Storm?... "Seorang pria paruh baya berjam hitam menghampiri Stork yang berdiri dihadapannya.

"Ada apa!.. "Storm tidak mengerti maksud kedatangannya.

"Perkenalkan saya walikota kota Nirvana nama saya Jhon.

"Oh ya jadi apa maksud kedatangan anda?... "Storm bertanya balik.

"Kau bisa menjawab soal ini!...

"Bagaimana kalau kau menjadi profesor?...

"Aku bisa membantumu!... "Jhon mengelus elus jenggotnya yang tidak panjang takjub dengan Storm yang bisa menjawab soal yang dipegangnya bahkan ilmuwan kota Nirvana menyerah tidak mau menjawab soal ini.

"Terima kasih tapi maaf saya tidak ingin menjadi profesor, "Storm menolak dengan halus tawaran Jhon.

Jhon mengerti apa maksudnya lalu mengajak Storm bernegosiasi karena ada misi yang harus diberikannya sama Storm. Stork tidak paham kenapa bisa dia diberi misi padahal bukan bawahannya. Jhon mengatakan jika Storm apakah bersedia mengambil sebuah kunci yang bisa menghidupkan Robot Mecha raksasa karena mendapat kabar jika akan ada monster yang menyerang kota Nirvana meski tidak tahu kapan monster itu jadi Jhon memutuskan untuk mengaktifkannya untuk berjaga jaga jika Kota Nirvana diserang monster.

"Apa hadiah yang bisa anda berikan?... "Storm menanyakan apa imbalan yang diberikannya jika berhasil mendapatkan kunci yang dimaksud.

Jhon akan memberikan banyak uang jika Storm berhasil mendapatkannya. Storm setuju dengan tawaran Jhon karena dia kebetulan membutuhkan banyak uang untuk membeli rumah.

"Siapa dia kenapa dia tidak menghormati tuan Jhon!... "Para pengunjung restoran dan yang lainnya termasuk Taylor, Ferdi dan tiga temannya dan Laura yang bersama Aurel meneguk air ludahnya karena bisa bisanya Storm tidak menghormati tuan Jhon dan malah bersikap kurang ajar dihadapannya tapi anehnya Jhon tidak mempermasalahkannya.

"Baiklah kau bisa mengambilnya kapan saja!...

"Dia tidak tahu bahwa aku hanya memanfaatkannya karena tempat yang ditujunya dijaga banyak monster, "Jhon tersenyum licik sambil menjabat tangan Storm tanda sepakat atas tawaran darinya.

"Cih kau pikir aku bodoh!...

"Dari gerak gerikmu saja aku tahu kau hanya memanfaatkanku saja karena takut dimakan monster, "Storm tak kalah juga tersenyum licik sambil membalas jabatan tangan Jhon karena dia mempunyai sebuah rencana.

Setelah berjabat tangan Jhon kembali pulang dengan pengawal yang dibawanya. Laura dan Aurel menghampiri Storm dan tiga temannya karena maksud mereka berdua ingin berteman dengan mereka. Dengan senang hati Storm menerimanya dan sekarang mereka berenam menjadi teman setelah berpamitan Storm, Ferdi, Tatsuya, dan Ricky kembali kepesawat luar angkasa.