Rencana Jahat

Sampai dikota Nirvana dengan Hati hati Tatsuya mendaratkan Dragon Wild didekat hutan setelah selesai mendaratkan pesawat mereka semua turun dari pesawat kecuali Sky yang akan memperbaiki Saber.

"Sampai jumpa nanti kemari saja jika butuh bantuan, "Setelah melambaikan tangannya Sky kembali kedalam pesawat.

"Kalian tinggal dimana, "Laura bertanya kepada tiga teman laki lakinya.

"Kita tinggal diapartemen, "Jawab Tatsuya.

"Kalau begitu kami kembali pulang bye, "Laura, Aurel dan Lucy kembali pulang kerumahnya masing masing.

Sementara Tatsuya sendirian pergi kerumah Jhon mengantarkan kunci yang didapat mereka sedangkan Ferdi dan Ricky kembali keapartemen karena lelah sekali dalam perjalanan.

"Ini pak!... "Tatsuya memberikan kunci kepada Jhon yang disambut ramah olehnya.

"Tapi apa yang terjadi dengan Storm?.. "Tanya Jhon mengambil benda yang dicarinya.

"Storm masih berada dikota Tapcell dan sekarang kami tidak tahu dia selamat atau tidak karena kami tidak bisa kembali lagi karena pesawat milik kami rusak parah ditambah kota Tapcell banyak sekali monster berkeliaran, "Tatsuya menjelaskan panjang lebar kepada Jhon.

Jhon mengangguk mengerti maksud Tatsuya mungkin saja Storm masih hidup menurut mereka berdua. Jhon memberikan satu koper uang kepada Tatsuya sebagai ucapan terima kasihnya. Awalnya Storm ingin menolak karena mereka membantu Jhon tanpa imbalan tapi pada akhirnya Tatsuya mengambilnya karena Jhon terus memaksanya agar mau menerimanya.

"Terima kasih banyak pak Jhon, "Tatsuya berterima kasih kepada Jhon dengan memberi hormat karena memang Tatsuya lebih dewasa dari tiga temannya.

"Sama sama!...

"Silahkan saya antar sampai kedepan!... "Jhon mengantarkan Tatsuya hingga kedepan rumah.

"Kalau gitu saya permisi pak, "Tatsuya berpamitan setelahnya Tatsuya meninggalkan rumah Jhon.

Ditengah jalan Tatsuya membawa koper uang sambil mengingat waktu dulu jika mereka berempat sering bersama sama kemana mereka tuju sekarang Storm tidak ada lagi. Membuatnya merasa bersalah sudah meninggalkan Storm dikota Tapcell hanya karena mementingkan diri sendiri agar bisa selamat dari serangan monster.

"Tatsuya kau sudah kembali, "Ferdi dan Ricky menghampirinya sambil bertanya apa yang dibawanya.

"Ini pemberian dari pak Jhon sebagai ucapan terima kasihnya!... "Tatsuya duduk disofa bersandar bingung harus diapakan uang sebanyak itu tanpa mengajak Storm menikmatinya.

Ferdi sangat senang dengan uang yang dipegangnya karena bisa membeli langsung apartemen ini daripada membuat rumah lagian mereka juga hanya berempat saja jika ada Storm. Ricky juga tak kalah senangnya karena bisa membuat ruangan penelitian agar bisa meneliti dengan leluasa. Setelah membeli apa yang mereka inginkan mereka sibuk dengan barang barang yang mereka beli termasuk Tatsuya yang saat ini ruangannya menjadi ruangan hacker.

"Apa terjadi sesuatu Lucy, "Johan bertanya kepada Lucy yang daritadi seperti memikirkan sesuatu didalam kamar sendirian.

"Tidak ada ayah kalau begitu aku mau tidur dulu, "Lucy berbaring dikasurnya yang megah.

"Ayah pergi kekamar tapi jika menginginkan sesuatu bilang saja keayah, "Johan meninggalkan Lucy dikamar meski tidak tahu apa yang terjadi dengan anak perempuannya itu.

"Maafkan aku Storm, "Lucy berbaring dikasur sambil menyalahkan dirinya karena dirinya Storm jatuh dikota Tapcell.

Lucy tidak tahu apa yang akan terjadi pada Storm tapi yang pasti Lucy akan menunggunya kembali meski selamat atau tidak. Tak lama setelah itu Lucy tertidur nyenyak karena hari sudah larut malam.

"Hahaha, "Jhon tertawa keras karena kunci yang dicarinya sudah ada ditangannya.

Sebuah mecha robot raksasa berada dihadapan Jhon dan membuatnya tersenyum lepas karena sebentar lagi rencananya menghancurkan kota Nirvana dan menguasai dunia dengan mecha robot dihadapannya akan terjadi tapi sebelum itu Jhon mempersiapkan semua persediaannya dulu sebelum melancarkan aksinya.

"Anak itu sudah kusingkirkan, "Ternyata Jhon menyuruh Storm mengambil apa yang diinginkannya hanya untuk menyingkirkan Storm karena Jhon merasa Storm seperti bukan orang sembarangan.