Bertahan Hidup Sendirian

"Haduh mana ketinggalan lagi, "Storm berjalan dikota Tapcell yang hancur tanpa armornya hanya bermodalkan tangannya sebagai senjata.

Setelah berjalan cukup lama menyusuri puing puing bangunanan hingga Storm berhenti karena ada sedikit cahaya yang menyala dari dalam sebuah bangunan. Dengan hati hati Storm memasukinya dan menemukan banyak telur menyala nyala tak tahu telur monster siapa.

"Telur telur ini kenapa menyala nyala, "Storm mengambil satu butir telur memperhatikan keanehan telur yang dipegangnya.

Tak lama suara mosnter terdengar dari arah luar dengan sigap Storm meletakkan kembali telurnya dan berlari cepat karena monster berdatangan dengan sangat banyak. Setelah jauh dari tempat tadi lagi lagi Storm bertemu monster serigala yang kebetulan dihadapannya.

"Singgg, "Storm mengaktifkan pedang tajam ditangan kanannya bersiap menyerangnya karena tempat disini cukup sepi tidak ada monster selain monster serigala.

Merasa ditantang mosnter serigala mengaum keras lalu berlari dengan cepat menyerang Storm sambil memperlihatkan giginya yang tajam dan ingin mencabik cabiknya. Storm juga berlari demikian sambil mengarahkan tangan pedangnya kekepala mosnter serigala.

"Srekk, "Storm berhasil melukainya tepat dibagian perutnya.

Mosnter serigala meski terluka diperutnya mengeluarkan darah berwarna hitam tetapi masih bisa kembali menyerangnya. Storm kaget karena darah mosnter serigala berwarna hitam seperti bukan serigala pada umumnya.

"Mati kau serigala, "Storm menghujamkan kembali tangan pedangnya dan berhasil mengalahkannya.

Storm menghampiri mayat mosnter serigala yang darahnya berceceran keluar dari luka yang diberikannya. Meski tak tahu apa yang terjadi dengan monster yang dihadapannya Storm memilih kembali berjalan mencari barang barang yang masih berguna.

"Rauurr, "Ratusan monster berdatangan entah darimana.

Storm kembali berlari karena dibelakangnya sudah banyak monster mengejarnya hingga Storm kelelahan berlari ingin istirahat sejenak. Sambil berlari kelelahan dari kejauhan Storm melihat sebuah gedung yang besar tepat berada dipusat kota Tapcell. Gedung itu tidak seperti gedung lainnya yang tinggal puing puing sedangkan gedung yang dilihat Storm seperti masih baru dibangun.

"Huhhh, "Storm berlari masuk kedalam gedung tak punya pilihan lain lagi kemana dia akan bersembunyi.

Mosnter yang mengejar Storm tadi menghentikan kaki mereka didepan gedung dimasuki Storm karena seperti ada sesuatu yang ada didalamnya. dan monster monster itu kembali kesarang mereka membiarkan Storm terjebak didalam tanpa ada yang membantunya.

"Aneh sekali, "Storm melihat lihat fasilitas gedung yang sangat mewah padahal kota Tapcell sudah hancur.

Storm duduk dikursi melihat banyak makanan yang disediakan dimeja makan yang luas seperti seorang tamu tetapi tidak ada orang sama sekali didalam gedung pikirnya. Storm memakan satu persatu makanan yang sangat enak didepannya lagian dirinya menganggap kebetulan saja. Setelah kenyang Storm bersandar dikursi menatap langit langit diatasnya.

"Apa ini jebakan?... "Storm bergumam dalam hatinya sepertinya dia masuk perangkap tapi langsung menyingkirkan pikirannya mana mungkin ada penghuninya disini.

Saat sedang bingung bingungnya Storm kembali berjalan menuju lantai atas penasaran apa yang ada didalamnya. Storm memilih jalan tangga saja karena tidak tau cara menekan tombol lift meski capek juga menaikinya.

"Huh! Huh!

"Kenapa tidak sampai sampai?... "Storm duduk sejenak di anak tangga sambil melihat masih banyak anak tangga yang akan dilewatinya.

Rasa penasaran yang besar apa yang ada dilantai atas membuat Storm kembali berdiri dan melanjutkan menaiki anak tangga.

"Akhirnya sampai juga, "Storm sampai dilantai paling atas nampak sangat jelas pemandangan kota Tapcell yang hancur sambil kelelahan bersandar didinding gedung.