Pertama Kalinya Menjadi Monster

Monster berkepala tiga raksasa dengan sekelilingnya api muncul menghadang Karl yang ingin membatu Storm. Monster api itu diperintahkan Mira menghadang siapapun yang mengganggu pertarungan mereka. Karl menghentikan kakinya meski tahu monster api itu sangat kuat tak membuatnya takut.

"Whuarr, "Karl mengaum keras menantang monster api.

"Grrr, "Monster api merasa tertantang segera maju menyerang Karl.

Karl juga menyerang monster api dengan kekuatannya membekukan setiap tubuh monster lalu menghancurkannya. Sedangkan monster api terus berenegerasi sambil menyerang Karl dengan apinya yang membuat tempat pertarungan menjadi terbakar.

"Monster ini curang sekali, "Karl kesulitan menyerang karena tiga kepala menyemburkan api dari mulut mereka masing masing.

"Wusss, "Serangan api besar menyembur dari mulut monster api.

Dengan sigap Karl berlari menghindari serangan api tadi tak cuma itu serangan datang dengan jumlah banyak yang dikeluarkan dari mulut monster api. Karl hanya menghindar saja karena tidak bisa maju dan tempatnya saat ini terbakar oleh api.

"Saya tidak bisa maju, "Karl dari tadi menghindar saja tidak ada celah untuk maju.

Monster api itu kembali mengeluarkan api dari kepala masing masing lalu menyemburkannya kearah Karl. Tiga serangan muncul didepannya tidak ingin terbakar Karl segera menghindar dari serangannya.

"Duarr, "Ledakan keras terdengar menghancurkan tanah yang ditinggalkan Karl lari tadi.

"Whuarr, "Karl mengaum membuat tempat sekitarnya membeku termasuk api yang ditempatnya.

"Gruarr, "Monster api juga mengaum menghalau dengan apinya agar tidak membeku.

"Api ini sangat merepotkan, "Karl merasa tidak berguna menggunakan kekuatannya karena semua yang sudah dibekukannya tadi kini meleleh.

"Lebih baik mengalihkan perhatiannya saja!... "Karl langsung berlari meninggalkan monster api dengan cepat.

"Bukk, "Tanah bergetar karena monster api mengejar Karl yang berlari.

Karl ingin kembali memulihkan dirinya karena sudah sudah kehabisan tenaganya bertarung dengan monster api dan sebelumnya Karl juga mengalahkan banyak monster. Monster api terus mengejarnya sambil mengaum keras seperti menyuruhnya berhenti dan bertarung dengannya.

"Damm, "Storm terpelanting kesebuah bangunan lalu terbaring dengan banyak luka ditubuhnya.

"Lebih baik kau menjadi budakku saja!...

"Aku tidak akan menghabisimu jika kau setuju!...

"Tujuanku adalah kau bunuh semua manusia yang tersisa lalu setelahnya aku akan menghidupkan mereka dengan wujud monster!... "Mira memberi penawaran kepada Storm dengan baik baik.

"Kau kira aku bodoh!...

"Kau salah!...

"Aku terlihat bodoh hanya ingin menghibur adikku!...

"Arrrgh, "Storm mengubah tubuhnya menjadi setengah monster.

"Baiklah jika itu keinginanmu!...

"Aku juga akan membunuhmu disini, "Mira berubah menjadi monster kalajengking.

Perlahan lahan kesadaran Storm menghilang tapi sekuat tenaga Storm menahannya agar tidak hilang kendali. Mira saat ini sudah sepenuhnya berubah wujud menjadi monster kalajengking. Mira sudah lama menjadi monster namun karena ada obat penyangkalnya yang memperlambat perubahan menjadi monster kalajengking.

"Bunuh!.. "Bunuh!...

"Hahaha, "Mata Storm menjadi merah, tumbuh taring dimulutnya, kukunya lebih panjang sedikit, punggungnya tumbuh tulang tulang dibelakangnya, serta rambutnya yang putih efek dari perubahan monster dalam dirinya.

"Aku akan mengendalikanmu membunuh semua manusia yang tersisa, "Mira maju dengan capitnya kearah Storm.

"Omong kosong, "Storm melesat cepat lalu mengubah tangan kanannya menjadi pedang tajam.

Storm dan Mira bertarung dengan sangat cepat dengan niat membunuh masing masing. Storm mengamuk menyerang Mira dari berbagai arah karena tubuhnya mulai hilang kendali.

"Duarrr,

"Slessh, "Storm menghajar Mira dengan sekuat tenaganya.

Mira tak berkutik dihadapannya dan dihajar habis habisan oleh Storm yang mengamuk. Storm membabi buta menghajar Mira dengan kekuatan penuhnya.

"Duarrr, "Mira hancur berkeping keping bersama semua gedung gedung tinggi yang ditinju Storm.

Tak lama Mira kembali hidup dengan sisa kekuatannya dan menyerang dengan capitnya yang dialiri racun mematikan kearah Storm. Merasa belum mati Storm kembali mengamuk sejadi jadinya karena dirinya tidak bisa mengendalikan kekuatannya sendiri.

"Krakkk,

"Ka..u aka..n men..jadi.. mons..ter!... "Setelah mengatakan itu Mira mati hancur menjadi abu.

Beberapa gedung hancur akibat serangan Storm tadi tak berselang lama Storm bisa merasakan ada dua monster mendekat kearah sini. Storm yang dipenuhi haus akan membunuh berlari mencari monster yang dirasakannya tadi.