Tempat Baru

Pesawat Dragon Wild sudah sampai dikota Nirvana dan mendarat dekat hutan tak jauh dari kota agar aman dari orang orang kota Nirvana. Storm berjalan keruang kemudi dengan Jessica yang mengikutinya dari belakang.

"Jangan mengikutiku, "Storm ingin pergi menemui teman temannya.

"Aku tidak mau kak, "Bantah Jessica yang tetap mengikutinya.

"Huh, "Storm membuang nafasnya sambil memperhatikan Saber yang memperbaiki pesawat.

"Saber, apa kau tahu mereka dimana saat ini!... "Storm bertanya kepada Saber yang sibuk dengan peralatannya.

"Aku tidak tahu!... "Jawab Saber.

"Kau bisa mencarinya kekota kan Storm, "Sky menyuruhnya mencari dikota pasti menemukannya .

"Nah itu dia masalahnya!...

"Mana mungkin aku membawa Jessica kekota!...

"Kalau aku membawanya bisa saja tersesat, "Keluh kesah Storm yang tidak ingin Jessica diincar orang jahat.

"Bagaimana kau hubungi saja mereka!...

"Suruh mereka kesini saja!... "Usul Sky agar Storm tidak repot repot kekota.

"Ide bagus!...

"Kenapa aku tidak terfikir dari tadi!... "Storm mengambil handphone disaku celananya.

"Storm kau sudah kembali!... "Ferdi senang temannya masih selamat.

"Tunggu disana Storm!...

"Aku akan kesana dengan mereka!... "Ferdi mematikan panggilan Storm lalu menemui dua temannya agar mereka kedekat hutan menemui Storm.

"Padahal belum juga ngomong, "Storm membuang nafasnya baru juga menelpon dan belum bicara malah Ferdi ingin kesini.

"Storm!...

"Kau bagaimana kau bisa selamat?...

"Dan siapa ini?... "Ferdi bertanya siapa anak kecil yang didekat Storm.

"Jessica kenalkan dirimu, "Perintah Storm kepadanya.

"Iya kak, "Jessica mengangguk lalu mengenalkan dirinya.

"Dia imut sekali, "Ferdi merasa gemas dengan Jessica lalu mencoba menyentuhnya.

"Arrgh, "Teriak Ferdi karena tangannya dihadang Storm lalu meremasnya dengan kuat.

"Ampun!...

"Ampun Storm!... "Ferdi merengek kesakitan meminta ampun pada Storm agar melepaskannya.

"Teman gak guna, "Ferdi merasa lega tangannya dilepaskan Stotm sambil mengusap tangannya yang merah akibat cengkeraman tangan Storm.

"Storm dua bulan lagi akan ada Tournament Petarung Robot!... "Tatsuya berkata pada Storm apa dia tertarik untuk ikut.

"Apa maksudnya?... "Storm balik bertanya dengan Tatsuya.

"Di Tournament ini siapa saja bisa menggunakan armor robot untuk bertarung didalam sebuah arena yang sudah disediakan, "Jelas Tatsuya pada Storm yang kebingungan.

"Jessica aku punya banyak penemuan!...

"Aku juga bisa membuat banyak mainan!... "Ricky merasa dirinya bisa menjadi pembuat apa saja.

"Wah, kayaknya seru kak!...

"Apa kakak bisa membuatkan aku mainan?... "Jessica memohon agar Ricky bisa membuatkannya mainan.

"Tentu saja!...

"Aku bisa membuat semua mainan!... "Ricky mengiyakan keinginan Jessica.

"Sky, Saber aku kembali dulu!...

"Sampai jumpa!... "Storm dan Jessica mengikuti tiga temannya kekota.

"Apa masih banyak yang perlu diperbaiki?... "Tanya Sky pada Saber yang masih memperbaiki mesin pesawat.

"Mungkin beberapa bulan lagi selesai!... "Jawab Saber.

"Baiklah kalau begitu!... "Setelah itu Sky kembali menonaktifkan dirinya sendiri menunggu pesawat ini selesai diperbaiki maka dia bisa kembali keluar angkasa.

"Apa ini tidak berlebihan?... "Storm melongo tak percaya jika temannya membuat tempat yang canggih.

Tiga temannya membeli rumah yang berukuran kecil lalu membuat ruangan dibawah rumah yang dibeli mereka. Tempat ruangan bawah tanah begitu luas hingga membuat Storm tidak tahu karena banyak sekali ruangan ruangan dan kamar yang kosong.

"Tenang Storm!...

"Tidak ada yang tahu jika kita ada dibawah tanah!...

"Karena orang orang mengira jika rumah yang kecil itu rumah biasa padahal aku ada pintu khusus masuk kedalam sini!...

"Dan juga ini markas kita agar aman saja kalau kita berbuat salah!... "Ferdi menjelaskan panjang lebar tentang tempat mereka saat ini.

"Terserah kalian saja!... "Storm menyetujuinya saja meski terlalu berlebihan banyak sekali CCTV yang memantau jika ada yang mendekat kearah sini.

Jessica dan Ricky berada diruangan pembuat barang barang percobaan. Ricky ingin membuat mainan untuk Jessica karena menganggapnya sebagai ilmuwan yang genius. Sedangkan Tatsuya, Ferdy dan Storm berada diruangannya sibuk dengan apa yang dilakukannya masing masing.