Mendaftar Tournament

"Permisi apa saya bisa mendaftar ikut tournament ini?... "Storm bertanya kepada seorang wanita didepannya yang mencatat para peserta ikut berpartisipasi.

"Tentu bisa, "Jawabnya sopan.

"Apa ada syaratnya untuk ikut partisipasi?... "Tanya balik Storm sambil menyerahkan poster yang dipegangnya kewanita itu.

"Tidak perlu!...

"Saya hanya mencatat nama peserta yang ikut saja!...

"Kalau begitu siapa nama anda bisa saya daftarkan?... "Wanita itu menanyakannya namanya agar memudahkannya untuk mendaftarkannya.

"Storm Realms, "Balas Storm menyebut namanya.

"Baik, kalau begitu saya tulis dulu, "Wanita itu menulis namanya dibuku pendaftaran yang diikuti banyak orang selain dirinya.

"Storm apa kau sudah mendaftar?... "Lucy yang disampingnya bertanya kepada Storm.

"Sudah, kayaknya!... "Storm menjawab tidak pasti karena belum dikonfirmasi kalau dia bisa ikut atau tidak.

Wanita sudah selesai menulis nama Storm yang berada group D karena wanita itu menganggap Storm lemah. jadi dia meletakkannya digroup paling terakhir atau diisi banyak peserta lemah yang berada digroup ini.

"Nama anda sudah terdaftar dan sudah bisa ikut berpartisipasi!..

"Tunggu dua bulan, nanti kompetisi digelar dipusat kota Nirvana dihadiri banyak orang penting!... "Wanita itu sudah menkonfirmasi bahwa Storm sudah bisa ikut tapi harus menunggu dan menyuruhnya berlatih terlebih dahulu.

"Terima kasih!...

"Kalau begitu saya pamit dulu, "Storm berjalan meninggalkan setelah selesai mendaftar.

"Kamu ini gimana sih mau meninggalkan aku sendirian!... "Lucy yang disamping Storm kesal dengannya karena langsung pergi tanpa mengajaknya.

"Maaf!... "Storm tersenyum mengggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Aku maafkan kali ini!... "Lucy memaafkannya meski kesal dengan sifat Storm yang egois.

"Bagaimana kita kecafe dulu!... "Lucy mengajaknya kecafe untuk minum minum.

"Eee... gimana ya aku lupa bawa uang, "Storm kembali garuk garuk kepala tidak gatal mencoba kabur saja daripada harus ditangkap karena tidak bayar minum.

"Tenang saja!...

"Ayo ikuti aku!... "Lucy menyuruh mengikutinya karena cafe yang mereka tuju tak jauh dari mereka.

"Huh, bikin malu saja!... "Storm merasa tidak enak karena Lucy yang membayarnya seharusnya dia tapi sudah terlanjur kalau kembali mungkin lama.

Setibanya dicafe mereka berdua memasukinya mencari tempat yang kosong setelah mencarinya Lucy menemukan tempat bangku kosong lalu kesana bersamanya. Storm menyapu keringatnya karena malu ditraktir cewek sambil tidak memandangi orang orang yang menatapnya.

"Bukkk, "Storm menabrak seseorang wanita berumur sekitar tiga puluhan.

"Ma..af saya tidak sengaja!... "Kata Storm mencoba membantunya berdiri.

"Tidak apa apa!...

"Saya permisi!... "Balas wanita itu yang terburu buru sambil membawa berkas berkasnya.

"Storm siapa dia?... "Lucy yang duduk menanyakan siapa yang ditabrak Storm tadi.

"Aku juga tidak tahu!... "Balas Storm yang juga duduk diseberangnya.

"Maaf mengganggu!...

"Mau pesan apa!... "Pelayan restoran memberikan menu yang tersedia dicafe ini.

"Pelayan sialan, "Kutuk Storm yang duduk padahal dia cuma mengikuti Lucy saja.

"Saya pesan ini!...

"Dan ini!... "Lucy memilih banyak menu makanan dan minuman yang tersedia dibuku yang dibawa pelayan itu.

"Tunggu sebentar ya!...

"Saya permisi!...

"Silahlan lanjutkan hubungan kalian, "Pelayan itu mengira jika mereka sepasang kekasih lalu setelahnya pergi menyiapkan pesanannya.

"Ini orang minta dilempar kelaut, "Storm berusaha tenang jangan marah marah tidak jelas.

"Tapi kenapa wanita tadi tidak asing?... "Storm seperti pernah bertemu dengannya tapi tidak ingat apa apa.

"Oh ya Storm bagaimana cara kamu bisa selamat dari kota Tapcell, "Lucy membuka pembicaraan dengan bertanya cara Storm bertahan sendirian dikota yang hancur.

"Ceritanya panjang, "Storm mulai menceritakannya mulai bertemu Jessica sampai bisa menghubungi Sky lewat tower menara.

"Sepertinya dia lucu!...

"Jadi tidak sabar bertemu dengannya, "Lucy ingin bertemu Jessica penasaran seperti apa anak kecil yang dimaksud Storm.

"Nanti juga ketemu dengannya!... "Storm hanya mengiyakannya saja.

"Ini pesanannya tuan, nyonya!... "Pelayan itu meletakkan pesanannya dimeja.

"Makasih ya, "Lucy sangat malu dipanggil nyonya padahal dia dan Storm cuma singgah saja.

"Karl kasih paham orang ini!... "Perintah Storm tak tahan dengan ocehan pelayan didepannya.

"Baik tuan!...

"Saya akan membuatnya jera, "Karl mengeluarkan auranya yang kuat.

Semua orang disana bergidik ngeri karena ada aura membunuh yang tajam dan yang lebih ketakutan pelayan itu seperti mangsa yang diincar predator. Merasa ada berbuat salah dia meminta maaf kepada semua orang lalu kembali kedapur dengan ketakutan.