Bahaya Yang Akan Datang

"Kak apa kita tinggal disini?... "Jessica memandangi sekitar nampak seperti rumah yang tidak terawat.

Storm hanya mengangguk saja selebihnya jika bukan ada Jessica tadi maka dia akan menjadi monster membunuh mereka. Namun nasi sudah menjadi bubur Storm tidak pernah menduga akan hal ini teman yang dia punya malah ingin membunuhnya.

"Jessica disini saja!...

"Kakak akan pergi keluar sebentar!... "Kaki Storm yang mulai membaik berusaha berdiri.

"Mau kemana kak?... "Jessica bertanya kepada Storm yang ingin membuka pintu.

"Tunggu saja nanti juga kembali!... "Setelah itu Storm pergi keluar rumah meninggalkan Jessica sendirian.

"Tempat ini kotor sekali, "Setelah Storm sudah pergi Jessica mulai membersihkan rumah yang kotor dengan perlahan lahan.

Satu jam sudah lewat rumah yang tadinya kotor kini sudah menjadi bersih karena kelelahan Jessica berbaring dikasur. kamarnya kebetulan ada dua kamar satu untuk dirinya satu lagi untuk Storm.

"Pak apa saya bisa bekerja disini?... "Storm tiba disebuah kantor tidak terlalu besar menghampiri pria tua didepannya lalu bertanya pekerjaaan karena tidak punya uang.

"Bisa dek!...

"Tapi apa mau adik ini menjadi cleaning service?... "Bapak itu menawarkan pekerjaan untuk Storm sebagai menjadi tukang bersih kantor ini.

"Iya pak saya mau!... "Storm langsung setuju.

"Kalau begitu kamu bisa bekerja mulai saat ini!... "Bapak itu menjelaskan semua tempat yang harus dibersihkan Storm.

"Makasih pak!...

"Saya permisi dulu, "Storm paham dengan penjelasannya lalu bergegas mengambil sapu mulai membersihkan halaman kantor.

"Kalau ada apa apa bilang saja kesaya, "Storm hanya mengangguk kepala setelah itu bapak itu masuk kedalam kantor membereskan pekerjaannya.

"Apa ada masalah Sky?... "Saber bertanya pada Sky yang sangat panik mengotak atik tombol dipesawat.

"Gawat Saber, sepertinya akan ada alien yang menginvasi bumi!...

"Tapi aku juga tidak tahu kapan mereka sampai kebumi, "Sky menerangkan jika akan ada bahaya dimasa mendatang.

"Yah, aku tidak terlalu peduli!...

"Kita ada diplanet ini karena manabrak asteroid dan juga kita diciptakan bukan dari planet ini, "Saber tidak seperti Sky yang panik.

"Ini beda Saber!...

"Alien yang kumaksud berasal dari ras alien yang kuat!...

"Alien itu seukuran galaxy dan bisa mengubah ukurannya sesuai keinginannya bahkan bisa sampai seukuran alam semesta, "Sky memberi tahu Saber alien yang akan menghancurkan bumi berukuran sangat besar.

"Sialan, ternyata dia masih hidup!... "Saber langsung tahu siapa yang dimaksud Sky yaitu Zelgrid alien yang pernah dilawannya tapi Saber tak berkutik dihadapannya karena bukan tandingannya.

Zelgrid berasal dari ras alien yang terkuat dialam semesta karena bisa menggenggam planet ditangannya. tak cuma itu dia bisa saja mengubah ukurannya sampai kegalaxy lalu menghancurkannya. Tak mau Zelgrid mengincar bumi atau menghancurkan galaxy bimasakti Saber menggunakan kekuatannya menyembunyikan galaxy ini dari Zelgrid.

"Kalau sampai Zelgrid tahu maka tamat planet ini, "Setelah menghabiskan semua tenaganya menyebarkan penghalang keseluruh galaxy bimasakti.

Saber langsung hancur dengan sendirinya mengorbankan dirinya agar bumi tidak dihancurkan Zelgrid. Sky hanya bisa menggenggam saber yang hancur mengingat selama ratusan tahun dia dan Saber ditugaskan oleh pencipta mereka untuk membantu perang antar alien yang memperebutkan planet yang sangat jauh dari bumi. Setelah Saber hancur tak bisa dihidupkan kembali lagi Sky mencari cara mengalahkan Zelgrid meski mustahil bisa mengalahkan alien sekuat itu.

"Huh, "Lelah sekali!... "Malam telah tiba Storm selesai dengan pekerjaannya sambil lelah membersihkan banyak tempat.

"Ini Storm!... "Bapak yang bernama Robert itu memberikan uang kepada Storm.

"Tapi pak, saya baru hari ini bekerja, "Storm merasa tidak enak dengan pemberian pak Robert.

"Tidak apa, ambil saja!...

"Kalau begitu saya pulang dulu!... "Pak Robert kembali pulang kerumahnya setelah memberikan gaji Storm.

"Tak apalah, lebih baik aku kembali saja!... "Storm meletakkan sapunya ditempat lalu menutup pintunya.

Ditengah jalan menuju pulang Storm kembali teringat temannya tak mau terus mengingatnya. Storm berfikir kelain saja daripada harus mengingat teman yang ingin membunuhnya.

"Kak, sudah pulang, "Jessica sudah menunggu Storm didepan pintu rumah.

"Ini, kakak bawakan makanan untukmu, "Storm meletakkan makanan yang dibelinya tadi sebelum sampai rumah.

"Apa kakak tidak makan?... "Jessica yang mengambil makanan yang dibawa Storm bertanya padanya.

"Sudah tadi!... "Jawab Storm dengan berbohong jika sedari tadi kerja dia tidak makan sama sekali.

Setelah menghabiskan makanan Jessica tertidur lelah sudah menunggu Storm pulang. Storm membawa Jessica kekamarnya lalu membaringkannya lalu setelahnya dia kembali kekamarnya untuk istirahat.

"Storm, kau ada dimana?... "Sky menghubungi Storm lewat jam tangannya.

"Aku dirumah!..

"Ada apa?... "Storm malas sekali menjawabnya karena sangat ngantuk.

Sky menjelaskan semua yang terjadi termasuk Saber yang sudah hancur. Mendengar itu Storm tidak jadi mengantuk setelah tahu Saber sudah tidak bisa diperbaiki lagi.

"Aku akan mengalahkan Zelgrid, "Setelah Sky menghubunginya Storm akan berlatih keras.

Storm juga akan mencoba cara lain untuk bisa mengimbangi Zelgrid dengan cara mengubah robot menjadi seukuran Zelgrid. Tapi sayangnya Storm tidak punya banyak waktu untuk itu setelah memikirkan cukup matang. Storm memutuskan akan bertarung dengan alien terkuat meski kemungkinan menangnya nol persen.