Hancurnya Robot Mecha

"Trang, "Robot Dragon Wild kewalahan dari serangan Jhon dan monster kadal yang ikut menyerang.

"Aku akan mengalahkan yang mengendalilan robot itu!...

"Kau hadapi saja monster itu!... "Storm segera terbang dengan skateboardnya keluar dari robot Dragon Wild.

"Serahkan saja monster kadal ini padaku!... "Sky meluncurkan roket kearah monster.

"Bomm, "Monster kadal itu masih bertahan dari roket yang diledakkan dengan kuat.

"Bang, "Storm menendang Jhon hingga terpental membuat robot yang dikendalikannya menjadi oleng.

"Apa yang kau lakukan?... "Storm mengintrogasi Jhon yang terpojok tidak bisa melawan Storm.

"Kau tidak perlu tahu!... "Setelah tidak mau mengatakannya pada Storm dia kembali mengendalikan robotnya.

"Bang, "Storm kembali menyerang dengan pisau terbangnya membuat Jhon kembali terpental kebelakang.

"Kau sudah terlambat!...

"Haha, Jhon tertawa lepas karena dia sudah membuka portal raksasa dari atas langit lalu keluar meteor besar perlahan lahan.

"Storm cepat keluar dari sana!...

"Robot itu akan hancur!... "Sky memberitahu Storm yang didalam robot mecha Jhon.

"Tolong aku!... "Jhon terkait beberapa kabel tidak bisa keluar dari sana.

Storm yang sudah berhasil keluar mendengar suara minta tolong Jhon yang terperangkap akibat robot mechanya yang akan meledak. Storm ingin kembali menolongnya namun sebuah ledakan besar terjadi.

"Duarrr, "Robot mecha yang didalamnya ada Jhon hancur berkeping keping.

Begitupun dengan Dragon Wild yang mengeluarkan senjata terkuatnya menghancurkan monster kadal tak bersisa. Semua penduduk melihat kearah ledakan yang begitu besar tak tahu apa yang terjadi disana.

"Itu meteor, "Kata salah satu penduduk yang panik sebab meteor itu mengarah pada mereka.

Portal yang mengeluarkan meteor itu hilang tapi tidak dengan meteor yang menuju pusat kota Nirvana. Semua penduduk yang berada disana tidak bisa lari lagi karena masih banyak monster yang masih ada. Saat semuanya sudah pasrah pasti kota ini akan hancur akibat meteor itu yang jatuh. Sebuah harapan muncul kembali setelah melihat ada seseorang menggunakan armor merah melesat kelangit menuju meteor itu.

"Siapa dia?... "Penduduk kota bertanya tanya siapa yang terbang diatas mereka.

"Cih, cuma meteor saja!... "Storm yang saat ini mendekati meteor itu diatas kepalanya.

"Shitts, "Storm menyalurkan kekuatan monsternya kepisau terbangnya dan semua pisau terbang tadi berubah menjadi pedang berwarna merah menyala.

"Duamm, "Meteor diatasnya hancur berkeping keping menjadi kecil berhamburan kemana mana setelah pedangnya membelah meteor besar itu.

"Huh, sangat membosankan!... "Storm yang masih berada diatas sedangkan pecahan meteor berjatuhan dipenjuru kota.

"Storm terimalah ini!... "Dragon Wild mendekati Storm lalu turun Sky menghampirinya memberikan sebuah barang yang dikunci tak tahu apa isinya.

"Apa ini?... "Storm mengambilnya bingung melihat lihat isi didalamnya.

"Itu barang milik Saber!...

"Nanti kau tahu sendiri, "Sky menjawabnya sambil terlihat murung.

"Bagaimana cara membukanya?... "Storm kembali bertanya dengan penasaran.

"Aku tidak tahu cara membukanya!...

"Tapi Saber yang memberikannya sebelum hancur!... "Jawab Sky lalu menghampiri Storm.

Sky mengatakan jika dirinya sebentar lagi akan ikit hancur karena pencipta yang menciptakan dirinya mengaktifkan peledak AI buatannya setelah pergi keberbagai galaxy dan kini waktunya sudah tiba Sky akan hancur.

"Duarr, "Ledakan kembali terjadi dengan dahsyatnya.

Sky meledak dengan sendirinya tidak dengan pesawat Dragon Wild yang diberikan pada Storm untuk pergi keluar angkasa. Setelah ledakan usai Storm terdiam tidak bisa berbuat banyak menyaksikan orang yang mengajarinya kini sudah tidak ada lagi.

"Shuts, "Mata Storm terasa sangat sakit karena dia menghisap pesawat Dragon Wild kedalam mata kirinya.

Storm bingung kenapa mata kirinya bisa melahap Dragon Wild mirip seperti black hole yang menghisap apapun kedalamnya. Setelah matanya mulai tidak terasa sakit lagi Storm ingin kembali saja.

"Wusss, "Storm mendarat ditanah lalu armornya menghilang dengan perlahan.

"Apa kalian baik baik saja?... "Storm menghampiri Lucy dan Jessica yang dikeramaian.

"Kami baik baik saja!... "Jawab Lucy.

"Jessica mari kita pulang!... "Storm mengajak pulang Jessica.

"Iya kak, "Jessica dan Storm meninggalkan Lucy dikeramaian.

Setelah cukup lama akhirnya mereka berdua sampai dirumah Storm menyuruh Jessica diam saja dirumah. Tak lupa Karl yang menjaganya jika ada bahaya yang mengincarnya. Sedangkan Storm kembali ketempat Lucy berada berniat berterima kasih padanya sudah menjaga Jessica tadi.