Labirin Aneh

Storm dan Karl sampai didepan labirin yang besar tepat berada dtengah pulau tak mau membuang waktu mereka berdua masuk kedalam. Sampai didalam labirin jalannya melengkung lengkung kearah berbeda.

"Apa tidak ada yang menjaga labirin ini?... "Storm bergumam didalam hatinya sambil berjalan.

"Hah, pintu?... "Storm menghentikan langkahnya.

Pintu berukuran sangat besar ada didepan Storm tak tahu pintu menuju apa tapi Storm ingin memasukinya. Karl juga tidak merasakan tanda tanda bahaya lalu mengikuti arah Storm masuk kedalam.

"Krakk, "Pintu besar itu terbuka dengan perlahan lahan.

Storm dan Karl yang sudah masuk kedalam melihat ada banyak patung tersusun rapi disana tapi yang menarik perhatian mereka berdua. Patung raksasa yang duduk disingasananya memegang sebuah pedang besar ditangannya.

"Patung apa itu?... "Tanya Storm pada Karl.

"Saya tidak tahu patung apa itu tuan!... "Jawab Karl dibelakang tuannya.

"Bukk, "Pintu yang dimasukinya tadi tiba tiba tertutup dengan sendirinya.

"Ini jebakan!... "Storm kaget ternyata patung patung itu seperti bergerak.

"Tuan patung itu hidup!... "Karl menunjuk patung besar yang duduk disingasana seperti yang memerintahkan semua patung bersiap menyerang mereka.

Dan benar saja tak berselang lama patung patung yang tadinya diam saja bergerak dengan sendirinya menyerang mereka. Termasuk patung besar itu menatap tajam ke arah Storm memperhatikannya.

"Armor Scarlet, "Storm langsung menggunakan armornya.

"Whuarrh, "Karl mengaum keras membuat angin yang memukul mundur patung patung itu kebelakang.

"Bang, "Storm bergerak dengan cepat menghancurkan patung patung itu.

"Tidak mempan, "Storm kaget patung yang dihancurkannya tadi kembali seperti semula.

"Tuan awas!...

"Errgh, "Karl melindungi Storm dari sinar laser yang keluar dari mata patung besar yang duduk disingasananya.

Tak lama Karl menghilang yang menandakan jika dia terluka cukup parah melindungi Storm dan akan memulihkan dirinya dulu. Storm dikeroyok banyak patung yang menyerangnya diberbagai arah.

"Jlep, "Storm menghancurkan patung didepannya dengan tangan pedangnya namun sia sia saja.

Patung patung yang hancur kembali utuh seperti tidak hancur sebelum Storm menghancurkannya tadi. Storm kewalahan menghadapi banyak patung yang bisa bergerak padahal tidak mungkin sebuah patung bisa bergerak.

"Aargh, "Storm diserang dibelakang mengenai punggungnya terkena pedang yang dipegang patung patung itu.

Storm tersungkur ditanah ditambah patung patung itu perlahan mendekati Storm hendak menghabisinya. Tak mau kalah dari patung yang bergerak Storm bangkit dengan lukanya lalu berdiri bersiap menyerang mereka.

"Wusss, "Storm bergerak cepat dan menendang patung dengan keras.

Tapi lagi lagi percuma patung yang dihancurkannya kembali utuh seperti sediakala dan kembali mendekati Storm dengan pedangnya. Meski takut melihat wujud patung itu sangat mengerikan Storm terlihat barani dihadapan mereka.

"Semua patung ini berbentuk aneh!... "Storm mundur perlahan kebelakang sambil gemetar melihat bentuk semua patung.

"Arrgh, "Saat Storm terpojok tiba tiba tubuhnya bereaksi hendak berubah menjadi monster.

Tak salahnya mencoba Storm mengubah dirinya menjadi monster lalu bergerak dengan kecepatan tinggi. Menghancurkan semua patung dihadapannya dengan brutal sekaligus membuat tempat bergetar.

"Tidak mempan!... "Storm yang masih sadar dalam keadaan monster terbelalak melihat semua patung mulai kembali utuh.

Merasa tidak punya cara lain mengalahkannya dan juga tidak bisa lari pintu masuknya sudah terkunci rapat. Tak lama patung patung itu kembali seperti semula sedangkan patung besar hanya duduk saja melihat Storm yang akan mati sebentar lagi.

"Huhh!...

"Huhh!... "Nafas Storm ketakutan saat patung patung yang semakin mendekatinya dan dirinya tersandar ditembok tidak bisa lari kemana mana lagi.

Percuma saja mengalahkan semua patung patung itu yang mempunyai kekuatan aneh bagaimana mungkin patung bisa bergerak. Dalam keadaan terpojok dirinya juga mengingat waktu dulu menganggap semua ini adalah akhirnya.

"Aku tidak boleh putus asa, "Meski nyawanya diujung tanduk Storm tidak akan menyerah apapun yang terjadi.

Storm memberanikan dirinya untuk melawan semua patung patung itu dengan bermodalkan tangan kanan pedangnya. Dan maju perlahan lahan lalu berlari keatah patung itu berada.

"Doom, "Storm terpental kembali saat sudah menghancurkan satu patung tapi kembali lagi.

Storm dikepung banyak patung dan menodongkan pedangnya kearah kepala Storm. Termasuk patung besar itu juga bersiap mengarahkan pedang besarnya menuju Storm berada.