Tournament Dimulai

Satu minggu setelahnya dan kini tournament petarung antar robot dilaksanakan dipusat kota Nirvana. Storm yang sudah mempersiapkan dirinya sebelum bertarung dengan peserta saat ini tengah berjalan bersama menuju arena.

"Kak Storm, apa kakak akan baik baik saja?... "Sambil berjalan Jessica khawatir dengan kakaknya yang akan bertarung dengan orang kuat.

"Iya, kakak baik baik saja nanti!... "Storm membohongi Jessica karena tak tahu dia menang atau tidak.

"Ternyata dia juga bisa menjadi monster, "Ucap seseorang dikejauhan melihat Storm dan adiknya lalu tersenyum karena tak sabar bertarung dengan Storm.

"Ternyata kalian disini!... "Lucy dan Caroline juga ada disini menyaksikan pertarungan yang sebentar lagi akan dimulai.

"Tolong jaga Jessica ya!...

"Aku akan kesana, "Storm menunjuk sebuah tempat dan berjalan meninggalkan mereka.

"Sini ikut sama kakak, "Ucap Lucy lembut mengelus kepala Jessica.

"Iya kak, "Jessica menurut lalu mengikuti Lucy dan Caroline mencari kursi kosong.

"Oke semuanya perkenalkan saya Joy pewbawa acara ditournament perarung robot!... "Seorang perempuan berpakaian terbuka menyambut para penonton yang hadir.

Semua penonton yang hadir sangat antusias sekali ingin menyaksikan pertarungan dengan armor armor canggih. Peserta tournamet kali ini cukup banyak oleh karena itu mungkin untuk kebabak final akan memakan waktu cukup lama.

"Perkenalkan peserta tournament ini!... "Joy memperkenalkan satu persatu peserta tournamet sambil menunjuk peserta yang disebut namanya.

"Pertama ada Riyu, dengan julukan Monster Laut karena mampu mengendalikan air layaknya ombak tinggi dilaut, "Semua penonton bertepuk tangan terutama banyak wanita yang menyemangatinya karena wajah Riyu sendiri terbilang tampan.

"Kedua ada Iwan Yorgile, dengan julukan Shadow King karena mampu menyerang dengan cara menghilang dan juga bisa memasuki bayangan lawannya dengan mudah, sorakan penonton kembali meriah menyoraki Iwan.

"Ketiga ada Daguel Phitdez, dengan julakan Giant Monster karena bisa mengendalikan berbagai monster api yang dikehendakinya, penonton kembali bersorak meriah.

"Keempat ada Alsya Talisya, dengan julukan Flower Blood Sword dia menggunakan pedannya dan menyerang dengan bunga indah, penonton begitu terpukau dengan cantiknya Alsya lalu menyorakinya dengan meriah.

"Kelima ada Ethan William, dengan julukan Tiger Crown dia bisa bergabung dengan monster harimau miliknya sendiri, penonton lagi lagi menyorakinya.

"Keenam ada Bill Leopord, dengan julukan Genius Mechanic dia bisa membuat barang atau senjata dengan sangat cepat dan menggunakannya untuk bertarung, sorakan penonton kembali meriah.

"Ketujuh ada Max Ultron, dengan julukan Robot Penghancur dia adalah manusia setengah robot dan menghancurkan lawan lawannya, penonton menyoraki manusia setengah robot tak lain Max.

"Dan terakhir adalah Storm Realms, dengan julukan Mata Iblis Asura dia bisa menggunakan kekuatan robot dan monster secara bergantian, meski terdengar aneh tapi penonton tetap bersorak termasuk Caroline, Lucy dan Jessica yang memberi semangat pada Storm.

"Terdengar konyol sekali!... "Storm asal asalan saja menyebut julukannya karena baginya bertarung adalah pembuktian siapa yang terkuat.

"Hadiah kali ini adalah dua puluh juta koin emas dan sebuah pedang dewa perang asura!...

"Baiklah tidak usah lama lama mari kita mulai pertandingan ini!... "Joy sudah membagikan lawan masing masing dan langsung memulai pertandingan yang pertama.

"Pertandingan pertama antara Riyu dan Ethan William!...

"Kedua antara Max Ultron dan Daguel Phitdez!...

"Ketiga antara Iwan Yorgile dan Alsya Talisya!...

"Keempat antara Bill Leonard dan Storm Relms!...

Riyu maju kedalam arena terbuka dengan gaya yang membuat penonton terpukau akan armornya yang dilapisi air. Sedangkan Ethan juga maju kearena pertarungan dengan armor belang dan dibelakangnya ada robot harimau yang mengikutinya dari belakang.

Storm yang melihat pertarungan pertama memilih duduk dikursi menonton pertarungan mereka lagian dirinya urutan terakhir. Memperhatikan pertarungan mereka dan akan mencari titik lemahnya saja. Daripada menggunakan kekuatan penuhnya untuk menumbangkan peserta lain pikir Storm.

"Apa aku menggunakan mataku agar cepat selesai?... "Storm bertanya tanya didalam hati bimbang dengan dirinya sendiri.

"Tidak, aku menggunakan armor saja!... "Storm memilih bertarung secara adil saja walau dengan cara itu bisa membuat musuh langsung menyerah tanpa perlawanan.