Berlatih Dengan Monster

Dua bulan setelahnya tinggal tersisa satu minggu saja lagi akan dimulai tournament termasuk Storm yang saat ini berlatih. Tidak ingin memikirkan aneh aneh dan fokus berlatih Storm tetap pada pendiriannya. Dirinya ingin sekali memiliki pedang dewa perang asura yang kemungkinan pedang yang kuat.

"Jparr, "Storm mengarahkan serangannya pada Karl.

Dengan cepat Karl menghindar dari serangan tersebut setelah ada celah Karl menyerangnya dengan cakarannya. Storm menundukkan kepalanya menghindari cakaran Karl yang tajam itu.

"Daar, "Pohon pohon langsung terbelah terkena cakaran Karl.

Storm mengaktifkan armornya lalu terbang keatas dan menodongkan telapak tangan kanannya kepada Karl. Mengetahui itu serangan laser Karl segera berlari menghindari serangan tersebut agar tidak kena.

"Wuuss

"Duaarr, "Telapak tangan kanannya mengeluarkan laser yang menghancurkan gunung dari kejauhan.

"Bisa gawat kalau ketahuan!... "Didalam armor Storm panik sudah menghancurkan gunung didepannya.

"Kekuatan yang dahsyat, "Karl memuji kekuatan Storm yang mampu menghancurkan gunung dengan mudahnya.

"Whuarr, "Karl membuka mulutnya lalu mengeluarkan cahaya yang mengarah pada Storm.

"Cesss, "Segera saja Storm menghindari serangan yang tidak dikenalnya.

"Bukk, "Storm mendarat ketanah setelah berhasil menghindari serangan Karl.

"Baiklah, kita coba bertarung jarak dekat!... "Storm menonaktifkan armornya lalu segera mengubah tangannya menjadi pedang.

"Grrr, "Karl langsung maju menyerang Storm.

"Prangg, "Pedang Storm dan cakar Karl saling beradu kekuatan.

"Buzz, "Storm menambah daya serangnya hingga berhasil mementalkan Karl kebelakang.

"Grr, "Karl yang terpental kini berdiri kembali.

"Selamat tuan, anda sudah berhasil mengalahkan saya!... "Karl mengucapkan selamat pada Storm yang berhasil mengalahkannya.

"Ya, terima kasih juga mau mengajariku!... "Storm juga berterima kasih karena sudah mau berlatih dengannya.

"Kalau begitu jika ada memerlukan bantuan panggil saja saya, "Setelah mengatakan tadi Karl menghilang dari hadapan Storm.

"Pulang sajalah!... "Tak lama Karl menghilang Storm juga meninggalkan tempat mereka berlatih saat ini.

Sampai dirumah Storm mencari Jessica kekamarnya setelah sampai Storm panik karena tidak ada dikamarnya. Lalu mencari kebelakang rumah dengan tergesa gesa sesampainya dibelakang Storm bingung mencari kemana lagi.

"Shitts, "Storm menggunakan kekuatannya menelusuri seluruh tempat dengan jangkauan matanya.

"Ketemu, "Storm menemukan Jessica berada ditempat yang dipenuhi bunga bunga.

"Wusss, Storm melesat berlari dengan cepat kebetulan tempatnya tidak jauh dari rumahnya.

"Ngapain disini dek?... "Baru sampai Storm langsung bertanya pada Jessica.

"Main kak!...

"Soalnya aku gak punya teman, jadi aku lihat lihat bunga bunga ini!... "Ucap Jessica yang memperhatikan bunga matahari dari dekat.

Storm yang tadinya kesal menjadi iba karena Jessica tidak punya teman merasa bersalah tidak punya banyak uang. Storm berdiri saja dekat bunga berwarna warni diatasnya ada berbagai macam bunga ditempat ini.

"Kak lihat bunga ini indah sekali kan kak?... "Jessica mengambil bunga berwarna merah menunjukkannya pada kakaknya.

"Iya, bunganya indah sekali, "Storm membenarkannya meski tidak suka dengan bunga.

Lama sudah mereka berada disana Storm hanya mengawasinya saja barangkali ada musuh yang mengintai. Tak lama Storm menghampiri Jessica ingin mengajaknya pulang takut pulang kemalaman.

"Dek pulang yok, hari mulai gelap!... "Storm yang dibelakang Jessica mengajaknya pulang.

"Iya kak, "Jessica menurut pada Storm.

Mereka berjalan meninggalkan tempat itu dengan Storm membawa Jessica keatas punggungnya agar tidak lelah. Tak lama kemudian mereka sampai kerumah Storm menhentikan langkahnya sebentar hendak membuka pintu.

"Kita sudah sampai kak?... "Tanya Jessica yang mengantuk.

"Sudah sampai dek!... "Storm mengangguk tanda mengiyakannya.

"Kak lihat banyak bintang diatas!... "Jessica menunjuk bintang bintang dilangit karena hari sudah malam.

"Iya banyak sekali bintangnya!... "Storm hanya mengangguk ngangguk saja.

Setelah puas melihat bintang dilangit Jessica tertidur dipunggung Storm dengan lelapnya setelah pintu terbuka Storm masuk kedalam. Dan membaringkan Jessica dikamarnya setelahnya Storm segera keluar dari kamarnya.

"Aku akan mendapatkan pedang itu!... "Storm memandangi bintang sambil bertekad akan mendapatkan pedang dewa asura.

Tinggal bebepa hari lagi tournament akan dimulai banyak peserta kuat yang ikut dalam tournament ini. Meski begitu tidak membuat Storm takut justru bersemangat karena dia akan mengalahkan lawan lawannya dengan kekuatannya sendiri.