Giant Monster

Max kini tidak bisa menggerakkan tubuh robotnya serta mengalami error bagian sistemnya yang tidak bisa membantunya. Daguel menonaktifkan domainnya dan berjalan mendekati Max berada dengan diselimuti api.

"Lihatlah itu Daguel!... "Para penonton menunjuk Daguel yang dihadapan Max sambil bersorak meriah.

"Apa kau menyerah?... "Tanya Daguel pada Max didepan Max berada.

"Tidak akan, "Teriak Max pada Daguel.

"Armor penghancur aktifkan, "Meski tubuhnya mengalami error tapi Max belum menyerah begitu saja.

"Wuss, "Max dilapisi armor baja tebal serta sebuah kapak digenggamannya.

"Buukk, "Kapak dilayangkan Max kearah Daguel dengan sekuat tenaganya.

"Doomm, "Hanya satu tangan saja Daguel menahan kapak milik Max.

"Dia kuat sekali!... "Penonton banyak yang mendukung Daguel daripada Max serta meneriaki namanya.

"Cisss, "Kapak yang dipegang Daguel meleleh seketika.

Max kaget kapak miliknya sudah menjadi abu setelah dipegang Daguel padahal kapaknya sangat tebal dan terbuat dari baja tahan api. Tapi tak ada gunanya dihadapan Daguel saat ini bahkan barang apapun yang disentuhnya akan hancur dan meleleh.

"Kau takkan bisa mengalahkanku, "Daguel meremehkan Max.

"Mati kau, "Teriak Max mengeluarkan serangan terkuat miliknya kearah Daguel.

"Shutts!...

"Duarr, "Max mengeluarkan serangan laser dengan skala besar menargetkan Daguel didepannya.

"Traakk, "Max terjatuh ketanah serta tubuhnya kembali rusak dan error.

"Tidak mungkin, "Max tidak percaya jika serangan terkuat miliknya bisa ditahan dengan mudahnya.

"Bagaimana?... "Tanya Daguel lagi pada Max.

"Aku menyerah, "Max mengaku kalah dari Daguel karena tak mampu bertarung lagi.

"Pertandingan kedua dimenangkan oleh Daguel Phitdez!... "Wasit robot menunjuk Daguel sebagai pemenang kali ini.

"Huuu!... "Huuu!.. "Penonton bersorak meriah atas kemengan Daguel dalam pertarungan ini.

"Shitts, "Perlahan lahan tubuh Daguel kembali seperti semula.

Mendapat pujian atas kemenangannya Daguel mengangkat tangan keatas lalu setelahnya pergi meninggalkan arena. Begitupun dengan Max yang dibawa robot robot untuk diperbaiki lagi agar bisa kembali seperti semula karena kondisinya saat ini mengalami kerusakan parah.

"Kekuatan yang kuat!... "Storm kagum dengan gabungan Daguel dan monsternya tadi.

Storm tetap duduk ditempatnya karena pertandingan ketiga akan dimulai dalam beberapa menit lagi. Tak lama pertandingan ketiga akan dimulai dimana penonton kembali ingin menyaksikan kembali pertandingan kali ini.

"Pertandingan kali ini akan dimulai!...

"Pertarungan antara Iwan Yorgile dan Alsya Talisya kali ini akan lebih menarik dari sebelumnya, "Robot wasit mengatakan pertandingan kali ini mungkin saja lebih epig dari sebelumnya.

"Shutts, "Iwan masuk kedalam arena dengan mengubah dirinya menjadi bayangan.

"Aku akan memenangkan pertarungan ini, "Iwan dengan sombongnya sangat yakin jika dia akan menang.

"Coba saja kalau bisa, "Alsya yang sudah tiba diarena menantang Iwan agar mengalahkannya.

"Pertandingan kali ini!...

"Mulai, "Robot wasit mengumkan dimulainya pertandingannya.

"Bodoh, kau takkan bisa mengalahkanku, "Iwan meremehkan lawannya sambil menyuruhnya menyerah saja daripada mati ditangannya.

"Lihat saja, "Wanita cantik itu segera menyerang Iwan dengan pedangnya berwarna merah.

"Prangg, "Iwan dengan mudahnya menahan pedang yang akan membelah tubuhnya.

"Mati dalam bayanganmu!... "Iwan mengatakan kata kata aneh.

"Apa maksudmu?... "Tanya Alsya sambil melepaskan pedangnya dari genggaman Iwan.

"Domain siapa yang lebih hebat antara kita berdua, "Iwan menjelaskan arti dari ucapannya tadi.

"Baiklah, mari mulai, "Alsya setuju dengan saran Iwan.

"Domain, "Ucap Iwan dan Alsya secara bersamaan.

Domain milik Iwan berupa kegelapan yang tidak ada cahaya sama sekali serta ada makhluk berwujud mengerikan yang ada didomain miliknya. Sedangkan domain milik Alsya berupa seperti berada disebuah tempat dimana tempat itu banyak bunga yang tumbuh. Serta domain miliknya hampir semuanya berwarna merah darah termasuk bunga bunga yang menjadi warna merah darah.

"Majulah, "Iwan mengendalikan makhluk kegelepan yaitu monster dengan mata merah menyala dan langsung menyerang Alsya.

"Serang dia, "Alsya juga mengendalikan monster tanaman darahnya sambil waspada dengan bayangannya sendiri jika saja Iwan menyerangnya dari arah belakang.

Dua domain dalam satu dimensi seperti air dicampur minyak yang tidak bisa menyatu sepenuhnya. Karena yang menanglah sepenuhnya bisa membuat dimensi secara sempurna.