Pedang Bunga Darah

"Bayangan pembunuh, "Iwan berhasil melepaskan jiwanya dari bunga darah meski bunga darah tetap melayang diatas.

"Wusss, "Dengan sangat cepat Iwan melesat hendak menghabisi Alsya yang membuatnya jiwanya yang ingin dimakan bunga darah.

"Trangg, "Alsya menahan serangan Iwan menggunkan pedang darahnya.

"Buukk, "Terpental jauh kebelakang hingga menabrak beberapa pohon dengan cepatnya beruntungnya Alsya tidak terluka parah.

"Mati kau, "Teriak Iwan menyerangnya lagi hendak menghabisinya karena bunga darah tetap berada diatasnya jika terus begini jiwanya akan kembali dimakannya.

"Prangg, "Berhasil menahan Iwan yang ingin menyerangnya Alsya juga memanggil monster tanaman dengan jumlah yang banyak.

"Guarr, "Monster tanaman karnivora muncul dari bawah tanah dan langsung menargetkan Iwan yang hendak menyerang Alsya.

"Dakk, "Iwan mengurungkan niatnya menghabisi Alsya dia lebih dulu menghadapi mosnter tanaman yang ada dimana mana.

"Doom, "Akar akar panjang mengejar Iwan yang mencoba menghancurkannya.

"Shetts, "Iwan berhasil menghancurkan satu monster tanaman dengan serangannya.

"Cakk, "Jantung Iwan kembali tertusuk dengan akar monster tanaman yang tajam.

"Aaaarg, "Iwan dijerat akar akar monster tanaman bersamaan jantungnya yang seolah seperti berhenti berdetak.

"Wuusss, "Bunga darah yang melayang layang dilangit kembali memakan jiwa Iwan yang terpojok.

"Aaargh, "Teriak Iwan jiwanya perlahan lahan mulai menghilang ditambah banyak akar akar monster tanaman yang mengikatnya dengan sangat kuat seolah tidak membiarkannya lolos.

"Wiiss, "Iwan kembali menjadi manusia setelah tubuh monsternya menghilang tapi meski begitu Iwan sudah lenyap.

"Pergilah, "Perintah Alsya pada bunga darah dan monster tanaman.

"Wuuss, "Monster tanaman dan bunga darah menghilang bersamaan hancurnya domain milik Iwan dan miliknya.

Robot wasit menunjuk Alsya sebagai pemenang kali ini sudah mengalahkan lawannya karena aturannya memperbolehkan menghabisi lawan peserta. Sorakan penonton bergema searena menyoraki Alsya sebagai pemenang pertandingan ini.

"Shitts, "Alsya mengambil kekuatan milik Iwan karena bunga darah miliknya bisa mengambil kekuatan musuh musuhnya.

Setelah itu Alsya berjalan meninggalkan arena dengan hati senang bisa mengalahkan Iwan yang awalnya dia terpojok tapi akhirnya menang juga. Waktu masih ada pertandingan keempat akan dimulai dalam beberapa jam lagi dan mempersilahkan penonton beristirahat sejenak.

"Kak Storm, "Panggil Jessica sambil berjalan menghampiri Storm yang duduk sendirian.

"Ada apa dek?... "Tanya Storm bingung melihat Jessica bersama Lucy menghampirinya.

"Kakak akan menangkan?... "Tanya balik Jessica pada Storm.

"Tentu saja, "Storm mengiyakannya sambil tersenyum meski tidak tahu seberapa kuat musuhnya.

"Apa kau yakin?... "Lucy yang duduk disamping Storm merasa khawatir dengan Storm karena musuhnya terlalu kuat.

"Tenang saja!... "Storm menganggukkan kepalanya karena dirinya ingin memiliki pedang dewa peranga asura apapun musuhnya akan dihadapinya.

"Dek duduk sama kak Lucy saja!...

"Jangan nakal ya!... "Storm berdiri dari kursinya bersiap masuk kedalam arena.

"Iya kak, "Jessica mengangguk patuh lalu duduk bersama Lucy disampingnya.

Para penonton kembali duduk dikursinya masing masing termasuk sekitaran tempat Lucy sudah dipenuhi banyak penonton yang ingin menyaksikan pertandingan berikutnya. Tak lama robot wasit menunjuk peserta berikutnya yang akan bertanding yang mana ini adalah pertandingan keempat antara Bill Leonard melawan Storm Relms.

"Lawanku ternyata mudah sekali, "Bill masuk kedalam arena menggunakan armor robotnya.

Bill mremehkan kemampuan Storm karena penampilannya biasa biasa saja tidak ada kekuatan yang menarik menurutnya. Penonton bersorak menyambut Bill dengan hangat dan yakin bisa mengalahkan lawannya.

"Buukk, "Storm mendarat ketanah dengan melompat dari atas serta tanah yang diinjaknya hancur.

"Akan kukasih paham, kau idiot, "Ejek Storm sambil berdiri setelah menghancurkan tanah yang diinjak bekas hempasannya.

"Mana mungkin orang itu bisa menang melawan Bill, "Penonton meneriaki Storm meremehkannya karena tidak ada armor memakai armor ataupun ada monster peliharaannya.

"Orang bodoh sepertimu tidak mungkin menang melawanku, "Bill juga meremehkannya.

"Kau yang bodoh!...

"Banyak omong kosong saja sudah belagu, "Storm juga meremehakan Bill dan tak mau kalah berdebat.

"Berisik!...

"Kita buktikan siapa yang mati kali ini aku atau kau, "Teriak Bill marah tak terima direndahkan Storm.

"Hahaha, Bisanya cuma menghina orang lain giliran dihina malah marah!..

"Dasar orang gila, "Storm tertawa membalas ucapan Bill.

"Cepat buktikan jika kau memang kuat, "Penonton kesal dengan Storm yang mengoceh tidak jelas.

"Mati kau sialan, "Bill yang marah menyerang Storm dengan kekuatan penuhnya.