Melawan Genius Mechanic

"Mati saja kau!... "Bill yang marah langsung menyerang Storm dengan tinjunya.

"Taakk, "Tubuh Storm hancur menjadi ribuan kaca berhamburan sana sini.

"Hah, tidak mungkin!... "Terkejut karena yang diserangnya ternyata hanya kaca saja Bill berjaga jaga jika ada serangan.

"Apa yang kau lakukan?... "Tanya Storm dibelakangnya dengan santainya.

"Dengar baik baik yang bicara barusan hanya kaca yang kukendalikan, jadi memang sepantasnya bicaranya asal asalan, "Storm menjelaskan jika dia hanya diam saja sedari tadi sedangkan yang bicara tadi kaca yang diberi jiwa agar bisa bergerak.

"Beraninya kau menipuku, "Merasa dipermainkan olehnya Bill kembali menyerang Storm dengan cepat kearahnya.

"Daarr, "Dengan sigap Storm menghindar tanpa kesulitan.

"Bang, "Serangan kembali dilancarkan Bill dan kembali berhasil dihindari Storm.

"Sekarang giliranku, "Storm bersiap menyerangnya.

"Slesssh, "Tangan kanan Storm menjadi sebuah pedang seperti biasanya dan langsung maju kedepan menyerangnya.

"Prangg, "Bill menahan serangan tebasan Storm dengan sikunya.

Penonton dibuat terkejut akan hal itu pasalnya tidak mungkin tangan menjadi senjata dalam pertarungan. Sama halnya dengan Bill tapi meski begitu dia tetap yakin bisa mengalahkan Storm dengan mudah.

"Seberapa lama kau berada dalam domainku?...

"Domain, "Bill mengaktifkan domain miliknya ditengah tengah pertarungan.

"Wusss, "Tempat pertarungan mereka berubah menjadi aneh karena dimana mana ada robot yang bersiap menyerang Storm.

"Domain apa ini?... "Storm kaget dengan domain milik Bill tidak seperti kebanyakan domain tapi domain milik Bill berbeda dari yang lainnya.

"Hancurkan dia tak bersisa, "Perintah Bill pada semua robot robotnya.

"Buukk, "Semua robot berjalan dengan senjata mereka masing masing hendak menyerang Storm sesuai perintah Bill.

"Apa kau panik?... "Bill tertawa puas sebentar lagi Storm akan kalah pikirnya.

"Iya aku sangat panik!...

"Tapi boong!...

"Karl hancurkan semua robot itu!... "Perintah Storm pada Karl yang baru saja sudah memulihkan dirinya.

"Baik tuan, "Karl mengiyakannya lalu muncul kepermukaan.

"Whuarrh, "Seekor harimau dengan aura ungu muncul dengan ukuran raksasa mengaum keras kearah robot robot yang maju.

"Shetts, "Semua robot membeku menjadi kristal ungu seketika setelah terkena raungan Karl.

"Monster, "Bill terkejut ada monster level tinggi yang bersembunyi ditubuh Storm.

"Wuusss, "Karl menghilang dari hadapannya sesuai perintah Storm karena dirinya akan bertarung tanpa mengandalkannya.

"Tanpa menjadi monster sekalipun aku akan menang darimu, "Storm berkata sambil mengeluarkan aura es yang membuat sekitar membeku.

"Menyerah saja jika tidak ingin mati ditanganku!... "Bill bersiap menyerang Storm yakin bisa mengalahkannya.

"Kaisar es, "Sekali lagi Storm menggunakan kekuatan kaisar esnya untuk mengalahkan Bill.

"Membekulah, "Storm mengendalikan langit yang membuat turun salju dengan membekukan apapun yang tersentuh salju yang turun.

"Wuuss, "Bill segera menjauh dari sini karena melihat langsung kekuatan Storm yang tidak masuk akal.

"Ini mustahi sekali ada seseorang yang seperti mempunyai kekuatan dewa, "Bill bergumam dalam hati tak percaya Storm mengendalikan langit dan domainnya padahal seharusnya dialah yang melakukannya.

"Tikk, "Hujan salju turun dengan derasnya membekukan apapun yang disentuh.

"Kenapa bisa seperti ini?... "Bill terkejut bukan kepalang dia kembali lagi kehadapan Storm padahal sudah ratusan meter dia lari.

"Kau tidak bisa keluar dari sini sebelum kau yang mati, "Storm berkata sambil berdiri menatap Bill disertai turunnya salju didekatnya tapi tidak sampai membekukannya.

"Kau pikir siapa?... "Karena terdesak Bill mengeluarkan kekuatan penuhnya menyerang Storm meski tahu sia sia saja.

"Wiisss, "Ribuan tinju mengarah kepada Storm yang dilakukan Bill berharap bisa mengalahkannya.

"Buukk, "Storm menahan serangan tadi dengan satu jari saja dengan mudahnya.

"Apa, "Bill tak percaya bahkan tinju yang tidak terlihat oleh mata bisa ditahan dengan satu jari saja.

"Orang sepertimu harus mati, "Storm yang merasa Bill orang yang sombong ingin menghabisinya saja dengan tangannya sendiri karena dirinya begitu benci dengan orang yang sombong.

"Wuuss, "Bill membeku seketika setelah menatap mata Storm.

"Traakk, "Bill yang membeku dihancurkan Storm dengan tebasan pedangnya.

Domain milik Bill menghilang bersamaan dengan Bill yang sudah lenyap bersamanya mati dengan kesombongan. Storm berjalan keluar dari domain tanpa kesultan sama sekali.