Menang Tournament

Storm masih menahan serangan api dari Daguel sambil bertahan dari ledakan yang akan terjadi jika dibiarkan. Begitupun dengan Daguel mengelurakan serangannya dengan sekuat mungkin agar bisa memenangkan pertarungan ini yang akan berakhir.

"Aaargh, "Storm tak bisa menahannya terlalu lama karena armornya mulai panas efek api milik Daguel.

"Duaaarh, "Ledakan terjadi didalam arena membuat tempat sekitaran menjadi api disekelilingnya.

"Huh, "Masih bisa bertahan dari serangan tadi Storm berdiri kembali dengan armornya yang mulai sedikit panas berkurang.

"Rantai api, "Muncul banyak ranti bermunculan dari tanah dan langsung mengikat Storm dengan sangat kuat.

"Rantai ini kuat sekali, "Storm yang terikat tidak bisa melepaskan ikatannya dengan enam tangannya.

"Bakar, "Daguel menggerakkan tangannya mengendalikan rantai api dan api menjadi panas dengan cepatnya.

"Taaack, "Satu persatu tangan armor Storm berjatuhan ketanah termasuk armornya yang mengalami kerusakan.

"Aaargh, "Teriak Storm meski tidak memakai armor lagi tapi tetap saja rantai api mencekeramnya dengan sangat kuat.

"Akan kuhabisi kau, "Dalam kondisi terikat rantai api Storm ingin menjadi monster melepaskan ikatan rantai dan menyerang Daguel.

"Buuuck, "Tapi malah terjatuh terkulai lemas ketanah tak memiliki tenaga lagi untuk bertarung.

"Menyerahlah, "Pinta Daguel baik baik pada Storm.

"Aku... Tidak... akan menyerah!... "Storm mulai perlahan berdiri dengan banyak luka ditubuhnya.

"Tidak ada lagi pilihan lain, "Storm tak ada pilihan lain selain mengalahkan Daguel dengan cara yang terakhir karena semua tenaganya terasa lemas.

"Setengah monster pembunuh, "Tatapan Storm menjadi tajam dan bola matanya memerah.

Setengah wajahnya menjadi monster, Muncul taring sedikit panjang dimulutnya, Storm belum sepenuhnya menjadi monster karena takut hilang kendali dan bisa saja membunuh siapapun jika dirinya tidak sadar.

"Akan kutumbangkan kau, "Daguel menghilang dan muncul didekat Storm langsung menyerangnya dengan tinju yang diputari cakra api dipergelangan tangannya.

"Duaaam, "Hanya satu tangan saja Storm menahan serangan yang sangat kuat dari Daguel.

"Tidak mungkin, Dia sekuat ini?... "Daguel tak percaya apa yang dilihatnya sambil mundur kebelakang.

"Aaaargh, "Lagi lagi Storm kehabisan tenaganya kelelahan hingga tubuh yang sedikit menjadi monster kembali normal seperti semula.

Tak cuma itu saja Storm memuntahkan darah segar dari mulutnya beberapa kali tapi memaksakan tubuhnya melanjutkan pertarungan. Daguel yang melihat Storm yang seperti tidak mampu menyerangnya lagi memanfaatkan kondisi maju kedepan dengan cepat.

"Mati kau, "Teriak Daguel yang mengepalkan tinjunya menghancurkan apapun yang terkena imbasnya.

"Berhentilah dunia, "Storm berkata dengan perkataan yang aneh.

"Baaaang, "Daguel meninju Storm ternyata tidak mengenainya.

"Dimana ini?... "Tanya Daguel yang berpindah dimensi yang semuanya berwarna monochrome.

"Aku menghentikan ruang dan waktu, "Storm berkata didepannya sambil memegangi mata kirinya dengan tangan tangan kiri pula.

"Kau pikir kau siapa hah?... "Tak percaya Storm punya kekuatan sekuat itu Daguel melancarkan serangan pamungkasnya.

"Wuuuush, "Daguel melesat sangat cepat kearah Storm dengan semua kekuatannya ingin mengalahkannya.

"Sheeeeeesh, "Belum mengenai tubuh Storm yang diam saja tak menjawab tubub Daguel berhenti dengan sendirinya.

"Aku hanya orang yang hina, "Storm menjawabnya sambil memandangi tubuh Daguel yang tidak bergerak seolah olah waktu memang berhenti.

"Klik, "Storm menjentikkan jarinya didepan wajah Daguel.

"Pemenang tournament kali ini adalah Storm Relms, "Robot wasit menunjuk Storm yang berdiri diam saja tapi sorakan penonton begitu meriah sekali menyambut pemenang tournament.

Tadinya setelah menjentikkan jarinya tubuh Daguel hancur tak bersisa dan menghilangnya waktu yang dihentikan Storm tadi. Joy berjalan menghampiri Storm dan memberikannya hadiah sebagai pemenangnya.

"Terimalah ini, "Joy memberikan sebuah pedang dengan bentuk yang unik pedang itu berwarna merah tak lupa memberikan hadiah 20 juta koin emas pada Storm.

"Terima kasih, "Storm berkata sambil mengambil pedang yang diinginkannya.

Juara kedua dan ketiga juga mendapatkan hadiah juara ketiga dimenangkan oleh Riyu dan mendapatkan 5 juta koin emas sedangkan juara kedua Daguel sudah dianggap mati karena tidak ada tubuhnya disekiran. Storm yang bertarung dengannya hanya mengaku jika dia memang membunuh Daguel tapi pihak tournamet tidak mempermalahkannya. Setelah berkata demian Storm berjalan keluar arena dirinya ingin segera pulang mengobati luka yang diterimanya saat dalam pertarunga.