Menggunakan Pedang Asura

Pertarungan yang mempunyai keingiannnya sendiri tak membuat kedua menyerah demi bisa mencapainya. Storm menyerang Victor dengan sekuat tenaga meski cyborg itu selalu saja berhasil menghindarinya.

"Apa yang kau lihat?... "Victor muncul dibelakang Storm yang memandangi penduduk kota yang menuduhnya sebagai pengkhianat.

"Buaaack, "Storm terpental kebelakang menabrak gedung yang tidak terlalu tinggi.

"Aaargh, "Darah berwarna merah kembali dimuntahkan Storm.

"Kenapa bisa seperti ini?... "Sambil menyapu darah dibibirnya Storm kembali berdiri perlahan.

"Wuuush, "Sinar plasma muncul didepannya dengan cepat mengarah padanya.

"Duaaarh, "Gedung dibelakangnya hancur terkena serangan plasma Victor hancur dan roboh kebawah membuat tanah bergetar hebat.

"Hampir saja, "Storm kembali menyerang Victor dengan tangan pedangnya.

"Slesssh, "Storm mengayunkan pedangnya kearah Victor dengan kuat.

"Sreeet, "Victor menghindarinya dan dan mengambil sebuah pisau disakunya menusuk Storm dari arah belakang.

"Arrrgh, "Darah kembali keluar dari perut Storm dan tak lama terjatuh ketanah.

"Menyerahlah, "Pinta Victor yang tak mau melanjutkan pertarungannya.

Merasa tangan pedangnya tak bisa mengalahkan Victor dengan sekuat tenaganya Storm mengambil pedang dewa perang asura dipunggungnya yang sedari tadi tidak digunakannya. Dengan luka diperutnya Storm kembali menyerang Victor tanpa peduli lukanya.

"Slesssh!...

"Duaaarh, "Hanya satu kali ayunan saja dapat menghancurkan bangunan bangunan tinggi yang berhasil dihindari Victor jika tidak maka bisa saja dia mati.

"Pedang apa yang digunakannya?... "Victor melihat pedang yang digenggam Storm berwarna merah.

Merasa pedang yang digunakan Storm itu sangatlah kuat membuat Victor bersemangat ingin merebutnya sebagai senjatanya nanti. Mengetahui niat Victor yang ingin merebut pedangnya Storm tak akan menyerahkannya begitu saja padanya.

"Buuuck!...

"Wuuuush, "Tangan Victor berubah menjadi senjata tembakan dan mengeluarkan sinar plasma dengan kuat kearah Storm.

Sinar plasma yang ditembakkan Victor sangatlah kuat hingga menyebabkan yang dilewatinya hancur seketika. Tak mau kalah Storm berlari kedepan menghadang serangan dan membelahnya dengan pedang asuranya.

"Duaaamh, "Jalan seakan terbelah menjadi dua akibat sinar plasma yang terlalu kuat untuk seorang manusia biasa.

"Dia masih bertahan!... "Victor melihat Storm berdiri ditengah tanah yang panas mengeluarkan asap berwarna putih.

"Hufh, "Storm mengangkat pedang asura kebahunya dan meletakkannya.

"Mati saja kau, "Victor maju kedepan melayangkan kepalan tinju yang seperti baja dengan keras pada Storm.

"Traaang, "Pedang asura langsung saja diarahkan untuk menahan tinju baja milik Victor.

"Mengapa kau tidak menyerah saja?... "Tanya Victor pada Storm dengan kesalnya.

"Menyerah bukanlah pilihanku, "Jawab Storm kembali melepaskan pedang asura kembali setelah menahan tinju baja Victor.

Victor dibuat kewalahan oleh pedanh asura punya Storm yang mampu mengcounter semua serangannya begitupun Storm yang berusaha agar kota ini tidak dihancur oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Meski tahu perasaan Victor yang kehilangan orang tuanya tapi disisi lain Storm tak ingin menjadi jahat karena tahu semua manusia yang baik pasti akan mengalahkan manusia jahat apapun caranya. Dimata manusia orang baik akan dipuji dan dihormati dan orang yang jahat pasti dianggap mempunyai cara tersendiri demi bisa mencapai apa yang diinginkannya. Oleh karena itu Storm tak mau jatuh kedalam kejahatan walau semua orang dikota ini tak pernah menganggap keberadaannya termasuk ibunya sendiri.

"Baaack, "Storm terpental kebelakang akibat dirinya melamun dari tadi dan dijadikan kesempatan menyerang oleh Vivtor.

"Taaang, "Pedang asura jatuh ketanah disamping Storm berada.

"Pada akhirnya orang yang kau cintai akan pergi, "Victor berkata yang tidak dipahami oleh Storm yang terluka.

"Ti.. dak.. aka.. n ku.. biar.. kan.. !... Ucap Storm terbata bata lukanya semakin parah.

"Jika aku tak bisa memaksamu menjadi jahat maka aku sendiri yang akan mengubahmu menjadi penjahat, "Gumam Victor dalam hatinya dia mempunyai ide yaitu membunuh adiknya Storm.

Dengan begitu Storm akan terpukul kehilangan orang yang disayanginya perlahan lahan pasti Storm akan berubah menjadi jahat. Storm tak mengetahui rencana Victor yang ingin mencelakai adiknya yang dalam bahaya saat ini. Victor bersiap menggunakan domainnya untuk melancarkan aksinya. Dengan menggunakan domain seseorang akan masuk kedalam dimensi buatan pemiliknya. Tidak akan bisa keluar sebelum mengalahkan pemilik domain dan tentunya jika ada yang mati didalam sebuah domain maka akan lenyap jiwanya akan hancur beserta tubuhnya