Kesedihan Mutlak Meski Melakukan Perjalanan Waktu Tanpa Disadari

Ditengah perjalanan, tiga sahabat yang dijuluki Ren itu tampak berbincang serius sesekali bercanda gurau.

Terutama Edward yang mencairkan suasana melihat Reims dan Nano yang mulai berdebat tentang keyakinan mereka, yakni alien itu ada atau tidak.

Edward berharap mereka tetap menjadi teman yang setia meski harus berpisah nanti, menjalani cerita hidup mereka masing masing.

"Jujur saja aku begitu bingung, mengapa hidupku berbeda dari kalian?"

Ungkap Reims yang memilih berhenti berdebat dengan Nano, Reims menatap angkasa seolah mencari jawaban mengapa hidupnya berbeda dari orang lain.

Saat umurnya yang masih kecil, Reims harus kehilangan nenek satu satunya yang merawatnya dengan tulus. Entah dimana keberadaan orang tuanya, mereka tega membuangnya tanpa merasa bersalah.

Reims terkadang iri melihat anak anak lain terutama temannya sendiri, mereka punya keluarga yang berharga didalam hidupnya.

"Memiliki banyak pencapaian yang kudapatkan tidak membuatku merasa senang, terkadang aku selalu berharap menemukan kebahagianku sendiri!".

Reims berkata lirih mengungkapkan isi hatinya yang berbeda dari orang lain, Reims mengatakan pada mereka berdua karena hanya merekalah orang berharga baginya.

Keluarga? Reims sama sekali tidak mempunyainya. Hidup seorang diri mengajarkan satu hal pada dirinya sendiri, yakni derita yang tiada akhirnya.

"Aku mengerti keadaanmu Reims bagaimana rasanya hidup tanpa punya keluarga, tapi percayalah kita sebagai sahabat akan menjadi saudara bagi kami meski darah kita berbeda!"

Nano menepuk pundak Reims yang tampak murung itu, Nano tahu teman jeniusnya itu kadang sedih kadang ceria.

Nano memakluminya, sebagai manusia biasa pastinya mempunyai berbagai macam emosi didalam diri mereka. Termasuk teman berharga baginya dan terus menyemangatinya untuk tidak menyerah.

"Benar apa yang dikatakan oleh Nano, Reims!"

"Jangan buangkan banyak waktumu hanya dengan kesedihan, kadang hidup setiap orang itu berbeda maka aku yakin suatu hari nanti kau akan mendapatkan kebahagianmu sendiri!"

Edward menasehati Reims untuk tidak terus larut dalam kesedihan, karena itu hanya akan membuatnya semakin menjauh dari kepintaran yang dimiliki.

Memang didalam cerita hidup semua orang memiliki ceritanya sendiri, ada yang bahagia ada pula yang hidup dalam keterbatasan.

Maka janganlah merendahkan hidup orang yang jauh berada dibawah kita, sebab waktu itu terus berputar. Bisa saja orang yang kamu tertawakan dengan bangganya maka kita yang menggantikan hidupnya dalam merana.