RenRyohei

Berlatar dimana bumi sudah menjadi sarang bagi monster mengerikan umat manusia harus hidup dalam ketakutan. Berkisah tentang seorang remaja yang memiliki hidup sederhana jauh dibawah kata lemah.
Hingga suatu hari nanti sebuah keberuntungan berpihak padanya, remaja itu mempunyai kekuatan besar tanpa ia sadari.
Meski keberadaannya tidak dianggap ada bagi banyak orang tak membuatnya menyerah menjadi pahlawan yang melindungi dunia dari kehancuran.

By book cover.

The Resistance Is Endless Stars

Sekitar lima ekor Cyros Bear Fire muncul dan langsung saja mengepung keberadaan dari manusia sebagai mangsa mereka.

Wajah ganas dari kelima Cyros Bear Fire menunjukkan keganasannya dalam menguasai hutan terlarang ini. Dengan gigi tajam, dan sorot mata merah tak kalah tajamnya siap mencabik cabik mangsa mereka.

Dalam keadaan seperti itu, Storm dengan santai berdiri tanpa menujukkan rasa takutnya sama sekali.

Storm menguap karena mengantuk sebab hari sudah larut malam.

"Mengantuk juga ya tanpa menikmati segelas kopi buatan Barista Caffe?"

Sambil mengucek kedua matanya itu Storm teringat minuman penunda rasa kantuk.

Yaitu secangkir kopi hangat, dengan kopi itulah dia terbiasa bekerja malam melalui layar Computer miliknya sebagai penawar jasa programer kepada berbagai perusahaan dunia.

Terlebih apabila dia mempunyai waktu luang maka Caffe adalah tempat ideal sebagai tempat bersantai melepas rasa lelahnya.

Namun sangat disayangkan sekali, didunia game ini mana ada Caffe dan mau tidak mau Storm harus menahan kantuknya sebab tidak ada kopi hangat.

Para Cyros Bear Fire mengeramkan gigi runcing nan tajamnya tak senang manusia itu mengacuhkan keganasannya.

Sebagai Cyros yang sudah hidup selama ratusan tahun dihutan terlarang ini. Cyros Bear Fire sudah melalui pertarungan hidup dan mati menghadapi Cyros kuat dari ras lain.

Tentunya sifat acuh dari manusia itu terkesan mengejeknya dan seolah berkata.

"Yahaha, Cyros lemah seperti kalian menantangku? Bermimpilah Cyros sialan!"...

Satu Cyros Bear Fire segera melesat kearah depan siap melahap manusia yang telah berani meremehkannya.

Angin malam mendadak terasa panas seolah aura api kuat membakar sekitar dengan begitu panasnya.

Storm mengibas tangan kirinya seperti menghindar dari nyamuk nakal yang berusaha menggigit kulitnya kesamping.

Tak lama ledakan besar terdengar begitu dahsyatnya. Tempat arah dimana kibasan Storm bahkan meluluhlantahkan apa saja layaknya dihantam meteor raksasa.

Sekali Kibas Musuh Auto Hilang