Tempat Aneh

Dikawasan hutan terlarang yang berkabut.

Eltypo bersama dua temannya tak lain Wildses dan Lars bingung sambil menatap sekitar tempat. Sudah lebih lima jam mereka berjalan namun mereka seperti semakin lama berjalan maka semakin memasuki kawasan tempat yang aneh.

Tampak bangkai tulang belulang hewan dari kecil hingga terbesar berhamburan dari balik kabut. Pemandangan itu sangatlah mengerikan bagi mereka yang penakut.

"Tuan, kita kembali saja, tempat ini terlihat sangat berbahaya?"

Wildses merinding sembari tetap berjalan melewati berbagai tengkorak yang berserakan.

Begitupun Lars, dia bahkan menggigil takut seperti kedinginan memegangi kedua tangannya.

"Benar tuan, lebih baik kita kembali saja!"

Eltypo berhenti dan hal itu membuat keduanya juga ikut berhenti.

"Jika kalian penakut maka kalian bukanlah laki laki sejati!"

"Seharusnya kalian fokus saja mencari jalan keluar dari hutan ini!"

Eltypo dengan geram berkata memarahi mereka berdua.

Karena tidak ada pilihan lain lagi maka duo itu akhirnya mengangguk pasrah. Mereka sama sekali tidak berani menantang Eltypo.

Dia bagaikan bos mereka berdua yang sangat baik mentraktir berbagai makanan juga minuman. Mana mungkin Wildses dan Lars tidak berdiam diri saja, mereka harus menghormatinya apapun itu.

"Kita fokus saja mencari jalan keluar! Aku tidak sudi jika berlama lama ditempat ini!"

Sambil tersulut emosi mengingat Carol mengusirnya, Eltypo berjalan dengan wajah merah padam.

Duo Wildses dan Lars bergegas mengukuti langkah kakinya. Mereka berdua tidak berani menegur apalagi mengajaknya berbicara.

Apabila Eltypo marah maka tandanya dia akan melakukan sesuatu karena apabila keinginannya tidak terpenuhi. Maka dia akan melakukan apa saja demi mendapatkannya.

"Dia sama saja sejak dulu, tidak berubah sedikitpun?"

Lars tahu betul jika Eltypo termasuk orang yang penuh ambisi.

Dia sudah lama mengejar gadis rubah Carol namun sia sia saja. Seperti saat ini, mungkin saja Eltypo pastinya akan berbuat nekat demi ambisinya.

"Benar Lars, El orang yang mudah tersulut emosi! Tugas kita mencegah berbuat nekat seperti merencakanan pembunuhan kepada tuan Rem atau Carol?"

Widses memgangguk setuju dan membenarkan ucapannya itu.

Bagaimanapun juga mereka berdua hanya pemuda Hyena dan Macan Malam biasa. Mengikuti urusan Eltypo apalagi tuan Rem hanya akan mengancam nyawa mereka sendiri saja.