Musuh Dari Balik Selimut

Melesat sebuah serangan yang menyasar kearah Shlypy secara misterius.

"Whussh!

"BOOM"

Storm segera menarik Shylpy menjauh dari serangan itu hingga membuatnya harus terjatuh bersama Shlypy.

"Ayo bangunlah, kita tidak punya waktu basa basi ketika musuh mulai bergerak!"

Storm bangkit tanpa merasa bersalah tanpa sengaja menindih tubuh Shlypy.

Dengan wajah bersemu merah bak kepiting rebus, Shylpy perlahan kembali dan momen singkat itu terasa mimpi baginya.

"Fokus saja, aku akan membaca pergerakan serangan!"

Storm dan lainnya berdiri saling membelakangi satu sama lain.

Tak hanya sebagai formasi bertahan apabila serangan kembali muncul, mereka semua harus fokus pada musuh yang bersembunyi dari balik bayagan pepohonan hutan.

"Tuan Rem, apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kita seperti diserang oleh makhluk mengerikan?"

Argart berdiri gemetaran membayangkan jika Cyros level bos menampakkan wujud aslinya.

Jika Cyros level rendah itu tidak masalah, namun berbeda dengan Cyros level bos atau level 20 keatas. Sudah bisa dipastikan kekuatannya melebihi Cyros lemah lainnya.

"Tenanglah semuanya! Selama tuan Rem berada didekat kita maka kita tidak perlu khawatir!" 

Emily mencoba menenangkan situasi saat ini yang sedang tidak baik baik saja.

"Benar Emily, sebaiknya kita fokus terlebih dulu sampai makhluk yang menyerang kita menampakkan dirinya!"

Carol membenarkan perkataan Emily, panik hanya memperkeruh suasana saja.

Tidak berselang lama mendadak hawa menjadi dingin dengan diselimuti aura misterius yang pekat.

Mendadak berbagai tanaman dan hewan kecil mati seketiaka sesaat setelah terkena aura terkutuk itu. Tak cuma itu, ternyata aura inilah yang menghambat Energy milik Storm.

"Tidak salah lagi ini kekuatan yang sedikit mengambil Energyku?"

Storm berbicara didalam hati dan terus mengawasi tempat sekitar.

"Tunggu dulu, ini bukanlah kekuatan dewa tetapi seperti iblis yang terkutuk?"

"Mungkinkah dewa dari dunia ini turun tangan mengejarku? Jika benar, mengapa dia tidak muncul membunuhku?"

Storm bingung sangat bingung sekali.

Namun dia memilih melupakannya sejenak dan berusaha fokus pada misinya saat ini yaitu mengambil sumber daya kayu berkualitas tinggi.

Meskipun terkesan lelah membantu para penduduk desa Flungle. Storm senang karena bisa meringakan pekerjaan mereka walau itu hanya permainan belaka.

"Tampakkan dirimu makhluk terkutuk!"

Storm dengan lantang memintanya muncul lalu bertarung secara adil.

Tanpa harus menggunakan kekuatan terkutuk sebab kutukan akan terus mengerogoti penggunanya hingga mati.

"WAHAHA"

Terdengar suara melengking menyeramkan dari lebatnya pepohonan hutan.

Tidak lama muncullah sosok yang tidak asing baginya dan mereka semua.

"Eltypo?"

Sontak mereka kaget karena dia tidak mempercayai apabila Eltypo tampak berbeda. Dia seperti dimasuki oleh makhluk terkutuk yang mengendalikan tubuhnya.

Wildses dan Lars hanya bisa berdiri dibelakang Eltypo. 

Mereka berdua tidak ada punya nyali menghadapi Eltypo yang sudah seperti bukanlah manusia ras setengah hewan biasa. Efek dari pedang terkutuk itu mampu mengubah kepribadian dan kekuatannya secara menyeluruh.