Dialun alun kerajaan Wisteria, lebih tepatnya dikota Rossarios, salah satu kota dikerajaan tersebut.
"Lepaskan aku sialan!"
Teriak Storm berdecak kesal sebab kedua tangannya diborgol dan digiring paksa oleh Warrior atau prajurit tertinggi kerajaan Wisteria.
Dikarenakan kehadirannya dianggap orang asing dan bisa saja menjadi ancaman bagi kerajaan. Maka dia ditahan dan akan dikurung dipenjara ruang bawah tanah selama dewan keadilan mengadilinya.
"Diam saja kau! Ikut saja dengan kami karena kau akan dikurung menunggu hasil persidangan!"
Warrior itu yang bernama Warrios Dricela menghiraukan permohonannya dan terus saja memaksanya melangkah kedepan.
Saat ini Storm bagaikan seekor sapi yang digiring tepat dikeramaian banyak orang. Ada yang merasa iba melihatnya, ada juga yang ikut marah dikarenakan wajah orang asing cukup mencurigakan.
Namun bukan itu yang menjadi poin utamanya, melainkan berbagai wanita dari gadis muda hingga dewasa menjerit berteriak seperti orang gila.
"Kyaaa...
"Apa dia pangeran dari kerajaan lain? Dia tampan sekali? Tetapi mengapa dia bisa ditahan seperti itu?"
Pertanyaan muncul dibenak mereka semua.
Biasanya seorang pangeran dari kerajaan lain akan disambut dengan baik oleh pihak tuan rumah. Namun kali ini berbeda, pangeran itu justru ditahan sebab dianggap mencurigakan.
"Sial, aku pastinya akan berurusan dengan kerajaan?"
Storm bergumam didalam hati sambil memikirkan dia kedepannya yang akan berurusan parlemen kerajaan ini.
Wajar saja Storm diragukan sebagai pangeran dari kerajaan lain. Penampilannya menjadi hal utama.
Dikarenakan Storm hanya mengenakan pakaian aneh seperti aksesoris biasanya. Justru itu dianggap pakaian pengemis dikerajaan ini. Tak heran mengapa saat ini Storm dianggap ragu sebagai pangeran tersesat.
Setelah melewati kerumuman banyak orang dalam keadaan tubuh terikat. Setibanya diruangan bawah tanah dimana para tahanan dikurung ditempat tersebut.
"Bang!
Storm sedikit kesal dilempar oleh Warrios kedalam sangkar, sel jeruji besi.
"Nikmati hari harimu dikandang ini, Hahaha!"
Warrios tertawa terbahak bahak lalu bergegas meninggalkan tempat ini.
"Awas saja kau brengsek!"
Meski kesal namun Storm mencoba beradaptasi disel tahanan ini.
Dia bisa saja dengan mudah keluar dari tempat ini namun Storm segera menggelengkan kepalanya. Identitasnya haruslah dia jaga agar tetap aman.
Storm memilih berpura pura sebagai manusia biasa saja dikerajaan ini dan membiarkannya ditatap sinis banyak orang.
"Hei nak bangunlah ditempat ini tidak diperbolehkan bermalas malasan...
"Setiap satu bulan sekali salah satu dari kita akan ditunjuk sebagai petarung diarena pertarungan, jadi berlatihlah selama mungkin!"
Seorang kakek tua berjenggot tebal, badan yang bungkuk, wajah pucatnya, duduk disebelah sel tahanannya.
"Apa maksudnya pak tua?"
Storm terkaget kaget mendengarnya ternyata akan ada pertarungan secara nyata.
Jiwanya sebagai pahlawan sejati membara dihatinya. Sudah lama sekali Storm tidak menghajar musuh jauh lebih kuat darinya.
"Tunggu saja karena waktu itu masih lama nak!"
Kakek tua itu duduk santai disel tahananya sambil menikmati teh hangat buatannya sendiri.
"Tunggu, siapa kau pak tua? Lalu mengapa kau bisa ditahan ditempat ini?"...
Storm mengernyitkan dahinya tidak bisa mencerna kejahatan apa yang dilakukan kakek tua itu hingga dijebloskan disel tahanan.
"Hahaha"
"Panjang ceritanya nak!"
Kakek tua memperkenalkannya sebagai Lone Fayriosse.
Lone mengaku jika dia adalah penyihir jahat yang dulunya ingin menggulingkan kerajaan Wisteria. Namun usahanya harus gagal sebab para penyihir lainnya bersatu mengalahkannya.
Lone juga mengatakan jika dia ditahan selama 200 tahun lamanya. Dikarenakan dia tidak bisa mati alias abadi sebagai penyihir.
Maka Lone disegel dan ditahan ruang bawah tanah dan menyembunyikan jejaknya dari dunia luar seperti generasi saat ini.
"Aku bisa mengajarimu teknik sihir terkutuk yang kuat namun sebagai imbalannya kau harus menyerahkan jiwamu kepada Mechademon!"
Lone tersenyum menyeringai lalu menawarkan kesepakatan kepada anak muda itu.
"Mechademon?"
Storm tidak mengerti maksud perkataan pak tua itu terkesan berbahaya.
"Mechademon adalah sekumpulan makhluk Cosmic yang legendaris dan mempunyai sikap iblis serta wujud seperti Mecha...
"Dia begitu dipuja oleh para penyihir Stellar Glorys World sebab meyakini jika Mechademon perwujudan iblis kejam dimasa depan!"
Lone kembali menjelaskan.
Jika Mechademon sebenarnya bukanlah iblis seperti yang dibayangkan.
Biasanya penyihir jahat memuja iblis sebagai ritual jahatnya. Namun didunia ini berbeda, makhluk yang diyakini berwujud Robot Mecha namun memiliki sifat kejam layaknya iblis justru dipuja.
Sumber energi sihir dan kekuatan didunia ini tidak berasal dari iblis tetapi dari elemen alam itu sendiri.
"Tidak mungkin? Mengapa pak tua itu seperti membaca masa depan dengan benar?"...
Storm sontak tidak bisa mempercayai apa yang dia dengar.
Didunia game ini bahkan penyihir sepertinya mampu membaca masa depan, dimana Robot mulai bermunculan dan menggantikan peran manusia.
Storm benar benar takjub sebab dia menemukan petunjuk jika TGV Games bukanlah game biasa. Melainkan didalamnya dipasangkan program khusus agar berperang dengan baik seperti memprediksi masa depan dengan tepat.