Bab.2

" Namanya siapa tadi bel" tanya Floryn antusias.

" Stevan" jawab Bella singkat.

" ohh cowok most wanted kan" pekik Floryn histeris.

" Oh ya "

" Eh Bel. Minta pajak jadian nya dong. Traktir makan yah sekelas" tawar Floryn.

" Eh pala Lo apa. Gue belum jadian coy" elak Bella yang pipinya sudah bersemu merah.

" Ciyeee ada yang lagi salting berat nih" goda nya.

" Udah ah. Ayo ke kantin. Laper dah gue elo ajakin ngomong terus" lerai Bella.

" Ayo gasss besty" jawab Floryn dengan semangat empat lima.

Mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan dan sampai di mulut pintu kelas.

" Eh ada Stevan nih. Baru aja di omong-" ucapan Floryn terpotong karena mulutnya di bungkam oleh Bella hampir saja keceplosan.

" Lo mau ngapain kesini Van" tanya Bella heran pasal nya mereka tak saling kenal.

" Mau jemput Lo. Sekalian barengan kekantin" jawab Stevan santai.

" Eh elo kesambet apa ya. Gak ada angin gak ada hujan tiba tiba Lo kesini herman gue" monolog nya.

" Heran coy" ucap Bella sambil menoyor kepala Floryn.

" Hehe maap typo"

" Lo nungguin kita dari kapan Van" tanya Bella.

" Dari tadi saat Lo cerita kejadian tadi di lapangan " jawab Stevan enteng.

Wajah Bella langsung memerah karena menahan malu dan salting.

" Yahahaha malu ya plus salting" goda Floryn sambil tertawa terbahak bahak.

" Ihhh kesel" rengek Bella sambil menghentakkan kakinya, lalu meninggal kan mereka berdua.

" Gemes banget" gumam Stevan pelan hampir tak terdengar.

" Ayo kita susul nanti malah ngambek repot dah gue" ajak Floryn.

Mereka berjalan dan setibanya di kantin mereka langsung menghampiri dan duduk di bangku Bella.

" Eh Bel. Lo pesen gak ajak ajak Lo"

" Salah sendiri dari tadi cosplay jadi patung gitu" ucap Bella menyalahkan.

" Ryn pesen gih" suruh Stevan sambil menyodorkan dua lembar uang merah.

" CK. Enak aja nyuruh nyuruh. Harus traktir gue dulu" tawar Floryn.

" Iya sana Sama Bella bayarin juga. Cepet gue mau berduaan sama Bella" usir Stevan.

" Uhuk.. uhuk.. uhuk..." Bella tersedak bulatan bakso karena mendengar ucapan Stevan.

" Kalo makan itu pelan pelan. Gak ada yang rebut bakso milik Lo" ucap Stevan sambil menyerahkan miniman kepada Bella.

" Habisnya sih Lo pake ngomong begituan " kesal Bella.

" Permisi ya. Gue mau balik ke kelas duluan. Gue gak jadi makan di sini. Takutnya gue jadi obat nyamuk kalian" pamit Floryn kepada mereka sambil meletakkan kembali dua lembar uang merah kehadapan Stevan.

" Bye Bella. Semangat ya Stevan buat dapetin hatinya Bella bye" ucap Floryn menyemangati Stevan.

--00--

" CK. Dasar Floryn malah ditinggalin" Bella menyumpah serapahi Floryn.

" Gue tinggal pesen makanan dulu ya"

" CK. Tinggal Mesen apa susuahnya sih" ucap nya dengan wajah garang. Maklum lagi dapet.

Stevan yang melihat wajah garang Bella itu pun terkekeh pelan dan langsung mendapatkan pelototan gratis dari Bella.

" Huft. Hari yang sangat menyebalkan" kesalnya.

" Stevan datang dengan membawa nampan berisi bakso dan es teh.

" Bell. Tungguin gue makan ya"

" Huft. Males banget gue nungguin lo. Mending gue bolos aja di roof top dari pada nungguin lo makan. Lelet amat" omel Bella tak jelas.

Bella yang bosan menunggu akhirnya memainkan handphone nya lalu membuka aplikasi WhatsApp dan mengabari Floryn bahwa dia bolos sampai pulang.